Anda di halaman 1dari 25

Dasar-dasar Komunikasi

Pelatihan STBM Kab. Pringsewu


15-19 Februari 2016
KOMUNIKASI

Isyarat MEDIA persepsi

pesan pemahaman

Umpan balik (reframing, reflecting)


RECEIVER
SENDER
Komunikasi

Suatu proses penyampaian persepsi


oleh pengirim pesan dan pencernaan
persepsi oleh penerima pesan.
Komunikasi baru bisa dikatakan
terjadi bila terbentuk persepsi yang
sama antara pengirim dan penerima
pesan.
Komunikasi adalah proses timbal-
balik dua arah.
Jenis-jenis Komunikasi

Komunikasi Verbal
Komunikasi Non-verbal (bahasa
tubuh)
Tertulis
Visual
Tactile / peragaan
Aromatic / bau-bauan
Komunikasi Verbal

Untuk menjadi seorang fasilitator, pelatih


dan komunikator yang baik, seseorang
tidak perlu menjadi seorang ahli pidato,
karena masing-masing orang memiliki
kekhasan dalam berkomunikasi.
Tujuan dari komunikasi adalah KEJELASAN
bukannya MEMBESAR-BESARKAN persoalan
atau GEMBAR-GEMBOR.
Dengan demikian seorang komunikator
harus berpegangan pada jargon SINGKAT
DAN JELAS.
Daya Konsentrasi
Mendengar
tinggi

rendah

0 30
menit
Efektifitas Penyampaian Pesan

7% komunikasi verbal
(hanya dengan kata-
kata)
38% melibatkan
tekanan suara, dll.
55% berupa
komunikasi non-verbal
Komunikasi

35% berupa komunikasi


verbal

65% berupa
komunikasi non-verbal
Komunikasi verbal vs Non-
verbal
komunikasi verbal seringkali hanya
bermuatan informasi,
komunikasi non-verbal mengandung
muatan sikap hubungan antar pribadi
dan emosi.
pesan yang disampaikan melalui
bahasa tubuh seringkali sangat
berbeda dengan ucapan.
Zona Komunikasi (Alan Pease)
Zona Intim (15cm - 45cm dari badan) ,
dirasakan sebagai wilayah pribadi individu. Hanya
mereka yang dirasa secara emosional yang bisa
memasuki wilayah ini, termasuk disini adalah
kekasih, keluarga dekat dan sahabat.
Zona Personal (45 cm 120cm dari badan),
jarak komunikasi untuk orang yang dikenal baik.
Zona Sosial (1.5 m 3.5 m dari badan), jarak
nyaman untuk berkomunikasi dengan orang yang
dirasa asing.
Zona Publik ( > 3.5 m dari badan), jarak
nyaman untuk bicara dengan kelompok orang.
Pentingnya Mendengar Aktif
Kemampuan rata-rata untuk menangkap
pelajaran hanya 25% dari apa yang didengar.
sangat sulit untuk menjaga konsentrasi untuk
mendengar.
Kemampuan rata-rata orang bicara adalah 130
kata per menit, sementara itu kemampuan
otak mengungkapkan gagasan 500 kata per
menit.
Konsekuensinya, pembicaraan kita sering
meloncat-loncat.
Kita sering mengalami perjalanan mental,
yaitu ketika kita sedang menyampaikan
sesuatu sebenarnya pikiran kita sudah
memikirkan hal yang lain.
Pentingnya Mendengar Aktif(2)

Kita tidak jelas dengan pikiran kita


sebelumnya, sehingga kekacauan dalam
sistem kita terlontar keluar dalam bentuk
apa yang kita katakan.
Pendengar merasa tertekan karena emosinya,
sehingga kemampuan mendengarnya
mengalami kerusakan serius.
Pendengar lebih peduli pada jawaban,
sehingga konsentrasi lebih tertuju pada hal ini
dari pada mendengarkan hal-hal yang
disampaikan.
Persepsi pendengar kemungkinan sangat
berbeda daripada pembicara, sehingga
mengakibatkan pemahaman yang sangat
berbeda dan keliru atas informasi yang
disampaikan terjadi.
Reframing (Membingkai
Ulang)
adalah suatu upaya untuk
mengetahui kebenaran pesan yang
diterima dengan cara mengemas
ulang pesan yang diterima dalam
bentuk paraphrase (kalimat yang
disusun sendiri sesuai dengan
pemahaman penerima pesan atas
pesan yang diterima).
Tujuan Paraphrasing
Menguji pemahaman atas pesan
Menyediakankesempatan untuk
melakukan klarifikasi.
Menunjukkan kepada pembicara bahwa
kita mendengarkan apa yang
dikatakannya.
Menyediakan kesempatan kepada
pemberi pesan untuk memberi umpan
balik seberapa baik pesan telah
disampaikan.
Reflecting (Pemantulan)
Reflecting berhubungan dengan perasaan
pengirim pesan yang mungkin tidak
terjelaskan dengan baik dalam pesan yang
disampaikan.
Penghargaan atas perasaan pengirim
pesan mampu membangun empati
diantara pelaku komunikasi.
Reflecting mampu meningkatkan
pemahaman situasi seseorang dan bisa
memperbaiki proses komunikasi.
Reflecting (2)

Ketika melakukan reflecting,


pendengar akan bertindak
sebagai cermin pengirim
pesan, namun tidak
memberikan komentar atau
penilaian atas perasaan itu,
baik secara verbal maupun
non-verbal.
Manfaat Mendengar Aktif

Memperlihatkan kepada peserta


pelatihan bahwa fasilitator ingin
mendengar hal-hal yang ingin dikatakan
oleh peserta pelatihan. Bila fasilitatir
menunjukkan minat untuk mendengar,
maka peserta pelatihan akan berminat
untuk mendengarkan fasilitator.
Menghargai kehadiran peserta pelatihan
berikut pengalamannya. Proses belajar
bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan
pengalaman peserta pelatihan.
Manfaat mendengar aktif (2)
Mendorong munculnya iklim
keterbukaan dan saling percaya, dengan
demikian proses komunikasi bisa
ditingkatkan.
Membantu fasilitator untuk tune-in
dengan individu-individu dalam
kelompok dan untuk memahami
masalah-masalah yang ada.
Membantu melunturkan tembok
penghalang dan keengganan peserta
pelatihan dengan cara melibatkan
mereka lebih dalam proses belajar.
Manfaat Mendengar Aktif (3)

Membangun kesadaran akan


pentingnya perasaan dalam proses
komunikasi.
Mempertahankan tanggung jawab
untuk belajar dan menemukan
penyelesaian masalah bersama-sama
peserta pelatihan.
Mendorong keberlanjutan dan
peningkatan proses komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai