Anda di halaman 1dari 25

Ekonomi

untuk SMA/MA
kelas XI
Oleh: Alam S.
Bab
Perpajakan
3

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
Menjelaskan pengertian pajak
Menyebutkan fungsi dan manfaat pajak serta hubungannya dengan APBN
Menjelaskan perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya
Menjelaskan asas pemungutan pajak
Menyebutkan jenis-jenis pajak
Menjelaskan sistem pemungutan pajak di Indonesia
Mendeskripsikan alur administrasi perpajakan di Indonesia
Menjelaskan objek dan cara pengenaan pajak
Tantangan pemungutan pajak
Melakukan simulasi fungsi dan manfaat pajak
Nilai dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah kreatif, tanggung
jawab, rasa ingin tahu, gemar membaca ,disiplin, dan peduli lingkungan

Perpajakan Asas Convenience of Payment Pajak objektif


Fungsi budgetair Asas Economics Official Assessment System
Alat pengatur Pajak langsung Semi Self Assessment
Alat penjaga stabilitas Pajak tidak langsung System
Kata Sarana redistribusi pendapatan Pajak negara Witholding System
Kunc Asas Equality Pajak daerah Full Self Assessment
i Asas Certainty Pajak subjektif System
4

A. Pengertian Pajak

Menurut UU No. 6 tahun 1983, pajak adalah kontribusi wajib kepada


negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
5

Ciri-ciri pajak adalah


Iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak pada negara
Pembayaran yang didasarkan pada norma-norma hukum
Sumber pembiayaan pengeluaran kolektif
Sarana untuk meningkatkan kesejahteraan umum
Balas jasa yang tidak diberikan secara langsung
6

B. Fungsi dan Manfaat Pajak serta


Hubungannya dengan APBN
Fungsi pajak antara lain:
Fungsi budgetair yaitu dimana pajak digunakan sebagai alat
untuk memasukan dana secara optimal ke kas negara
berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku
Sebagai alat pengatur yaitu
pajak dapat dijadikan sebagai
instrumen untuk mencapai
tujuan tertentu
Sebagai alat penjaga stabilitas
ekonomi
Sebagai sarana redistribusi
pendapatan
7

D. Perbedaan Pajak dengan Pungutan Resmi


Lainnya
Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya, misalnya
retribusi, adalah:
Dasar hukum. Pemungutan pajak diatur dalam undang-undang
Balas jasa. Balas jasa pajak tidak bisa ditunjukkan langsung
Objek pemungutan. Pemungutan pajak dilakukan secara umum
Sifat dan sanksi. Pajak bersifat memaksa dan terdapat sanksi bagi yang tidak
membayar
Lembaga pemungut. Pajak dipungut pemerintah pusat dan pemerintah daerah
8

D. Asas Pemungutan Pajak


Asas pemungutan pajak yang dikemukakan Adam Smith
dalam Wealth of Nation
1. Asas equality, yaitu pentingnya 3. Asas convenience of payment,
keseimbangan kemampuan yaitu pentingnya waktu yang
masing-masing subjek pajak tepat memenuhi kewajiban
2. Asas certainty, yaitu pentingnya pajak
kepastian pemungutan pajak, 4. Asas economics, yaitu
misalnya kepastian hukum pentingnya prinsip ekonomi
dalam pemungutan pajak
9

E. Jenis-jenis Pajak

Berdasarkan Pihak yang Menanggung:


Pajak langsung, yaitu pajak yang dikenakan secara berkala terhadap seseorang atau
badan usaha berdasarkan ketetapan pajak. Contohnya pajak penghasilan, PBB
Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dikenakan atas perbuatan atau peristiwa.
Contohnya PPn, pajak penjualan.
10

Berdasarkan lembaga pemungut:


Pajak negara, yaitu pajak yang
pemungutannya dilaksanakan oleh
pemerintah pusat. Contohnya pajak
penghasilan, pajak penjualan atas
barang mewah
Pajak daerah, yaitu pajak yang
dipungut oleh pemerintah daerah.
Contohnya pajak reklame, pajak
kendaraan bermotor
11

Berdasarkan sifatnya:
Pajak subjektif, yaitu pajak yang
berpangkal pada wajib pajak.
Contohnya pajak penghasilan dan
PBB
Pajak objektif, yaitu pajak yang
dipungut berdasarkan objeknya.
Contohnya pajak penjualan dan
cukai
12

F. Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia


1. Official Assessment System
Dilaksanakan sampai tahun 1967. wewenang pemungutan pajak
ditentukan oleh pemungut pajak
2. Semi Official Assessment System dan Witholding System
Dilaksanakan periode 1968-1983. wewenang pemungutan pajak
ditentukan oleh pemungut pajak dan wajib pajak

3. Full Self Assessment System

Dilaksanakan mulai tahun 1983.


dengan sistem ini, wajib pajak bisa
menghitung dan melaporkan
sendiri pajaknya
13

G. Alur Administrasi Perpajakan di Indonesia

Pembukuan/ Penghitungan
keberatan
pencatatan pajak

Pengurangan
/pembatalan banding
Pendaftaran Pelunasan
Wajib pajak
diri pajak
Restitusi/
kompensasi
Pelaporan
pajak Permohonan
gugatan
lainnya

