Anda di halaman 1dari 35

APPENDICITIS

Oleh:
Fatin Ulfah

Pembimbing:
Dr. Muntadhar, Sp.B, Sp.BA
BAB I PENDAHULUAN
Terdapat sekitar 250.000 kasus di Amerika
Serikat/tahun

Insidensi terbanyak pada anak usia 6-10 tahun,


sangat jarang pada bayi

Appendicitis merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering


BAB II LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Muzakir
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tanggal lahir : 23-01-2014
Umur : 13 tahun
Alamat : Aceh Besar
No. CM : 1-12-70-61
Tanggal Masuk : 11-05-2017
Tanggal pemeriksaan: 11-05-2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan bawah

Keluhan tambahan:
Mual muntah

Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
yang dirasakan dalam 2 hari dan semakin memberat
dalam 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri
dirasakan hilang timbul. Nyeri menjalar dari ulu hati ke
kanan bawah. Ketika nyeri datang, pasien merakan sesak
di bagian dada dan sulit untuk berjalan. Nyeri dirasakan
sesekali. Pasien juga merasakan nafsu makan yang
menurun. Demam tidak ada. BAB cair dikeluhkan pasien
dengan frekuensi 4 kali dalam sehari. BAK dan BAB
dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini
sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Paman pasien pernah mengalami hal yang sama seperti
ini.

Riwayat Penggunaan Obat :


Pasien sering meminum obat ketika diare dan ketika
batuk pilek yang di beli di mantri, tetapi lupa nama
obatnya

Riwayat Kebiasaan Sosial :


Pasien sering jajan sembarangan sepulang sekolah.
TANDA VITAL
Tekanan Darah 110/70 mmHg

Nadi 98 x/menit

Pernafasan 19 x/menit

Temperatur Aksila : 36,7 C


PEMERIKSAA FISIK
Kepala : Normochepali
Wajah : dalam batas normal.
Mata : Konjungtiva Palpebra Inferior Pucat (-/-),
Sklera Ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Telinga : Normotia
Hidung : NCH (-), sekret (-/-).
Mulut : Bibir kering (-), Sianosis (-), lidah kotor (-)
Tonsil Hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK
- THORAX :
I : Simetris, Retraksi (-).
P : Nyeri tekan dan fremitus sulit dinilai
P : sonor/sonor
A : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

- JANTUNG :
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba di ics 4 midclavicula sinistra
A : BJ I > BJ II, Reguler (+), Bising Jantung (-), murmur (-)

ABDOMEN
I : distensi abdomen (-)
A : Peristaltik (+)
P : Nyeri tekan (+) di mc burney , defans di quadran kanan bawah
P : timpani (+) peka hati (+)
PEMERIKSAAN FISIK

EKSTREMITAS :
Superior : edema (-/-), pucat (+/+), sianosis (-/-)
Inferior : edema (-/-), pucat (+/+),-sianosis (-/-)
Crt kembali lebih dari 2 detik

GENITALIA :
Scrotum dan testis : dalam batas normal
Anus (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan 25/4/17 Nilai Rujukan
Hemoglobin 12,5* 10,3- 17,9 g/dL
Hematokrit 38* 53-63 %
Eritrosit 5,0 4,4-5,8 x 106/mm3
Leukosit 21,7* 5-19 x 103/mm3
Trombosit 275 150-450 x 103/mm3
Gula darah sewaktu 125 <200 md/dL
Ureum 12* 13-43 mg/dL
Kreatinin 0,83 0,67 1,17 mg/dL
Natrium (Na) 134 132-147 mmol/L
Kalium (K) 3,8 3,6 6,1 mmol/L
Klorida (Cl) 106 95-116 mmol/L
Protein total 6,20 6,4-8,3 g/dL
Albumin 2,60 3,5 5,2 g/dL
Globulin 3,60
DIAGNOSIS
Appendisitis perforasi
TATALAKSANA
Non Bedah
IVFD Ringer Laktat 20 gtt/i

Inj. Ranitidin 1amp/12 jam

Inj. Ceftriakson 1gr/12 jam

Inj. Sodium Metamizole 1amp/8 jam

Kaltrofen supp

Bedah
Laparotomy + Appendectomy
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi
pada Appendix vermicularis.
ANATOMI
Merupakan organ berbentuk tabung
Panjang 10cm (3-15cm)

Berpangkal di caecum

Lumen sempit di proksimal dan melebar di distal

65% intraperitoneal, selebihnya retroperitoneal

95% intraperitoneal (30% rongga pelvis,65%


belakang caecum)
5% di ekstra peritoneal
EMBRIOLOGI
Apendik terbentuk pada minggu
ke-8 masa gestasi

Posisi akhir apendiks pada


bagian posteromedial dari
caecum

Variasi dari rotasi apendiks


menyebabkan variasi letak akhir
apendiks
Inervasi
Persarafan parasimpatis berasal dari cabang
n.vagus
persarafan simpatis berasal dari n.torakalis x

Vascularisasi
a.apendikularis
FISIOLOGI

Dicurahkan ke
lumen dan Menghasilkan
Menghasilkan
selanjutnya Immunoglobulin
lendir 1-2 ml/hari
dialirkan ke sekretoar
caecum
ETIOLOGI

obstruksi Non obstruksi


Hiperplasi folikel
fecolith lymphoid
Tumor
Benda asing
parasit
SPESIES BAKTERI PADA ISOLASI PASIEN
APPENDICITIS

Bakteri Aerob Bakteri Anaerob


Fakultatif
Escherichia coli Bacteroides fragilis

Viridans streptococci Peptostreptococcus


micros
Pseudomonas aeruginosa

Enterococcus Bilophila species

Lactobacillus species
Patogenesis
GAMBARAN KLINIS
Gejala awal sebelum nyeri gangguan
pencernaan ringan :
kurang nafsu makan
gangguan pencernaan
perubahan BAB
Nyeri berpindah di periumbilikal, kemudian
berlokasi di abdomen kanan bawah
Variasi lokasi anatomis appendiks dapat
mengubah letak nyeri yang terjadi
Mual dan muntah

Demam ringan (37,5 -38,5 0 C)


PEMERIKSAAN FISIK
Dunphy sign
SKOR ALVARADO
Manifestasi Skor
Keterangan:
Gejala Adanya migrasi nyeri 1 0-4 : bukan diagnosis
Appendicitis
Anoreksia 1 5-6 : kemungkinan kecil
7-8 : kemungkinan besar
Mual/muntah 1 9-10 : hampir pasti

Tanda Nyeri RLQ 2 5-6 dianjurkan untuk


diobservasi di rumah sakit, bila
Nyeri lepas 1 skor >6 maka tindakan bedah
sebaiknya dilakukan
Febris 1
Laboratori
Leukositosis 2
um
Shift to the left 1

Total poin 10
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium
Jumlah leukosit >10.000 ditemukan pada 90%
penderita
Peningkatan persentase jumlah neutrofil (shift
to the left)
Urinalisis

Ultrasonografi
Adanya cairan atau massa periappendix

CT-Scan
Dinding appendix akan mengecil sehingga
memberi gambaran halo.
TATALAKSANA
1. Resusitasi
2. Antibiotik Profilaksis Harus Diberikan Sebelum
Operasi Dimulai
3. Apendiktomi
Terbuka
Laporoskopi
Laparoctomy
Laparoscopy
PROGNOSIS
Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi
prognosisnya baik
Kematian dapat terjadi pada beberapa kasus

Setelah operasi masih dapat terjadi infeksi pada


30% kasus apendix perforasi atau apendix
gangrenosa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai