Anda di halaman 1dari 10

EFUSI PLUERA

Oleh:
Kelompok 1
1. Hidayatus S. (122310101002)
2. Jamilatus S. (122310101007)
3. Annanta Erfrandau (122310101015)
4. Listya Pratiwi (122310101017)
5. Helda Puspitasari (122310101018)
6. Alifia Rizqi Pratama D. (122310101025)
7. Wahyu Dini C. S. (122310101043)
8. Alfun Hidayatullah (122310101047)
9. Sandhi Indrayana (122310101060)
10. Firman Adi Wijaya (122310101059)
11. Ditta Anggraini (122310101062)
12. Nikmatul K. (122310101075)
Pleura adalah membran tipis pembungkus paru-paru yang
terdiri dari dua lapisan yaitu pleura viseralis dan pleura
parietalis

Efusi pleura adalah terdapatnya Efusi pleura adalah


cairan berlebihan di dalam adanya cairan yang
rongga pleura kanan atau kiri. berlebih dalam
rongga pleura baik
Efusi pleura adalah istilah yang transudat maupun
digunakan bagi penimbunan eksudat (Davey,
cairan dalam rongga pleura (Price, 2005)
2005)
Manifestasi klinis efusi pleura bervariasi
terkait proses penyakit penyebabnya dan
akan tergantung dari jumlah cairan yang ada,
serta tingkat kompresi paru. Jika jumlah efusi
sedikit, mungkin belum menimbukan
manifestai klinik dan hanya dapat dideteksi
dengan x-ray foto thorax.
1. Sesak napas, 2. Nyeri dada
merupakan gejala pleuritik
yang paling (pneumonia),
sering biasanya 3. Adanya timbunan
dikeluhkan. dideskripsikan cairan
Mengindikasikan sebagai nyeri tajam mengakibatkan
efusi luas, namun atau menusuk, perasaan sakit
terutama saat karena pergesekan,
biasanya <500ml
inspirasi dalam setelah cairan cukup
banyak.
4. Batuk, biasanya nonproduktif

5. Adanya gejala-gejala penyakit


penyebab seperti demam, menggigil,
panas tinggi (kokus), subfebril
(tuberkulosisi), banyak keringat, batuk,
dan banyak sputum.
6. Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat
terjadi jika terjadi penumpukan cairan pleural yang
signifikan.

7. Dispneu bervariasi.

8. Perkusi meredup diatas efusi pleura.

9. Ruang intercostals menonjol (efusi yang berat).

10. Fremitus vokal dan raba berkurang.

11. Suara napas berkurang di atas efusi pleura.


Rontgen
dada
pengukuran
fungsi paru USG dada
(spirometri)

CT scan Torakosentesis
dada

Biopsi
Pleura
1. Rontgen dada biasanya
merupakan langkah pertama 2. USG bisa
yang dilakukan untuk membantu
mendiagnosis efusi pleura, menentukan lokasi
yang hasilnya menunjukkan dari pengumpulan
adanya cairan. Dengan foto cairan yang jumlahnya
thoraks posisi lateral decubitus sedikit, sehingga bisa
dapat diketahui adanya cairan dilakukan pengeluaran
dalam rongga pleura sebanyak cairan
paling sedikit 50 ml
3. Torakosentesis adalah pengambilan cairan melalui sebuah jarum
yang dimasukkan diantara sela iga ke dalam rongga dada dibawah
pengaruah pembiusan lokal

Pemeriksaan thorakosintesis secara makroskopis biasanya dapat


berupa:
a. Haemorrhagic pleural efusion, biasanya terjadi pada klien
dengan adanya keganasan paru atau akibat infark paru terutama
disebabkan oleh tuberkulosis.
b. Yellow exudate pleural efusion, terutama terjadi pada keadaan
gagal jantung kongestif, sindrom nefrotik, hipoalbuminemia, dan
perikarditis konstriktif.
c. Clear transudate pleural efusion, sering terjadi pada klien
dengan keganasan ekstrapulmoner.
4. Biopsi ini berguna untuk mengambil
spesimen jaringan pleura melalui biopsi
jalur perkutaneus. Biopsi ini dilakukan
untuk mengetahui adanya sel-sel ganas
atau kuman-kuman penyakit

5. CT scan dengan jelas


menggambarkan paru-paru dan 6. Spirometri menunjukkan
cairan dan bisa menunjukkan adanya penurunan kapasitas
adanya pneumonia, abses vital, peningkatan rasio
paru atau tumor. udara residual ke kapasitas
total paru, dan penyakit
pleural pada tuberkulosis
kronis tahap lanjut.

Anda mungkin juga menyukai