Kantor Pemeriksaa
pelayanan pengawasan Peninjauan
pajak n pajak
kembali

Pembinaan/ Penetapan Penagihan Penyidikan


penyuluhan pajak pajak pajak
14

H. Objek dan Cara Pengenaan Pajak

Objek pajak adalah segala sesuatu yang menurut undang-undang


dijadikan dasar atau sasaran pemungutan pajak.
Ada berbagai cara pemungutan pajak berdasarkan stelsel, antara
lain:
a. Stelsel nyata, yaitu pemungutan pajak baru dapat dilaksanakan
di akhir tahun setelah mengetahui penghasilan sesungguhnya
yang diperoleh
b. Stelsel anggapan, yaitu pemungutan pajak dapat dilaksanakan
di awal tahun pajak
c. Stelsel campuran, yaitu perhitungan kembali kelebihan atau
kekurangan pajak di akhir tahun yang telah dibayarkan di awal
tahun
15

I. Tantangan Pemungutan Pajak

Dari jumlah penduduk


sebesar 240 juta jiwa,
jumlah wajib pajak orang
pribadi per April 2012
hanya 22 juta jiwa
Masih banyak penduduk
yang belum paham dengan
kewajiban perpajakan
16

Lets go to the next


lesson!
PBB
Menurut Undang-Undang No.12 Th 1994

-Objek Pajak
- Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak (NJOTKP) ditetapkan setinggi-
tingginya Rp 12.000.000 untuk setiap wajib pajak
- Tarif PB
1. Untuk NJOKP < 1M : 0,5 % x 20 % x NJOKP
2. Untuk NJOKP 1M : 0,5 % x 40 % x NJOKP
Contoh Soal PBB :
1. Wajib Pajak Bpk Tyo mempunyai objek pajak berupa :
- Tanah seluas 800m2 dengan harga jual Rp 300.000/m2
- Bangunan seluas 200m2 dengan nilai jual Rp 350.000/m2
- Taman mewah seluas 200m2 dengan nilai jual Rp
50.000/m2
- Pagar mewah sepanjang 120m dan tinggi rata-rata 1,5m
dengan nilai jual Rp 175.000/m2

Persentase Nilai Jual Kena Pajak 20%. Dan diketahui niali jual
objek pajak tidak kena pajak Rp. 8.000.000.
Hitunglah PBB terutang untuk satu tahun!
Jawab :
Nilai jual tanah 800 x Rp 300.000 = Rp 240.000.000
Nilai Jual bangunan 200 x Rp 350.000 = Rp 70.000.000
Nilai Jual Taman Mewah 200 x Rp 50.000 = Rp 10.000.000
Nilai Jual Pagar Mewah 120 x 1,5 x Rp 175.000 = Rp 31.500.000 +
Total NJOP = Rp 351.500.000
NJOTKP = Rp 8.000.000
NJOKP = Rp. 343.500.000

Besarnya PBB terutang = 0,5% x 20% x Rp. 343.500.000


= Rp. 343.500
PPH PRIBADI Th 2009
Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

s.d 50 Juta 5%

50 Juta 250 Juta 15 %

250 Juta 500 juta 25 %

> 500 Juta 30 %


PPH PRIBADI Th 2008
PKP Tarif Pajak

s/d Rp 25 Juta 5%

25 Juta 50 Juta 10 %

50 Juta 100 Juta 15 %

100 Juta 200 Juta 25 %

> 200 Juta 35 %


Contoh Soal
Pak Furqon mempunyai PKP (Pendapatan Kena Pajak)
Rp 260.000.000 / tahun, maka pajak terutang Pak
Furqon adalah
Jawab :
PKP Tarif Pajak Jumlah

s/d Rp 25 Juta 25 Juta x 5% Rp 1.250.000

25 Juta 50 Juta 25 Juta x 10% Rp 2.500.000

50 Juta 100 Juta 50 Juta x 15% Rp 7.500.000

100 Juta 200 Juta 100 Juta x 25% Rp 25.000.000

> 200Juta 60 Juta x 35% Rp 21.000.000

TOTAL Rp 57.250.000
PPH BADAN Th 2008
PKP TARIF PAJAK
s/d Rp 50 Juta 10 %

50 Juta 100 Juta 15 %

>100 Juta 30 %
Contoh Soal
CV Mitra Jaya selama tahun 2008 memperoleh laba
bersih Rp 250.000.000, maka besarnya pajak adalah
PKP TARIF JUMLAH

s/d Rp 50 Juta 50 juta x 10% 5.000.000

Rp 50 Juta 100 Juta 50 juta x 15% 7.500.000

> 100 Juta 150 juta x 30% 45.000.000

57.500.000
Soal
1. 1. Wajib Pajak Bpk Rifqi mempunyai objek pajak berupa :
- Tanah seluas 300m2 dengan harga jual Rp 300.000/m2
- Bangunan seluas 400m2 dengan nilai jual Rp 400.000/m2

Persentase Nilai Jual Kena Pajak 20%. Dan diketahui niali jual
objek pajak tidak kena pajak Rp. 10.000.000.
Hitunglah PBB terutang untuk satu tahun!
2. Pak Aryo mempunyai PKP (Pendapatan Kena Pajak) Rp
350.000.000 / tahun, maka pajak terutang Pak Furqon
adalah
3. PT. Karya Abdi Guna selama tahun 2008 memperoleh laba
bersih Rp 285.000.000, maka besarnya pajak adalah

Anda mungkin juga menyukai