Anda di halaman 1dari 83

Tuntutan masyarakat Satisfaction

Pendekatan
Self Care
Pelayanan Kesehatan Model
&
Konseptual
Self Care Deficit
Keperawatan
Keperawatan

Teori
Dorothea Elizabhet Orem
Umum
Menguraikan pendekatan model
konseptual dan teori kep. Dorothea E.
Orem dlm menjawab permasalahan
ditatanan pel. kes.
Khusus
Menguraikan model konseptual dan
teori Orem
Menganalisis kasus dg menggunakan
pendekatan model konseptual dan
teori Orem
Menguraikan penyelesaian masalah
yg tjd di lingkungan kerja dg
menggunakan pendekatan model dan
teori Orem
Dorothea E. Orem
Teori keperawatan yg scr umum membahas ttg hub antara 3 teori :

Ability

Ability Need

Need
Self-Care Self-Care Deficit

Nursing Systems
Kemampuan perawat untuk menolong
individu
Keperawatan
Sebuah pertolongan atas pel. yg diberikan utk
membantu orang scr keseluruhan.
Merupakan bentuk pelayanan profesional yg
berfokus pd manusia yg tdk terlepas dr lingkungan.

Proses keperawatan Orem ada 3 tahap


Diagnosis dan pengambilan keputusan
Metode keperawatan serta hasil
Sistem manajemen keperawatan yg digunakan
Syarat Universal
Kebutuhan fisiologi dan
psikososial

Syarat Pengembangan
Untuk meningkatkan proses
perkembangan sepanjang siklus
hidup

Penyimpangan kesehatan
Berhubungan dengan kerusakan
atau penyimpangan cara, struktur
norma dan integritas yd dapat,
mengganggu kemampuan
seseorang untuk melakukan self
care.
Merupakan konsep utama dari metaparadigma yg
mengacu pada 4 konsep :
Manusia
Individu yg unik dan memenuhi kebutuhan biologis,
simbolik dan sosial.
Lingkungan
Lingkungan yg membantu individu dlm pertumbuhan dan
perkembangan
Kesehatan
Lebih memaknai dan melihat keseluruhan perkembangan
struktur individu dan fungsi tubuh serta mental
Keperawatan
Merupakan proses membantu individu dalam
meningkatkan kesehatan
Self-care
R R

Therapiutic
Self-care R self-care

capabilities
demand

R R

Nursing
Capabilities
(Nursing
Agency)
Fokus model Orem adalah memandirikan individu
agar mampu melakukan perawatan dirinya sendiri.
Tiga bentuk praktik keperawatan profesional
model Orem.

Wholly compensatory system Tindakan perawat secara penuh

Partly compensatory system Tindakan perawat bersama pasien

Supportive-education system
Tindakan perawat bersama pasien
lebih aktif
Melakukan asuhan keperawatan
langsung pada individu

Self care deficit

Kemampuan
merawat diri
Manusia
Individu bisa laki-laki, perempuan dan anak-anak.
Manusia dlm kehidupan sehari-hari membutuhkan
makan, minum untuk mempertahankan
kehidupannya.
Perkembangan manusia dimulai dari dalam
kandungan sampai lanjut usia
Peran Perawat
Secara khusus memberikan asuhan keperawatan
Keperawatan adalah sebuah pertolongan
menuju kemandirian individu
Keperawatan merupakan daya atau usaha
manusia untuk membantu orang lain secara
profesional
Asuhan keperawatan dilakukan atas
keyakinan individu mampu utk merawat diri
sendiri.
Teori yang dikenal Self-Care
Tiga bentuk praktik
Sistem kompensasi penuh
Sistem kompensasi parsial
Sistem dukungan dan pendidikan
Lahir di Ohio dan tinggal di
Watertown, Ohio
Bekerja di banyak area
praktik keperawatan
Professor di UCLA
Terapis Keluarga
Pendiri/ Direktur (Neuman
Sistym Model NSMTG.
Mendapat 2 gelar doktor
(1992-Honorary Doctorate of
Letters, Neumann College;
1998-Honorary Doctorate of
Science, Grand Valley State
University)
Mahasiswa di Akademi
Keperawatan Amerika 1993

13
klien sebagai sistem yang dapat berupa
individu, keluarga, kelompok, komunitas, atau
kelompok sosial tertetu
Sistem klien adalah gabungan hubungan yang
dinamik antara faktor fisiologi, psikologi,
sosiokultural, perkembangan, dan spiritual

14
Variabel Fisiologi
Variabel psikologi
Variabel Sosiokultural
Variabel Perkembangan
Variabel Spiritual

15
semua faktor internal dan eksternal yang berada
disekeliling manusia dan berinteraksi dengan manusia
dan klien.

1. Lingkungan Internal (intrapersonal dengan semua


interaksinya yang terjadi pada klien)
2. Lingkungan Eksternal (Lingkungan eksternal adalah
interpersonal atau ekstrapersonal dengan semua
interaksinya yang terjadi di luar klien)
3. Lingkungan yang diciptakan (Lingkungan yang
diciptakan adalah perkembangan tidak sadar dan
digunakan klien untuk membantu mekanisme
pertahanan)
16
Sresor adalah kekuatan yang secara potensial dapat
mengakibatkan gangguan pada system yang stabi
Intra-personal (stressors Kekuatan intrapersonal yang
ada pada tiap individu, seperti respon kondisional
seseorang)

Inter-personal stressors (Kekutan intrapersonal yang


terjadi antara satu atau lebih individu, seperti harapan
peran)

Extra-personal stressors (Kekuatan ekstrapersonal


yang terjadi diluar individu, seperti keadaan financial)

17
Struktur inti atau sentral terdiri dari faktor
dasar kelangsungan hidup [suhu normal,
struktur genetik, pola respon, kekuatan atau
kelemahan organ, struktur ego] (Neuman,
2002).

18
Bentuk lingkaran terluar yang didefinisikan
sebagai sistem klien [individu/ keluarga/
kelompok/ komunitas] (Neuman, 2002)
Bertindak sebagai sistem penyangga
perlindungan terhadap garis pertahanan
normal klien atau kondisi sehat.
Mencegah invasi stresor pada sistem klien

19
Kondisi klien/ sistem klien normal atau tingkat
sehat yang lazim
Garis ini mempresentasikan apa yang telah
terjadi pada klien pada masa yang lampau
(Neuman, 2002)
Garis pertahanan normal didefinisikan
stabilitas dan integritas sistem klien, dan
kemampuannya untuk menjadi kestabilitas
dan integritas sistem.
Garis pertahanan normal adalah standar
perlawanan yang menentukan derajat dari
sehat

20
Mekanisme perlawanan yang berusaha untuk
menstabilkan sistem klien dan membantu
kembali ke tingkat sehat sebelumnya
Garis perlawanan terdiri dari faktor sumber
daya internal dan eksternal yang diketahui
atau tidak diketahui yang mendukung struktur
dasar klien dan garis pertahanan normal
(mobilisasi SDP, aktivasi mekanisme sistem
imun)

21
Sehat optimal adalah derajat yang lebih tinggi
dari stabilitas sistem yang mungkin diberikan
pada saat itu.(Neuman, 2002).
Stabilitas sistem optimal klien merupakan
kondisi kesehatan tertinggi yang mungkin
dicapai pada waktu itu (Neuman, 2002).

22
Derajat pergeseran dari ketidakstabilan sistem
(Neuman, 2002).
Perbedaan dari kondisi normal atau kondisi
sehat sebelumnya (Neuman, 2002).

23
Sakit adalah keadaan ketidakcukupan dengan
adanya gangguan sehingga pemenuhan
kebutuhan tidak terpuaskan (Neuman, 2002).
Sakit adalah penggunaan energi berlebih.
Energi lebih banyak digunakan oleh sistem
yang tidak terorganisasi dari pada untuk
tumbuh dan pertahanan serta dapat
mengakibatkan kematian (Neuman, 2002).

24
Ditentukan oleh adanya peningkatan energi
yang berhubungan dengan tingkatan reaksi
stresor, dan mempresentasikan kembalinya
dan pemeliharaan stabilitas sistem melaui
treatmen terhadap reaksi stresor. (Neuman,
2002)
Dapat digambarkan sebagai mekanisme
umpan balik dari input/output intervensi
sekunder.
Pemulihan yang komplet dapat terjadi diluar
garis pertahanan normal, tingkat kesehatan
yang lebih rendah dari sebelumnya atau
kembali ke kondisi sehat sebelum
25
Dasar untuk penyuluhan kesehatan
Keperawatan adalah pencegahan sebagai intervensi
yang meliputi:
(1) Pencegahan primer (Pencegahan primer dilakukan
ketika stresor dicurigai atau diidentifikasi. Reaksi belum
terjadi tetapi tingkat resiko diketahui)
(2) Pencegahan sekunder (intervensi atau tretmen awal
sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya
internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil
dengan menguatkan garis internal perlawanan,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi)
(3) Pencegahan tersier (terjadi sesudah tretmen aktif atau
pencegahan sekunder dengan tujuan meningkatkan
perlawanan terhadap stresor untuk membantu
mencegah terjadinya kembali reaksi atau regresi)

26
Diagnsa keperawatanNursing
Tujuan keperawatan
Kriteria hasil

27
Diagnsa keperawatanNursing
A. Data dasar yang meliputi Fisio, sosiokultural, dan
spiritual.
Kaji kondisi dan kekuatan klien
Kaji karakteristikpertahanan diri
Kaji faktor internal dan eksternal
kaji pengaruh lingkungan
B. Variabel dan kesehatan
Analisa data
Menegakan diagnosa keperawatan
Proritas Tujuan

28
Tujuan Keperawatan
Negosiasi perubahan klien dan kelompok
Negosiasi preventif sebagai intervensi Respon klien dan
kelompok
Kriteria Hasil
Implementasi intervensi
Prinsip yang utama (Invasi stressor, dukung koping positif, dll)
Preventif sekunder : (Perlindungan dasar, Dukung faktor positif
dalam meningkatkan status jari)
Preventif Tersier : (Mencapai status kesehatan yang tinggi,
dukung untuk mencapai tujuan, Koordinasi dan intregasikan
sumber layanan kesehatan)
Evaluasi hasil : Konfirmasikan hasil yang dicapai, reformasi
tujua

29
30
PSIKOLOGIS :
GPF Pengambilan keputusan
setiap hari, komunikasi SOSIO BUDAYA
menejemen stres (verbal atau non :
verbal) GPF Pemanfaatan
GPN Pola komunikasi dan pelayanan kesehatan, alokasi
pengambilan keputusan, sumberdaya keluarga, tempat
mekanisme berubah, keterikatan tinggal
diantara anggota keluarga GPN Peran sosial,
GP Nilai-nilai dan kepercayaan aturan/norma sosial
keluarga GP Budaya/etnik/adat
SD Definisi keluarga kebiasaan/kepercayaan
SD Sumber keuangan

GPF - Garis Pertahanan


Fleksibel
GPN - Garis Pertahanan
Normal
GP Garis Perlawanan
SD Struktur Dasar Sumber
Energi
Secara terpisah
Struktur
mewakili lapisan yang
Dasar menggambarkan lima
variabel Sistem
Neuman, dimana satu
dengan lainnya saling
berhubungan termasuk
dengan garis
pertahanan, garis
perlawanan, dan
struktur dasar

FISIOLOGIS : *)
GPF Lapisan epitelium sebagai barier invasi
bibit penyakit
GPN Sistem respirasi, hepatik,
SPIRITUAL :
simpatoadrenal, sirkulasi, dan tractus urinarius
yang berfungsi secara normal
GPF Kondisi spiritual sehari-hari
GP Aktifasi mekanisme keseimbangan
GPN Praktek ibadah
(kompensatori) dan atau perubahan fungsi PERKEMBANGAN : GP Kepercayaan dan nilai
sistem GPF Ketrampilan parenting spiritual
SD Pola respon, kekuatan organ, kelemahan GPN Tugas perkembangan SD Sumber daya dan kekuatan
atau kerusakan GP Nilai-nilai pribadi yang
berkembang sesuai dengan
pertambahan usia
SD Riwayat perkembangan masa lalu

31
KELEBIHAN
1. Kekuatan model ini terletak pada adanya pencegahan,
pendidikan kesehatan dan kesejahteraan sebagaimana
mengelola sehat sakit dan pendekatan interdisiplin
2. Model keperawatan ini selama perkembangannya
telah banyak diterima dan diaplikasikan oleh beberapa
pakar-pakar keperawatan dandiaplikasikan pada
berbagai tempat perawatan meliputi intensive care,
gawat darurat, perawatan mental, perawatan anak,
perawatan dewasa dan keperawatan komunitas.
Kemudian peran keperawatan anastesi.

