Anda di halaman 1dari 84

STATUS UJIAN

SKABIES
DI RT 05/ RW 03 KELURAHAN BATU AMPAR
KECAMATAN KRAMAT JATI
JAKARTA TIMUR

Disusun oleh :

EKA PRANATALENTA
1161050199
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
PERIODE 05 OKTOBER 2015 12 DESEMBER 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
JAKARTA
2015
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 04 OKTOBER 2015 12 DESEMBER 2015

MATA UJIAN : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Masalah kesehatan : Skabies
Wilayah Masalah : RT 05/RW 03 Kelurahan Batu Ampar
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Hari /Tanggal pengambilan data : 28 Oktober 2015
Hari/Tanggal Intervensi : 30 Oktober 2015
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Hari/Tanggal ujian :
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Skabies merupakan suatu penyakit infeksi kulit yang
disebabkan oleh tungau yaitu Sarcoptes scabiei. Penyakit ini
dapat menyerang segala usia. Pada orang dewasa, tempat
predileksi dari penyakit ini yaitu pada lipatan-lipatan kulit,
bagian kulit yang lembab. Pada bayi infeksi dapat terjadi pada
seluruh permukaan kulit dikarenakan kulit bayi yang masih
tipis sehingga memudahkan infeksi dari Sarcoptes scabiei.

Faktor yang menunjang perkembangan penyakit skabies


antara lain: sosial ekonomi yang rendah, higine yang buruk,
hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan
diagnosis, dan perkembangan dermografik serta ekologik.
Cara Penularan (Transmisi)

Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit),


misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan
seksual
Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya
pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain-lain.
Penularannya biasanya oleh Sarcoptes scabiei
betina yang sudah dibuahi atau kadang-kadang oleh
bentuk larva.
Etiologi

Sarcoptes scabiei termasuk filum Artropoda, kelas


Arachnida, ordo Ackarima, super famili Sarcoptes. Pada
manusia disebut Sarcoptes scabiei var. hominis. Selain itu
terdapat S. scabiei yang lain, misalnya pada kambing dan babi.
Secara morfologik merupakan tungau kecil, berbentuk
oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata.
Tungau ini translusen, berwarna putih kotor, dan tidak
bermata. Ukurannya, yang betina berkisar antara 330-450
mikron x 250-350 mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil
yakni 200-240 mikron x 150-200 mikron.
Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di
depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua
pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang
jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan
keempat kaki berakhir dengan alat perekat.
Siklus hidup tungau ini yaitu, setelah kopulasi
(perkawinan) yang terjadi di atas kulit, yang jantan
akan mati, kadang-kadang masih dapat hidup
beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh
yang betina.
Tungau betina yang telah dibuahi menggali
terowongan dalam stratum korneum, dengan
kecepatan 2-3 mm per sehari dan sambil meletakan
telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai
jumlah 40 atau 50. Bentuk betina yang dibuahi ini
dapat hidup sebulan lamanya. Telur akan menetas,
biasanya alam waktu 3-5 hari, dan menjadi larva
yang mempunyai 3 pasang kaki.
Larva ini dapat tinggal dalam terowongan,
tetapi dapat juga nimfa yang mempunyai 2
bentuk, jantan dan betina, dengan 4 pasang
kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur
sampai bentuk dewasa memerlukan waktu
antara 8-12 hari.
Patogenesis
Gejala Klinis:

4 Tanda Kardinal:
1. Pruritus Noktruna
2. Menyerang manusia secara berkelompok
3. Terdapat kanalikuli (terowongan) di area
predileksi
4. Menemukan tungau

*Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal.


Segitiga Epidemiologi
Faktor host:
Penjamu (manusia) : status imun.
Faktor agent:
Agent biologis: vektor: tungau sarcoptes
scabei.
Faktor environtment:
Lingkungan dengan sanitasi buruk.
Hendrik L Blum
Faktor Genetika :
Tidak berpengaruh Pelayanan
Kesehatan
Faktor
Promotif :
lingkungan :
Penyuluhan
fisik : kebersihan
tentang penyakit
lingkungan,
skabies
kelembaban,
Preventif :
biologi : hewan Menjaga
peliharaan, ada SKABIES kebersihan
orang sekitar lingkungan untuk
yang mengalami mencegah skabies
skabies Kuratif :
Melakukan
sosio cultural: pengobatan
tinggal di panti terhadap penyakit
atau pesantren, skabies
tempat tinggal Rehabilitatif :
padat penduduk Faktor perilaku : Kepatuhan
1.Kebersihan indiividu mengikuti anjuran
dokter
2.Penggunaan alat
pribadi secara bersama-
sama (handuk, pakaian dll)
Problem Solving Cycle (Putaran
Pemecahan Masalah)
Metode ini umum digunakan dalam pemecahan masalah
kesehatan.
Beberapa langkah utama PSC :
Data Collecting (Pengumpulan Data)
Data Analyse (Pengolahan Data)
Data Interpretation (Interpretasi Data)
Data Presentation (Penyajian Data)
Problem Diagnosis (Diagnosis Masalah)
Planning Program (Perencanaan Program)
Program Implementation/ Intervention (Pelaksanaan Program)
Monitoring Evaluation (MONEV) dengan melaksanakan kembali
pengumpulan data untuk melihat kemajuan atau keberhasilan
Data Collection
Pengumpulan data secara sekunder maupun
primer.

