Anda di halaman 1dari 155

ETIKA PUBLIK

Disampaikan pada
Diklat Prajabatan Gol. III CPNS
Pola Transisi Angkatan ke- 45
Lingkup Pemerintah Kabupaten
Nagekeo dan Sumba Tengah
Tanggal, 15 s/d 16 Agustus 2016
Ada satu hukum alam yang menakjubkan bahwa
Ada 3 hal yang paling kita inginkan dalam hidup ini
adalah
KEBAHAGIAAN, KEBEBASAN, & FIKIRAN YANG DAMAI,
ketiganya selalu dapat dicapai dengan
memberikannya kepada orang lain

There is a wonderful law of nature that 3 things


we can crave most in life
- happiness, freedom, & peace of mind
are always attained by giving them to others 2
MOTTO OF THE DAY
Knowing is not enough;
We must apply;
Willing is not enough;
We must do.
(Gothe)

Mengetahui saja tidak cukup;


Kita harus mengaplikasikannya;
Menginginkan saja tidak cukup;
Kita harus melakukannya.
(Gothe)
KONTRAK AKADEMIS

INI MENYANGKUT ETIKA, MAKA:


1. SELAMA PROSES KEGIATAN PESERTA TIDAK
DIPERKENANKAN MEMBUKA LAPTOP, KECUALI PADA
SAAT PENUGASAN KERJA TUGAS KELOMPOK.

2. SEMUA HP DI NADA DIAM/GETARKAN SAJA DAN


SELAMA KEGIATAN BERLANGSUNG, PESERTA TIDAK
DIPERKENANKAN MENERIMA TELP DAN ATAU
MEMBACA DAN MEMBALAS SMS.

3. ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMANYA, DISAMPAIKAN


TERIMA KASIH
DESKRIPSI:
Mata Diklat Etika Publik memfasilitasi peserta
Diklat Prajabatan Golongan III dengan
pembentukan nilai-nilai dasar etika publik pada
peserta Diklat melalui: Pembelajaran Kode Etik
dan Perilaku Pejabat Publik, Bentuk-Bentuk
Kode Etik dan Implikasinya, dan Aktualisasi
Etika ASN.
Mata Diklat ini disajikan berbasis Experencial
Learning dengan penekanan pada proses
internalisasi nilai-nilai dasar Etika Publik.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuanya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar etika publik
dalam mengelola pelaksanaan tugas jabatannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN:
Komptensi Dasar:
Setelah mengikuti pembelajaran
ini peserta diharapkan: mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Memiliki pemahaman tentang kode etik


dan perilaku pejabat publik.
2. Mengenali berbagai bentuk sikap dan
perilaku yang bertentangan dengan
kode etik dan perilaku dan implikasi
dari pelanggaran kode etik dan perilaku
bagi dirinya.
3. Menunjukan sikap dan perilaku yang
sesuai dengan kode etik dan perilaku
selama diklat.
METODE PEMBELAJARAN

1. CERAMAH INTERAKTIF
2. FILM PENDEK
3. DISKUSI
4. STUDI KASUS
5. SIMULASI
6. STUDI LAPANGAN
7. DEMONTRASI
8. AKTUALISASI
Peserta diminta untuk menghasilkan suatu
produk pembelajaran yang menunjukan
kompetensi ANEKA.
1. Kode Etik dan Perilaku
B Pejabat Publik
P A
O H
2. Bentuk-bentuk Kode Etik
K A
O S dan Implikasinya
K A
N 3. Aktualisasi Etika Aparatur
Sipil Negara
9
MATERI ETIKA
PUBLIK
Kegiatan Belajar 1

10
KODE ETIK DAN PERILAKU
PEJABAT PUBLIK

1. PENGERTIAN ETIKA
2. PENGERTIAN KODE ETIK
3. KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA
4. NILAI-NILAI DASAR ETIKA PUBLIK
5. DEFINISI DAN LINGKUP ETIKA PUBLIK
6. DIMENSI ETIKA PUBLIK
7. TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN
KOMPETENSI
8. PERILAKU PEJABAT PUBLIK
MATERI ETIKA
PUBLIK
Kegiatan Belajar 2

12
BENTUK-BENTUK KODE ETIK
DAN IMPLIKASINYA
1. PENTINGNYA ETIKA DALAM URUSAN
PUBLIK
2. PENGGUNAAN KEKEKUASAAN:
LEGITIMASI KEBIJAKAN
3. KONFLIK KEPENTINGAN
4. SUMBER-SUMBER KODE ETIK BAGI ASN
5. IMPLIKASI KODE ETIK DALAM
PELAYANAN PUBLIK
AKTUALISASI ETIKA APARATUR
SIPIL NEGARA
AKTUALISASI ETIKA PUBLIK DAN
PELAYANAN PUBLIK
AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
MELAWAN KORUPSI
AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI
AKTUALISASI KODE ETIK UNTUK
PENINGKATAN INTEGRITAS PUBLIK
MATERI ETIKA
PUBLIK
Kegiatan Belajar 3

15
1
KODE ETIK DAN PERILAKU
PEJABAT PUBLIK
KOMPETENSI DASAR: SETELAH MEMPELAJARI POKOK BAHASAN INI,
PESERTA DIHARAPKAN DAPAT:

1. MEMILIKI PEMAHAMAN TENTANG ETIKA DAN KODE


ETIK;
2. MEMILIKI PEMAHAMAN TENTANG NILAI DASAR, DEFINISI
DAN LINGKUP ETIKA PUBLIK;
3. MEMILIKI PEMAHAMAN TENTANG DIMENSI ETIKA
PUBLIK, YANG MENCAKUP DIMENSI KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK, DIMENSI MODALITAS, DAN DIMENSI
TINDAKAN INTEGRITAS PUBLIK;
4. MEMILIKI PEMAHAMAN TENTANGTUNTUTAN ETIKA
PUBLIK DAN KOMPETENSI;
5. MENGENALI BERBAGAI BENTUK SIKAP DAN PERILAKU
YANG SESUAI DENGAN ETIKA PUBLIK DAN PERILAKU
YANG BERTENTANGAN DENGAN KODE ETIK PEJABAT
PUBLIK.
KOMPETENSI PADA GOLONGAN III
Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan lima NILAI DASAR yaitu:
1. kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatannya;
2. kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
3. kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya;
4. kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya; dan
5. kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya.
KOMPETENSI PADA GOLONGAN III

Disamping memiliki kemampuan


mengaktualisasikan 5 NILAI DASAR, peserta
Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, diharapkan
juga memiliki kemampuan MENGANALISIS
DAMPAK, apabila kelima nilai dasar tersebut
TIDAK DIAPLIKASIKAN.
MENGAPA MENGIKUTI DIKLAT
1)Calon PNS wajib menjalani masa percobaan;
2) Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi,
nasionalisme, dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompensasi
bidang.

(Pasal 63 UU ASN)
KOMPETENSI APA YANG DIBANGUN
Kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang
profesional, yang diindikasikan dengan:

1. Kemampuan berakuntabilitas dalam


melaksanakan tugas jabatannya;
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan
nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar
etika publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan
mutu pelaksanaan tugas jabatannya;
Lanjutan:

5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan


mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansinya;
6. Kemampuan menjaga sikap dan
perilaku disiplin Pegawai Negeri Sipil
dalam melaksanakan tugas jabatannya;
7. Kemampuan memahami kedudukan
dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KONSEP UMUM
ETIKA PUBLIK
11/8/2017 www.brainybetty.com 23
Pengertian Etika
Kamus besar bahasa indonesia Departemen P&K (1988):

* Ilmu tentang apa yang BAIK dan


apa yang BURUK, tentang hak
dan kewajiban moral.
Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak
* Nilai mengenai BENAR dan
SALAH yang dianut masyarakat.
Pengertian Etika:
Etika sebagai tujuan hidup yang baik
bersama dan untuk orang lain didalam
institusi yang adil. (Ricocur: 1990).
Etika dipahami sebagai refleksi atas
baik dan buruk, benar dan salah yang
harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar;
Moral: mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa
yangseharusnya dilakukan.
ETIKA PUBLIK:

Etika Publik adalah: Refleksi tentang


standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah, perilaku tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan
publik.
Etika
Ethos (Yunani)
KEBIASAAN ATAU WATAK

Pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat


diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang
atau sesuatu organisasi tertentu.
Banyak dikembangkan dalam suatu sistem
organisasi sebagai norma-norma yang mengatur
dan mengukur profesionallisme seseorang.
Etika Kedokteran, Etika Jurnalistik, Etika Hukum, dll.
27
Apa itu Etika???
Prof. Bertens (2011):

1
2 3

Ilmu tentang apa Kumpulan Asas Nilai mengenai


yang baik dan apa atau Nilai yang benar dan salah
yang buruk dan berkenaan yang dianut suatu
juga tentang hak dengan akhlak/ golongan atau
dan kewajiban kewajiban masyarakat
moral (akhlak) moral

ETIKA ETIKA
ETIKA
HAKEKAT ETIKA DAN MORALITAS
Etika Di dalam Organisasi
(Ethos/Yunani) norma yang mengatur
dan mengukur perilaku
Profesional
Watak/Kebiasaan
Berkaitan dengan nilai
Etiket Baik & buruk, benar & salah
cara bergaul atau
berperilaku yang baik
Dalam berinteraksi
Dengan lingkungannya
Nilai-nilai yang
Berlaku di lingkungan

11/8/2017 www.brainybetty.com 29
KODE ETIK
Kode Etik adalah: Aturan-
aturan yang mengatur Tingkah
Laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya
hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.
KERJA KELOMPOK

JELASKAN APA SAJA MAKSUD DARI SETIAP


POIN KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
PEGAWAI ASN.

KERJAKAN DALAM BENTUK POWER POINT.

WAKTU DISKUSI 30 MENIT

PRESENTASE JAM: 12.00-SELESAI


KODE ETIK DAN KODE
PERILAKU PEGAWAI ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan JUJUR, BERTANGGUNG
JAWAB, dan BERINTEGRITAS tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan CERMAT dan DISIPLIN;
3. Melayani dengan SIKAP HORMAT, SOPAN, dan TANPA
TEKANAN;
4. Melaksanakan tugasnya SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN;
5. Melaksanakan tugasnya SESUAI DENGAN PERINTAH
ATASAN atau PEJABAT YANG BERWENANG sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. MENJAGA KERAHASIAAN yang menyangkut kebijakan
negara;
Lanjutan Kode Etik.

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik


negara secara BERTANGGUNG JAWAB,
EFEKTIF, dan EFISIEN;
8. Menjaga agar TIDAK TERJADI KONFLIK
KEPENTINGAN dalam melaksanakan
tugasnya;
9. MEMBERIKAN INFORMASI SECARA
BENAR DAN TIDAK MENYESATKAN
kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan;
Lanjutan Kode Etik.

10.TIDAK MENYALAHGUNAKAN INFORMASI


INTERN NEGARA, TUGAS, STATUS,
KEKUASAAN, DAN JABATANNYA untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11.MEMEGANG TEGUH NILAI DASAR ASN dan
selalu MENJAGA REPUTASI DAN INTEGRITAS
ASN;
12.MELAKSANAKAN ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai DISIPLIN PEGAWAI ASN.
NILAI-NILAI DASAR ETIKA PUBLIK:
1. Memegang teguh nilai-nilai luhur dalam
ideologi Negara Pancasila;
a. Menjamin kemerdekaan tanpa diskriminasi dalam
beribadah sesuai agama dan kepercayaan;
b. Mengakui dan memperlakukan semua warga
negara sebagai manusia yang bermartabat;
c. Memiliki solidaritas yang tinggi dan hidup rukun;
d. Mengakui dan menghargai kedaulatan rakyat,
mengusahakan agar rakyat melaksanakan
kedaulatannya secara demokratis;
e. Negara mengikut sertakan seluruh rakyat dalam
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
Lanjutan:

2. Setia dan mempertahankan UUD


NKRI 1945;
3. Menjalankan tugas secara
profesional dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan
keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja
yang non diskriminatif;
Lanjutan:
6. Memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika luhur;
7. Mempertanggung jawabkan tindakan
dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik
secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
Lanjutan:

10. Mengutamakan kepemimpinan


berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
14. Meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Lingkup Etika Publik:
Etika Publik merupakan refleksi
tentang standar/norma yang
memerlukan baik/buruk, benar
salah, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka kebijakan
publik;
FOKUS UTAMA PELAYANAN PUBLIK:

1. Pelayanan publik yang berkualitas;


2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik
berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana
kebijakan publik dan alat evaluasi;
3. Modalitas Etika, menjembatani
antara norma moral dan tindakan
faktual.
DIMENSI ETIKA PUBLIK
1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik:
Etika Publik menekankan pada
aspek nilai dan norma, serta prinsip
moral, sehingga etika publik
membentuk integritas pelayanan
publik.
2. Dimensi Modalitas:
Pemerintah yang bersih adalah
syarat kemajuan suatu bangsa.
Koruptor Menyebabkan:

Kemiskinan;
Sumber diskriminasi;
Rentan konflik;
Penyalahgunaan kekuasaan.
PENYEBAB KORUPSI:

1.Lemahnya integritas
pejabat publik;
2.Kurangnya partisipasi;
3.Lemahnya pengawasan.
BANGUN INTEGRITAS PUBLIK:

Pejabat dan politisi harus melakukan perbaikan


sistem akuntabilitas dan transparansi yang
didukung modalitas etika publik, yaitu:
1. Bagaimana bisa bertindak baik atau berperilaku
sesuai standar etika?
2. Cara bagaimana etika bisa berfungsi atau
bekerja?
3. Struktur seperti apa yang mampu mengorganisir
tindakan agar sesuai dengan etika?
4. Infrastruktur semacam apa yang dibutuhkan
agar etika publik berfungsi?
UNSUR-UNSUR MODALITAS
DALAM ETIKA PUBLIK:

1.AKUNTABILITAS;
2.TRANSPARANSI;
3.NETRALITAS.
ASPEK DALAM AKUNTABILITAS:

1. Tekanan akuntabilitas pada pertanggung jawaban


kekuasaan melalui keterbukaan pemerintah atau
adanya akses informasi bagi pihak luar organisasi
pemerintah;
2. Memahami akuntabilitas sekaligus sebagai
tanggugng jawab dan liabilitas sehingga tekanan
lebih pada sisi hukum, ganti rugi dan organisasi;
3. Tekanan lebih banyak pada hak warga negara
untuk bisa mengoreksi dan ambil bagian dalam
kebijakan publik sehingga akuntabilitas disamakan
dengan transparansi.
MENYANYI LAGU PRAJABATAN
LAGU DIKLAT PRAJABATAN
(IRAMA: LAGU CUCAK ROWO)

SENANGNYA LATIHAN KALI INI


PARA CAPEG YANG MENGIKUTI
DENGAN PENUH HARAPAN HATI
SERATUS PERSEN GAJINYA NANTI
DIKLAT PRAJAB TUK PEMBEKALAN
PNS PASTI DITANGAN SENANGNYA JADI PEGAWAI NEGRI
ASAL IKUT DENGAN SUNGGUHAN BELUM BEKERJA SUDAH DIGAJI
JANGAN ASAL IKUT-IKUTAN BIAR SEJAHTRA HIDUPKU NANTI
IKHLAS BEKERJA MENJADI JANJI
PRAJABATAN DI DIKLAT KUPANG
BULATKAN TEKAD MERUBAH
SIKAP
TAK KENAL LELAH SELALU SIGAP
TERIMA KASIH ATAS BIMBINGAN
TEGAS, DISIPLIN DAN
AKU BENCI PADA BENTAKAN TANGGUNGJAWAB
APALAGI DENGAN HUKUMAN
LEBIH BAIK DENGAN SENYUMAN
HARI DEPAN DITANGAN KITA
JADI BANGSA YANG SEJAHTERA
JANGAN SLALU TERTINGGAL SAJA
NTT-KU JAYA SENTOSA 2X 48
TRANSPARANSI
Transparansi
mengandung arti: bahwa
peraturan, prosedur,
pelaksanaan harus jelas
dan lengkap dan dapat
diketahui oleh masyarakat.
MANFAAT NILAI ETIKA BAGI ORGANISASI :

1. Kebersamaan; 7. Kebajikan;
2. Empati; 8. Integritas;
3. Kepedulian; 9. Inovatif;
4. Kedewasaan; 10. Keunggulan;
5. Orientasi Organisasi; 11. Keluwesan;
6. Respek; 12. Kearifan;

50
3). Dimensi Tindakan Integritas Publik

Integritas publik dalam arti sempit yakni


tidak melakukan korupsi atau kecurangan.

Integrgitas publik dimaksudkan kualitas dari


pejabat publik yang sesuai nilai, standar,
aturan moral yang diterima masyarakat;
Etika Publik juga merupakan NIAT BAIK seorang
pejabat publik yang didukung oleh institusi sosial
seperti hukum, aturan, kebiasaan, dan sistem
pengawasan.
Tuntutan Etika Publik dan Kompetensi:
Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan
tidak hanya kompetensi teknik dan leadership,
namun membutuhkan KOMPETENSI ETIKA.

Tanpa kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi:


tidak peka, tidak peduli, dan diskriminatif, terutama
pada masyarakat kalangan bawah.

Etika Publik merupakan refleksi kritis yang


mengarahkan bagaimana nilai-nilai: Kejujuran,
solidaritas, keadilan,kesetaraan, dan sebagainya
dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarkat atau
kebaikan orang lain.
Profesionalitas merupakan
syarat mutlak bagi pejabat publik
Penempatan orang dalam jabatan harus
sesuai dengan keahliannya, oleh karena itu
harus dianut prinsip:the right man on the right
job, menempatkan orang yang tepat pada
posisinya sesuai dengan kemampuannya.

Dilingkungan organisasi publik sering


terjadi :the right man on the wrong
place, menempatkan seseorang yang
memiliki keahlian tertentu pada tempat
yang tidak sesuai dengan keahliannya.
HARI KE DUA
Perubahan Pola Pikir Pejabat dan
Perilaku Pejabat Publik
Perubahan Mindset Pejabat Publik Penting:

Pertama: Berubah dari penguasa


menjadi pelayan.

Kedua: Merubah dari wewenang


menjadi peranan.
Ketiga: Menyadari bahwa jabatan publik adalah
Anugerah/Amanah, yang harus dipertanggung
jawabkan bukan hanya di dunia saja tetapi juga di
akhirat.
Pola Pikir Pejabat Publik
Pola Pikir
Need
Berkarya

Konsep
Diri Habits
Pola
Pikir
Tekad ASN

Hambatan/
Merubah ? Blok
56
POLA PIKIR INTI PEMBELAJARAN

Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan kita


lakukan.
Pola pikir kita akan mempengaruhi karakter, kebiasan (habits),
perilaku dan sikap kita.

Pola pikir sangat dipengaruhi oleh sistim kepercayaan atau


sistim nilai yang kita miliki (nilai-nilai keluarga, pendidikan,
dan lingkungan)

Karena itu kita harus memastikan agar pola pikir kita hanya
dibentuk dan dipengaruhi dengan nilai-nilai yang baik dan
benar. 57
Lanjutan:

Harus ada transformasi (perubahan) pola pikir, jika


ingin mengembangkan hidup yang berkualitas.

Perubahan dimaksudkan supaya semua potensi, bakat, dan


talenta kita bisa dikembangkan secara optimal, dan
menghasilkan sebuah keluaran (output) dengan kualitas
terbaik.
Pola Pikir adalah inti dari Self Learning.

Inilah yang menentukan bagaimana kita memandang sebuah


potensi, kecerdasan, tantangan dan peluang sebagai sebuah
proses yang harus diupayakan dengan ketekunan, kerja keras,
kerja cerdas, kerja iklas, dan kerja tuntas, dengan komitmen
untuk tercapainya kebehasilan visi, dan tujuan hidup kita. 58
Change Your Mind
Mengubah pola pikir berarti
berusaha menggeser pola pikir
negatif (tetap) menjadi Pola
Pikir Positif (berkembang).
(Juni Pranoto, 2007)
PENTINGNYA PERUBAHAN POLA PIKIR PEJABAT
PUBLIK DARI SISI PENERAPAN ETIKA PUBLIK

Kepercayaan masyarakat terhadap PNS


menurun (korup, malas, tidak produktif, kurang
memberi kan pelayanan, etos kerja rendah, tidak
beretika, dll).
Olehnya membutuhkan Reformasi/Perubahan
Pola Pikir yang berorientasi pada pelayanan
kepada pelanggan dan peningkatan budaya
kerja.
Program Mind Setting telah dijadikan standar
Modul Penerapan Budaya Kerja Aparatur Negara
oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,
sejak tahun 2003.
Lanjutan . . .