32
KELEBIHAN
3. Model ini banyak digunakan di bidang penelitian dan
pendidikan keperawatan
4. Model Neuman ini fleksibel sehingga dapat bekerja
sama dengan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
5. Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram
ini digunakan dalam semua penjelasan tentang teori
sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini
mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat
dengan tantangan tantangan untuk pertimbangan

33
KELEBIHAN
6. Tujuan mudah dicapai pada sistem yang sudah
mantap dan solid dan Mekanisme sistem lebih jelas
dan terarah
7. Neuman mengemukakan bahwa lingkungan sebagai
kekuatan eksternal dan internal yang berada disekitar
klien. Dimana lingkungan diciptakan untuk menjaga
homeostasis. Lingkungan sebagai sistem terbuka yang
dipengaruhi oleh stressor
8. Adanya pengakuan bahwa individu mempunyai
kemampuan belajar dan berkembang

34
KELEBIHAN
9. Tingkat adaptasi klien tinggi, dan adanya
kontuinitas serta peningkatan kualitas
10. Model Neuman terus menerus dikembangkan
oleh lembaga Neuman dan mendapatkan
umpan balik dari seluruh dunia sehingga
Model Neuman terus-menerus mengalami
perbaikan.

35
KEKURANGAN
1. Model Neuman berawal dari sintesis berbagai disiplin
ilmu, tidak berdasarkan riset empiris murni
keperawatan sehingga perlu teori keperawatan lain
sebagai pendukung agar dapat di terapkan didalam
keperawatan secara praktis
2. Karena Neuman dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan, teori ini gagal mengidentifikasi kontribusi
unik perawat terhadap pelayanan kesehatan
3. Hubungan antara perawat dan klien dianggap
sebagai domain keperawatan tidak teridentifikasi, dan
peran dari individu sendiri kurang karena lebih
banyak melibatkan sistem

36
KEKURANGAN
3. Intervensi keperawatan berfokus pada upaya
pencegahan ( primer, sekunder, tersier ), yang harus
melibatkan orang banyak, penangananya
multidimensional dan membutuhkan biaya yang
banyak.
4. Teori Neuman menganggap manusia lebih
mengandalkan kemampuan belajar, sedangkan
manusia juga sebagai sistem adaptif memiliki
mekanisme koping, atau dengan kata lain manusia
dipandang hanya sebagai elemen dalam pelayanan.

37
1. Keperawatan klien adalah dinamis, mereka
mempunyai karakteristik yang unik dan universal dan
berada dalam pertukaran energi yang konstan dengan
lingkungan.
2. Hubungan antara variable-variabel klien: fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual
mempengaruhi mekanisme pertahanan klien dan
menentukan respon klien.
3. Klien berada pada rentang respon yang normal
terhadap lingkungan yang diperlihatkan pada
keadaan baik dan sehat.
4. Stressor menyerang garis pertahanan flexible
kemudian garis pertahanan normal.
5. Tindakan perawat difokuskan pada pencegahan
primer, sekunder dan tersier.

38
Merupakan model dalam keperawatan yang menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya
dengan cara mempertahankan perilaku secara adaptif
serta mampu merubah yang maladaptif.
Roys model memandang :

Keperawatan : proses analisa & tindakan yg b.d


perawatan org sakit atau berpotensi sakit, dgn mengkaji
perilaku & stimulus yg mempengaruhi adaptasi. Untuk
mencapai koping yang baik perawat melakukan
perubahan pada lingkungan/ stimuli.
Manusia: mahluk bio psiko sosial yang selalu
berinteraksi dengan lingkungannya.
Kesehatan: kondisi keseimbangan sbg hasil dari koping
yang efektif; kondisi individu yg utuh dimana individu dpt
beradaptasi dgn stimulus
Lingkungan: seluruh kondisi yg pengaruhi perkembangan
& perilaku manusia. Dipengaruhi dari system internal dan
eksternal yang dapat mencapai keseimbangan
A. Teori Adaptasi Roy
Asumsi-asumsi :
1. Setiap org dipandang sbg suatu Whole system yg
terintegrasi
2. Utk mempertahankan homeostasis, org hrs berespon
atau beradaptasi thd perubahan dgn mengguanakan
mekanisme koping
3. Perubahan atau stimuli tsb dibagi dlm 3 jenis : fokal,
kontekstual, residual
4. Setiap org adlh sbg zone adaptasi individu. Adaptasi
ini utk memperthnkan integritasnya dan dipandang
sbg adaptif atau positif.
5. Setiap org memiliki kebutuhan (4 mode) guna
mempertahankan integritasnya : fisiologis, konsep
diri, fungsi peran, interdependensi
Keperawatan : sbg proses interpersonal yg diawali
karena adanya maladaptasi thd perubahan
lingkungan.Tindakan kprwtn diarahkan utk mengurangi
atau menghilangkan dan meningkatkan kemampuan
adaptasi manusia
Manusia : adalah individu, klg, kelompok, masyarakat
sbg penerima askep dan sbg suatu Holistic adaptif system
Kesehatan : suatu keadaan dan proses integrasi dlm
tubuh seseorang scr keseluruhan. Sehat sbg rentang dr
kematian normal- puncak kesehatan
Lingkungan : semua kondisi, keadaan dan pengaruh-
pengaruh sekitar yg mempengaruhi perkembangan dan
perilaku seseorang dan kelompok
1. Pengkajian
Tujuan : mengidentifikasi tingkah laku (behaviour) yg
aktual dan potensial apakah adaptif/maladaptif dan
mengidentifikasi stimulus atau penyebab perilaku
maladaptif. Meliputi :
- Pengkajian Tahap I: mengumpulkan data dan
memutuskan klien adaptif atau maladaptif. Meliputi
pengkajian thd behaviour pd keempat mode
adaptasi
- Pengkajian Tahap II : mengenali penyebab
behaviour tsb melalui analisa stimuli fokal,
kontekstual dan residual
Sbg suatu hsl dr proses
pengambilan keputusan berhub
dgn kurang mempunyai adaptasi.
Mnrt Roy (1991) ada 3 metode dlm
membuat dx. Keperawatan:
1. mengguanakan 4 model adaptif
2. Mengobservasi tk.laku selama
rangsang/stimulus berpengaruh
3. Mrp kesimpulan satu atau lebih
model adaptasi yg berhub dgn
respon yg sama
3. Penentuan Tujuan
Mrp penetapan yg jelas ttg gambaran perilaku klien
yg ingin dicapai dlm pemberian askep. Dibagi atas
tujuan jk. Pendek dan jk. Pjg
4. Intervensi
Dilakukan dgn tujuan mengubah atau
memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan
residual juga difokuskan pd koping individu atau
zona adaptasi. Tndkn keprwtn berusaha membatu
stimulus menuju prilaku adaptif
5. Evaluasi
Mrp penilaian efektifitas thd intervensi keprwtn shb
dgn tingkah laku pasien.
www.healingenergies.com
MANUSIA

KEPERAWATAN SEHAT

LINGKUNGAN
Rogers berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang
utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Proses
kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan
lingkungan, saling mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai
system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan manusia sebagai
unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan.
Lingkungan
Rogers memandang lingkungan sebagai empat
bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang
diidentifikasi dengan pola dan manifestasi
karakteristik yang spesifik. Lingkungan
mencakup segala sesyuatu yang berada diluar
yang diberikan pleh bangunan manusia.
Bangunan lingkungan dan manusia dikenal
dengan pola gelombang dan organisasi yang
merupakan manifestasi daripada perubahan yang
kontinyu.
Martha Rogers tidak secara spesifik mendefinisikan
kesehatan (health). Rogers menggunakan kata
positif health untuk menunjukkan kebugaran atau
wellness dan ketiadaan penyakit.
Menurut Rogers, istilah kesehatan digunakan
sebagai term nilai yang ditentukan oleh budaya atau
individu. Kesehatan dan penyakit merupakan
manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola
perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers
memandang konsep sehat-sakit sebagai suatu
ekspresi dari interaksi mansia dengan
lingkungannya dalam proses yang mendasar
(Fitzpatrick dan Whall, 1986).
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah profesi
yang menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni.
perawatan sebagai ilmu pengetahuan humanistic yang
didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga
kesehatan dan mencegah penyakit dan merawat seseorang
yang sakit dan cacat.
Ilmu keperawatan mencari cara untuk mempromosikan
interaksi antara lingkngan dan manusia untuk membentuk
koherensi dan integritas manusia dan mencari cara
mengarahkan pola interaksi manusia dan lingkungan.
Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif,
eksis untuk melayani orang yang berakal dalam keputusan
intelektual, penhetahan abstrak dan perasaan mahluk.
Rogers mengemukakan bahwa proses kehidupan
manusia memiliki ciri :
1. keterbukaan (openness)
2. Menyeluruh (wholeness),
3. Kesatuan arah (undirectionality),
4. Mempunyai pola, organisasi dan pemikiran
(thought).
Bangunan energi
Merupakan dasar dari kehidupan dan non kehidupan.
Bangunan ini bersifat tak terbatas terdiri dari mahluk hidup
dan bangunan lingkungan. Kedua bangunan ini tidak dapat
dikurangi
Keuniversalan system terbuka
Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak
terbatas dan terbuka, menyatu antara satu dengan yang
lainnya.
Pola
Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan
menyatu dengan bangunan lingkungannya sendiri.
Empat kedimensian
Empat kedimensian didefinisikan sebagai domain non linier
tanpa atribut.
Dari sistem konsep ini, Rogers menjelaskan
prinsip-prinsip homeodinamika yang dirumuskan
sebagai suatu cara merasakan kesatuan manusia.
Rogers mengatakan bahwa proses kehidupan
manusia adalah homeodinamik dan terjadi proses
perubahan yang bersifat probabilistic. Probabilistic
adalah suatu teori dimana kepastian adalah
mustahil khususnya dalam ilmu pengetahuan, dan
probabilitas membangun tindakan dan keyakinan.
Dari system konsep ini, Rogers menjelaskan
prinsip-prinsip homeodinamika yang dirumuskan
sebagai suatu cara merasakan kesatuan manusia.
Rogres mengatakan bahwa proses kehidupan
manusia adalah homeodinamik dan terjadi proses
perubahan yang bersifat probabilistic.
Probabilistic adalah suatu teori dimana kepastian
adalah mustahil khususnya dalam ilmu
pengetahuan, dan probabilitas membangun
tindakan dan keyakinan.
Rogers mengemukakan teorinya mengenai hemodinamik secara
bertahap dan selalu berkembang sejak tahun 1970 sampai 1983.
Tahun 1970 ( Theoritical Basis of Nursing ).
Resonansi : Mempropagandakan secara terus menerus
gelombang manusia dengan lingkungan .
Helicy : berkelanjutan, tumbuh berubah secara inovatif
membuat hubungan interaksi manusia dengan lingkungan
Reciprocy : hubungan interaksi yang berkelanjutan antara
manusia dengan lingkungan .
Synchrony : berubah dalam bidang manusia tergantung
pada kondisi manusia dengan lingkungan .
a. Resonancy : berkelanjutan berubah dari gelombang rendah
ke gelombang tinggi berpola pada lingkungan dan
manusia
b. Helicy : sifat berubah antara bidang manusia dan
lingkungan secara terus menerus dan inovatif,
probabilistic dan meningkat dengan bermacam macam
manifestasi
c. Komplemen : berkelanjutan hubungan interaksi yang
simultan antara manusia dan lingkungan .
Resonansi : berkelanjutan berubah dari gelombang
rendah ke tinggi antara manusia dan lingkungan .
Helicy : berkelanjutan inovatif, probalistik,
peningkatan keragaman pola-pola bidang manusia
dan lingkungan dikarakteristikkan oleh ritmis yang
tidak berulang-ulang .
Integritas : Berkelanjutan hubungan bidang manusia
dan proses lingkungan
Manusia
Manusia dipandang sebagai suatu konsep unit, karena :
Manusia bisa dipengaruhi dan mempengaruhi
Manusia sebagai mahluk holistic terdiri dari biopsikososio
dan spiritual.
Manusia merupakan suatu kesatuan yang utuh yang memiliki
sifat berbeda antara satu dengan yang lain.
Proses kehidupan manusia berdasarkan konsep
homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan
helicy.
Manusia terdiri dari berbagai organ yang saling berhubungan
dan keterikatan
Lingkungan mencakup segala sesuatu yang
berada diluar yang diberikan oleh bangunan
manusia. Perubahan lingkungan berlangsung
terus-menerus, inovatif, probabilistic dan
dicirikan dengan adanya perbedaan yang
meningkat. Pandangan ini disebabkan oleh :
Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik, psikologis dan
social yang mempengaruhi manusia
Lingkungan itu bersifat dinamis, yang berubah secara
terus-menerus dan inovatif.
Lingkungan mempengaruhi pelayanan kesehatan
dalam system pelayanan kesehatan.
Keperawatan sebagai ilmu dengan filosofi yang jelas dan
body of knowledge diperoleh melalui pendidikan tinggi.
Keperawatan sebagai suatu seni dalam melaksanakan
tindakan atau prosedur memerlukan kiat tertentu yang
diberikan secara berbeda kepada individu yang satu dengan
yang lain. Perawat harus kreatif dan memiliki daya imajinasi
yang tinggi agar bisa mewujudkan kiat tersebut. Pelayanan
keperawatan diberikan secara utuh atau keseluruhan dan
tidak bisa diberikan secara terpisah antara kebutuhan
biopsikososiospiritual.
Kesehatan
Kesehatan dan sakit sangat individual
dan dipengaruhi oleh budaya. Hal ini
dipengaruhi oleh pandangan bahwa
klien adalah manusia holistic antara
satu dengan yang lain. Kesehatan juga
merupakan interaksi antara individu
dan lingkungan.
Teori Rogers yang masih bersifat abstrak memberikan kesempatan
kepada para ahli keperawatan untuk mengembangkan pola
pikirnya sehingga teori dapat digeneralisasikan dan berbaya
guna bagi pelayanan keperawatan.
Teori Rogers mengemukakan secara unik bahwa keperawatan
merupakan ilmu dan seni yang mendasari perawat dalam
mengekspresikan interaksi antara individu dan lingkungan.
Memahami konsep Rogers membutuhkan pengetahuan dari
disiplin ilmu lain, kemauan meninggalkan cara tradisional dan
kemampuan menerima dunia baru dengan cara baru yang
kreatif.
Teori Rogers tidak sederhana, karena teori
yang dikemukakannya sangat kompleks dan
sulit dipahami.
Teori Rogers bersifat abstrak dan filosofis
sehingga kesulitan dalam pengaplikasiannya
secara langsung.
Teori Rogers bersifat deduktif dalam logika
dan kurang didukung oleh bukti empiris.
kompleks & abstraknya teori rogers

