(1408010034) (1408010041) Agnes G.M.V.G Tewe Roshena Manafe (1408010035) (1408010042) Rahmat Nurwan Nugraha Maria C.N Ganggut (1408010036) (1408010043) Azarella Ballo Eunike H. Fanggidae (1408010037) (1408010044) Desy R. Lambe Sulyasti G. Nomleni (1408010038) (1408010046) Arah Murni A. Ullu Tirza S. Pandie (1408010039) (1408010047) Gustina Mooy Nindy P.E Amtaran (1408010040) (1408010048) Skenario 3 Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun (20kg) datang ke tempat praktik dokter dengan keluhan nyeri telinga kanan. Keluhan disertai demam, badan lemah, dan lesu, serta tidak ada nafsu makan. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan denyut nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit dan suhu 39C. Pada pemeriksaan telinga kanan tampak membran timpani merah, menonjol, tetapi tidak ada perforasi. Pendahuluan Masa bayi dan anak merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Anak bukan dewasa kecil sehingga penggunaan obat
untuk anak merupakan hal khusus yang terkait dengan perbedaan laju perkembangan organ, sistem enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme dan ekskresi obat. Farmakokinetik Pada Pasien Pediatri
Beberapa perubahan farmakokinetika
terjadi selama periode perkembangan dari masa anak-anak sampai masa dewasa yang menjadi pertimbangan dalam penetapan dosis untuk pediatri. Absorpsi Sekresi asam Lambung << absorpsi Anak < 3 thn obat asam lemah , absorpsi basa lemah
Peristaltik usus tidak beraturan
Neonatus absorbsi sulit di prediksi
Bayi (prematur) Kulit tipis, lebih lembab, lebih besar
& anak absorbsi per kutan Perbedaan masa otot, ketidakstabilan
Neonatus vasomotor perifer, kontraksi otot dan perfusi
darah yang relatif lebih kecil dari dewasa absorpsi obat intramuskular bervariasi
Bayi & variasi individu dlm hal suplai darah ke rektum
variasi dalam kecepatan dan derajat absorpsi anak obat per rektal
Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian
Dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Ri 2009 Distribusi Perbedaan dgn dewasa: volume cairan ekstraselluler, total air tubuh, komposisi jaringan lemak, dan ikatan protein.
Volume cairan ekstra Sedikitnya Usia <10-12 bulan
sel dan total air jaringan lemak Afinitas ikatan obat tubuh pd bayi & anak pada bayi dengan protein > org dewasa (prematur 1-2%, plasma < org dewasa volume distribusi bayi aterm 15%, dosis/ interval obat larut air org dewasa 20%) yang lebih panjang. (fenobarbital Na, volume penisillin dan distribusi obat aminoglikosida) larut lemak < org dosis mg/kg BB harus diturunkan. dewasa dosis dan/atau penyesuaian interval. Metabolisme Rendahnya metabolisme obat di hati pada neonatus disebabkan oleh rendahnya aliran darah ke hati, asupan obat oleh sel hati, kapasitas enzim hati dan ekskresi empedu.
