Moh. Halim M. Robiatul Adawiyah Erna Sulistyoningsih Dina Aprillia A. Moh. Taufiqurrahman Febri Suryo K. Rita Vidiyawati Aulia Merdekawati N. H. Winda Sulistya S. Agil Bagus T. Myla Alisa N.S. Ida Wahyuni Chairur Rijal R. Manajemen jalan nafas adalah tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan jalan nafas ke normal atau membuata jalan nafas menjadi paten dengan memperhatikan kontrol servikal 1. Memperbaiki fungsi ventilasi 2. Membersihkan jalan nafas agar pertukaran gas menjadi normal 3. Mempertahankan jalan nafas efektif 1. Head tilt chin lift Yaitu mendorong kepala ke belakan dan mengangkat dagu Indikasi: pada pasien dengan jalan nafas tertutup oleh lidah Kontraindikasi:di curigai cedera servikal, diketahui mengalami kelainan vertebra servikalis Yaitu mendorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan dan ibu jari membuka mulut pasien Indikasi : untuk pasien denngan jalan nafas tersumbat oleh benda padat dan pada pasien yang cidera ataupun dicurigai cidera servikal Yaitu membebaskan jalan nafas dengan mendorong kepala ke belakang dan mengangkat leher pasien dengan tangan Indikasi : pasien dengan jalan nafas tersumbat Kontraindikasi: pasien dengan atau di curigai cedera servikal BACK BLOW Yaitu suatu tindakan memukul punggung untuk mengeluarkan benda asing di jalan nafas Indikasi: pasien sadar, pasien dengan sumbatan jalan nafas berat Kontraindikasi: klien tidak sadar Yaitu suatu tindakan menekan abdomen untuk mengeluarkan benda asing dari jalan nafas Indikasi : pasien dengan sumbatan jalan nafas, klien sadar Kontraindikasi: klien tidak sadar, wanita hamil, bayi < 1 tahun Yaitu suatu tindakan sternum untuk mengeluarkan benda asing dari jalan nafas Indikasi : pasien dengan sumbatan jalan nafas, ibu hamil, bayi <1 tahun, klien sadar Kontraindikasi : klien tidak sadar a. Orofaringeal tube b. Endotrakeal tube Merupakan manajemen jalan nafas yang menggunakan alat dengan merobek daerah faring untuk mematenkan jalan nafas yang dipasang/dilakukan pada faring Indikasi: Terjadi sumbatan jalan nafas atas (hidung) dan mulut Pasien tidak sadar Mempermudah penghisapan orofaring Kontraindikasi: Fraktur gigi Pasien yang sadar Merupakan manajemen jalan nafas yang menggunakan alat dengan merobek daerah kartilago krikoid untuk mematenkan jalan nafas yang dipasang/dilakukan pada faring. Indikasi: Terjadi sumbatan jalan nafas atas (hidung) dan mulut Pasien tidak sadar Kontraindikasi: Memilih endotracheal tube (ETT) harus tepat ukurannya (kurang lebih ukuran jari kecil: 8.5 pada seorang pria dewasa, 7.5 pada seorang perempuan dewasa) dan ETT lain satu-setengah hingga satu ukuran penuh lebih kecil. Terima kasih