Reformasi birokrasi membutuhkan


reformasi mendasar yang harus dilakukan
terlebih dahulu, yakni reformasi Pola Pikir
(Mindset) Aparatur.
(Agus Sunaryo, 2006)
Jika menginginkan perubahan kecil,
garaplah perilaku anda.
Jika menghendaki perubahan besar dan
mendasar, garaplah Mindset Anda.
(Carol S. Dweck, PH.D, 2007)
8 (Delapan) Area Perubahan Dalam
Reformasi Birokrasi:
1. Manajemen Perubahan;
2. Penataan Peraturan Perundang-
Undangan;
3. Penataan dan Penguatan Organisasi;
4. Penataan Tata Laksana;
5. Penataan Sistem Manjemen SDM;
6. Penguatan Akuntabilitas;
7. Penguatan Pengawasan;
8. Peningkatan Pelayanan Publik.
Keberhasilan dalam melaksanakan 8 (delapan)
area perubahan ini diharapkan dapat:

1.Mewujudkan birokrasi yang


bersih dari KKN;
2.Pelayanan Publik yang
berkualitas;
3.Meningkatnya kapasitas dan
Akuntanbilitas kinerja.
ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA

TEORI TEORI TEORI TEORI


EMPIRIS RASIONAL INTUITIF WAHYU

Manusia Manusia Ketentuan


Etika secara
menentukan baik dan
diambil dari naluriah atau
apa yang buruk
pengalaman otomatis
baik dan
dan
buruk mampu datang dari
dirumuskan membedakan Yang Maha
berdasar
sebagai hal yang baik
penalaran Kuasa
kesepakatan dan buruk
atau logika
KONTEKSTUALITAS ETIKA

Agama SUMBER ETIKA

Tradisi Filsafat

ETIKA

Hukum Politik

Ekonomi Sosial
PENERAPAN ETIKA
Profesi Seni
Administrasi 65
ARTI PENTING ETIKA
DALAM O R GAN I SAS I
PENGERTIAN E T I K A

Ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu


kelompok masyarakat atau satu organisasi.
S
T ALASAN DIPERLUKANNYA E T I K A
A
N
D Etika berkaitan dengan perilaku manusia
A
R Etika memberikan prinsip yang kokoh dalam berperilaku
E
Adanya dinamika manusia dengan segala konsekuensinya
T Etika berkaitan erat dengan sistem nilai manusia
I
K
MANFAAT E T I K A DALAM ORGANISASI

Kebersamaan Orientasi Organisasi Empati Inovatif


Respect Keunggulan
Kepedulian Keluwesan
Kebajikan
Kedewasaan Integritas Kearifan
PERMASALAHAN
BIROKRASI
1. Pelayanan yang Buruk;
2. Korupsi;
3. Organisasi yang Gemuk;
4. Profesionalisme Rendah;
5. Inefisiensi dan Inefektivitas
6. Kurang Berkoordinasi/ Ego
Sektoral;
7. Kebijakan yang Tumpang
Tindih ; 1.
8. Politisasi dan Intervensi
Politik;
9. Cultureset -- Feodalistik
2.
PENGERTIAN DAN FUNGSI ETIKA

PENGERTIAN:

MORAL (asal kata MORES), berarti Tata Cara, Kebiasaan, Adat.


ETIKA, adalah seperangkat nilai yang dijadikan acuan.
ETIKA KERJA, adalah nilai-nilai yang menjadi acuan dalam aktivitas
kerja atau suatu profesi.
PERILAKU BERMORAL, adalah perilaku yang sesuai dengan
harapan kelompok sosial.
PERILAKU ETIS, adalah perilaku yang sesuai dengan sistem nilai
yang ditetapkan.

FUNGSI ETIKA:
SEBAGAI UKURAN BAIK-BURUK, WAJAR-TIDAK WAJAR, & BENAR-SALAH
LANDASAN BERTINDAK DALAM SEBUAH KEHIDUPAN KOLEKTIF YANG
PROFESIONAL
UNTUK MENJALANKAN VISI DAN MISI LEMBAGA / INSTITUSI
UNTUK MENJAGA CITRA LEMBAGA / INSTITUSI
FUNGSI ETIKA
(Nana Rukmana DW Standar etika Publik)

Sebagai Ukuran Baik-Buruk, Wajar


Tidak Wajar, Dan Benar Tidak Benar
Landasan Bertindak dalam sebuah
Kehidupan Kolektif yang Profesional
Untuk menjalankan Visi dan Misi
Lembaga/Institusi
Untuk Menjaga Citra Lembaga/Institusi
SUMBER ETIKA PUBLIK
1. AGAMA
2. NORMA DAN NILAI MASYARAKAT
3. IDEOLOGI NEGARA
4. UUD PERILAKU
5. UU
6. PP
PEJABAT
7. PERATURAN LAIN PUBLIK
(BAIK UMUM MAUPUN
DEPARTEMENTAL
8. PERATURAN DAN KETENTUAN UNIT
KERJA/LEMBAGA SETEMPAT
9. PERINTAH ATASAN
DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)
DEFINISI
ETIKA PUBLIK 3 FOKUS
Refleksi tentang Standar / 1. Pelayanan publik yang
berkualitas dan relevan
norma yang menentukan
2. Sisi dimensi Reflektif, Etika
baik/buruk, benar/salah Publik berfungsi sebagai
perilaku, tindakan dan bantuan dalam menimbang
keputusan untuk pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.
mengarahkan kebijakan 3. Modalitas Etika,
publik dalam rangka menjembatani antara
menjalankan tanggung norma moral dan tindakan
faktual
jawab pelayanan publik

POLITICAL SOCIETY CIVIL SOCIETY


NILAI-NILAI ETIKA PUBLIK

Nilai-nilai etika yang disepakati


bersama sebagai pola perilaku
dikenal sebagai kode etik.
Kode etik dirumuskan dalam rangka
pencegahan terhadap kemungkinan
perilaku yang tidak santun, dan demi
kepentingan organisasi .
Lanjutan:

Kode etik administrasi publik (ASPA, 1981):


Pelayanan kepada masyarakat adalah pelayanan di
atas pelayanan kepada diri sendiri.
Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja
dalam instansi pemerintah pada akhirnya
bertanggung jawab kepada rakyat.
Hukum mengatur semua tindakan dari instansi
pemerintah.
Manajemen yang efektif dan efisien adalah dasar bagi
administrasi negara.
Lanjutan:
Sistem penilaian kecakapan yang sama,
kesempatan yang sama, dan asas-asas
itikad baik akan didukung, dijalankan, dan
dikembangkan.
Perlindungan terhadap kepercayaan rakyat
adalah sangat penting
Pelayanan kepada masyarakat menuntut
kepekaan khusus dengan ciri keadilan,
keberanian, kejujuran, persamaan,
kompetensi, dan kasih sayang.
Etika berkaitan langsung
dengan sistem nilai manusia.