Data Sekunder: Data demografi dan geografi


dari kecamatan kr jati dan kelurahan batu
ampar.
Data Primer: Status kesehatan masyarakat
(Pengetahuan-Sikap-Prilaku) melalui
instrumen.
Pengolahan Data
Mengolah data sekunder dan primer yang
telah didapat dalam bentuk word.
Interpretasi Data
Interpretasi hasil dari data primer dan
sekunder.
Penyajian Data
Data sekunder dapat disajikan dalam bentuk
tabel dan word.
Data primer disajikan dalam bentuk
instrumen.
Diagnosis Masalah
Setelah dilakukan analisa, pengolahan, dan
penyajian data, maka dilakukan kesimpulan
yaitu menentukan masalah.
Planning Program
Melakukan perencanaan secara bertahap
untuk mengatasi masalah yang ada (sesuai
data primer dan sekunder).
Pelaksanaan Program
Melakukan program pemecahan masalah
terhadap masalah yang ada.
MONEV
Mengevaluasi data, melalui siklus utama PSC:
DC. Untuk menilai keberhasilan dari program
(intervensi) yang telah kita lakukan.
DATA DEMOGRAFI
TABEL 1. LUAS WILAYAH KEC. KR. JATI 2014
No Kelurahan Luas Wilayah (Km2)
1 Kelurahan Balekambang 1,67

2 Kelurahan Batu Ampar 2,55


3 Kelurahan Tengah 2,03

4 Kelurahan Dukuh 1,98


5 Keluarahan Kramat Jati 1,52

6 Keluarahan Cililitan 1,80


7 Kelurahan Cawang 1,79

SUMBER: : Profil Kesehatan Tahun 2014 PKC Kramat Jati


DATA DEMOGRAFI
TABEL 2. Jumlah Penduduk di Wilayah Kec. Kr. Jati Tahun 2014
No Kelurahan Jumlah per Km2
1 Kelurahan Balekambang 30.080
2 Kelurahan Batu Ampar 50.953
3 Kelurahan Tengah 49.290
4 Kelurahan Dukuh 26.535
5 Keluarahan Kramat Jati 39.217

6 Keluarahan Cililitan 46.968


7 Kelurahan Cawang 39.065
JUMLAH 282.108

SUMBER: : Profil Kesehatan Tahun 2014 PKC Kramat Jati


Kepadatan Penduduk
Kepadatan Penduduk Kelurahan Batu Ampar:
Jumlah populasi
Luas Wilayah
= 52.251 / 255,025 = 204/km2 ( kurang padat)
UU No. 56 Tahun 1960 pasal 1-3 terdapat kategori kepadatan
penduduk:
Tidak Padat : 1-50 jiwa/km2
Kurang Padat: 51-250 jiwa/km2
Padat: 251-400 jiwa/km2
Sangat Padat: >400 jiwa/km2
DATA GEOGRAFI KELURAHAN
BATU AMPAR
Kelurahan Batu Ampar merupakan salah satu
dari 7 Kelurahan di Kecamatan Kr. Jati Kodya
Jakarta Timur.
Luas wilayah Kelurahan Batu Ampar sekitar
255,025 ha berdasarkan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No:
1251 Tahun1986 yang terdiri dari: 6 RW dan
86 RT.
Tabel 3. Jumlah RT/RW Menurut Jenis Kelamin

NO. RW RT KK Laki Perempuan Total


laki
1 01 10 859 4.583 2.654 7.237

2 02 17 2.798 5.464 4.756 10.220

3 03 17 4.216 5.364 5.549 10.913


4 04 13 2.715 3.353 4.556 7.909

5 05 18 2.561 4.470 4.660 9.130

6 06 11 1.312 3,392 3.550 6.842

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Batu Ampar tahun 2014


Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Batu Ampar

Kelurahan Puskesmas Rumah Klinik Posyandu Praktek Apotik


sakit & Umum/ Bidan
RSB Gigi
Cawang 1 2 4 14 4 3
Cililitan 1 1 6 4 0 1
Kramat Jati 2 3 13 14 8 8
Balekambang 1 0 4 7 3 4
Batuampar 1 0 0 38 0 0
Tengah 2 0 5 17 4 1
Dukuh 1 2 1 11 1 0
Total 5 8 33 105 7 17
Tingkat Pendidikan Warga di Kelurahan Bantu Ampar
Kelurahan TK SDN SDS SMPN SMPS SMAN SMAS/ PT
SMK
Cawang 0 14 2 0 4 0 1 0
Cililitan 9 11 0 4 0 5 0 2
Kramat Jati 15 24 6 4 3 1 2 0
Balekambang 10 18 0 4 0 2 0 0
Batuampar 8 2 8 1 3 0 6 0
Tengah 19 17 3 2 0 1 2 1
Dukuh 7 9 0 2 3 1 4 5
Total 64 35 19 18 13 11 12 5
Lingkungan Fisik& Biologis Perumahan Penduduk Kecamatan Kramat Jati
NO KELURAHAN PERMANN SEMI SEMEN JUMLAH
PERMANEN TARA
1 Cawang 1.115 1.821 1.708 4.644
2 Cililitan 1.877 2.140 2.218 6.235
3 Kramat jati 1.870 3.400 2.700 7.970

4 Balekambang 1.391 1.913 2.718 6.022


5 Batuampar 2.115 3.042 2.016 7.173
6 Te ngah 2.087 2.140 2.218 6.445
7 Dukuh 1.108 1.244 1.119 3.471
Total 11.563 15.700 14.697 41.960
No Umur Laki laki Perempuan Jumlah
Jumlah Penduduk
1 0-4 thn 1.165 1.076 2.241
Berdasarkan Usia
2 5-9 thn 1.253 1.151 2.404
3 10-14 thn 1.392 1.406 2.798
4 15-19 thn 1.656 1.709 3.365
5 20-24 thn 2.025 1.992 4.017
6 25-29 thn 2.747 2.195 4.942
7 30-34 thn 3.358 3.292 6.649
8 35-39 thn 2.732 2.842 5.573
9 40-44 thn 2.472 2.472 4.943
10 45-49 thn 2.240 1.867 4.107
11 50-54 thn 1.355 1.462 2.816
12 55-59 thn 1.125 1.226 2.361
13 60-64 thn 925 1.112 2.037
14 65-69 thn 833 752 1.585
15 70-74 thn 765 660 1.425
16 >75 thn 525 564 1.089
Jumlah 26.568 25.778 52.342
Jenis Pekerjaan Kelurahan Batu Ampar

No. Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Karyawan 3.625 3.255 6.850


Swasta/Pemerintah

2. Pedagang 3.571 3.612 7.183

3. Pertukangan 1.960 0 1.960

4. Buruh Tani 2.526 2.417 4.943

5. Pensiunan 2.760 2.336 5.096

6. Nelayan 0 0 0

7. Pengangguran 0 0 0

8. Lain-lain 3.091 4.838 7.929

9. Fakir miskin 3.826 3.091 6.917


Diagram 1. Piramida Penduduk Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan
Kramat Jati 2014

Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari penduduk perempuan.


Penduduk usia produktif (15-64 tahun) 40.810
Penduduk usia nonproduktif (usia 0-14 & 65+ tahun) 11.542
Komposisi tersebut berimplikasi pada angka beban ketergantungan (dependency
ratio) pada tahun 2014 : 28,2%%, artinya setiap 100 penduduk usia produktif harus
menanggung beban kehidupan sebanyak 28 jiwa penduduk tidak produktif.
Jumlah Penduduk Wanita dan Pria
Jumlah wanita: 25.778 jiwa
Jumlah pria: 26.568 jiwa

Jumlah Penduduk Tua dan Anak


Jumlah Penduduk Tua (65+ tahun) :
4.099 jiwa
Jumlah Penduduk Anak (0-14 tahun) :
7.443 jiwa
Dependency ratio
= Usia non produktif : Usia produktif x 100
= 11.542 X 100 = 28,2%
40.810
Interpretasi : Penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kelurahan
Batu Ampar sebanyak 40.810 jiwa, angka ini lebih tinggi daripada
penduduk dengan usia tidak produktif (usia 0-14 dan 65+ tahun) sebanyak
11.542 jiwa. Komposisi tersebut berimplikasi pada angka beban
ketergantungan (dependency ratio) pada tahun 2014 yaitu
Artinya setiap 100 penduduk usia produktif harus menanggung beban
kehidupan sebanyak 28 jiwa penduduk tidak produktif.
Sex ratio
= Jumlah perempuan : Jumlah laki-laki x 100
= 25.778 X 100 = 97 %
26.568
Interpretasi : Jumlah laki-laki di Kelurahan
Batu Ampar lebih tinggi dibandingkan jumlah
perempuan. Setiap 100 penduduk laki-laki di
kelurahan batu ampar terdapat 97
perempuan.
Data Demografi
Jumlah penduduk angkatan kerja : 80.410 jiwa
Pus : 9.097 jiwa
Wus : 12.876 jiwa
Bayi : 548 bayi (1%)
Balita : 2092 balita (4%)
Tabel 4. Jumlah 10 Penyakit Terbanyak
No Nama Penyakit Jumlah
1 ISPA 3.485
2 INFEKSI USUS 1356
3 PENYAKIT LAIN 779
4 KELAINAN SENDI 773
5 DIARE 661
6 PENYAKIT KULIT INFEKSI (SKABIES) 527
7 HIPERTENSI 404
8 PENYAKIT KULIT ALERGI 398
9 GASTRITIS 344
10 PENYAKIT SELAIN ISPA 284
Jumlah Skabies Per RW Kelurahan Batu Ampar