Sistem enzim di hati pada neonatus dan bayi belum
sempurna, terutama pada proses oksidasi dan glukoronidase, sebaliknya pada jalur konjugasi dengan asam sulfat berlangsung sempurna. Ekskresi Pada umumnya obat dan metabolitnya dieliminasi melalui ginjal. Kecepatan filtrasi glomerulus pada neonatus adalah 0,60,8 mL/menit per 1,73 m2 dan pada bayi adalah 2-4 mL/menit per 1,73 m2. Proses filtrasi glomerulus, sekresi tubuler dan reabsorpsi tubuler akan menunjukkan efisiensi ekskresi ginjal. Proses perkembangan proses ini akan berlangsung sekitar beberapa minggu sampai satu tahun setelah kelahiran. Farmakodinamik Efikasi dan Toksisitas Faktor lain menentukan distribusi obat dalam darah adalah ikatan obat dalam plasma. Namun pada neonatus, ikatan obat dan protein ini berkurang sehingga obat bebas dalam darah menjadi lebih banyak sehingga menambah efek dan toksisitas meskipun kadar obat total dalam plasma (terikat dan tidak terikat) tetap normal atau rendah. Contoh obat- obatan ini adalah anestetik local, diazepam, fenobarbital, fenitoin dan ampicilin. Dasar Pemberian Obat yang Rasional Amoxicillin SEDIAAN : Tablet, kaplet atau kapsul 250mg, 500mg, 100mg atau syrup kadar 125mg/ml syrup dan 250mg/ml syrup forte, bubuk dan suntik. INDIKASI : untuk bakteri Gram Positif {Infeksi tenggorokan (faringits); Infeksi amandel (tonsilitis); Infeksi telinga; Infeksi saluran kemih;Infeksi kulit; Sakit maag yang disertai infeksi bakteri; Pennyakit menular seksual, seperti raja singa; Infeksi lapisan jantung (endokarditis)} DOSIS : Dewasa : 250-500 mg 3 kali sehari Anak-anak 2 sampai 10 tahun 125-250 mg perhari Anak-anak dibawah 2 tahun 62,5-125 mg 3 kali sehari Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, lama pemberian 7-10 hari KONTRA INDIKASI Amoksisilin tidak boleh diberikan pada pasien yang pernah mengalami alergi terhadap antibiotik amoksilin dan penisilin IBUPROFEN 1 .Tepat Indikasi : antipiretik, analgesik 2. Tepat Obat : Ibuprofen 3. Tepat dosis : 5 10 mg/kgBB, PO tiap 6-8 jam bila diperlukan. Dosis maksimal : 40 mg/KgBB/hari 4. Tepat BSO : Tablet kunyah 5. Tepat Cara : ibuprofen tidak boleh diberikan bersamaan dengan aspirin karena dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya perdarahan saluran cerna. 6. Waktu pemberian : Ibuprofen diberikan sesudah makan untuk mengurangi efek samping berupa mual dan muntah. ASPIRIN Tepat indikasi : analgesik, antiinflamasi, antipiretik Tepat dosis, cara dan waktu pemberian :
Bagi penderita penyakit Kawasaki dosis yang dianjurkan adalah 20 -25
mg/Kg berat badan yang diberikan sebanyak 4 kali sehari selama 14 hari (pada saat demam) dan 3 -6 mg/Kg berat badan yang diberikan sebanyak 1 kali sehari (sebagai rumatan) Dosis obat yang merupakan ambang batas terjadinya keracunan adalah 200 mg/Kg berat badan Pada anak-anak: jangan diberikan pada anak usia kurang dari 16 tahun (kecuali secara spesifik diindikasikan seperti pada penyakit Kawasaki) karena dapat menyebabkan Sindrom Reye. PARACETAMOL Tepat BSO, cara dan waktu pemberian: Karena kemungkinan adanya reaksi penolakan untuk minum obat, maka pemakaian obat dalam bentuk sirup sangat dianjurkan, terutama yang tidak memberi rasa pahit. Namun perlu diingat, pemakaian jangka panjang obat sirup dengan pemanis dapat menyebabkan karies gigi. Frekuensi pemberian hendaknya dibuat seefektif mungkin, misalnya tidak lebih dari 4 kali sehari. Pemberian satu jenis obat lebih dianjurkan, namun jika terpaksa memberikan secara kombinasi (lebih dari satu macam) maka hendaknya dipilih obat yang dapat diberikan secara bersamaan dan dipertimbangkan kemungkinan interaksi antar obat. Tepat indikasi : antipiretik dan analgesik Tepat obat, tepat dosis : Parasetamol tersedia sebagai obat tunggal, berbentuk tablet 500 mg atau sirup yang mengandung 120 mg/5 ml. Selain itu parasetamol terdapat sebagai sediaan kombinasi tetap, dalam bentuk tablet maupun cairan. Dosis parasetamol untuk anak 6-12 tahun : 150- 300 mg/kali, dengan maksimum 1,2 g/hari. Untuk anak 1-6 tahun : 60-120 mg/kali dan bayi di bawah 1 tahun :60 mg/kali; pada keduanya diberikan maksimum 6 kali sehari. CARA MENGHITUNG DOSIS ANAK PENULISAN RESEP .. REFERENSI Obat Aspirin : Kegunaan, Dosis, Efek Samping - Mediskus Jurnal Medicine, EMC. Tablets Aspirin BP 300mg. UK Gunawan SG. Farmakologi dan Terapi. 5th ed. Setiabudy R, Nafrialdi, editors. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2012. 694-700 p. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Pasien Pediatri. In Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2009. www.medscape.com TERIMA KASIH