Anda di halaman 1dari 56

Nandi Widarman Syah

nandi.ws@gmail.com
+62 22 70474895

MATERIAL TEKNIK
UNTUK MAHASISWA D3 TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR
PENGAJARAN

1 SKS/Semester = 3 Jam/3 Minggu


6 kali pertemuan/semester @ 3 jam

Pengajar
Nandi Widarman Syah
Teknik Pengecoran Logam
Ruang G 04 Telp 022 2500241 ext 143
nandi@polman-bandung.ac.id
+62 22 70474895
PENILAIAN
Sistem penilaian (0 100)
Tugas 30%
Test 1 35%
Test 2 (UAS) 35%
Test 3 (tidak wajib)
Nilai mutu A-E, diambil yang paling menguntungkan (nilai
mutlak atau distribusi normal)
Curang di ujian, nilai akhir = E
Tugas yg sama persis, nilai tugas = 0
PENILAIAN
Test 1 dapat diambil dari nilai rata-rata beberapa kali
ujian harian/surprise quiz
NA = 0.3T+0.35T1+0.35T2 (tanpa T3) atau NA =
0.3T+0.35T1+0.175T2+0.175T3 dengan konsekuensi NA
dapat lebih rendah/tinggi jika mengambil test 3
Tugas menggunakan tulisan tangan, kecuali gambar
Cantumkan referensi pada setiap tugas
Terlambat mengumpulkan tugas - 1/hari, max - 10/tugas
(dari nilai akhir)
SEMESTER 2

Atom dan Struktur Kristal


Sifat-Sifat Material

Pengujian Material

Pemrosesan Material

Klasifikasi Material

Besi dan Baja

Logam Non Ferro


SEMESTER 3

Diagram Fasa Fe Fe3C


Heattreatment dan surface treatment

Deformasi dan kegagalan pada Material

Diagram Pemilihan Material

Sifat-Sifat yang Dipertimbangkan Dalam


Merancang
Contoh Kasus Pemilihan Material
REFERENSI

Metallurgy Fundamentals page 13


Callister Chapter 2, 3 and 6

Metals Handbook page 172

Engineering Materials 2 Ashby

Mechanical Properties of Engineered Materials


Chapter 1 and 2
Nandi Widarman Syah

ATOM DAN SUSUNAN ATOM


ATOM
Bagian terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat zat
tersebut
Jika atom dibagi menjadi beberapa bagian, maka sifat
bagian-bagian tersebut tidak sama dengan sifat unsur
dasarnya
Bagian dari atom
Proton
Neutron
Elektron
BAGIAN-BAGIAN ATOM

Atom terdiri dari :


Proton (+)
Neutron (netral)
Elektron (-)
Atom yang memiliki jumlah
neutron dan elektron yang
tidak sama disebut ion
MOLEKUL
Kumpulan atom yang
berikatan dengan kuat
Jenis-jenis ikatan kimia :
Ikatan primer
Ikatan kovalen, ikatan
ion
Ikatan Sekunder
Ikatan van der wall,
ikatan hidrogen, ikatan
logam
KRISTAL DAN BUTIRAN

Atom atau molekul yang berkumpul akan


membentuk suatu kelompok
Kelompok atom ini akan cukup besar untuk
dilihat oleh mata telanjang
Kelompok atom ini disebut butiran atau kristal

Dalam kristal, atom akan tersusun secara rapi


dan seragam
UNSUR
Zat yang paling sederhana, yang hanya terdiri dari zat
tunggal
Bagian terkecil dari unsur adalah atom
Unsur tidak dapat dibagi menjadi unsur-unsur yang lain.
Ada lebih dari 100 unsur yang terdapat di alam
Daftar unsur yang dikenal manusia dapat dilihat di tabel
periodik unsur-unsur
SENYAWA

Material/zat yang terdiri dari dua atau lebih


unsur yang berikatan kimia
Bagian terkecil dari senyawa adalah molekul.

Senyawa memiliki sifat yang berbeda dari sifat


unsur-unsur pembentuknya
Contoh: Air (Hidrogen dan Oksigen), garam
dapur (sodium dan clorine)
SENYAWA DARI DUA UNSUR
CAMPURAN

Campuran antara 2 unsur/senyawa atau lebih


tanpa ada ikatan kimia
Masing-masing unsur/senyawa pembentuknya
dapat dipisahkan
Sifat-sifat unsur pembentuknya masih ada

Contoh : lumpur (tanah dan air), oli mobil


(minyak bumi dan aditif)
CAMPURAN DARI DUA UNSUR
CAMPURAN DARI UNSUR DAN SENYAWA
CAMPURAN DARI DUA SENYAWA
LARUTAN
Campuran yang istimewa dimana suatu zat menyatu
pada zat yang lainnya
Jika 2 material bergabung membentuk larutan, maka yang
satu seolah-olah menguasai yang lainnya, atau sifatnya
dominan
Contoh : larutan air garam, sulit membedakan air tawar
dan air garam. Dalam hal ini air menjadi penguasa atau
disebut pelarut(solvent), dan garam menjadi
larutan(solute).
LARUTAN PADAT (SOLID SOLUTION)

Larutan padat adalah larutan dimana pelarut


dan larutannya masing-masing berupa fasa
padat.
Contoh : besi dan baja, merupakan larutan
antara Fe dan C
Proses pelarutan dapat terjadi pada saat
keduanya masih berupa fasa cair atau melalui
proses difusi
PADUAN(ALLOYS)

