Anda di halaman 1dari 20

SINERGITAS SDGs DAN

Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gi

??
LATAR BELAKANG
a. Komitmen Millennium Development Goals (MDGs): berisikan 8 Goals, 18 Target dan 63 Indikator berakhir pada tahun 2015
b.SDGs merupakan rencana aksi dari Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development
c. SDGs dideklarasikan pada 25 September 2015 dalam Sidang PBB di New York Indonesia dihadiri oleh Bapak Wakil Presiden
d.Agenda SDGs terdiri atas 17 goals, 169 target, dan 240 indicator (Data Indikator: 19 Februari 2016)
e. SDGs menyempurnakan MDGs
f. Pendekatan SDGs meliputi:
Memberantas kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensi
Memerangi ketidaksetaraan dalam dan di antara Negara-Negara
Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Mengembangkan keterlibatan sosial
g. PBB melakukan penyusunan SDGs diikuti oleh seluruh komponen: (1) Pemerintah, (2) Parlemen, (3) LSM, dan (4) Dunia Usaha/Bisnis
h. Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
MDGs
2015

a kan
purn
e m
dis
SDGs 2030
TUJUAN PEMBANGUAN
BERKELANJUTAN
Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Capaian dan Pembelajaran MDGs Nasional
Indonesia telah berhasil mencapai 49 dari 67 indikator MDGs pada akhir tahun 2015.
Antara lain, pencapaian target MDGs dalam penanggulangan kemiskinan ekstrim,
menjamin pendidikan dasar universal, mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, penurunan angka kematian anak, memerangi penyakit
Tuberkulosis dan Malaria, memastikan kelestarian lingkungan berkelanjutan terutama
dalam peningkatan akses air bersih dan sanitasi di perkotaan serta pemanfaatan
telepon genggam.
Beberapa target yang tidak tercapai yaitu: pengurangan kemiskinan sesuai garis
kemiskinan nasional (USD 1,25 per kapita per hari), penurunan angka kematian ibu,
penurunan prevalensi HIV dan AIDS, penurunan prevalensi balita dengan gizi
buruk, dan peningkatan proporsi rumah tangga perdesaan terhadap akses air
bersih dan sanitasi dasar berkelanjutan.
Belum tercapainya seluruh target MDGs dikarenakan masih adanya tantangan yang
dihadapi diantaranya upaya untuk menekan disparitas antara provinsi dan
kabupaten/kota dan antara kondisi sosial ekonomi, keterbatasan sumber daya dari
pelaku non-pemerintah, pengembangan database indikator-indikator MDGs di
kabupaten/kota, masih diterapkannya pendekatan atas-bawah (Top-Down approach)
dari pemerintah, strategi komunikasi dan advokasi yang belum cukup untuk
meningkatkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat nasional
maupun daerah.
Capaian Target MDgs yang off track Provinsi Banten
MDGs TARGET PROVINSI
GOAL TARGET SUMBER DATA
2015 NASIONAL BANTEN
Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori di
1.9a bawah tingkat Konsumsi minimum (1.400 kkal 8.5 19.04 11.97 Susenas (2013)
/ kapita / hari)
Proporsi Penduduk dengan Asupan Kalori di
Susenas (2013)
1.9b bawah tingkat Konsumsi minimum (2.000 kkal 35.32 68.25 60.95
/ kapita / hari)
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000
4.1 32.00 43.00 38.00 . SDKI 2012
kelahiran hidup
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000
4.2 23 34.00 32.00 . SDKI 2012
kelahiran hidup
359 Dinkes
Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran
5.1 102 (SDKI 308 . Provinsi
hidup
2012) Banten (2012)
Susenas (2013)
Proporsi rumah tangga dengan akses
BPS
7.8 berkelanjutan terhadap air minum layak di 68.87 41.26 19.70
Provinsi
perkotaan & Perdesaan
Banten
Susenas (2013)
Proporsi rumah tangga dengan akses
BPS
7.8 a berkelanjutan terhadap air minum layak di 75.29 37.66 17.64
Provinsi
perkotaan
Banten
Susenas (2013)
Proporsi rumah tangga dengan akses
BPS
7.8 b berkelanjutan terhadap air minum layak di 65.81 44.80 23.77
Provinsi
perdesaan
Banten
Susenas (2013)
Proporsi rumah tangga dengan akses
BPS
7.9 b berkelanjutan terhadap sanitasi dasar yang 55.55 44.09 32.52
Provinsi
layak di perdesaan
Banten
Susenas (2013)
BPS
7.10 Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 6 12.10 11.47
Provinsi
Banten
Sumber Bappeda Provinsi Banten 2014
POTRET DATA TERKAIT PANGAN DAN GIZI

Angka Kemiskinan 702.400 orang (5,9 %)


Kedalaman kemiskinan 0.94 %; keparahan kemiskinan 0,23 %
Angka pengangguran 8,58 %
Angka Harapan Hidup 69,43 tahun
Angka Kematian Ibu (peringkat ke 5 nasional)
sepanjang tahun 2014 ini kasus AKI di Banten mencapai 230 kasus., naik dari tahun 2013 yang
hanya mencapai 216 kasus kematian
Angka kematian Bayi (peringkat 6 nasional)
angka kematian bayi baru lahir atau hanya hidup dalam rentang waktu 28 hari sebanyak
1.220 orang.
Gizi Buruk 1051 bayi dari 246.261 bayi lahir
Angka Kecukupan Gizi
Kalori 2.041 kkal/kapita/hari ; Protein 59,3 gr/kapita/tahun
Lama rata Sekolah 8,27 tahun
Pengeluaran Rp.11,3 juta/kapita/tahun
Jumlah Penduduk 11 .955.234 jiwa
Laju Pertumbuhan Penduduk 2.14 %
Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,37 %
Sumber Data: Bappeda, BPS 2015, Riskesdas 2013 diolah
MENGAPA SDGs PENTING ?

Kontribusi Indonesia terhadap Agenda Pembangunan Global dan


sejalan dengan Nawacita. RPJMN, Agenda Pembangunan Daerah

Pembangunan .rovinsi Banten sebagai bagian dari Agenda


Pembangunan Daerah
KERANGKA PELAKSANAAN SDGs:
SDGs Indonesia
17 Goals, 169 Target, 240
Indikator

Pilar Pembangunan
Pilar Sosial Pilar Ekonomi Pilar Lingkungan Inklusif & Cara
6 Goals, 55 Target, 88 5 Goals, 45 Target, 61 4 Goals, 38 Target, 44 Pelaksanaan
Indikator Indikator Indikator 2 Goals, 31 Target, 48
Indikator

Goal 1: Penghapusan Goal 7: Energi Bersih & Goal 12: Konsumsi &
Kemiskinan; Terjangkau; Produksi Berkelanjutan;
Goal 2: Penghapusan Goal 8: Pertumbuhan Goal 13: Perubahan Iklim &
Kelaparan; Pengurangan Risiko Goal 16: Perdamaian,
Ekonomi & Pekerjaan
Bencana; Keadilan &
Goal 3: Kesehatan dan Layak;
Goal 14: Pelestarian & Kelembagaan yg
Kesejahteraan; Goal 9: Infrastruktur Kokoh,
Tangguh, Industri Pemanfaatan
Goal 4: Pendidikan Berkelanjutan Ekosistem Goal 17: Kemitraan
Berkualitas; Inklusif & Inovatif;
Laut; untuk Semua Tujuan
Goal 5: Kesetaraan Goal 10: Penurunan Pembangunan
Kesenjangan; Goal 15: Pelestarian &
Gender; Pemanfaatan
Goal 6: Air Bersih dan Goal 11: Kota Inklusif & Berkelanjutan Ekosistem
Sanitasi; Berkelanjutan Darat;
Pembangunan Sosial , Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Lingkungan Hidup, dan

Pilar Pembangunan Inklusif


2 Goals, 31 Target,
48 Indikator
17 Goals, 169 Target, 240 Indikator

Pilar Lingkungan
4 PILAR SDGs

4 Goals, 38 Target,
SDGs Indonesia

44 Indikator

Pembangunan Inklusif
Pilar Ekonomi
5 Goals, 45 Target,
61 Indikator
Pilar Sosial
6 Goals, 55 Target,
88 Indikator
DA
HU SAR
KU KESEHATAN
M
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar, Pasal 12 ayat (1) huruf b.
PANGAN
UU Nomor 23 tahun Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar Pasal 12 ayat (2) huruf c.
2014 tentang PERTANIAN
Pemerintah Daerah Urusan Pemerintahan Pilihan Pasal 12 ayat (3) huruf c.
Instruksi Presiden No. 3 tahun 2010
tentang program Pembangunan yang
UU Nomor 18 Berkeadilan yang terkait dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2012 Tahun 2015 tentang Ketahanan Rencana Tindak Upaya Pencapaian
Tujuan Pembangunan Milenium
Tentang Pangan Pangan dan Gizi 19 Maret 2015 (MDGs), yang mengamanahkan
perlunya disusun dokumen RAN-PG
2011-2015 dan Rencana aksi Daerah
Pangan dan Gizi (RAD-PG) 2011-2015
Perpres Nomor 59 di 33 Provinsi
Tahun 2017 tentang PERDA PROVINSI BANTEN NOMOR 2
Pelaksanaan Pencapaian TAHUN 2017 TENTANG Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun
Tujuan Pembangunan PENYELENGGARAAN PANGAN 2011 tentang Rencana Aksi Daerah
Percepatan Pencapaian Tujuan
Berkelanjutan Pembangunan Milenium Provinsi
Banten 2011-2015;
Peraturan Gubernur SDGs ???
Manusia dengan gizi baik adalah kunci pembangunan
berkesinambungan

Angka Mendorong
kematian KB
bayi dan balita Produk
tivitas
Angka Hari Kualitas
Gizi yang kesakitan kerja Hidup
Memadai
Kemampuan
belajar
anak Prestasi
sekolah kerja
Pembangunan
Daya tahan
fisik orang berhasil
dewasa

Komitmen untuk perbaikan gizi yang lebih cepat dan memposisikannya


pada sasaran pembangunan berkesinambungan tahun 2030
Peran dan Dampak Pangan dan Gizi dalam Pembangunan

Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Akibat


Gangguan Gizi pada Masa Janin 12
Rancangan tujuan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi
(RAD-PG) Provinsi Banten 2017-2022

(1) meningkatkan status gizi masyarakat dengan target pada tahun 2022
a. penurunan prevalensi balita gizi buruk dan kurang menjadi 17 %,
b. penurunan prevalensi balita pendek dan sangat pendek menjadi 28 %,
c. penurunan prevalensi kurus anak Balita menjadi 9.5 %
d. penurunan prevalensi BB lebih-obesitas penduduk > 18 tahun menjadi
15.4 %
e. penurunkan proporsi penduduk rawan pangan
(2) meningkatkan produksi pangan berbasis kemandirian untuk menyediakan
ketersediaan energi per kapita minimal 2,400 kkal/hari, dan konsumsi energi 2.150
kkal/kapita/hari
(3) meningkatkan penyediaan protein perkapita minimal 63 gram/hari dan konsumsi
protein 57 gr/kapita/hari
(4) meningkatkan keragaman konsumsi pangan dengan skor Pola Pangan Harapan
(PPH) menjadi 92, 5 dan skor PPH ketersediaan mencapai 96,32
(5) meningkatkan keamanan dan mutu pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan
menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan.
Sumber : Dinas Ketahanan :Pangan Prov Banten 2017
PENDEKATAN RENCANA AKSI DAERAH
PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI
(1) perbaikan gizi masyarakat, terutama pada ibu pra-hamil, ibu hamil, dan anak
melalui peningkatkan ketersediaan dan jangkauan pelayanan kesehatan
berkelanjutan difokuskan pada intervensi gizi efektif pada ibu pra-hamil, ibu hamil,
bayi, dan anak balita dua tahun,
(2) peningkatan aksesibilitas pangan yang beragam melalui peningkatan
ketersediaan dan akses pangan yang difokuskan pada keluarga rentan pangan dan
miskin,
(3) peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan melalui peningkatan
pengawasan keamanan pangan yang difokuskan pada makanan jajanan yang
memenuhi syarat dan produk industri rumah tangga (PIRT) tersertifikasi,
(4) peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan
pemberdayaan masyarakat dan peran pimpinan formal serta non formal, terutama
dalam perubahan perilaku atau budaya konsumsi pangan yang difokuskan pada
penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal, perilaku hidup
bersih dan sehat, serta merevitalisasi posyandu, dan
(5) penguatan kelembagaan pangan dan gizi melalui penguatan kelembagaan pangan
dan gizi di tingkat provinsi, dan kabupaten/kota, serta sampai tingkat desa.
INDIKATOR SDGs TERKAIT
PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI
SINERGI SDGs VS RAD-PANGAN DAN
GIZI
BISA Berjalankah ?
Stakeholders Pangan & Gizi
Kemenperindag Sw
LSM a sta

