Anda di halaman 1dari 12

Aspek Biokimiawi Urolithiasis

AHMAD FAUZAN NIZWAR


C111 13 536
BIOMEDIK 2
BIOKIMIA
Fungsi Regulasi dan Kompensasi ginjal dalam
kesimbangan asam basa.
Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion H
bebas dalam cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah 7,4, pH darah
arteri 7,45 dan darah vena 7,35.

pH darah < 7,35 = asidosis


pH darah > 7,45 = alkalosis
Ion H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh. secara
kontinyu bersumber dari :

pembentukan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi


ion H dan bikarbonat
katabolisme zat organik
pada metabolisme lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat,
sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion H.
SEL A SEL B
TUBULUS PROKSIMAL
TUBULUS DISTAL
Fungsi homeostatik ginjal
Pada proses produksi urin pada nefron:
Filtrasi (penyaringan) plasma
Reabsorpsi: asam amino, glukosa, natrium, kalium, bikarbonat,
vitamin, air
Sekresi bahan berbahaya: kreatinin, asam dan basa kuat Asidifikasi
(pengasaman) urin
pH urin
Alkali:
1. urin sesudah makan
2. Makanan sayur dan buah (vegetarian)
3. Muntah berat,
4. Hiperventilasi
5. Infeksi saluran kencing (ureum menjadi HCO3- dan amonia)
6. Asidosis oleh tubulus ginjal (gangguan proses pengasaman
ditubulus ginjal)
pH URIN

Asam:
1. Ketosis (ketosidosis diabetes disebabkan peningkatan benda keton
karena oksidasi asam lemak)
2. Asidosis sistemik, respiratorik atau metabolik menyebabkan urin
asam dan peningkatan eksresi NH4+
Ureum dalam urin

Urea hasil akhir metabolisme protein,


Eksresi urea 24 jam adalah 25-50g

Uremia: Ureum yang tinggi dalam darah akan meracuni sel otak
sehingga gejala kesadaran menurun, mual, muntah, anoreksia. Nafas
bau urin karena urea yang keluar bersama udara pernafasan
Asam urat dalam urin
Asam urat hasil akhir katabolisme purin berasal dari nukleoprotein
makanan (eksogen) dan penghancuran sel (internal)
Makanan yang banyak mengandung inti sel akan meningkatkan asam
urat dalam urin
Asam urat sukar larut dalam keadaan asam, mudah larut dalam
keadaan basa
Kreatinin urin
Kreatinin hasil pemecahan kreatin fosfat otot ketika kontraksi,
dikeluarkan melalui urin
Jumlah kreatinin yang dihasilkan dari kreatin dan deksresikan tetap
sama berbanding sejajar dengan massa otot
Kreatinin kliren dapat digunakan untuk uji fungsi ginjal
Hubungan metabolisme terhadap urolithiasis
Batu magnesium amonium fosfat
terbentuk sebagian besar setelah infeksi oleh bakteri pengubah urea (misalnya
Proteus,stafilokokus) yang mengubah urea menjadi amonia. Urin alkalin yang
dihasilkan menyebabkan presipitasi garam magnesium amonium fosfat. Ini
membentuk batu terbesar, karena jumlah urea yang diekskresikan tubuh biasa
banyak
Batu asam urat
diperkirakan bahwa kecenderungan untuk mengeluarkan urin pH di bawah 5,5
dapat menjadi predisposisi batu asam urat, karena asam urat tidak larut dalam urin
asam.
Batu sistin
disebabkan oleh defek genetik pada reabsorpsi ginjal asam amino, termasuk
sistin, yang menyebabkan cystinuria. Batu-batu ini juga terbentuk pada pH urin
rendah
Batu kalsium oksalat
dikaitkan pada sekitar 5% pasien dengan hiperkalsemia dan
hiperkalsiuria, seperti terjadi dengan hiperparatiroidisme, Sekitar 55%
memiliki hiperkalsiuria tanpa hiperkalsemia. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, termasuk hipereabsorpsi kalsium dari usus (absorptive
hypercalciuria), kerusakan intrinsik pada reabsorpsi tubulus kalsium
(hiperkalsiuria ginjal)

Anda mungkin juga menyukai