No. RW Jumlah Persentase (%)


1. 01 87 16.5
2. 02 89 16.8
3. 03 95 18
4. 04 79 14.9
5. 05 87 16.5
6. 06 90 17
DIAGRAM 1. 10 PENYAKIT TERSERING DI KELURAHAN BATU AMPAR
II. DIAGNOSIS MASALAH

Masalah Kesehatan : Skabies


Wilayah sasaran : RT 05/RW 03 Kelurahan Batu Ampar
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
Sasaran : Warga RT 05/RW 03 Kelurahan Batu
Ampar Kecamatan Kramat Jati, Jakarta
Timur
Target peserta : 30 orang
Jumlah yang hadir : 20 orang
Melakukan pretest tentang pengetahuan warga RT 05/RW 03
Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
yang berhubungan dengan skabies.
TABEL 5. No. Pertanyaan Sebelum Intervensi

DISTRIBUSI N %
ORANG YANG 1. Yang mengetahui pengertian dari skabies 10 50
MENJAWAB 2 Yang mengetahui penyebab dari skabies 8 40
BENAR
PENGETAHUAN 3. Yang mengetahui tempat tinggal dari hewan 8 40
perantara scabies

4. Yang mengetahui siapa saja yang dapet terkena 8 40


scabies

5. Yang mengetahui gejala khas dari skabies 5 25

6. Yang mengetahui cara penularan skabies 5 25

7. Yang mengetahui berapa lama gejala khas dari 2 10


skabies timbul

8. Yang mengetahui cara menghindari penyakit 10 50


skabies

9. Yang mengetahui pengobatan dari skabies 8 40

10. Yang mengetahui cara penggunaan obat dari 10 50


skabies
Instrumen Skabies
(Data Primer)
No Jawaban
Pertanyaan
Benar Salah
1 Skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
2 Di Indonesia skabies sering disebut kudis dan orang Jawa
sering menyebutnya gudik
3 Skabies hanya dapat ditularkan melalui kutu Sarcoptes scabei
betina saja
4 Skabies hanya dapat ditularkan melalui pemakaian pakaian
atau alat sholat secara bergantian
5 Berjabat tangan dapat menularkan penyakit skabies
6 Penularan skabies sangat mudah menyebar di lingkungan
keluarga, perkampungan padat dan asrama (pondok pesantren)
7 Skabies dapat ditularkan melalui pemakaian handuk secara
bergantian
8 Orang yang menjaga kebersihan tubuhnya dapat terkena skabies
9 Skabies dapat sembuh dengan mandi menggunakan sabun
secara teratur
10 Kamar yang kurang pencahayaan sinar matahari dapat
mempermudah penyebaran penyakit skabies
11 Kutu Sarcoptes scabei penyebab skabies tidak dapat hidup di
tempat yang lembab
12 Kamar yang tidak ada ventilasinya atau kurang lancar, dapat
mempermudah perkembangbiakan kutu Sarcoptes scabei
13 Penyakit skabies tidak ada kaitannya dengan kebersihan
lingkungan
14 Tempat berkembangbiak kutu Sarcoptes scabei hanya di air
yang kotor
15 Pakaian atau handuk yang tidak dijemur sampai kering dapat
dijadikan tempat berkembangbiak kutu Sarcoptes scabei
16 Sampah yang berserakan dapat menularkan skabies
17 Kutu Sarcoptes scabei dapat bertahan di lantai kamar atau
rumah
18 Air merupakan sumber utama penularan skabies
19 Kondisi lingkungan yang buruk dapat menyebabkan skabies
20 Pengobatan skabies dapat dilakukan dengan pemberian bedak
gatal saja

Penilaian :
< 50 : sangat kurang
51-69 : kurang
70-89 : baik
90-100 : sangat baik
BERGANTIAN ALAT SHOLAT ATAU PAKAIAN
1. Apakah Anda memiliki pakaian atau alat sholat sendiri ?
a. Ya
b. Tidak

2. Apakah Anda sering mengganti pakaian Anda?


a. Ya, jika ya berapa kali ..............
b. Tidak

3. Apakah pakaian atau alat sholat Anda pernah dipinjam teman Anda?
a. Ya
b. Tidak

4. Apakah kalau Anda mencuci pakaian bersamaan atau dijadikan satu dengan
teman Anda?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah pakaian kotor Anda, diletakkan dalam satu tempat dengan pakaian
teman Anda?
a. Ya
b. Tidak

6. Apakah Anda sering mengganti kaus kaki Anda?


a. Ya, jika ya berapa kali............
b. Tidak

7. Apakah Anda sering mengganti pakaian dalam Anda?


a. Ya, jika ya berapa kali...............
b. Tidak

8. Apakah Anda menjemur pakaian atau pakaian dalam di kamar?


a. Ya
b. Tidak, berikan alasannya ..............
Bergantian Handuk
1. Apakah Anda mandi setiap hari ?
a. Ya, jika ya berapa kali dalam sehari ....................
b. Tidak

2. Apakah Anda mandi dengan menggunakan handuk Anda sendiri?


a. Ya
b. Tidak, berikan alasannya ...................

