Keterlibatan Dokter Dalam Penatalaksanaan Asma Di Keluarga

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Keterlibatan dokter

dalam penatalaksanaan
asma di keluarga
Hubungan penderita-dokter yang baik adalah dasar yang
kuat untuk terjadi kepatuhan dan efektif penatalaksanaan asma.
Dengan kata lain dokter penting untuk berkomunikasi dengan
penderita/ keluarga.
dengarkan mereka,
ajukan pertanyaan terbuka dan jangan melakukan penilaian
sebelumnya,
lakukan dialog sederhana dan berikan nasehat atau komentar
sesuai kemampuan/ pendidikan penderita.
Komunikasi yang terbuka dan selalu bersedia mendengarkan
keluhan atau pernyataan penderita adalah kunci keberhasilan
pengobatan.
Rencanakan pengobatan asma jangka panjang sesuai
kondisi penderita, realistik/ memungkinkan bagi penderita
dengan maksud mengontrol asma.
Perlu ditekankan bahwa keberhasilan terapi atau
tatalaksana sangat bergantung pada kerjasama yang baik antara
keluarga (penderita) dan dokter keluarga yang menanganinya.
Dokter harus melibatkan keluarga pasien asma termasuk
pengasuhnya dalam tatalaksana penyakit ini.
Keluarga penderita asma perlu dijelaskan mengenai asma
secara detail dengan bahasa yang dapat dipahami oleh kalangan
nonmedis agar keluarga mengetahui apa yang terjadi pada
asma, kapan harus pergi ke dokter, penanganan pertama apabila
terjadi serangan, dan sebagainya. Tatalaksana tentang
penghindaran terhadap pencetus memegang peran yang cukup
besar.
Upaya meningkatkan kepatuhan penderita :
1. Edukasi dan mendapatkan persetujuan penderita untuk setiap
tindakan/ penanganan yang akan dilakukan. Jelaskan sepenuhnya
kegiatan tersebut dan manfaat yang dapat dirasakan penderita.
2. Tindak lanjut (follow-up). Setiap kunjungan, menilai ulang
penanganan yang diberikan dan bagaimana penderita melakukannya.
Bila mungkin kaitkan dengan perbaikan yang dialami penderita (gejala &
faal paru)
3. Menetapkan rencana pengobatan bersama-sama dengan penderita
4. Membantu penderita/ keluarga dalam menggunakan obat asma
5. Identifikasi dan atasi hambatan yang terjadi atau yang dirasakan
penderita, sehingga penderita merasakan manfaat penatalaksanaan
asma secara konkrit
6. Menanyakan kembali tentang rencana penanganan yang disetujui
bersama dan yang akan dilakukan, pada setiap kunjungan
7. Mengajak keterlibatan keluarga
8. Pertimbangkan pengaruh agama, kepercayaan, budaya dan status
sosioekonomi yang dapat berefek terhadap penanganan asma
Edukasi kepada penderita/ keluarga bertujuan untuk:
meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara
umum dan pola penyakit asma sendiri)
meningkatkan keterampilan (kemampuan dalam penanganan
asma)
meningkatkan kepuasan
meningkatkan rasa percaya diri
meningkatkan kepatuhan (compliance) dan penanganan
mandiri.

Dengan kata lain, tujuan dari seluruh edukasi adalah membantu


penderita agar dapat melakukan penatalaksanaan dan
mengontrol asma.
Komunikasi yang baik adalah kunci kepatuhan penderita. Faktor
yang berperan dalam terjadi komunikasi yang baik :
Ramah, humor, perhatian
Menggunakan dialog interaktif
Membesarkan hati, memberi semangat dan pujian untuk
usahanya
Empati, menenangkan hati dan respons terhadap masalah
Memberikan informasi yang dibutuhkan
Menghasilkan tujuan/ manfaat bersama
Memberikan umpan balik dan mengulang
Komunikasi yang jelas antara dokter dan penderita dalam
memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan dalam
penatalaksanaan,adalah kunci peningkatan
compliance/kepatuhan penderita dalam melakukan
penatalaksanaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai