KELOMPOK 4
Fasilitator :
dr. Elvira Rosana
Tidak ada
Keywords
Laki-laki 50 tahun
Benjolan di leher kiri sebesar telur puyuh
Tidak nyeri
3 bulan yang lalu benjolan semakin membesar
Penurunan nafsu makan
Penurunan BB
Riwayat perokok
PF : Regio colli sinistra massa ukuran 3x 3 x 2 cm kenyal,
tidak terfiksasi
Identifikasi Masalah
Semakin membesar
PF : massa
PA : reed
ukuran 3x 3 x 2
sternberg cell
cm kenyal,
dan infiltrat sel
tidak terfiksasi,
radang
nyeri (-)
Pembesaran
KGN/ limfoma
Limfoma hodgkin
Hipotesis
1. Anamnesis
Pada anamnesis ditanyakan keluhan pasien, riwayat keluarga,
status ekonomi dan pekerjaan dan ditanyakan yang
berhubungan dengan benjolan jika keluhan benjolan.
2. Pemeriksaan fisik
dilakukan pemeriksaan yang dicurigai kanker, dinilai bagaimana
sifat benjolannya. Dilakukan juga pemeriksaan pada daerah
sekitar benjolan dan daerah lainnya untuk melihat metastasis.
3. Pemeriksaan penunjang
a. Histopatologi
Pemeriksaan ini merupakan salah satu gold standard untuk diagnosis kanker
b. Pemeriksaan petanda tumor
merupakan pemeriksaan yan g digunakan untuk menseleksi dan membantu
penegakan diagnosis kanker.
4. Radiologi
Pemeriksaan untuk melihat ukuran kanker dan penyebarannya ini dapat
membantu untuk menentukan stadium kanker.
5. Limfoma Hodgkin
a. Definisi
1. Anamnesis
keluhan terbanyak adalah pembesaran kelenjar getah bening di
leher, aksila dan inginal yang disertai dengan penurunan berat
badan dan sering berkeringat.
2. Pemeriksaan fisik
palpasi : pembesaran kelenjar getah bening dileher, aksila dan
inguinal. Kadang teraba pembesaran hati dan lien. Pemeriksaan
THT perlu dilakukan untuk menentukan adanya keterlibatan
cincin Waldeyer.
3. Sitologi byopsi aspirasi
biopsi ini sering digunakan untuk diagnosa pendahuluan
limfadenopati untuk identifikasi penyebab kelainan tersebut.
4. Histopatologi
Tindakan ini dilakukan untuk identifikasi sub tipe. Jaringan
yang diambil untuk biopsi dipastikan dapat memberikan
informasi yang adekuat, biasanya pada kelenjar getah bening
dileher.
5. Radiologi
a. Foto thorak
b. Limfangiografi dan CT scan
c. USG
6. Laparatomi
Sering dilakukan untuk melihat kondisi kelenjar getah
bening di iliaka dan mesenterium dengan tujuan untuk
menentukan stadium.
g. Tatalaksana
Mutasi sel B
Gangguan imun
RS sel
hepatosplenomegali
7. Limfoma Non Hodgkin
a. Definisi
b. Etiologi dan faktor resiko
Imunodefisiensi
Agen infeksius
Paparan lingkungan & pekerjaan
Diet & paparan lain
Abnormalitas sitogenik
Infeksi HTLV-1
c. Epidemiologi
d. Stadium
e. Pemeriksaan fisik dan penunjang
Pemeriksaan Fisik
Pembesaran KGB
Kelainan/ pembesaran organ (ex: hepatomegali/splenomegali)
Performance statu (ECOG/ WHO Karnofsky)
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi ekiional / core biopsi
Diagnosi awal harus tegak (bdsarkan histopatologi)
Lab: darah rutin, kimia klinik, tes khusus (gamma GT, SPE, IEP, tes
Coomb, B2 globulin)
Aspirasi sumsum tulang
Radiologi
Konsultasi THT
Cairan tubuh lain
Konsuktasi kardiologi
f. Diagnosis