3. Apakah Anda pernah menggunakan handuk bergantian dengan teman


Anda?
a. Ya
b. Tidak, berikan alasannya.

4. Apakah Anda menjemur handuk setelah digunakan untuk mandi?


a. Ya
b. Tidak, berikan alasannya .......................
5. Apakah Anda selalu mencuci handuk Anda ?
a. Ya, jika ya berapa kali ...................
b. Tidak

6. Apakah Anda menjemur handuk sesudah dipakai di dalam kamar?


a. Ya
b. Tidak, berikan alasannya .......................
Tidur Berhimpitan
1. Apakah di pondok ini Anda memiliki tempat tidur sendiri?
a. Ya
b. Tidak

2. Apakah Anda pernah tidur bersama dalam satu tempat tidur dengan
teman?
a. Ya
b. Tidak

3. Apakah alas yang Anda gunakan untuk tidur digunakan secara bersama-
sama?
a. Ya
b. Tidak

4. Apakah saat tidur, Anda menggunakan selimut Anda sendiri?


a. Ya
b. Tidak, berikan alasannya ...................
Hasil Pengolahan Data Primer
No. Hal Yang Diobservasi Ya % Tidak %
1 Skabies dalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri 4 6 2 3
3 3
2 Di Indonesia scabies sering disebut kudis dan orang 4 6 2 3
Jawa sering menyebutnya gudik 7 3
3 Skabies hanya dapat ditularkan melalui kutu 3 5 3 5
Sarcoptes scabei betina saja 0 0
4 Skabies hanya dapat ditularkan melalui pemakaian 2 3 4 6
pakaian atau alat sholat secara bergantian 3 7
5 Berjabat tangan dapat menularkan penyakit skabies 2 3 4 6
3 7
6 Penularan scabies sangat mudah menyebar di 3 5 3 5
lingkungan keluarga, perkampungan padat dan 0 0
asrama (pondok pesantren)
7 Skabies dapat ditularkan melalui pemakaian handuk 4 6 2 3
secara bergantian 7 3
No Hal Yang Diobservasi Ya % Tidak %
8 Orang yang menjaga kebersihan tubuhnya dapat terkena skabies 1 1 5 8
7 3
9 Skabies dapat sembuh dengan mandi menggunakan sabun 2 3 4 6
secara teratur 3 7
10 Kamar yang kurang pencahayaan sinar matahari dapat 2 3 4 6
mempermudah penyebaran penyakit skabies 3 7
11 Kutu Sarcoptes scabei penyebab scabies tidak dapat hidup di 4 6 2 3
tempat yang lembab 7 3
12 Kamar yang tidak ada ventilasinya atau kurang lancar, dapat 2 3 4 6
mempermudah perkembangbiakan kutu Sarcoptes scabei 3 7
13 Penyakit scabies tidak ada kaitannya dengan kebersihan 2 3 4 6
3 7
lingkungan
14 Tempat berkembangbiak kutu Sarcoptes scabei hanya di air yang 4 6 2 3
kotor 7 3
No. Hal Yang Diobservasi Ya % Tidak %
15 Pakaian atau handuk yang tidak dijemur sampai kering dapat 4 6 2 3
dijadikan tempat berkembangbiak kutu Sarcoptes scabei 7 3
16 Sampah yang berserakan dapat menularkan skabies 3 5 3 5
0 0
17 Kutu Sarcoptes scabei dapat bertahan di lantai kamar atau 1 1 5 8
rumah 7 3
18 Air merupakan sumber utama penularan skabies 4 6 2 3
7 3
19 Kondisi lingkungan yang buruk dapat menyebabkan skabies 4 6 2 3
7 3
20 Pengobatan scabies dapat dilakukan dengan pemberian 3 5 3 5
bedak gatal saja 0 0
No. Hal Yang Diobservasi Ya % Tidak %
1. Apakah Anda memiliki pakaian atau alat sholat sendiri ? 6 1 0 0
0
0
2. Apakah Anda sering mengganti pakaian Anda? 4 6 2 3
7 3
3. Apakah pakaian atau alat sholat Anda pernah dipinjam 3 5 3 5
teman Anda ? 0 0
4. Apakah kalau Anda mencuci pakaian bersamaan atau 1 1 5 8
dijadikan satu dengan teman Anda? 7 3
5. Apakah pakaian kotor Anda, diletakkan dalam satu 1 1 5 8
tempat dengan pakaian teman Anda? 7 3
6. Apakah Anda sering mengganti kaus kaki Anda? 5 8 1 1
3 7
7. Apakah Anda sering mengganti pakaian dalam Anda? 5 8 1 1
3 7
No. Hal Yang Diobservasi Ya % Tidak %
1 Apakah Anda mandi setiap hari ? 6 1 0 0
0
0
2 Apakah Anda mandi dengan menggunakan handuk Anda 5 8 1 1
sendiri? 3 7
3 Apakah Anda pernah menggunakan handuk bergantian dengan 5 8 1 1
teman Anda? 3 7
4 Apakah Anda menjemur handuk setelah digunakan untuk 4 6 2 3
mandi? 7 3
5 Apakah Anda selalu mencuci handuk Anda ? 3 5 3 5
0 0
No. Hal Yang Diobservasi Ya % Tidak %
1 Apakah di rumah ini Anda memiliki tempat tidur 6 1 0 0
sendiri? 0
0
2 Apakah Anda pernah tidur bersama dalam satu tempat 5 8 1 1
tidur dengan teman? 3 7
3 Apakah alas yang Anda gunakan untuk tidur digunakan 5 8 1 1
secara bersama-sama? 3 7
4 Apakah saat tidur, Anda menggunakan selimut Anda 1 1 5 8
sendiri? 7 3
5 Apakah Anda menggunakan selimut itu bersama dengan 5 8 1 1
teman Anda ? 3 7
Instrumen Data Primer
Melakukan inspeksi (observasi) langsung pada lingkungan rumah
warga.

No. Hal Yang Diobservasi Ya Tidak


1. Hewan peliharaan
(kucing atau anjing)
2. Keadaan air
3. Luas hunian kamar
4. Pencahayaan hunian
kamar
5. Keadaan sprei, kasur,
dan bantal
6. Luas jendela
Indikator dari observasi

1. Hewan peliharaan : faktor risiko penularan


skabies. Tungau skabies selain pada manusia,
dapat hinggap pada hewan-hewan dosmetik,
seeperti anjing atau kucing. Selain itu perlu
diperhatikan juga apakah hewan-hewan
seperti ini berinteraksi bebas di dalam rumah
warga, kebersihan kulit dari hewan-hewan
tersebut juga penting diperhatikan.
2. Keadaan air: Syarat air bersih adalah tidak
berbau, tidak berwarna, tidak berasa, suhunya
sejuk (tidak panas), dan tidak mengandung
endapan (permenkes). Keadaan air bersih perlu
kita perhatikan sebagai indikator kebersihan
sanitasi dari lingkungan warga tersebut.

3. Luas hunian kamar: Berdasarkan permenkes


hunian kamar dengan luas 9 m2 sebaiknya
ditempati oleh 1 orang dewasa atau 1 orang
dewasa dengan anak kecil usia maksimal 10
tahun. Hal ini juga dapat mempengaruhi risiko
penularan dari skabies.
4. Pencahayaan; Perhatikan pencahayaan kamar
warga tersebut dengan cara menutup pintu dan
jendela (bila ada) dan apakah kita masi bisa
membaca dalam ruangan tersebut. Bila masih
berarti pencahayaan baik. Sehubungan dengan
pencahayaan, tidak ada teori yang menyatakan
langsung bahwa pencahayaan berhubungan
dengan skabies. Namun pencahayaan dapat
mempengaruhi kelembaban kamar. Sehingga
bila kamar lembab memungkinkan tungau
skabies untuk tinggal dan berkembang biak.
5. Keadaan sprei dan kasur: Sebagai faktor risiko
skabies. Tungau skabies biasanya hinggap pada tempat
yang lembab. Yang perlu diperhatikan: kelembaban dari
kasur dan sprei, kebersihan dari kasur atau sprei
tersebut. Apakah sprei atau kasur tersebut berbau atau
berdebu.

6. Luas jendela: permenkes: luas jendela sebaiknya 1/5 dari luas


ubin kamar. Bilah lebih mengindikasikan kamar tersebut panas.
Bila kurang makan kelembaban kamar tersebut tinggi. Tungau
skabies tinggal pada lingkungan yang lembab. Sehingga keadaan
kamar yang lembab memungkinkan keberadaan skabies.
Kesimpulan
Dari hasil pengumpulan data primer skabies
didapatkan pengetahuan warga terhadap
skabies : 48% (sangat kurang). Sikap terhadap
risiko terjadi skabies: 49% (sangat kurang).
Prilaku: 36% (sangat kurang).
III. PERUMUSAN MASALAH

Pengetahuan Bapak dan Ibu warga RT 05/RW


03 Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramat
Jati, Jakarta Timur tentang Penyakit Skabies
masih kurang (51.5)
IV. PERENCANAAN PEMECAHAN
MASALAH
Masalah yang diintervensi : Skabies
Rencana Intervensi : Penyuluhan mengenai
Skabies
Tujuan :
Tujuan Umum :
Menambah pengetahuan Bapak dan Ibu
warga RT 05/RW 03 Kelurahan Batu Ampar
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
terhadap penyakit skabies
Tujuan Khusus
Menambah pengetahuan, RT 05/RW 03 Kelurahan
Batu Ampar Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur
mengenai gejala/ tanda-tanda khas dari penyakit
skabies
Menambah pengetahuan warga RT 05/RW 03
Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramat Jati,
Jakarta Timur mengenai cara penularan penyakit
skabies
Menambah pengetahuan warga RT 05/RW 03
Kelurahan Batu Ampar Kecamatan Kramat Jati,
Jakarta Timur mengenai cara mencegah penyakit
skabies
Sasaran : Bapak dan Ibu warga RT
05/RW 03 Kelurahan Batu
Ampar
Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur
Target Peserta : 30 orang
Rencana Kegiatan :
Hari/Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2015
Waktu : 09.00 10.30 WIB
Tempat : Rumah ketua RT 05/RW 03 di
Kelurahan
Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati.
Acara : Penyuluhan Skabies
Sumber Daya Manusia :
Dokter muda : 1 orang
Petugas Kesehatan : 1 orang
Alat presentasi : Laptop dan handout

Tabel. Rencana Biaya Operasional


No. Keterangan Jumlah
1. Fotokopi pretest dan post-test 2 x 30 lembar @ Rp. 12.000,-
Rp.200,-
2. Alat tulis ( pulpen ) 30 buah @ Rp. 2.000,- Rp. 60.000,-
3 Konsumsi Rp. 90.000,-
Snack box dan minuman 30 buah @ Rp.3.000,-
Total Rp. 162.000,-
Kegiatan : Penyuluhan tentang skabies
disertai dengan pengisian pre
test dan post test.
Evaluaasi : Membandingkan nilai pre
test dan post test setelah
melakukan penyuluhan .
V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
Pelaksanaan Intervensi
Hari/tanggal : Rabu, 28 Oktober 2015
Waktu : 09.00-11.00 WIB
Tempat : Rumah ketua RT 05/RW 03 di Kelurahan Batu
Ampar, Kecamatan Kramat Jati.
Peserta yang hadir : 20 orang
Materi yang disampaikan :
Definisi skabies
Penyebab skabies
Faktor resiko terinfeksi skabies
Gejala dari penyakit skabies
Cara penularan
Pencegahan skabies
SDM :
Dokter muda : 1 orang
Petugas kesehatan : 1 orang
Peralatan presentasi : Laptop dan handout

Biaya operasional
Fotocopy pre-test dan post-test @ Rp. 200,- x 30 x 2 = Rp. 12.000,-
Alat Tulis (pulpen) @ Rp. 2.000,- x 30 = Rp. 60.000,-
Konsumsi @ Rp. 3.000,- x 30 = Rp. 90.000,-
TOTAL Rp.162.000,-
VI. EVALUASI
INPUT
SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Eka
Pranatalenta, S.Ked sebagai presentan dan narasumber, serta
dibantu 1 orang petugas kesehatan dari Puskesmas dan sesuai
rencana.
Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan tidak
terdapat kekurangan atau kelebihan.
Penyuluhan diberikan dengan menggunakan powerpoint dan
sesuai rencana.
Tempat diadakan penyuluhan di ketua RT 05/RW 03 Kelurahan
Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, sesuai perencanaan.
PROSES
Kegiatan penyuluhan yang dijalankan tidak sesuai dengan
perencanaan, waktu presentasi terlambat 15 menit
dikarenakan warga setempat tidak datang tepat waktu.
Penyuluhan dilakukan oleh 1 orang dokter muda, Eka
Pranatalenta, S.Ked sesuai dengan perencanaan.
Jumlah peserta (20 orang) tidak sesuai dengan target yang
direncanakan sebanyak 30 orang. Hal ini dikarenakan waktu
kegiatan yang dilaksanakan sore hari membuat beberapa
warga terutama yang masih bekerja tidak dapat datang karena
masih dalam perjalanan. Pelaksanaan kegiatan berupa pre-
test, penyuluhan mengenai skabies dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui
keberhasilan intervensi sesuai dengan perencanaan.
Terdapat 2 pertanyaan pada sesi tanya jawab :
Mengapa gatal pada skabies muncul pada malam hari?
Jawab : Karena aktifitas dari tungau pada skabies memang
lebih aktif pada malam hari, sehingga rasa gatal mucul pada
malam hari
Mengapa skabies menyerang pada sekelompok orang ?
Jawab : Karena pada orang-orang yang tinggal secara
berkelompok, biasanya penggunaan alat-alat kebutuhan
pribadi digunakan secara bersama-sama. Hal tersebut menjadi
penyebab penyebaran karena jika salah satu orang tersebut
terkena maka alat pribadi yang dimiliki sudah pasti terkena
tungau, kemuadian digunakan oleh orang lainnya yang sehat.
Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan
dapat berjalan dengan baik dan masyarakat mengikuti
penyuluhan dengan antusias.
Setiap peserta penyuluhan diberikan konsumsi yang dibagikan
setelah post-test dilaksanakan.
Solusi masalah : waktu kegiatan terlambat 15 menit sehingga
dokter muda memadatkan isi penyuluhan.
Tabel. Hasil Nilai Pre dan Post Test
NO. NILAI NILAI
PRETEST POSTEST
1 60 80
2 40 80
3 40 70
4 40 80
5 40 70
6 50 90
7 50 80
8 60 70
9 50 80
10 70 70
11 70 80
12 40 70
13 40 70
14 50 90
15 50 80
16 50 90
17 50 90
18 70 80
19 60 90
20 50 70
TOTAL 51.5 79
NO. NILAI KETERANGAN

