Anda di halaman 1dari 34

Linda Mandasari (1510711070)

Nailus Suaidah Nasution (1510711074)


MORBILI Ameylia Hilda Muklati (1510711076)
Dwi Setiyorini (1510711078)
PENGERTIAN
Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya
ditandai dengan gejala gejala utama ringan , ruam serupa
dengan campak ringan atau demam , scarlet, pembesaran
serta nyeri limpa nadi (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson,
EGC, 2000).
Morbili atau campak adalah penyakit yang sangat menular
menyebar melalui kontak dengan lendir yang terinfeksi dan
air liur. (Sumarmo, 2014)
PENGERTIAN
Campak/Morbili/rubeola adalah penyakit infeksi yang sangat
menular yang disebabkan oleh virus.
Agent campak adalah measelas virus, famili paramyxoviridae, genus
morbilivirus.
Virus campak tidak memiliki daya tahan yang kuat, apabila berada
diluar tubuh manusia virus campak akan mati
Virus campak tidak aktif pada suhu 37C / dimasukkan ke dalam
lemari es.
Jangka hidupnya pendek (short survival time), yaitu kurang dari 2
jam.
FAKTOR RISIKO
Umur
Maternal antibodi akan melindungi bayi terhadap campak
selama 6 bulan dimodifikasi oleh tingkat maternal
antibodi yang tersisa sampai bagian pertama dari tahun
kedua kehidupan.
Umur terkena campak lebih tergantung oleh kebiasaan
individu daripada sifat alamiah virus
Kebanyakan terjadi pada anak usia 4-6 tahun ataupun usia
sekolah dasar dan pada anak
FAKTOR RISIKO
Jenis Kelamin
Antibodi wanita secara garis besar lebih tinggi
daripada pria.
Penderita campak lebih banyak pada anak laki-laki yakni
62%
FAKTOR RISIKO
Umur Pemberian Imunisasi
Sisa antibodi yang diterima dari ibu melalui plasenta
faktor yang penting untuk menentukan umur imunisasi
campak.
Anak yang mendapatkan vaksinasi campak pada usia 12-14
bulan memiliki kemungkinan risiko terkena campak 5,6 kali
lebih besar
FAKTOR RISIKO
Pekerjaan
Kemiskinan mengurangi kapasitas orang tua untuk
mendukung perawatan kesehatan yang memadai pada anak.
Frekuensi relatif anak dari orang tua yang berpenghasilan
rendah 3 kali lebih besar memiliki risiko imunisasi
terlambat
FAKTOR RISIKO
Imunisasi
Vaksin melindungi tubuh dari infeksi dan memiliki efek penting
dalam epidemiologis penyakit mengubah distribusi relatif umur kasus
dan terjadi pergeseran ke umur yang lebih tua.
Pemberian imunisasi pada masa bayi menurunkan penularan agen
infeksi dan mengurangi peluang seseorang yang rentan untuk terpajan
pada agen tersebut.
Anak yang belum diimunisasi akan tumbuh menjadi besar atau dewasa
tanpa pernah terpajan dengan agen infeksi tersebut.
Padacampak, manifestasi penyakit yang paling berat biasanya terjadi
pada anak berumur kurang dari 3 tahun.
FAKTOR RISIKO
ASI Eksklusif
Ig A dalam kolostrum dan ASI sangat berkhasiat melindungi
tubuh bayi terhadap penyakit infeksi.
Ig G menembus plasenta dan berada dalam konsentrasi
yang cukup tinggi di dalam darah janin/bayi sampai umur
beberapa bulan memberikan perlindungan terhadap
beberapa jenis penyakit.
Jenis antibodi yang dapat ditransfer dengan baik melalui
plasenta : difteri, tetanus, campak, rubela, parotitis, polio,
dan stafilokokus
FAKTOR RISIKO
Lingkungan
Status imunitas populasi merupakan faktor penentu.
Penyakit campak akan meledak jika terdapat akumulasi anak-
anak yang suseptibel
FAKTOR RISIKO
Waktu
Virus penyebab campak mengalami keadaan yang paling stabil pada
kelembaban dibawah 40%.
Udara yang kering menimbulkan efek yang positif pada virus dan
meningkatkan penyebaran di rumah yang memiliki alat penghangat ruangan
seperti pada musim dingin di daerah utara.
Kebanyakan kasus campak terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim
semi di negara dengan empat musim dengan puncak kasus terjadi pada
bulan Maret dan April.
Lain halnya dengan di negara tropis dimana kebanyakan kasus terjadi pada
musim panas.
BAGAIMANA CARA PENULARAN CAMPAK ?
Campak dapat ditularkan melalui:

Air liur penderita


Percikan ludah penderita
Percikan ingus penderita
TIPE / KLASIFIKASI MORBILI

Klasifikasi morbili berdasarkan gejala klinis:


1. Stadium kataral ( prodormal)
2. Stadium Erupsi
3. Stadium konvalensi
STADIUM KATARAL (PRODORMAL)
1. Berlangsung kira-kira 3 hari ( kisaran 2-4 hari )
2. Ditandai demam mencapai 39,5 C
3. Terdapat gejala: malaise, coryza (peradangan akut
membran mukosa rongga hidung), konjungtivitis (mata
merah), fotofobia, dan batuk.
4. Timbul bercak koplik berwarna putih kelabu,sebesar
ujung jarum timbul pertama kali pada mukosa bukal yang
menghadap gigi molar hari ke 3 atau 4
STADIUM ERUPSI
1. Berlangsung selama 4-7 hari
2. Demam umumnya memuncak (mencapai 400C)
3. Gejala yang biasanya terjadi adalah koriza dan batuk-batuk
bertambah.
4. Terjadinya ruam atau eritema timbul di belakang telinga, di
bagian atas tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang
bawah, pipi, muka, leher dan seluruh badan.
5. Rasa gatal
6. Muka bengkak
STADIUM KONVALENSI

1. Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih


tua (hiperpigmentasi) yang lama - kelamaan akan
menghilang sendiri
2. Ruam kulit menghilang dan berubah menjadi kecoklatan
yang akan menghilang dalam 7 - 10 hari
3. Suhu turun hingga menjadi normal kecuali bila ada
komplikasi
4. Kulit bersisik
TANDA DAN GEJALA
Demam Erupsi makulopapula yang
berwarna merah dan diakhiri
Batuk
dengan deskuamasi dari kulit
Pilek
Diare
Coryza
Muntah
Fotofobia
Muka bengkak
Konjungtivitis
Eritema
Ruam seluruh tubuh.
Bercak koplik
PENATALAKSANAAN MEDIS
Tanpa komplikasi:
Tirah baring
Antipiretik (parasetamol 10-15 mg/kgBB/dosis dapat diberikan
sampai setiap 4 jam)
Cairan yang cukup, suplemen nutrisi, dan vitamin A
Komplikasi
Otitis media dan/atau pneumonia bakterial antibiotik
Diare Atasi dehidrasinya sesuai dengan derajat dehidrasinya
PENATALAKSANAAN MEDIS
Vitamin A dapat berfungsi sebagai imunomodulator yang
meningkatkan respons antibodi terhadap virus campak.
Pemberian vitamin A dapat menurunkan angka kejadian
komplikasi seperti diare dan pneumonia.
Vitamin A diberikan satu kali per hari selama 2 hari dengan
dosis sebagai berikut
200.000 IU pada anak umur 12 bulan atau lebih
100.000 IU pada anak umur 6 - 11 bulan
50.000 IU pada anak kurang dari 6 bulan
PENATALAKSANAAN MEDIS
Antipiretika, bila suhu tinggi Pemberian cairan yang cukup