Etika mendorong tumbuhnya


moralitas, nilai-nilai hidup yg
hakiki.

Etika memberi inspirasi


kepada manusia utk secara
bersama-sama menemukan
& menerapkan nilai-nilai yg
hakiki bagi kesejahteraan &
kedamaian umat manusia.
Sondang Siagian, 1996)
Dalam organisasi pemerintahan, ada ketentuan yang
melarang aparatur untuk melakukan tindakan sebagai
berikut :

Ikut serta dalam transsaksi bisnis pribadi atas


perusahaan swasta untuk keuntungan pribadi
dengan mengatasnamakan jabatan kedinasan.

Menerima segala bentuk imbalan dari


pihak swasta pada saat ia melaksanakan
transaksi untuk kepentingan kedinasan.
Lanjutan:
Membicarakan masa depan peluang kerja di
luar instansi pada saat ia berada dalam tugas
sebagai pejabat pemerintah.

Membocorkan informasi komersial atau


ekonomis yang bersifat rahasia kepada pihak
yang tak berhak.
Terlalu erat berurusan dengan orang di luar
instansi pemerintah yang dalam menjalankan
binis pokoknya tergantung dari ijin
pemerintah (ada konflik kepentingan)
(Paul H. Douglas, dalam Wahyudi Kumorotomo, 1992, 345-346)
UUD 1945 TUJUAN NASIONAL

REFORMASI KRISIS MULTIDIMENSI

MEMPERBAIKI
ETIKA KEHIDUPAN
BERBANGSA
KONFLIK SOSIAL:
BERKURANGNYA SOPAN SANTUN
MELEMAHNYA KEJUJURAN
DAN SIKAP AMANAH
PELANGGARAN HUKUM
DLL.

11/8/2017 www.brainybetty.com 78
NONTON FILM PENDEK

1. SIMAK DENGAN BAIK HAL-HAL APA


SAJA YANG ANDA DAPATKAN DARI
CERITA FILM PENDEK IBU RISMA
TERSEBUT.
2. MENURUT KELOMPOKSEPERTI APA
PROFIL SEORANG IBU RISMA.
3. TUGAS DALAM BENTUK POWER POINT
Pesan Moril Walikota Surabaya:
1. PNS hrs nejadi contoh disiplin;
2. PNS harus menjadi contoh mempengaruhi masyarakat dan
menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal-hal yang positif;
3. Membuat sistem/aturan;
4. Mengajarkan PNS sebagai pelayan dan bukan dilayani;
5. PNS harus memahami aturan-aturan supaya jangan terjebak
dengan hukum;
6. PNS harus kuasai administrasi;
7. PNS bekerja harus didukung oleh data yang benar.
8. PNS harus memperkuat birokrasi;
9. Birokrasi harus kuat dalam pelayanan kepada masyarakat.
10. LOKALISASI DOLLI, BUKAN DITUTUP, tetapi
MELAKUKAN TRANSFORMASI PEKERJAAN.
11. Melayani masyarakat dengan tulus.
12. Pribadi ibu Risma:seorang pekerja keras, ulet, memiliki integritas
tinggi, dapat dipercaya, konsisten dan teguh pada pendirian yang
positif, pantas menjadi MODEL BIROKRASI. dll
BENTUK-BENTUK KODE ETIK
DAN IMPLIKASINYA
1. PENTINGNYA ETIKA DALAM URUSAN
PUBLIK
2. PENGGUNAAN KEKEKUASAAN:
LEGITIMASI KEBIJAKAN
3. KONFLIK KEPENTINGAN
4. SUMBER-SUMBER KODE ETIK BAGI ASN
5. IMPLIKASI KODE ETIK DALAM PELAYANAN
PUBLIK
I. PENTINGNYA ETIKA DALAM URUSAN PUBLIK

ETIKA HARUS DIJUNJUNG TINGGI DAN ETIKA


WAJIB DIMILIKI OLEH SELURUH APARATUR SIPIL
NEGARA

Kewaspadaan Profesional: Pejabat dan pegawai


harus menaati kaidah-kaidah teknis dan peraturan-
peraturan yang terkait dengan kedudukannya sebagai
seorang pembuat keputusan;

Kewaspaadaan Spiritual: Merujuk pada penerapan


nilai-nilai kearifan, kejujuran, keuletan, sikap sederhana
dan hemat, tanggung jawab, serta akhlak dan perilaku
yang baik.
II. PENGGUNAAN KEKUASAAN: LEGITMASI
KEKUASAAN

AZAS ETIKA PUBLIK mensyaratkan


agar setiap bentuk kekuasaan pejabat
dibatasi dengan norma etika maupun
norma hukum.

ETIKA PUBLIK juga mengharuskan


agar setiap kekuasaan dipergunakan
dengan tanggung jawab sesuai dengan
lingkupnya masing-masing.
3 (Tiga) Alasan Mengapa
Legitimasi Etis itu Penting:

Pertama: Karena landasan etis memliki basis yang sangat


kuat bagi perilaku manusia, maka keabsahan penggunaan
kekuasaan akan pasti terjamin jika sudah memenuhi kaidah-
kaidah etis;

Kedua: Legitimasi Etis berada dibelakang setiap tatanan


normatif dalam perilaku manusia. Karena norma etika menjadi
penopang dari berbagai ideologi dan aturan-aturan hukum yang
terdapat didalam masyarakat, maka legitimasi etis akan menjadi
landasan yang sangat kokoh bagi dipergunakannya sebuah
kekuasaan.