Saat dua atau lebih logam larut satu dengan


lainnya, maka material yang baru disebut
paduan(alloys)
Contoh : baja/besi, adalah paduan antara Fe
dan C, bronze adalah paduan tembaga dan
timah, brass adalah paduan antara tembaga
dan seng.
Nandi Widarman Syah

KRISTAL
SUSUNAN ATOM

Random (Amorphous Solids)


Atom tidak tersusun rapi, tidak teratur
Teratur (Crystalline Solids)
Atom tersusun rapi dengan pola tertentu yang
berulang
Pola keterulangan tidak hanya 2 dimensi tetapi
juga terjadi secara 3 dimensi
PROSES PEMBEKUAN : FASA CAIR DAN MULAI
TERBENTUK KRISTAL
PROSES PEMBEKUAN : KRISTAL TUMBUH
MEMBESAR
PROSES PEMBEKUAN : FASA PADAT DAN KRISTAL
SUDAH TERBENTUK SEMPURNA
SUSUNAN ATOM PADA KRISTAL

Susunan atom pada kristal membentuk pola-


pola yang berulang
Hanya ada 14 cara untuk mengisi ruangan
dengan pola tertentu (14 bravais lattices)
STRUKTUR KRISTAL PADA LOGAM

Simple Cubic (SC) - Po


Body-Centered Cubic (BCC) Ba, Cs, Cr

Face-Centered Cubic (FCC) Cu, Ag,

Hexagonal Close-Packed (HCP) Zn, Co


SIMPLE CUBIC STRUCTURE (SC)

back 4
BODY-CENTERED CUBIC (BCC)
FACE-CENTERED CUBIC (FCC)
HEXAGONAL CLOSE-PACKED (HCP)
POLYMORPHISM

Sifat logam untuk memiliki 2 atau lebih bentuk


kristal tergantung dari temperatur atau
komposisi
Contoh pada logam Fe
Alpha iron (bcc)
Gamma iron (fcc)

Delta iron (bcc)


CACAT-CACAT PADA KRISTAL

Cacat titik
Vacancy, impurity
Cacat garis
Dislokasi

Cacat permukaan
Batas butir
(c) 2003 Brooks/Cole Publishing / Thomson Learning
EDGE DISLOCATION
SCREW DISLOCATION
BATAS BUTIR
BUTIRAN DAN BATAS BUTIR
DIFUSI

Fenomena migrasi/perpindahan atom


Terjadi secara :
Spontan

Irreversibel

Dipengaruhi oleh temperatur


2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning is a trademark used herein under license.

Ni
difusi

pada Ni

Pada akhirnya
Difusi atom Cu

tersebar secara
merata kedalam
seluruh atom Cu
Kondisi sebelum
MEKANISME TERJADINYA DIFUSI

2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning is a trademark used herein under license.
Nandi Widarman Syah

SIFAT DAN PENGUJIAN MATERIAL


SIFAT-SIFAT MATERIAL
Sifat Fisik
Sifat kimia, sifat listrik, sifat magnetik, sifat termal,
sifat optik.
Sifat Teknologi
Mampu pemesinan, mampu las, mampu bentuk.
Sifat Mekanik
Sifat yang berhubungan dengan kelakuan
material jika mengalami beban mekanik
SIFAT FISIK

Massa (Weight)
Massa Jenis (Density/Specific Weight)
Perbandingan antara massa dengan volume
Sifat kimia
Corrosion resistance, ketahanan suatu material
terhadap reaksi kimia
SIFAT FISIK
Sifat listrik
Electrical conductivity, kemudahan untuk menghantarkan listrik
Electrical resistance, tahanan listrik
Dielectric strength, kekuatan untuk berada pada tegangan tinggi
tanpa mengalirkan arus
Sifat Magnet
Magnetic susceptibility
Magnetic permeability
Saturation magnetic moment
SIFAT FISIK
Sifat termal
Melting point, temperatur dimana fasa padat dan cair setimbang
Boiling point, temperatur dimana fasa cair dan gas setimbang
Thermal expansion, perubahan panjang akibat perubahan
temperatur
Heat capacity, energi untuk menaikkan temperatur 10
Thermal conductivity, kemudahan untuk menghantarkan panas
Thermal diffusivity, laju rambat panas
SIFAT FISIK

Sifat optik
Refraction, pembiasan cahaya
Transmision, meneruskan cahaya

Solar reflectivity, memantulkan cahaya

Solar absorptivity, menyerap cahaya

Thermal emissivity, memancarkan radiasi

Colour
SIFAT TEKNOLOGI
Mampu bentuk
Kemudahan suatu material untuk dibentuk melalui
proses pembentukan tanpa terjadi cacat
Mampu las
Kemudahan suatu material untuk dirakit melalui
proses pengelasan
Mampu pemesinan
Kemudahan suatu material untuk dibentuk melalui
proses pemotongan
SIFAT MEKANIK
Material pada penggunaannya mengalami
tegangan akibat gaya yang bekerja pada
material tersebut
Tidak ada material yang rigid sempurna
Gaya yang bekerja pada suatu material/benda
kerja akan mengakibatkan perubahan
kecepatan atau perubahan bentuk
TEGANGAN PADA MATERIAL
KONDISI PEMBEBANAN

Range of Condition or type test


strain rate (s-1)

10-8 to 10-5 Creep test at constant load or stress


10-5 to 101 "Static" tension test
10-1 to 102 Dynamic tension or compression test
102 to 104 High speed testing using impact bar
104 to 108 Hypervelocity impact using gas gun

Anda mungkin juga menyukai