Perlu analisis para perawat : kemampuan dan


pengetahuannya agar dapat mencerna teori ini dengan
tepat secara aplikatif.

Peningkatan pendidikan danpengetahuan yang up to date

Perkembangan keilmuan - teori Rogers dapat diaplikasikan


dalam praktik keperawatan..
Proses keperawatan keluarga akan berbeda tergantung
pada siapa yang menjadi focus perawatan.
Perbedaan tersebut tergantung pada perawat dalam
mengkonseptualisasi keluarga dalam prakteknya.
Perawat yang memandang keluarga sebagai latar
belakang atau konteks individual pasien, kemudian
individu anggota keluarga menjadi focus dan proses
keperawatan adalah berorientasi pada individu
sebagai cara yang tradisional.
Perawat yang mengkonseptalisasi keluarga sebagai
unit perawatan, kemusian keluarga sebagai unit atau
system adalah focus yang diinginkan dan ini jarang
dilakukan (Friedman, 2004).
Perawat keluarga dalam prakteknya harus
menstimulasi individu dan keluarga dan system
keluarga.
Hal ini berarti perawat dalam menerapkan asuhan
keperawatan keluarga harus menerapkan dua
jalan, yaitu perawatan pada individu dan keluarga
serta keluarga sebagai sistemnya.
Sehingga dalam melakukan pengkajian,
merumuskan diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi, dan evaluasi keperawatan kaan
lebih komplek dan mendalam (Friedman, 2004).
Friedman (2004) dalam melakukan asuhan
keperawatan keluarga menerapkan langkah-
langkah terkait dengan lima langkah dalam
proses keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga dimulai dengan
pengkajian keperawatan sampai dengan
evaluasi keperawatan keluarga.
Dalam pengkajian ditekankan pada struktur
dan fungsi keluarga secara menyeluruh dan
terintegrasi
1. Mengenal masalah: mengetahui fkta tentang
masalah yang ada (pengertian, tanda/gejala,
persepsi keluarga)
2. Mengambil keputusan mengenai tidakan yang
tepat
3. Merawat anggota keluarga
4. Memelihara lingkungan
5. Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di
masyarakat

70
1. Ketidaktahuan tentang fakta
2. Rasa takut akan akibat bila masalah diketahui:
sosial (dicap oleh masyarakat, hilang
penghargaan), ekonomi (ongkos), psikis
3. Sikap dan falsafah hidup

71
1. Dak mengerti mengenai sifat, beratnya dan luasnya masalah
2. Masalah tidak begitu menonjol
3. Rasa takut dan menyerah disebabkan karena tidak dapat
memecahkan masalah sehingga dapat ditangani sedikit demi
sedikit
4. Kurang pengertian/pengetahuan mengenai macam-macam
jalan keluar yang terbuka untuk mereka
5. Tidak sanggup meilih tindakan-tindakan diantara beberapa
pilihan

72
6. Ketidakcocokan pendapat dari anggota keluarga tentang
pemilihan tindakan
7. Tidak tahu fasilitas kesehatan yang ada
8. Rasa takut akan akibat-akibat dari tindakan: sosial,
ekonomi, psikis
9. Sikap negatif terhadap masalah (sikap yang membuat
tidak sanggup menggunakan akal sehat untuk mengambil
keputusan)
10. Fasilitas tidak terjangkau dalam hal: fisk (lokasi); ongkos
11. Kurang percaya/keyakinan terhadap tenaga kesehatan
12. Kesalahan konsepsi karena informasi yang salah terhadap
tindakan yang diharapakan

73
1. Tidak mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebab,
komplikasi, prognosa, pertukem anak)
2. Tidak mengetahui tentang sifat dan perekembangan yang
dibutuhkan
3. Tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4. Kurang pengetahuan dan ketrampilan
5. Ketidakseimbangan sumber-sumber yang ada pada
keluarga 9anggota yang tanggung jawab, sumber
keuangan, fasilitas fisik)
6. Sikap negatif terhadap yang sakit
7. Adanya konflik individu
8. Sikap/pandangan hidup
9. Perilaku mementingkan diri sendiri

74
1. Sumber-sumber keluarga tidak seimbang/cukup
2. Kurang dapat melihat keuntungan/manfat pemeliharaan
lingkungan di masa yang akan datang
3. Adanya konflik personal/psikologis (krisis identitas, rasa iri,
rasa bersalah)
4. Ketidaktahuan tentang usaha penceghan penyakit
5. Sikap/pandangan hidup
6. Ketidakkompakan keluarga (sifat mementingkan diri sendiri,
tidak ada kesepakatn. Acuh terhadap keluarga yang
mengalami krisis)

75
1. Ketidaktahuan atau tidak sadar bahwa fasilitas kesehatan
itu ada
2. Tidak memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan
3. Pengalaman yang kurang baikdari petugas kesehatan
4. Rasa takut akan akibat dari tindakan (tindakan
pencegahan, diagnostik, pengobatan, rehabilitasi)
5. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan
6. Tidak ada fasilitas yang diperlukan
7. Tidak ada tau kurangnya sumber daya keluarga
8. Rasa asing tidak ada sokongan dari masyarakat, sakit, jiwa
9. Sikap/falsafah hidup

76
1. Keadaan kesehataan yang normal dari setiap
anggota keluarga
2. Keadaan rumah maupun lingkungan yang
dapat membawa peningkatan kesehatan
3. Sifat keluarga, dinamika dan kesanggupan
keluarga yang dapat membawa
perkembangan keluarga

77
1. Riwayat penyakit keturunan
2. Bahaya penularan penyakit menular
3. Jumlah melampaui sumber daya
4. Risiko kecelakaan: obat, benda tajam, listrik
5. Gizi: kurang (kualitas dan kuanttas)/lebih
(makan bahan makanan) kebiasaan makan
jelek
6. Faktor yang menimbulkan stres: hubungan
suami yang tegang, hubungan ortu/anak
tegang, ortu krang dewasa, hubungan antar
anggota tidak harmonis

78
7. Sanitasi lingk jelek: luas rumah tak cukup,
barang pribadi/peralatan kurang, tempat
penyimpanan makanan tdk sehat, persediaan
air minum tdk sehat, ada tempat berkembang
vektor, pembuangan
sampah/spal/ventilasi/cara pengelolaan
makanan kurang penuhi syarat kes,
kebisingan, polusi
8. Kebiasaan kurang sehat: minum miras,
merokok, tanpa alas kaki, minum obat tanpa
resep, kebersihan perorangan jelek, makan
ikan/daging mentah
79
9. Sifat kepribadian melekat: pemarah
10. Riwayat kes yang dapat ditimbulkan maslh
seperti persalinan sulit
11. Memainkan peran yang tdk sesuai
12. Imunisasi yang kurang lengkap
13. Suasana keluarga kurang harmonis: kelakuan
memenytingkan diri sendiri, percecokan anggota
keluarga yang belum terselesaikan,
ketidakcocokan yang cukup berat

80
1. Keadaan sakit: terdiagnosa atau belum
2. Kegagalan tumbuh kembang sesuai dengan
kecepatan normal

81
1. Perkawinan
2. Kehamilan, persalinan, nifas
3. Menjadi orang tua
4. Penambahan anggota keluarga: bayi baru lahir, kost, fanili
lain
5. Abortus
6. Anak masuk sekolah
7. Remaja
8. Kehilangan pekerjaan
9. Kematian anggota keluarga
10. Pindah rumah
11. Kelahiran di luar perkawinan

82
83

Anda mungkin juga menyukai