Deskriptif Kausal
Prosedur
Riset Kualitatif
Wawancara Teknik
Focus Group
Mendalam Proyektif
Rahmad 2006 12
Kiat Melakukan Wawancara Mendalam
Rahmad 2006 13
Teknik wawancara mendalam
Laddering (berjenjang), alur pertanyaan bergerak dari
karakter produk menuju ke karakter pengguna. Teknik
ini menyediakan cara untuk menyelidiki alasan dasar
psikologis dan emosional konsumen secara mendalam
yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Pertanyaan dengan masalah tersembunyi, yang
menjadi fokus bukanlah nilai-nilai sosial yang dianut
bersama tetapi titik kekecewaan yang bersifat
personal, tidak hanya gaya hidup umum tetapi juga
masalah pribadi yang mendalam.
Analisis simbolik, berupaya menganalisis makna
simbolis objek dengan cara membandingkan mereka
dengan kebalikannya (tidak digunakannya produk).
Teknik Proyektif
Teknik Asosiasi: suatu jenis teknik proyektif dimana responden diberi
stimulus dan diminta merespon langsung pada saat jawaban tesebut
muncul di pikiran. Salah satu caranya adalah dengan asosiasi kata.
Dalam asosiasi kata, responden diberikan daftar kata, kemudian diminta
memberi respon seketika kata yang muncul di pikiran.
Teknik Melengkapi : suatu jenis teknik proyektif di mana responden
diminta melengkapi suatu stimulus situasi yang tidak lengkap. Misalnya :
melengkapi kalimat, melengkapi cerita.
Teknik konstruksi : suatu jenis teknik proyektif dimana responden
diminta membangun respon dalam bentuk cerita, dialog, atau
uraian.Misalnya : Uji Kartun
Teknik Ekspresi : suatu jenis teknik proyektif dimana responden
ditunjukkan dengan situasi verbal atau visual dan diminta
mengbuhungkan perasaan dan sikap orang lain pada situasi tersebut.
Rahmad 2006 15
Teknik Proyektif Asosiasi Kata
Rahmad 2006 16
Teknik Proyektif Uji Kartun
1 2
4 3
Rahmad 2006 17
Data
Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid. Untuk bisa
mendapatkan data yang valid tersebut, maka peneliti
harus terlebih mengetahui macam-macam data.
Adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif
maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.
Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis
Datanya
Data kualitatif: data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau
berupa kata-kata. (wanita itu cantik, pria itu tampan)
Data kuantitatif: data yang berwujud angka-angka. (IPK
3,59)
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam
bentuk kata, kalimat, dan gambar.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau
data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali = 4,
baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik = 1).
lanjutan
Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam
bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli
saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips
2, dan lain-lain.
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam
bentuk kata-kata yang mengandung makna.
Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol
air minum dalam kemasan, anggapan para ahli
terhadap psikopat dan lain-lain.
Lanjutan
Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu data
diskrit/nominal dan data kontinum.
Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-
golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori.
Data ini diperoleh dari hasil menghitung, misalnya
dalam suatu klas setelah dihitung terdapat 50
mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam
suatu kelompok terdapat 1000 orang suku Jawa dan
500 suku Sunda dll. Jadi data nominal adalah data
diskrit.
Jenis Data Menurut Cara
Memperolehnya
Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek/
obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun
organisasi. Contoh: mewawancarai langsung penonton
bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data
yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun
nonkomersial. Contohnya adalah pada peneliti yang
menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
Macam-Macam Data Berdasarkan
Sumber Data
Data Internal
adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi
pada suatu organisasi secara internal. Misal: data
keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data Eksternal
adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi
yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data
jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen,
tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk,
dan lain sebagainya.
Pembagian Jenis Data Berdasarkan
Sifat Data
Data Diskrit
adalah data yang nilainya adalah bilangan asli.
Contohnya berat badan ibu-ibu pkk Sumber Ayu, nilai
rupiah dari waktu ke waktu, dan lain sebagainya.
Data Kontinyu
adalah data yang nilainya ada pada suatu interval
tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang
lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang
lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian
daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang
lebih 850 ton.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya
Data Cross Section
adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data
pelanggan PT. Angin Ribut bulan Mei 2004, dan lain
sebagainya.
Data Time Series/Berkala
adalah data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh data time series
adalah data perkembangan nilai tukar Dollar Amerika
terhadap Euro Eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah
pengikut jamaah Nurdin M. Top dan doktor Azahari dari
bulan ke bulan, dll.
Pengukuran dan Penetapan Skala
Pengukuran: menggunakan angka atau simbol lain atas
karakteristik objek menurut aturan yang sudah
dispesifikasikan sebelumnya.
Dalam riset pemasaran, angka biasanya digunakan karena:
nomor memungkinkan dilakukannya analisis statistik atas
data yang dihasilkan. Angka memfasilitasi komunikasi
aturan pengukuran serta hasilnya.
Penetapan skala: penciptaan rangkaian kesatuan yang di
situ objek yang diukur ditempatkan.
bayangkan skala 1-100 untuk menentukan keberadaan
konsumen berdasarkan karakteristik sikap terhadap
toserba masing-masing responden diberi angka antara 1-
100 yang menunjukkan derajad ke(tidak)setujuan, dengan
Lanjutan
1= sangat tidak setuju, dan 100 sangat setuju.
penetapan skala adalah proses menempatkan seorang
responden ke rangkaian kesatuan (continuum) dalam
hal setiap mereka terhadap toserba.
Untuk mengukur suatu variabel dalam rumusan masalah
penelitian, dibutuhkan skala pengukuran.
Skala Pengukuran: merupakan kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk:
- menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam
alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
SKALA
Nominal, angka diberikan ke pelari
finish
7 11 3
Interval, urutan tingkatan pemenang
finish
B
Skala
In1terval, peringkat kinerja dalam skala 0 sampai 10
Bina Nusantara
Lanjutan
Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan
mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya data tentang
berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti tidak
ada bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada
panjangnya. Data ini dapat dirubah ke dalam interval
dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau
dibuat perkalian secara aljabar. Misalnya 2 m + 3 m = 7
m. Kalau dalam data interval penjumlahannya tidak
seperti dalam data ratio. Misalnya air 1 gelas dengan
suhu 200 C + air 1 gelas dengan suhu 150C maka
suhunya tidak menjadi 350 C, tetapi sekitar 17, 50 C.
Data rasio adalah data yang paling teliti.
Lanjutan
Skala yang mempunyai nilai nol mutlak dan
mempunyai jarak yang sama.
Skala Rasio : adalah skala interval yang
memiliki nilai dasar (based value) yang tidak
dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki
nilai dasar nol.
Contoh :
IPK 0,0; 4,0; 3,50.
Hasil pengukuran panjang, berat.
Lanjutan
Karakteritik dasar: titik nol tidak dapat diubah-ubah;
rasio nilai skala dapat dihitung.
Contoh umum: panjang, berat.
contoh pemasaran: umur, penghasilan, biaya,
penjualan, pangsa pasar.
Statistika yang digunakan
- Deskriptif: rata-rata geometris, rata-rata harmonis
- Inferensial: koefisien variasi.