Ketiga: Karena etika tidak mendasarkan diri pada


pandangan-pandangan moral de facto yang berlaku dalam
masyarakat saja, legitimasi etis tidak akan pernah dibatasi oleh
ruang dan waktu.
III. Konflik Kepentingan
Konflik Kepentinan (Conflict of
Interest) adalah: Tercampurnya
kepentingan pribadi dengan
kepentingan organisasi yang
mengakibatkan kurang
optimalnya pencapaian tujuan
organisasi.
SUMBER-SUMBER KODE ETIK PNS
American Society for Public Administration (ASPA), 1981 :
1. Pelayanan KEPADA Masyarakat sebagai prioritas;
2. Kedaulatan Rakyat, Aparatur bertanggungjawab kepada
Rakyat;
3. Hukum sebagai Panglima, mengacu kepada sebesar-
besarnya kepentingan Rakyat;
4. Manajemen Negara yang Efektif & Efisien;
5. Equal Treatment;
6. Konflik Kepentingan tidak dapat diterima;
7. Mengembangkan Pelayanan Masyarakat dengan
mengedepankan keadilan, keberanian, kejujuran,
persamaan, kompetensi, dan kasih sayang;
8. Hati Nurani sbg Nahkoda. Good ends never justify immoral
means;
9. Selain mencegah yang salah, juga mengupayakan yang
benar.
Sumber-Sumber
Kode Etik PNS
1. PP Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan
PerangKedaulatan Rakyat, Aparatur bertanggungjawab
kepada Rakyat
2. PP Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai
Negeri Sipil.Manajemen Negara yang Efektif & Efisien
3. Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.Konflik
Kepentingan tidak dapat diterima
4. PP Nomor 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps
Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil.
5. PP Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS.
6. UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN).
Sumpah Jabatan PNS

88
Demi Allah ! Saya bersumpah,
Bahwa saya, untuk diangkat dalam jabatan
ini, baik langsung maupun tidak langsung,
dengan rupa atau dalih apapun juga, tidak
memberi atau menyanggupi akan memberi
sesuatu kepada siapapun juga;
Bahwa saya akan setia dan taat
kepada Negara Republik
Indonesia;
Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu
yang menurut sifatnya atau menurut perintah
harus saya rahasiakan.
dan seterusnya
89
PANCA PRASETYA KORPRI
Kami Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia,
insan yang Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berjanji :
1. Setia dan taat kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang -Undang Dasar 1945;
2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara;
3. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat
diatas kepentingan pribadi dan golongan;
4. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, serta
kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia
5. Menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta
meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.
NILAI-NILAI DASAR YANG HARUS
DIJUNJUNG TINGGI OLEH ASN:

1. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;


2. Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD
1945;
3. Semangat nasionalisme;
4. Mengutamakan kepentingan Negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan;
5. Ketaatan terhadap hukum dan peraturan
perundang-undangan;
6. Penghormatan terhadap hak asasi manusia;
7. Tidak diskriminatif;
8. Profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi;
9. Semangat jiwa korps.
Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan
kehidupan sehari-hari setiap ASN wajib
bersikap dan berpedoman pada :

1.Etika dalam bernegara


2.Etika dalam berorganisasi
3.Etika dalam bermasyarakat
4.Etika terhadap diri sendiri
5.Etika terhadap sesama PNS
Kode etik organisasi pemerintah RI (UU
Nomor 8/1974 Pasal 28):

PNS adalah warga negara kesatuan RI yang


berdasarkan Pancasila, yang bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan bersikap hormat menghormati
antar sesama warga negara yang memeluk
agama/kepercayaan yang berlainan.
PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan
abdi masyarakat, setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah serta
mengutamakan kepentingan negara di atas
kepentingan diri sendiri, seseorang atau golongan.
Lanjutan:

Di samping kode etik, di


lingkungan jajaran birokrasi
pemerintah ditetapkan berbagai
peraturan kepegawaian yang
menyangkut disiplin kerja,
sumpah jabatan, dan daftar
penilaian pelaksaanaan
pekerjaan (DP-3)/Sasaran Kerja
Pegawai (SKP)
ETIKA & KODE ETIK
ETIKA adalah sebuah studi tentang
formasi nilai-nilai moral & prinsip-prinsip
benar & salah (Altschull, 1990).

KODE ETIK adalah peraturan moral atau


pedoman dari tingkah laku yang
membantu aksi personal dalam situasi
khusus.

(http://bincangmedia.wordpress.com/2010/06/01/tentang-
etika-kode-etik-kebijakan-dan-hukum-media) 95
KODE ETIK PNS
Kode Etik ..
KODE ETIK adalah sistem norma, nilai dan
atauran profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan
baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional.

KODE ETIK menyatakan perbuatan apa


yang benar atau salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari.
(http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/0
1/pengertian-dalam-etika-profesi).
97
Kode Etik
merupakan suatu tatanan etika yang
telah disepakati oleh suatu kelompok
tertentu.
sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan.
merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku
Kode Etik PNS merupakan pedoman
sikap, tingkah laku, dan perbuatan PNS
di dalam melaksanakan tugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari
Maksud Kode Etik
(Secara Umum)
Agar PNS secara profesional dapat
memberikan jasa yang sebaik-
baiknya dalam melaksanakan tugas
dan melayani masyarakat.
Sebagai landasan untuk mewujudkan
pembinaan jiwa korps PNS dan
menjunjung tinggi kehormatan serta
keteladanan sikap, tingkah laku dan
perbuatan PNS dalam melaksanakan
tugas kedinasan dan pergaulan
hidup sehari-hari
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya;
Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
Tidak menyalahgunakan informasi intern
negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
Memegang teguh nilai dasar dan selalu
menjaga reputasi dan integritas pegawai; dan
Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Tujuan Kode Etik bagi PNS (UU ASN)

Jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;


Cermat dan disiplin;
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif dan efisien;
Lanjutan:
PNS penjunjung tinggi kehormatan
Negara, Pemerintah, dan martabat
Pegawai Negeri Sipil serta mentaati
segala peraturan kedinasan dan
perintah-perintah an dengan penuh
kesadaran, pengabdian, dan tanggung
jawab.
PNS memberikan pelayanan terhadap
masyarakat sebaik-baiknya sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.
Pengaruh Buruk Konflik Kepentingan

Loyalitas Ganda Aji Mumpung

Pemanfaatan DAMPAK Suap


Informasi Rahasia

Pemanfaatan Menyalahgunakan
Fasilitas Organisasi Pengaruh Pribadi
DIMENSI ETIKA PUBLIK
PELAYANAN PUBLIK
YANG BERKUALITAS
DAN RELEVAN

TUJUAN

ETIKA
PUBLIK

MODALITAS TINDAKAN
AKUNTABILITAS NRDW- STANDAR ETIKA INTEGRITAS
TRANSPARANSI PUBLIK PUBLIK
NETRALITAS
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
TUNTUTAN ETIKA PUBLIK DAN KOMPETENSI
Pengetahuan ttg hukum
Manajemen program
Manajemen Strategis
Manajemen Sumber Daya
KOMPETENSI TEKNIS

ETIKA
PUBLIK

KOMPETENSI LEADERSHIP
KOMPETENSI ETIKA Penilaian dan Penetapan Tujuan
Manajemen Nilai Ketrampilan Manajemen
Kemampuan penalaran moral Gaya Manajemen
Moralitas peribadi Kepemimpinan Politik & Nrgosiasi
Etika Organisasional NRDW- STANDAR ETIKA
PUBLIK
Sumber: Haryatmoko, Etika Publik Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, 2011
DIMENSI ETIKA PUBLIK
PELAYANAN PUBLIK
ETIKA POLITIK YANG BERKUALITAS
DAN RELEVAN

