Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN JALAN NAFAS

by: group 1
Yosyita Rahmah 10.04 Siska Noviyanti 10.60
Arif Hidayatullah 10.14 Aminatul Munawaroh 10.62
Julvainda Eka 10.32 Mega Indah 10.64
Rahma Yunita 10.34 Yoland Septiane Usiska 10.66
Feni Susanti 10.42 Nanik Sriwangi 10.68
Anas Akmal K 10.48 Triaji Windiarta 10.72
Yesi Widya L 10.52 Yudha Wahyu J 10.76
Febriana Perdana P 10.56 Danu Robby PA 10.78

Page 1
Definisi

Suatu tindakan yang dilakukan


untuk mengembalikan jalan nafas
ke normal dengan memperhatikan
kontrol servikal

Page 2
Tujuan

1. Membersihkan jalan nafas


agar pertukaran nafas menjadi
normal.
2. Mengembalikan sirkulasi.
3. Menjamin pertukaran udara di
paru-paru secara normal.

Page 3
Manajemen jalan nafas dilakukan dengan
cara L (look), L (listen), dan F (feel) yang
dilakukan dalam satu gerak.
L : melihat gerakan napas/
pengembangan dada dan adanya
retraksi iga
L : mendengar aliran udara pernapasan
F : merasakan adanya aliran udara
pernapasan

Page 4
Membuka
Dengan alat
jalan nafas

Jenis teknik Membuka


mekanisme jalan nafas
jalan nafas Tanpa alat
Membersihkan
Mekanisme jalan nafas
jalan nafas
lanjutan
Endotracheal
tube

Trachea tube
Membuka
Dengan alat
jalan nafas
Krikotirotomi

Tracheostomi
Head tilt chin lift

Head tilt neck lift

Membuka
Jaw thrust
jalan nafas

Finger sweep

Tanpa alat Mouth to Mouth

Abdominal thrust

Membersihkan
Back blow
jalan nafas

Chest thrust
Endotracheal tube
Adalah teknik membuka jalan nafas dengan
menggunakan alat yang bernama
endotracheal tube.
Indikasi
Proteksi jalan nafas, optimalisasi jalan nafas,
dan ventilasi mekanik
Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan
keadaan sadar ataupun semi sadar karena
dapat merangsang muntah, spasme laring.
Harus berhati-hati bila terdapat trauma oral.
Tracheal tube
Krikotirotomi
Merupakan tindakan darurat mengatasi
obstruksi jalan nafas, dengan
membuka/ melubangi membran
krikotiroidea.
Indikasi:
Obstruksi jalan nafas atas yang hebat,
dimana persiapan trakeostomi belum
dapat dilakukan.
Kontra indikasi :
Tidak ada kontraindikasi
Tracheostomi
adalah suatu tindakan dengan membuka
dinding depan/anterior trakea untuk
mempertahankan jalan nafas agar udara
dapat masuk ke paru-paru dan memintas
jalan nafas bagian atas.
Indikasi
sumbatan mekanis pada jalan nafas dan
gangguan non obstruksi yang mengubah
ventilasi.
Head tilt-chin lift
Membebaskan jalan nafas dengan
mendorong kepala kebelakang dan
mengangkat dagu secara bersamaan
Kontraindikasi
- cedera kepala, leher, dan tulang
belakang
Indikasi
- Pasien yang mengalami henti nafas
Head tilt-neck lift
Angkat leher dengan menekan
dahi dengan lembut sehingga
mengeser lidah pasien ke
belakang tenggorokan
Kontraindikasi
- Pasien dengan fraktur servical
Indikasi
Jaw thrust
Membuka jalan nafas
dengan mendorong
rahang bawah kanan dan
kiri ke arah depan .
Kontraindikasi
- Tidak boleh dilakukan
pada bayi dan anak kecil
Indikasi
- Klien yang dicurigai
dan sudah terjadi cedera
kepala, leher
Finger sweep
Membuka jalan nafas
pasien dengan
mendorong rahang
atas menggunakan ibu
jari dan menahan
rahang bawah
menggunakan telunjuk
Mouth to Mouth
Membuka jalan napas
dengan cara menempatkan
mulut penolong mengelilingi
mulut pasien serta
mengeratkan dengan
menggunakan bibir kemudian
menghembuskan napas
kedalam mulut.
Abdominal thrust
indikasi: pasien dengan sumbatan jalan
napas.
Kontraindikasi: pasien hamil, post operasi
pada abdomen.
Prosedur:
1. Berdiri di belakang pasien
2. Lingkarkan lengan kanan dengan tangan
kanan terkepal, pegang lengan kanan
tersebut dengan lengan kiri. Posisi lengan
berada pada abdomen yaitu dibawah
prosesus xipoideus dan diatas umbilikus.
3. Dorong dengan cepat dengan dorongan
ke arah dalam dan ke atas, kira-kira
sebanyak 6-10 kali tindakan ini di ulang.
Back Blow
Membuka jalan napas dengan memberikan pukulan
menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti
mangkuk di antara skapula klien 5x berturut-turut
indikasi:
1. Pada pasien sadar.
2. Pasien dengan sumbatan jalan napas akibat
benda asing.
Kontraindikasi:
1. Pasien tidak sadar.
2. Gangguan tulang belakang.
3. Gangguan organ dalam.
4. Penderita TBC.
Chest thrust
indikasi: Pasien dengan sumbatan
jalan napas.
Kontraindikasi: pasien cedera dada.
Prosedur:
1. Berdiri di belakang pasien.
2. Lingkarkan lengan kanan dengan
tangan kanan terkepal di area
midsternal.
3. Lakukan dorongan lurus ke bawah ke
arah spinal.

Anda mungkin juga menyukai