Anda di halaman 1dari 22

Pasien dengan Chronic Kidney

Disease (CKD)

FAUZA RAHMAH
1307101020104
Definisi
Gagal Ginjal Kronis (CKD) merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan
tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit, serta menyebabkan
uremia.
Kriteria Gagal Ginjal Kronik
Kerusakan ginjal yang terjadi >3bulan,
berupa kelainan struktural/fungsional
dengan atau tanpa penurunan LFG,
dengan manifestasi:
Kelainan patologis
Terdapat tanda kelainan ginjal (ex:
kelainam komposisi darah/urin,
kelainan dalam imaging test)

LFG < 60 ml/menit/1.73m selama 3 bulan


dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
ETIOLOGI
Penyakit ginjal primer Penyakit ginjal sekunder

a. glomerulpnefritis a. Nefropati
b. Mielonefritis b. Nefritis lupus
c. Ginjal polikistik c. Amilordosis ginjal
d. TBC ginjal d. Poliartritis nodusa
e. Sklerosis sistemik
progresif
f. Gout
g. Diabetes melitus
ETIOLOGI
Penyakit Ginjal Obstruktif
Pembesaran prostat
Batu Saluran kemih
Refluks ureter
Obstruksi saluran kemih
Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan
hipertensi yang lama
Scar pada jaringan dan trauma langsung pada ginjal
STADIUM GAGAL GINJAL KRONIK
Stad. kelainan GFR Gejala & Tanda
(mL/men/1.73m)

1 Kerusakan ginjal kronis > 90 Anemia 4%


dengan GFR normal/ Hipertensi 40%
meningkat Kematian-5 th 19%
2 Kehilangan GFR ringan 60-89 Anemia 4%
Hipertensi 40%
Kematian-5 th 19%
3 Kehilangan GFR sedang 30-59 Anemia 7%
Hipertensi 55%
Kematian-5th 24%
4 Kehilangan GFR berat 15-29 Hiperfosfatemia 50%
Anemia 29%
Hipertensi 77%
Kematian-5th 46%
5 Gagal ginjal <15 atau dialisis Hiperfosfatemia 50%
Anemia 69%
hipertensi >75%
Kematian-3th 14%
PATOFISIOLOGI
Gejala
klinis

Biopsi/histo Pem.
Diagnosis
patologi laboratorium

Pem.
radiologis
GEJALA KLINIS
Kelainan sal. cerna: nafsu makan
menurun, mual, muntah.
Kelainan kulit: gatal
Kelainan neuromuskular: tungkai lemah,
parastesi, kram otot, daya konsentrasi
menurun, insomnia, gelisah
Kelainan kardiovaskular: hipertensi, sesak
nafas, nyeri dada, edema
Gang. Kelamin: libido menurun, nokturia,
oliguria
GAMBARAN LABORATORIUM
Sesuai dengan penyakit yang mendasari
Penurunan fungsi ginjal: peningkatan
kadar ureum dan kreatinin serum dan
penurunan LFG
Kelainan biokimiawi darah: penurunan
kadar Hb, peningkatan kadar asam urat,
hiper/hipokalemia, hiponatremia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis
metabolik.
Kelainan urinalisis: proteinuria, hematuria,
leukosuria
GAMBARAN RADIOLOGIS
Foto polos abdomen: batu radio-opak
Pielografi antegrad/retrograd
Ultrasonografi ginjal: ukuran ginjal yang
mengecil, korkteks yang menipis, adanya
hidronefrosis/batu ginjal, kista, massa,
kalsifikasi
BIOPSI & HISTOPATOLOGI
Untuk mengetahui etiologi, menetapkan
terapi, prognosis, dan mengevaluasi hasil
terapi yang sudah diberikan
KI: ukuran ginjal yang mengecil, ginjal
polikistik, hipertensi yang tidak terkendali,
infeksi perinefrik, gangg. Pembekuan
darah, gagal nafas, dan obesitas
PENATALAKSANAAN
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasar
2. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid
3. Memperlambat perburukan fungsi ginjal
1. Pembatasan asupan protein
2. Terapi farmakologis
4. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
5. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Memperlambat perburukan
fungsi ginjal
1. Pembatasan asupan protein/hari
2. Terapi farmakologis
- Untuk mengurangi hipertensi
intraglomerulus.
- ACE inhibitor: untuk memperkecil resiko
kardiovaskuler dan memperlambat
perburukan kerusakan nefron dengan
mengurangi hipertensi intraglomerular
dan hipertrofi glomerulus
Pencegahan & terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Pengendalian DM
Pengendalian hipertensi
Pengendalian dislipidemia
Pengendalian anemia
Pengendalian hiperfosfatemia
Terapi hipertrofi glomerular
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN CKD
Diagnosa 1 : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
perubahan membran kapiler-alveolus
TUJUAN :
Setelah diberikan tindakan keperawatan klien menunjukkan status repirasi
pertukaran gas yang adekuat.
INTERVENSI:
1 buka jalan nafas gunkan teknik chin lift/jaw trhrust
R : untuk melancarkan pernafasan
2. Atur posisi untuk mengurangi dispnea
R : Untuk memberikan rasanyaman saat bernafas
3. Monitor status respiratori dan oksigenasi
R : Untuk mempertahankan pernafasan yang normal
Diagnosis 2: Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d intek yang tidak adekuat
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24 jam
diharapkan pemenuhan nutrisi adekuat.
Intervensi:
1. Timbang berat BB setiap hari
R: memberikan informasi tentang kebutuhan diet
2. Beri penjelasan tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh
R: meningkatkan pematangan kebutuhan individu dengan
pentingnya nutrisi
3. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
R : untuk meningkatkan nafsu makan pasien
4. Anjurkan pasien untuk menggosok gigi
R: untuk meningkatkan nafsu makan
Catatan perkembangan pasien
DX : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membran kapiler-alveolus
Selasa 18,september 2017
S : pasien mengeluh sesak nafas I : - mencatat status pasien
-mengatur posisi pasien untuk
O : - pasien terlihat lemas ventilasi maksimal
- pasien terlihat menggunkan - Kolaborasi dalam pemberian
sungkup oksigen aerosol
- Kesadaran kompos mentis
- TTV : 140/90mmHg
- T : 36,2
- RR : 81X/

A : Gangguan pertukaran gas


P : - Catat sattus pasien saat ini
- posisikan pasien untuk
ventilasi maksimal
- Kolaborasi dlm pemberian terapi
erosol

Anda mungkin juga menyukai