Anda di halaman 1dari 37

FISIOLOGI

PENCERNAAN
Takdir Tahir
E-mail : ns.takdirpsikuh@gmail.com
Digestive System
Prinsip Umum
Motilitas gastrointestinal .
Karakteristik dinding saluran cerna
Aktivitas listrik otot polos gastrointestinal
Pengaturan fungsi gastrointestinal oleh saraf.
Pengaturan otonom saluran cerna
Refleks gastrointestinal
Hormon gastrointestinal
Aliran darah gastrointestinal
Empat proses pencernaan
dasar :
Motilitas, dibagi 2 :
gerakan profulsif dan gerakan mencampur
Sekresi
Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit,
dan konstituen organik spesifik yang penting
dalam proses pencernaan, misalnya enzim,
garam empedu, atau mukus
Empat proses pencernaan
dasar :
Pencernaan
proses penguraian zat-zat kompleks menjadi
sederhana agar dapat diserap oleh tubuh
Penyerapan
penyerapan unit-unit kecil dari darah untuk
diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah dan limfe
Fungsi Saluran Cerna
Secara umum berfungsi :
Jalan makanan
Timbun makanan
Cerna makanan
Absorbsi zat makanan
Ekskresi sisa makan
Pergerakan saluran Cerna
Anatomi :
Mulut
Faring
Oesofagus
Lambung
Usus halus
Usus besar
Rektum
Anus
Karakteristik dinding
saluran cerna
Histologi :
Lapisan serosa : paling luar
Lapisan otot memanjang : membantu perpanjang
dan perpendek saluran cerna saat peristaltik
Lapisan otot melingkar : perkecil dan perbesar
penampang salurana cerna saat peristaltik
Lapisan submukosa : kaya akan pembuluh darah
Lapisan mukosa : terdiri dari vili dan kripti untuk
perluas permukaan untuk penyerapan
Otot polos sebagai sinsitum

Serat-serat otot polos dilapisi otot


longitudinal dan sirkular secara elektris
dihubungkan melalui gap junction
berfungsi sebagai sinsitum.
Pengaturan Saluran Cerna
Pengaturan mekanik saluran cerna
dilakukan oleh : Sistem Saraf enterik
Sist Saraf terdiri atas:
Sist Saraf Pusat:
Volunter : gerakan saluran cerna dapat diperintah
dalam alam sadar, seperti mengunyah, menelan, buang
air besar.
Involunter : Diluar kendali kesadaran, seperti
peristaltik saluran cerna
Sist Saraf otonom :
Simpatis
Parasimpatis
Persarafan di saluran cerna

Pleksus Mientrikus <Auerbach>


Berada antara lapisan otot
Fungsi :
- meningkatkan tonus dinding usus
- meningkatkan intensitas kontraksi ritmis.
- meningkatkan laju kontraksi
- meningkatkan kecepatan hantaran
Pleksus Submukosa <Meissner>
Berada di Submukosa
Fungsi :
Pengaturan sekresi
Penyerapan lokal
Kontraksi lokal otot submukosa
PENGATURAN OTONOM
SALURAN CERNA
Saraf Parasimpatis
parasimpatis kranial ; mempersarafi melalui saraf vagus,
esophagus, lambung, pankreas dan paruh pertama usus
besar.
parasimpatis sakral ; mempersarafi saraf panggul, distal
usus besar, sigmaoid, rektum dan anus refleks defekasi.
Saraf Sismpatis
Efek langsung ; menghambat otot polos
Efek tdk langsung ; menghambat neuron-neuron saraf
enterik
Refleks Gastrointestinal
Refleks yg seluruhnya terjadi di dalam sistem
saraf enterik ; mengontrol sekresi saluran cerna, peristaltik,
kontraksi mencampur makanan.
Refleks dari usus ke ganglion simpatis dan kembali ke
usus ; sinyal dari lambung evakuasi kolon, sinyal dari kolon dan
usus halus menghambat motilitas lambung dan sekresi, sinyal dari
kolon menghambat pengosongan isi ileum ke dalam kolon.
Refleks dari usus ke medulla spinalis atau batang otak
dan kembali ke usus ; refleks dari lambung & duodenum ke
batang otak & kembali ke lambung, refleks nyeri yang
menyebabkan inhibisi seluruh saluran cerna , refleks defekasi
mengakibatkan kontraksi kuat di kolon, rektum dan abdomen
Pengaturan sekresi saluran cerna oleh
Sistem hormon

