Bunga Nita Riana Damayanti Siti Muntamah Pengertian Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi saat kadar
gula didalam darah berada dibawah kadar normal (<60mg/dl). Zat gula didapat dari makanan yang kita cerna dan serap molekul-molekul gula tersebut masuk kedalam aliran darah untuk selanjutnya disalurkan keseluruh sel-sel jaringan tubuh. Namun, sebagian besar sel-sel tubuh tidak bisa menyerap gulatanpa bantuan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Dalam hal ini, insulin berperan sebagai pembuka pintu bagi masuknya zat gula kedalam sel. Jika jumlah insulin terlalu banyak, otomatis kadar gula darah akan menurun. Itu sebabnya hipoglikemia banyak dialami penderita diabetes karena mereka sering menggunakan insulin atau obat-obatan pemicu produksi insulin guna menurunkan kadar gula dalam darah. Akibat dari berkurangnya persediaan dan menurunnya produksi glukosa neonatus mempunyai resiko yaitu diantaranya: 1. Janin yang mengalami pertumbuhan janin terhambat (PJT) atau kecil masa kehamilan 2. Bayi prematur atau lebih bulan 3. Neonatus yang mengalami pemberian penundaan asupan 4. Neonatus yang menderita asfiksia perinatal 5. Neonatus dengan hipotermia atau stress dingin Akibat dari peningkatan pemakaian glukosa (hiperinsulinisme) neonatus akan beresiko 1. IDM-BMK (besar masa kehamilan) bayi dari ibu dengan diabetes melitus 2. Neonatus dengan kondisi polisikemia 3. Neonatus yang menderita eritroblastosis fetalis (insoimunisasi Rh-berat) 4. Neonatus dengan sindrom bekwith-wiedeman 5. Neonatus dengan nesidioblastosis atau adema pankretik 6. Malposisi kateter UA 7. Bayi prematur atau lebih bulan 8. Neonatus yang sakit atau stress (sindrom/gawat napas/hipotermia) Manifestasi klinis Kasus bisa menunjukkan gejala atau tidak kecurigaan harus selalu antisipasi hipoglikemia pada neonatus dengan faktor resiko
1. Tremor 7. Kesulitan minum
2. Sianosi 8. Gerakan mata 3. Apatis berputar/mistagmus 4. Kejang 9. Keringat dingin 5. Abnea intermitten 10. Pucat 6. Tangisan 11. Reflek hisap kurang lemah/melengking 12. Muntah 7. Letargi Penatalaksanaan A. Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu dimonitor dalam 3 hari pertama dengan cara 1. Periksa kadar glukosa saat bayi datang atau umur 3 jam 2. Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal dalam 2 kali pemeriksaan 3. Kadar glukosa 45 mg/dl atau gejala positif tangani hipoglikemia 4. Pemeriksaan kadar glukosa baik, pulangkan setelah 3 hari penanganan hipoglikemia selesai B. Penanganan hipoglikemia dengan gejala 1. Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan-pelan dengan kecepatan 1 ml/menit 2. Pasang dekstrosa 10% 2 cc/kg dan diberikan melalui intravena selama 5 menit dan diulang sesuai kebutuhan (kebutuhan infus glukosa 6-8 mg/kg/menit) Contoh: BB 3 kg, kebutuhan glukosa 3 kg x 6 mg/kg/menit=18 mg/menit=25920 mg/hari. Bila dipakai D10% artinya 10 g/100 cc, bila perlu 25920 mg/hari atau 25,9 g/hari berarti perlu 25,9 g/10 g x 100 cc =259 cc D10%/hari Atau dengan cara lain dengan GIR Konsentrasi tertinggi untuk infus perifer adalah 12,5 %, bila lebih dari 12,5 digunakan vena sentral C. Untuk mencari kecepatan infus glukosa pada neonatus dinyatakan dengan GIRm Kecepatan infus (GIR) = Glukosa Infusion Rate Contoh: BB bayi 3 kg umur 1 hari Kebutuhan 80 cc/jam/hari=80x3=240 cc/hari=10 cc/jam D. Periksa glukosa darah pada 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam E. Bila kadar glukosa masih <25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala, ulangi seperti yang diatas F. Bila kadar 25-45 mg/dl, tanpa gejala klinis 1. Infus D10 diteruskan 2. ASI diberikan bila bayi dapat minum G. Bila kadar glukosa 45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan 1. Ikuti petunjuk bila kadar glukosa sudah normal 2. ASI diberikan bila bayi dapat minum dan jumlah infus diturunkan pelan-pelan 3. Jangan menghentikan infus secara tiba-tiba. H. Kadar glukosa darah < 45 mg/dltanpa gejala 1. ASI diteruskan 2. Pantau, bila ada gejala management seperti diatas 3. Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum, bila: Kadar < 25 mg/dl, dengan atau tanpa gejala tangani hipoglikemia Kadar 25-45 mg/dl, naikkan frekuensi minum Kadar 45 mg/dl, management sebagai kadar glukosa normal I. Kadar glukosa normal IV teruskan Periksa kadar glikosa tiap 12 jam Bila kadar glukosa turun, atasi seperti diatas Bila bayi sudah tidak mendapat IV, periksa kadar glukosa tiap 12 jam, bila 2x pemeriksaan dalam batas normal pengukuran dihentikan J. Persisten hipoglikemia (hipoglikemia > 7 hari) Konsultasi endokrin Terapi: kortikosteroit hidrokortison 5 mg/kg/hari, 2x /hari IV atau prednison 2 mg/kg/hari/oral mencari kausa hipoglikemia lebih dalam. Bila masih hipoglikemia dapat ditambahkan obat lain: somatostatin, glukagon, diazoxide, human growth hormon, pembedahan (jarang dilakukan) K. Hipoglikemia refraktori Kebutuhan glukosa > 12 mg/kg/menit menunjukkan adanya hiperinsulinisme. Keadaan ini dapat dipengaruhi dengan Hidrokortison 5 mg/kg IV atau IM setiap 12 jam Glukagon 200 ug IV (segera atau infus berkesinambungan 10 ug/kg/jam) Diazoxide 10 mg/kg/hari setiap 8 jam menghambat sekresi insulin pankreas Pemantauan glukosa ditempat tidur (bedside) secara sering diperlukan untuk memastikan bahwa neonatus mendapat glukosa yang memadai, tindakan ini mungkin memerlukan waktu 24/48 jam atau lebih untuk menghindari kambuhnya hipoglikemia.