Presented by
Linda Mahyuni
1408103010018
1. PENDAHULUAN
Tebu merupakan bahan baku yang digunakan pada pabrik gula. Pada proses pembuatan gula
akan dihasilkan limbah berupa ampas tebu. sebanyak 60% dari ampas tebu tersebut
dimanfaatkan oleh pabrik gula sebagai bahan bakar, bahan baku untuk kertas, bahan baku
industri kanvas rem, industri jamur dan lain-lain. Oleh karena itu diperkirakan sebanyak 45
% dari ampas tebu tersebut belum dimanfaatkan. Saat ini ampas tebu merupakan bahan
baku yang sangat potensial untuk pembuatan surfaktan karena kandungan ligninnya yang
cukup besar.
SURFAKTAN
Alat
Labu leher tiga, Kondenser, Termometer, Motor Pengaduk, Kertas pH
Universal, Penangas Minyak, Gelas kimia 500ml Gelas ukur 100 mL, Spatula
dan pengaduk, Neraca analitik, Water Cooler, Kaca arloji, Pipet ukur dan bola
karet, Pipet tetes, Vibrating Screening, spektrofotometer UV/Vis, Corong pisah
250 ml, Corong buchner
Bahan
Bahan-bahan terdiri atas ampas tebu, NaHSO3, Aquadest, H2SO4 1 N, NaOH
1 N, Metilen biru, Indikator PP, CHCl3 pekat, Alkil Benzen Sulfonat dan
Parafin.
2.2 Prosedur Penelitian
1. Pembuatan Surfaktan
1. dihaluskan ampas tebu dan diayak dengan ukuran -1,4 +1 mm, -1
+0,63 mm dan -0,63 +0,355 mm (lolos pada ayakan 0,63 mm dan
tertahan pada ayakan 0,355 mm)
2. direaksikan 7 gram serbuk ampas tebu dengan larutan Natrium
Bisulfit sesuai variabel 5 %, 10%, 15%, 20%, 25%, diatur pH 4
menggunakan Asam Sulfat pekat, kemudian direbus pada suhu 105 oC
selama 30 menit dalam reaktor labu leher tiga.
3) disaring larutan hasil reaksi sehingga didapatkan residu dan filtrat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Semakin kecil ukuran partikel ampas tebu, maka kadar lignosulfonat yang dihasilkan akan
semakin besar dan % yield juga akan semakin meningkat.
2. Semakin besar konsentrasi NaHSO3 yang digunakan maka kadar Lignosulfonat yang diperoleh
juga semakin besar.
3.Kualitas surfaktan lignosulfonat dari ampas tebu hampir sama dengan kualitas Surfaktan
Sintetis (ABS)
4.Kondisi optimum untuk menghasilkan kadar lignosulfonat yang tinggi yaitu pada ukuran
partikel ampas tebu -0,63 +0,355 mm ( lolos pada ayakan 0,63 mm dan tertahan pada ayakan
0,355 mm), dengan konsentrasi pelarut Natrium Bisulfit (NaHSO3) sebesar 25 %
TERIMA
KASIH