Sekretin :
merangsang : sekresi pepsin, bicarbobnat pankreas,
pertumbuhan pankreas. menghambat : sekresi asam lambung,
efek gastrin pertumbuhan mukosa lambung.
Gastrin :
- Merangsang : sekresi asam lambung dan pertumbuhan mukosa
lambung.
Kolesistokinin
- Merangsang : sekresi enzim pankreas, bicarbonat pankreas,
kontraksi kandung empediu, pertumnuhan pankreas eksokrin.
- Menghambat : pengosongan lambung
Gastric Inhibitory peptide : merangsang pelepasan
insulin , menghambat sekresi asam lambung
Gerakan Dasar Saluran Cerna
Campur :
Kontraksi peristaltik
Kontraksi konstriktif lokal dari segmen
usus
Mendorong
Kontraksi peristaltik menimbulkan
rangsangan distensi
Menimbulkan pergerakan massa
makanan sepanjang usus
Mekanisme Pencernaan
makanan
Mengunyah akan melibatkan :
Gigi : insisifus, kaninus, geraham
Lidah : membolak balik dan mencampur
makanan
Reflek mengunyah
Jaga keseimbangan sehingga gigi tidak
melukai lidah atau organ lunak lainnya
Mekanisme Pencernaan
makanan
Menelan :
Merupakan proses yang kompleks
Tahap:
Volunter : dengan bantuan lidah makanan secara
sadar di dorong ke belakang rongga mulut
Faringeal : otomatis makanan masuk ke esofagus
Esofageal : gerakan peristaltik, makanan terdorong
ke lambung
Pengaturan reflek menelan
Dimulai dengan adanya makan yang terdorong ke
belakang mulut.
Mekanisme Pencernaan
makanan
Sfingter gastroesofageal
Batas esofagus dengan lambung
Normal selalu berkontraksi
Peristaltik akan berelaksasi kalua
gagal relaksasi akan terjadi Akalasia
(pelebaran esofagus)
Fungsi utama : Cegah refluk
(kembalinya makanan ke arah esofagus)
Mekanisme Pencernaan
makanan
Lambung :
Anatomi terdiri dari:
Fundus
Korpus
Antrum
Fungsi motorik sebagai :
Tempat penyimpanan makanan
Tempat pencampuran makanan
Mekanisme Pencernaan makanan

Fungsi penyimpanan lambung


Reflek vagal tonus berkurang akan
menambah ruang sehingga makanan
lebih banyak bisa masuk
Penonjolan lambung kearah luar secara
progresif memungkinkan volumenya
jadi bertambah
Volume : 1 liter
Mekanisme Pencernaan makanan

Pencampuran dan propulsi:


Gelombang campur tiap 20 detik
Pengaturan gelombang listrik dasar akan
menimbulkan gerakan mendorong isi lambung
kearah antrum.
Makanan yang sudah bercampur dengan
sekresi lambung disebut CHYME
Kontraksi lapar : kontraksi ritmit yang terjadi
pada lambung jika lambung dibiarkan kosong
dalam jangka waktu lama
Mekanisme Pencernaan makanan

Pengosongan lambung
Peran pilorus
Tertutup lemah air/ciran lewat
Peran peristaltik antrum
Pompa pilorus
Atur pengosongan :
Sinyal saraf
Hormon gastrin
Mekanisme Pencernaan makanan

Pengosongan lambung
Faktor lambung yang berpengaruh :
Volume makanan di lambung
Hormon gastrin percepat pengosongan lambung
Faktor duodenum
Hambat pengosongan lambung
Reflek enterogastrik :
Regangangan dudenum yang meningkat
Iritasi dudenum
Keasaman-osmolalitas chyme yang berlebihan
Pemecahan bahan makanan yang tidak sempurna
Mekanisme Pencernaan makanan

Gerak usus halus :


Kontraksi segmentasi : memungkinkan
terjadinya perpindahan makanan ditengah
lumen ke tepi lumen usus
Kontraksi pendorong : makan bergerak ke arah
distal
Peran katup ileosaekal
Mencegah fekal balik ke usus halus
Pengaturan umpan balik
Mekanisme Pencernaan
makanan
Pergerakan kolon :
Fungsi :
Tempat pnyerapan air
Tempat penumpukan feses
Gerak
Pencampur haustral
pendorong
Mekanisme Pencernaan
makanan
Rektum
Defekasi
Reflek defekasi : dimulai adanya regangan
didinding rektum oleh masa feses
Dorong masa feses ke rektum
Bila keadaan telah memungkinkan spinter
ani akan relaksasi defekasi

Anda mungkin juga menyukai