Sedativum, obat batuk dan Suplemen nutrisi


memperbaiki keadaan umum
Anti konvulsi, bila terjadi kejang

Antibiotik

Vitamin A:
Usia 6 bulan-1 tahun : 100.000 unit
Usia > 1 tahun : 200.000 unit
Tindakan lain ialah pengobatan segera
terhadap komplikasi yang timbul.
PENCEGAHAN CAMPAK/MORBILI
Pencegahan primordial
Mencegah munculnya faktor prediposisi/resiko terhadap penyakit
campak.
Sasarannya adalah anak-anak yang masih sehat dan belum memiliki
resiko yang tinggi agar tidak memiliki faktor resiko yang tinggi untuk
penyakit campak
Pencegahan Primer
Sasarannya adalah orang-orang yang termasuk kelompok beresiko,
yakni yg belum terkena campak
Pencegahan primer meliputi :
PENCEGAHAN CAMPAK/MORBILI
Pencegahan dilakukan dengan vaksinasi campak ataupun vaksinasi
MMR (Measles, Mumps, Rubella).
Rekomendasi IDAI tahun 2014 vaksin campak diberikan pada
usia 9 bulan.
Vaksin penguat usia 2 tahun.
Apabila vaksin MMR diberikan pada usia 15 bulan, tidak perlu
vaksinasi campak pada usia 2 tahun. Selanjutnya, MMR ulangan
diberikan pada usia 5-6 tahun
Dosis 0,5 Ml subkutan
Reaksi demam berlangsung 7-12 hari setelah imunisasi, ada yang
selama 1-2 hari.
PENCEGAHAN CAMPAK/MORBILI
Pencegahan sekunder
Upaya untuk mencegah atau menghambat timbulnya
komplikasi.
Memberikan pengobatan penyakit sejak awal
Pencegahan Tersier
Upaya untuk mencegah kecacatan akibat komplikasi
Melakukan rehabilitasi sedini mungkin bagi penderita yang
mengalami kecacatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Fisik
Ditemukannya tanda patognomonik yaitu bercak koplik di
mukosa pipi di depan molar tiga. Kemudian muncul ruam
makulopapular yang dimulai dari batas rambut dibelakang
telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher dan akhirnya ke
ekstremitas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah tepi

Pada pemeriksaan darah tepi dapat ditemukan leukopenia selama fase prodromal
dan stadium awal dari ruam. Biasanya terdapat peningkatan yang mencolok dari
jumlah leukosit apabila terjadi komplikasi. Apabila tidak terjadi komplikasi,
jumlah leukosit perlahan-lahan meningkat sampai normal saat ruam menghilang.
Serologi

Pemastian serologi infeksi campak bergantung pada peningkatan empat kali lipat
titer antibodi antara fase akut dan fase konvalensen serum atau pada terlihatnya
antibodi IgM spesifik campak dalam bahan serum tunggal yang diambil antara 1
dan 2 minggu setelah mula timbul ruam.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dalam spuntum, sekresi nasal, sedimen urine dapat
ditemukan adanya multinucleated giant cells yang khas
KOMPLIKASI
Otitis Media Akut karena infeksi bakterial sekunder.

Disebabkan oleh invasi virus campak ke dalam telinga tengah. Jika terjadi invasi
bateri pada lapisan sel mukosa yang rusak karena invasi virus terjadi otitis media
perulenta
Bronkopneumonia Oleh virus morbilia atau oleh Pneuomococcus,
Streptococcus, Staphylococcus yang menyerang epitel pada saluran pernapasan
maka broncopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bayi yang masih muda,
anak dengan kurang kalori protein
Saluran pencernaan: diare diikuti dengan dehidrasi

Mata: keratitis

Sistemik: septikemia infeksi bakteri sekunder


KOMPLIKASI
Susunan saraf pusat:
Ensefalitis akut:

Timbul pada 0,01 0,1% kasus campak.


Gejala:demam, nyeri kepala, letargi, dan perubahan status mental yang biasanya muncul
antara hari ke-2 sampai hari ke-6 setelah munculnya ruam.
Gejala sisa : kehilangan pendengaran, gangguan perkembangan, kelumpuhan, dan kejang
berulang.
Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE)

Suatu proses degeneratif susunan saraf pusat yang disebabkan infeksi persisten virus
campak, timbul beberapa tahun setelah infeksi (umumnya 7 tahun).
Gejala:perubahan tingkah laku, retardasi mental, kejang mioklonik, dan gangguan
motorik.
KOMPLIKASI
Laringitis Akut
Adanya edema pada mukosa saluran nafas
Kejang Demam
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai