Anda di halaman 1dari 12

DAYA PADA RANGKAIAN R-L BOLAK-BALIK

Energi yang dikirim oleh sumber :


Sebagian disimpan dalam bentuk panas oleh
resistansi R.

Sebagian energi secara bolak balik disimpan oleh


induktor L, berupa medan magnetik (setengah ANIMASI
putaran pertama) dan kemudian dikembalikan ke
sumber (setengah putaran berikutnya), tidak ada
yang disimpan atau dirubah menjadi panas.
Bila R > XL, lebih banyak bagian energi yang dikirim oleh
sumber dirubah menjadi panas oleh resistansi R daripada yang
disimpan oleh indukttansi L.

Bila XL > R, lebih banyak energi yang disimpan oleh induktasi L


dari pada yang dirubah menjadi panas oleh R.
2
Daya sesungguhnya (true power) dan
Daya kenyataan (apparent power) Rangkaian R-L
Daya sesungguhnya (Ptrue) atau daya rata-rata adalah daya
di dalam resistor.
Ptrue = I2R
Daya Reaktif (Pr) adalah daya di dalam induktor. Satuannya
adalah VAR (volt-ampere reactive)
Pr = I2XL
Daya kenyataan (Pa) adalah resultante dari daya
sesungguhnya dan daya reaktif. Satuan VA (volt-ampere)
Pa = I2Z
From the power phasor
diagram,
Ptrue can be expressed as
Ptrue = Pa cos
or
Ptrue = VI cos

4
Segitiga
Daya

Faktor Daya (Power Faktor, PF)


Faktor daya sama dengan cosinus (PF = cos )
Bila bertambah, maka faktor daya berkurang, menunjukkan penambahan
rangkaian reaktif.
Jadi, semakin kecil faktor daya, maka semakin kecil pemborosan daya
Faktor Daya bervariasi dari 0 (rangkaian reaktif murni) sampai 1 (rangkaian
resistif murni)
PF diinginkan mendekati nilai 1, sehingga daya yang dikirim dari
sumber ke beban adalah daya berguna atau sesungguhnya.
5
DAYA PADA RANGKAIAN R-C BOLAK BALIK
Daya yang diberikan oleh sumber tegangan :
Sebagian daya disimpan/diserap oleh R dalam bentuk
panas

Sebagian energi secara bolak-balik disimpan oleh


ANIMASI
kapasitansi C (pada setengah putaran pertama) dan
dikembalikan (setengah putaran kedua), tidak ada
yang disimpan lagi di C.

Bila R > XC, lebih banyak bagian energi yang dirubah


menjadi panas oleh resistansi R daripada yang disimpan
oleh kapasitansi C.

Bila XC > R, lebih banyak energi yang disimpan dan


dikembalikan oleh kapasitif C dari pada yang dirubah
menjadi panas oleh R. 6
Daya Sesungguhnya (true power) dan
Daya Kenyataan (apparent power) Rangkaian R-C

Daya sesungguhnya (Ptrue) adalah daya yang tersimpan


pada resistor. Satuan watt (W)

Ptrue = I2R

Daya reaktif (Pr) adalah daya pada kapasitor dan


induktor. Satuan VAR (volt-ampere reactive)
Pr = I2X

Daya kenyataan (Pa) adalah resultante daya


sesungguhnya dan daya reaktif. Satuan VA (volt-
ampere)

Pa = I2Z 8
Segitiga Daya

Dari diagram fasor daya, Ptrue dapat dituliskan :


Ptrue = Pa cos
atau Ptrue = VI cos

Faktor Daya (PF)


Besar cos disebut Faktor Daya dan dinyatkan sebagai PF = cos
Bila bertambah, Faktor Daya berkurang, menunjukkan suatu kenaikan
rangkaian reaktif.
Jadi, semakin kecil Faktor Daya, semakin kecil daya yang hilang.
Faktor Daya berubah dari (rangkaian reaktif murni) sampai 1 (rangkaian
resistif murni)
Pada rangkaian R-C, Faktor Daya dinyatakan sebagai Faktor Daya
mendahului karena arus mendahului tegangan 9
Contoh soal 2 : Suatu koil (lilitan) dengan
koil R tahanan R = 5 dan induktansi L = 100
vS L
mH dihubungkan secara seri dengan
kapasitor C = 200 F, di beri tagangan vS
C sebesar 220 V dan frekuensi 50 Hz.

Hitunglah : a) reaktansi induktif, b) reaktansi kapasitif, c)


impedansi seluruh elemen dalam bentuk komplek, d) arus
yang mengalir, e) power faktor, f ) daya total, g) tegangan
antara ujung koil dan kapasitor. h) Gambarkan diagram
fasor untuk arus dan tegangan.
Penyelesaian :
a) Reaktansi induktif XL = L = 2fL = 2x3,14x50x100x10-3 = 31,4
1 1
b ) Re ak tan si kapasitif XC
C 2fC
1
6
15,9 10
2x3,14x50x200x10
c) Impedansi seluruh elemen : Z = R + j ( XL XC )
= 5 + j (31,4 15,9) = 5 + j15,5
|Z|={52 + 15,52}1/2 = 16,3
d) Arus yang mengalir pada rangkaian :
|I| = |V|/|Z| = 220/16,3 = 13,5 A
Terlihat bahwa impedansi didominasi oleh reaktansi
induktif, sehingga fasa arus ketinggalan terhadap fasa
tegangan, sebesar = tan-1 15,5/5 = 72,10.
e) Faktor daya (Power faktor) :
cos = |R|/|Z| = 5/16,3 = 0,31 mendahului
f) Daya total : VI cos = 220x13,5x0,31 = 921 Watt
g) Tegangan antara ujung koil : VL = IXL = 13,5x31,8 = 429,3 Volt

Tegangan antara ujung kapasitor : VC = IXC = 13,5x15,9


= 214,7 Volt
11
GAMBAR DIAGRAM FASOR :
VL=420 V

V = 220 V
72,540
80,950 I

900
VC

TERLIHAT BAHWA SUPLAI TEGANGAN PADA KOIL (420 V)


MELEBIHI TEGANGAN SUMBER (220 V)

12
i1 1 i Contoh soal 1 : Rangkaian R-L-C
3 pada gambar (a), hitung arus i
1/9 F dengan menggunakan aljabar fasor
1H
5 cos 3t Volt
Rangkaian fasornya seperti pada
gambar (b). Fasor impedansi dilihat
(a) dari terminal sumber adalah :
I1 1 ( 3 j3)( j3)
I Z1
3 3 j3 j3
-j3 4 j3
j3
5 0 Volt
50 50
I1 1 36,9 0

4 j3 5 36,90
(b)

Menurut teori pembagi arus


3 j3
I I 1 2 81,90 A atau : i = 2 cos (3t + 81,90) A13
3 j3 j3
HARAP BERSABAR

14

Anda mungkin juga menyukai