k es

KN
m en
Ke

PW
Kedagr

BKKBN
Stakeholders
i

Ken
Kemen

di kbud
tan

MULTI SEKTOR
PT nas
e
Ahli pp
Pert Ba
ania BPS
n
REKOMENDASI
upaya pencapaian SDGs melalui rencana aksi pangan dan gizi (RAD-PG)

1. Perlu komitmen dan konsistensi Regulasi dari perencanaan pembangunan


yang telah ditetapkan.
2. Perlu menyelaraskan target global dari SDGs di dalam RPJMD 2017-2022
3. Perlu Peningkatan Ketahanan Ekonomi
4. Peningkatan Upaya 10 Perilaku PHBS
5. Integrasi Pangan & Gizi dalam Pembangunan Pertanian
6. Meningkatkan keragaman konsumsi pangan rata-rata perkapita untuk
mencapai gizi seimbang
7. Meningkatkan keamanan dan mutu pangan yang dikonsumsi masyarakat
dengan menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan
keamanan pangan.
8. Perlu Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pertanian
9. Perlu Peningkatan Peran Ibu dan Perempuan
10. Perlu Peningkatan Status Gizi masyarakat dengan target penurunan
prevalensi balita gizi buruk dan kurang, serta menurunkan proporsi
penduduk rawan pangan
11. Mempertahankan dan meningkatkan produksi pangan berbasis kemandirian untuk
menyediakan ketersediaan energi perkapita minimal 2,200 kkal/hari, dan
penyediaan protein perkapita minimal 57 gram/hari,
12. Meningkatkan keragaman konsumsi pangan rata-rata perkapita untuk mencapai gizi
seimbang dengan kecukupan energi 2,000 kkal/hari dan protein sebesar 52 gram/
hari dan cukup zat gizi mikro, serta meningkatkan keragaman konsumsi pangan
dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 84 pada tahun 2015,
13. Meningkatkan keamanan dan mutu pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan
menekan dan meminimalkan pelanggaran terhadap ketentuan keamanan pangan.
14. Sosialisasi dan advokasi perubahan paradigma hidup dengan 4 sehat lima sempurna
menjadi hidup dengan Gizi Seimbang, sesuai Permenkes RI nomor 41 tahun 2014.
15. Memperkuat kelembagaan ketahanan pangan dan gizi di pedesaan , khususnya PKK,
Posyandu dan lembaga cadangan pangan komunitas
16. Meningkatkan implementasi dengan baik Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
pada setiap kabupaten/kota
17. Menyusun Rencana Aksi Pangan dan Gizi Kabupaten/Kota
18. Perlu Sosialisasi Perubahan Paradigma
19. Perlu Peningkatan Koordinasi/Networking
20. Perlu dibuat peta Jalan SDGs Banten hingga 2030, Rencana Aksi Daerah untuk lima
tahunan, pembentukan kelembagaan untuk koordinasi pelaksanaan SDGs yang
lebih baik, serta pengembangan Strategi Komunikasi dan database SDGs yang
terintegrasi

Anda mungkin juga menyukai