13teori Relativitas Khusus
13teori Relativitas Khusus
1. TRANSFORMASI GALILEAN
< 1900 mekanika Newton merupakan teori yang cukup sukses dalam
menjelaskan permasalahan dinamika partikel/benda saat itu.
Dalam mekanika Newton ada suatu kerangka khusus yang disebut
kerangka inersial dimana Hukum Newton mempunyai bentuk yang
sama dalam kerangka tersebut.
Kerangka inersial ini adalah kerangka yang memenuhi Hukum I
Newton yaitu sebuah kerangka diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan relatif terhadap yang lain.
Hubungan antara kerangka inersial satu dengan yang lainnya adalah
melalui apa yang disebut transformasi Galilean.
y'
y
O
O
x'
x
z'
z
Tinjau dua kerangka O yang diam dan O yang bergerak dengan kecepatan
V konstan relatif terhadap O sepanjang sumbu x. Transformasi Galilean
yang menghubungkan antara O dan O adalah
Laju cahaya dalam vakum adalah tetap tidak bergantung pada gerak
pengamat.
2. KONSEKUENSI POSTULAT RELATIVITAS KHUSUS
Dilasi Waktu
Akibat pertama dari postulat relativitas khusus adalah waktu bersifat
relatif, ini ditandai dengan adanya fenomena dilasi waktu. Misalkan
tinjau dua kerangka O diam dan O bergerak dengan kecepatan
konstan V sepanjang sumbu x. Jika t0 adalah waktu yang diukur oleh
pengamat di O, maka waktu yang diukur oleh pengamat di O relatif
terhadap O adalah
t0
t
V2
1 2
c
V2
L L0 1 2
c
m0c 2
K m0c 2
1 v2 c2
E0 m0 c 2
x
Daerah yang berbentuk kerucut yang berwarna putih disebut kerucut
cahaya, yaitu daerah dimana cahaya bergerak.
Daerah hiperbola yang berwarna hijau disebut daerah timelike, yaitu
daerah dimana benda-benda bermassa diam bergerak dan berkecepatan
lebih kecil dari cahaya. Daerah ini memiliki struktur kausalitas (sebab-
akibat) karena tidak adanya kurva tertutup yang menghubungkan
antara masa lalu (t < 0) dan masa depan (t > 0).
Daerah hiperbola yang berwarna biru disebut daerah spacelike, yaitu
daerah dimana benda-benda bergerak melebihi kecepatan cahaya.
Dalam daerah ini tidak berlaku kausalitas.
Paradoks Kembar
Hal yang kontroversi dari teori relativitas khusus adalah yang disebut
paradoks kembar. Mis A dab B dua orang kembar. A pergi ke luar
angkasa menggunakan roket dan B tinggal di Bumi. Jika A pergi
dengan kecepatan kostan dan mengukur waktunya sebesar t0 maka B
di Bumi mengukur waktu A lebih panjang. Tetapi karena gerak
sifatnya relatif, maka hal sebailiknya juga dapat terjadi, yaitu A
mengukur waktu Bumi lebih panjang. Jadi dalam hal ini jika A dan B
dalam kerangka inersial maka tidak ada yang lebih muda dan tua dan
tidak ada paradoks. Paradoks ini dapat terjadi jika salah satunya dalam
kerangka dipercepat atau noninersial. Pada kenyataannya A yang pergi
ke luar angkasa mengalami percepatan yaitu dari diam ke bergerak
dengan kecepatan awal berubah ubah hingga mendekati konstan
sehingga paradoks pun dapat terjadi.