TUJUAN
POLICY/TUJUAN
POLITY/SARANA
POLITICS/AKSI POLITIK

ETIKA
PUBLIK

MODALITAS TINDAKAN
AKUNTABILITAS INTEGRITAS
TRANSPARANSI PUBLIK
NRDW- STANDAR ETIKA
NETRALITAS PUBLIK
TEAM WORK
MARI KITA PAHAMI ETIKA PUBLIK

Opo..Rek..sing dimaksud Entah..lahBeta Pe


etika Publik??? Mikir oge
ayaayawae!!!
Esensi Nilai-nilai Normatif :
Kebaikan dan Kebenaran
yang diakomodasi dalam
bentuk peraturan, kode
etik, & tata nilai, nilai-nilai
atau norma yang tidak
tertulis tetapi diterima

BADAN DIKLAT PROVINSI NTT

11/8/2017 108
Prinsip Keindahan
(Beauty). (baik dan layak)

Prinsip Persamaan
(Equality). (hak dan kewajiban)

Prinsip Kebaikan
Prinsip-prinsip (Goodness). (hormat dan obyektif)
ETIKA Prinsip Keadilan
(Justice). (apa yang semestinya)

Prinsip Kebebasan
(Liberty). (bebas bertangg jawab)

Prinsip Kebenaran
(Truth).(fakta dan keyakinan.)

(Supriyadi, 2001: 19-20; The Liang Gie, 1987)


Adanya pembagian
kerja

Hirarki wewenang
yang jelas
Prinsip Etika
Teori Prosedur seleksi
Birokrasi yang formal

Aturan dan prosedur


kerja yang rinci

Hubungan yang tidak


Didasarkan Atas
hubungan pribadi
Etika Sosial dan Budaya

Etika Politik dan


Pemerintahan
ETIKA
KEHIDUPAN Etika Ekonomi dan Bisnis
BERBANGSA
Etika penegakan hukum
yang berkeadilan

Etika Keilmuan
Etika
Insurance

Etika Lingkungan
Untuk mewujudkan cita-cita luhur
Bangsa Indonesia sebagaimana
termaktub dalam Pembukaan UUD
Negara RI Tahun 1945 tersebut
diperlukan pencerahan dan
sekaligus pengamalan Etika
kehidupan berbangsa bagi
seluruh rakyat Indonesia
Pokok-Pokok Etika dalam kehidupan
berbangsa mengedepankan:

Kejujuran
Amanah
Keteladanan
Sportifitas
Disiplin
Pokok-Pokok Etika dalam kehidupan
berbangsa mengedepankan:

Etos kerja
Kejujuran
Keteladanan
Sportivitas
Disiplin
Kemandirian
Sikap toleransi
Rasa malu
Tanggung jawab
Menjaga kehormatan serta martabat diri
sebagai warga bangsa
11/8/2017 www.brainybetty.com 114
BADAN DIKLAT PROVINSI NTT
Etika Kehidupan berbangsa
mencakup:
Etika Sosial Budaya
Etika Politik dan
Pemerintahan
Etika Ekonomi dan Bisnis
Etika Penegakan Hukum
yang berkeadilan
Etika Keilmuan dan
Etika Lingkungan
Prinsip-Prinsip Etika Publik

KETUHANAN
(ILAHIYYAH)
KEMANUSIAAN
(INSANIYYAH)
PENGABDIAN
(IBADAH)
ETIKA
PUBLIK
KEADILAN
(AL-ADALAH)
PELAYANAN
(KHODIMAH) KESEIMBANGAN
(TAWAZUN)
(Baban Sobandi, 2004)
Prinsip-Prinsip Etika
Pengembangan nilai-nilai etika dan kode etik

Hubungan
Hubungan individu
Individu dengan
dengan masyarakat
individu

BADAN DIKLAT PROVINSI NTT


11/8/2017 www.brainybetty.com 117
Etika Profesi :

Etika kedokteran
Etika hukum
Etika jurnalistik
Etika guru
Etika sekretaris
dll

11/8/2017 BADAN DIKLAT PROVINSI NTT 118


11/8/2017 www.brainybetty.com 119
Esensi Nilai-nilai Normatif :
Kebaikan dan Kebenaran
yang diakomodasi dalam
bentuk peraturan, kode
etik, & tata nilai, nilai-nilai
atau norma yang tidak
tertulis tetapi diterima
FILM PENDEK
IBU RISMA TRI HARINI
WALIKOTA SURABAYA

1. APA SAJAYANG BPK DAN IBU KELOMPOK DAPATKAN DARI


FILM PENDEK TADI;
1. BAGAIMANA PROFIL IBU RISMA MENURUT KELOMPOK;

1. KERJAKAN TUGAS TSB DALAM POWER POINT;


2. WAKTU KERJA 30 MENIT;
3. JAM 14.30 PRESENTASI;

SELAMAT BEKERJA
DISKUSI KELOMPOK

1. CATAT SEMUA HAL APA SAJA YANG ANDA


ANGGAP PENTING DARI CERITA IBU PUDJI
DALAM CERITA FILM PENDEK TERSEBUT.
2. APA PROFIL SEORANG IBU PUDJI
MENURUT KELOMPOK.
3. KERJA DALAM POWER POIN
4. DISKUSI 30 MENIT
5. PRESENTASI
6. JANGAN LUPA NAMA KELOMPOK
SESI IV
ETIKA PUBLIK DALAM
PERSPEKTIF
IMPLEMENTASI
SIKAP JUJUR

SALING
B C PEDULI
RASA
KEMANUSIAAN A
ETIKA
SOSIAL
DAN SALING
D MENCINTAI
BUDAYA
SALING
MENOLONG G
SALING
E MEMAHAMI
SALING F
MENGHARGAI
DEMOKRATIS

B
PEMERINTAHAN TERBUKA
YANG BERSIH A C

MENJUNGJUNG H ETIKA POLITIK


D
AKUNTABEL
TINGGI HAM DAN
PEMERINTAHAN

JUJUR DALAM G
PERSAINGAN E TANGGAP
TERHADAP
F ASPIRASI
MENGHARGAI RAKYAT
PERBEDAAN
Mindset Pelayan Rakyat
Indonesia vs Luar Negeri

??? PM Inggris - David Cameron


Mindset Pelayan Rakyat
Indonesia vs Luar Negeri

Ahmadinejad (Presiden Iran)


Peugeot 504-1977

???

Jose Mujica (Presiden Uruguay)


VW Beetle 1987
Mindset Pelayan Rakyat
Indonesia vs Luar Negeri

???