1 50 Sangat kurang

2 51 60 Kurang

3 61 70 Cukup

4 71 80 Baik

5 80 Sangat baik
Tabel. Peningkatan Pengetahuan Dari Tiap Soal
Pre-test Post-test Kenaikan
No. Pengetahuan
N % N % N %
1. Yang mengetahui 10 50
pengertian dari skabies
18 90 8 40
2. Yang mengetahui 8 41,6
penyebab dari skabies
20 100 12 60
3. Yang mengetahui 8 37,5
tempat tinggal dari
hewan perantara skabies
20 100 12 60
4. Yang mengetahui siapa 8 33,3
saja yang dapet terkena
skabies
20 100 12 60
5. Yang mengetahui gejala 5 62,5
khas dari skabies
18 90 13 65
6. Yang mengetahui cara 5 58,3
penularan skabies
18 90 13 65
7. Yang mengetahui 2 37,5
berapa lama gejala khas
dari skabies timbul
18 90 16 80
8. Yang mengetahui cara 17 70,8
menghindari prnyakit
skabies
20 100 3 15
9. Yang mengetahui 15 62,5
pengobatan dari skabies
17 85 3 10
10. Yang mengetahui cara 10 41,6
penggunaan obat dari 14 70 4 20
Didapatkan (10) dari (20) responden (50%) yang
mengetahui pengertian dari penyakit skabies
Didapatkan (8) dari (20) responden (40%) yang
mengetahui penyebab dari penyakit skabies
Didapatkan (8) dari (20) responden (40%) yang
mengetahui tempat tinggal dari hewa perantara
skabies
Didapatkan (8) dari (20) responden (40%) yang
mengetahui siapa saja yang dapat terkena skabies
Didapatkan (5) dari (20) responden (25%) yang
mengetahui gejala khas dari skabies
Didapatkan (5) dari (20) responden (25%) yang
mengetahui cara penularan skabies
Didapatkan (2) dari (20) responden (10%) yang
mengetahui berapa lama gejala khas dari skabies
timbul
Didapatkan (10) dari (20) responden (50%) yang
mengetahui cara menghindari penyakit skabies
Didapatkan (8) dari (20) responden (40%) yang
mengetahui pengobatan dari skabies
Didapatkan (10) dari (20) responden (50%) yang
mengetahui cara penggunaan obat dari skabies
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan
masyarakat RT 05/RW 03 Kelurahan Batu Ampar,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur mengenai skabies
masuk dalam kategori kurang (51,5). Sedangkan
setelah dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat
meningkat menjadi kategori baik (79). Hal ini
menandakan penyuluhan mengenai skabies yang
diberikan telah berhasil menambah pengetahuan
masyarakat.
Saran
1. Kepada warga RT 05/RW 03 Kelurahan Batu Ampar,
Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur:
Warga harus lebih peduli terhadap kesehatan yaitu dengan
rutin memeriksakan kesehatannya.
Selain memeriksakan kesehatan, warga juga dianjurkan
lebih peduli terhadap kebersihan diri kebersihan
lingkungan sekitarnya agar terhindar dari penyakit skabies.
Supaya dapat menyebarkan informasi yang telah didapat
kepada masyarakat lainnya tentang skabies.
Warga ikut aktif dalam kegiatan kesehatan ataupun
penyuluhan sehingga bisa menambah wawasan tentang
berbagai penyakit.
2.Kepada Petugas Kesehatan Setempat
Para petugas dapat memberikan bimbingan atau
penyuluhan kepada masyarakat setempat mengenai
penyakit skabies.
Para petugas juga memotivasi masyarakat agar selalu
menjaga kebersihan diri, dan lingkungan agar terhidar dari
penyakit skabies.
Mendorong masyarakat agar lebih peduli dan berperan
aktif dalam menjaga kesehatan individu maupun
masyarakat.
DOKUMENTASI INTERVENSI

Anda mungkin juga menyukai