Anda di halaman 1dari 13

Menyingkap Tabir di Balik

Pengoperasian Kereta
Feeder Wonogiri
Kereta Feeder Wonogiri
Kereta Feeder Wonogiri merupakan satu-
satunya kereta api yang melewati jalur
kereta api Wonogiri.
Kereta ini merupakan kereta kebanggan
warga Wonogiri.
Kereta Feeder Wonogiri adalah satu-
satunya kereta yang beroperasi yang
melintas di tengah kota berdampingan
dengan kendaraan lainnya.
Sejarah
Kereta ini telah beroperasi sejak zaman
VOC menguasai nusantara sekitar tahun
1930 an, jauh sebelum Indonesia
menyatakan Kemerdekaannya.
Awalnya kereta ini melalui jalur Solo -
Baturetno, namun proyek Waduk
Gajahmungkur menenggelamkan jalur
Wonogiri - Baturetno sehingga kereta ini
hanya berhenti di Wonogiri.
Operasional
Lokomotif yang digunakan yaitu tipe
BB30003 dan tipe BB30029.
Gerbong yang digunakan yaitu kelas

ekonomi dengan seri 93359.


Kapasitas
Gerbong yang digunakan
berkapasitas 106 penumpang namun
rata-rata hanya terisi rata-rata 15
orang per pemberangkatan menuju
Wonogiri dan rata-rata 20 orang
dalam pemberangkatan kembali ke
Stasiun Purwosari, Solo.
Hambatan
Tidak adanya palang pintu elektrik.
Kondisi rel yang sudah tua dan
bantalan rel yang sudah lapuk
menyebabkan kereta tidak bisa
berjalan kencang.
Jadwal yang tidak pasti.
Perbandingan Harga Tiket
Kereta Feeder Transportasi umum
Wonogiri : lainnya :

Rp. 2000,- menuju Rp. 6000,- menuju


Wonogiri. Wonogiri dengan
bus umum.
Rp. 43.000,- >Rp. 150.000,-
menuju Jakarta. menuju Jakarta
dengan bus umum.
Analisis
Dengan melihat harga tiket Kereta
Feeder Wonogiri ini, hampir dapat
dipastikan kereta ini mengalami
kerugian karena pemasukan yang
tidak sebanding dengan
pengeluaran, khususnya biaya
perawatan. Namun, PT. KAI tidak
akan menutup jalur ini. Mengapa
demikian ???
Faktor-faktor
Bidang Ekonomi :
Harga tiket yang jauh lebih murah
dibandingkan transportasi umum lainnya.
Mempertahankan aset BUMN.

Bidang Sosial-Budaya :
Merupakan keunikan kota Solo karena
merupakan satu-satunya kereta yang
beroperasi di sepanjang pinggiran jalan
protokol.
Pro & Kontra
Muncul perdebatan mengenai
keberadaan kereta ini. Yang
menginginkan dihapus beralasan
adanya banyak kecelakaan akibat
jalur tersebut. Yang menginginkan
dilestarikan karena keunikan dan
potensi sebagai aset wisata kota
Solo.
Pandangan
Memilih terus beroperasinya kereta
ini karena berpotensi menjadi aset
wisata Kota Solo. Selain itu, proyek
city walk dapat mendukung hal
tersebut. Dengan menempatkan
halte-halte di sepanjang city walk,
kereta ini juga dapat berfungsi
menjadi angkutan umum yang
melewati Jalan Slamet Riyadi dari
Stasiun Purwosari-Stasiun Sangkrah.
Galeri
Terima Kasih Atas
Perhatiannya !!!

Anda mungkin juga menyukai