Anggota DPR Jepang, Takeshi Tokuda 6 Maret 2011, Menteri Luar Negeri Jepang
tanggal 24 Februari 2014 membungkuk
(Gaimu Daijin) Maehara Seiji mengumumkan
minta maaf kepada media dan rakyat
Jepang serta menyatakan mundur dari DPR pernyataannya untuk mengundurkan diri
terkait tuduhan kasus korupsi yang terkait dengan sumbangan tidak sah (50.000
melibatkan gubernur Tokyo Yen) yang telah diterimanya.
Keteladanan Birokrat

Sebastian Pinera
Presiden Chili
Drama
penyelamatan 33
penambang yang
terjebak di dalam
tambang sedalam
700 meter dibawah
tanah, DIPIMPIN
LANGSUNG oleh
Sang Presiden
Sebelum menjadi Presiden Chili,
Sebastian Pinera adalah pengusaha
yang juga merupakan orang terkaya
ke-3 di negara itu.

Dalam drama penyelamatan pekerja


tambang yang MENGINSPIRASI
seluruh dunia, ia memimpin langsung
operasi penyelamatan bernilai 22
Milyar Dolar tersebut, menginap di
lokasi, berbaur dengan semua regu
penyelamat, dan memeluk para korban
Peka dan yang berhasil diselamatkan

Mengayomi
Sebelum menjadi Presiden Iran,
Mahmoud Ahmadinejad menjabat
sebagai walikota Teheran, dan
sebelumnya adalah seorang dosen
fakultas teknik di sebuah universitas di
Teheran.

Ayahnya hanyalah seorang pandai besi


Saat pemilu, 6 kandidat presiden lainnya adalah tokoh-
tokoh ulama besar dan politikus senior yang memiliki
sumber dana besar. Tetapi rakyat MEMILIHNYA karena
menyukai kepribadiannya yang sederhana dan tegas
Bagaimana pendapat anda dengan potret berikut....
*pol.mp4
Antri

Rebutan
PENGUASA WEWENANG
MENJADI PELAYAN JABATAN ADALAH
MENJADI PERANAN AMANAH YG HRS
DIPERTANGGUNG
JAWABKAN
Copyright 2003-2010, Michael Michalko, All Rights Reserved

17
CREATIVE THINKING EXERCISES
By Michael Michalko
Alter Your Focus To Change Your Perception

Concentrate on the four small dots in the vertical row in the middle of the picture
for at least 30 seconds.
Then close your eyes and tilt your head back. Keep them closed. Eventually,
you will see a circle of light.
Continue looking at the circle. What do you see? Amazing isn't it?
ETIKA PEMERINTAHAN
UU Nomor 28 Tahun 1999

Kepastian Hukum
PENYELENGGARAAN

Tertib Penyelenggaraan Negara


AZAS-AZAS UMUM
PEMERINTAHAN

Kepentingan Umum

Keterbukaan
1.
Proporsionalitas

Profesionalitas
2.
Akuntabilitas
ASAS-ASAS PENYELENGGARAAN
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN ASN
Kepastian Hukum Efektif dan efisien

Profesionalitas
Keterbukaan
Proporsionalitas
Tidak Diskriminatif
Keterpaduan
Persatuan dan Kesatuan
Delegasi

Netralitas Keadilan dan Kesetaraan

Akuntabilitas Kesejahteraan
DISIPLIN SEBAGAI STANDAR ETIK
1. DISIPLIN adalah merupakan sikap tingkah laku dan
perbuatan yang diharap dalam pergaulan hidup
masyarakat agar tetap menjamin suasana tertib dan
teratur.
2. DISIPLIN adalah suatu keadaan yang menunjukkan
suasana tertib dan teratur yang dihasilkan oleh orang-
orang yang berada dibawah naungan sebuah organisasi
karena peraturan perundang-undangan yang berlaku
dihormati dan ditaati (Prof. DR. Sugarda Purbaka).
3. UNSUR DISIPLIN yaitu:Kesetiaan, kepatuhan/ketaatan,
keteraturan, ketertiban, menghargai/menghormati (semua
dilakukan dengan penuh kesadaran diri yang tinggi, tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun).
KEDUDUKAN ASN
PEGAWAI ASN BERKEDUDUKAN
SEBAGAI UNSUR APARATUR NEGARA.
PEGAWAI ASN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN
YANG DITETAPKAN OLEH PIMPINAN
INSTANSI PEMERINTAH.

PEGAWAI ASN HARUS BEBAS DARI


PENGARUH DAN INTERVENSI SEMUA
GOLONGAN DAN PARTAI POLITIK
PERAN ASN
Pegawai ASN berperan sebagai PERENCANA,
PELAKSANA, dan PENGAWAS
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
FUNGSI DAN TUGAS ASN
1. PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK
Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. PELAYAN PUBLIK
Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
3. PEREKAT DAN PEMERSATU BANGSA
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
BEBERAPA PRINSIP ASN
SETIAP JABATAN DITETAPKAN SESUAI
DENGAN KOMPETENSI YANG
DIBUTUHKAN
MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA
DISELENGGARAKAN BERDASARKAN
SISTEM MERIT.
SETIAP INSTANSI PEMERINTAH
MENGUMUMKAN SECARA TERBUKA KEPADA
MASYARAKAT ADANYA KEBUTUHAN
JABATAN UNTUK DIISI DARI CALON PNS
MEMAHAMI PERAN ASN
SEBAGAI STANDAR ETIKA
PNS PEREKAT BANGSA

PNS Unsur Aparatur Negara


PERAN INDIVIDUAL

PERAN NASIONAL
PNS Melaksanakan Pemerintahan & Pembangunan

PNS PROFESIONAL, TANGGUNG JAWAB, JUJUR DAN ADIL

PNS YANG DISIPLIN

Melaksanakan Kewajiban dan Menghindari Larangan


DISKUSI KELOMPOK

FILM BUDI
HIDUP ADALAH
SEBUAH PILIHAN
www.themegallery.co
m

,


JADILAH
APARATUR SIPIL NEGARA
YANG:

BERKODE ETIK,
BERMORAL, BERETIKA
DAN
BERINTEGRITAS DIRI YANG TINGGI
ETIKA WARISAN
BUDAYA LELUHUR
1. ASTA BRATA: MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT ALAM:
BUMI AIR - ANGIN MEGA KARTIKA
BULAN - API - SAMUDRA -- SURYA
2. KIHAJAR DEWANTARA:
ING NGARASA SUNG TULADA
ING MADYA MANGUN KARSA
TUT WURI HANDAYANI
3. PEPATAH MELAYU:
BERKUASA TIDAKLAH MEMAKSA
BERPENGETAHUAN TIDAKLAH MEMBODOHKAN
BERPANGKAT TIDAKLAH MENGHAMBAT
4. KEPEMIMPINAN PARA NABI DAN KHALIFA
Etika Para Nabi dan
Khalifah

Etika Yang
Tabligh Siddik
Berintegritas

Fathonah Amanah
Secara etis seorang aparatur harus dapat
menjadikan dirinya sebagai model panutan
tentang kebaikan dan moralitas pemerintah,
terutama yang berkenaan dengan pelayanan
publik.
PERUBAHAN
DIMULAI
DARI
DIRI
KITA
SENDIRI
SEKIAN

Terima kasih
dan
Tuhan Memberkati

155

Anda mungkin juga menyukai