Anda di halaman 1dari 17

Definisi Desa

Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas


wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
KEPALA DESA

SEKRETARIAT
DESA

KEPALA KEPALA KEPALA


URUSAN URUSAN URUSAN

Kepala Urusan paling banyak terdiri


KEPALA KEPALA KEPALA atas 3 (tiga) urusan yaitu urusan
SEKSI SEKSI SEKSI tata usaha dan umum, urusan
keuangan, dan urusan
Pelaksana Teknis paling banyak perencanaan, dan paling sedikit 2
terdiri atas 3 (tiga) seksi yaitu (dua) urusan yaitu urusan umum
seksi pemerintahan, seksi dan perencanaan, dan urusan
KEPALA PELAKSANA
kesejahteraan dan seksi keuangan
KEWILAYAHAN /
pelayanan, paling sedikit 2
(dua) seksi yaitu seksi KEPALA DUSUN
pemerintahan, serta seksi
kesejahteraan dan pelayanan
Lampiran Permendagri 84 Tahun 2015
Tujuan Pembangunan Desa
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Tujuan Penanggulangan kemiskinan

penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar


pembangunan sarana dan prasarana
pengembangan potensi ekonomi lokal
Melalui
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan

Untuk mencapai tujuan diatas, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


6 Tahun 2014 Tentang Desa, sejak tahun 2014 (dicairkan secara bertahap pada tahun
Maka 2015) Pemerintah Indonesia mengucurkan dana untuk desa yang disebut dana desa.

Dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
Dana Desa pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
Pengelolaan Keuangan Desa
Seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan hingga pertanggungjawaban yang
dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, terhitung mulai 1 Januari sampai
dengan 31 Desember.

Perencanaan
Penganggaran
Pengalokasian
Penyusunan APB Desa

Pertanggung
Pelaksanaan
jawaban Pengelolaan
Keuangan
Desa

Penatausahaan
Pelaporan Proses
Akuntansi
Penganggaran Dana Desa
Pasal 2 & 3 PMK 49/PMK.07/2016
DJPK menyusun DJPK melakukan Rincian
indikasi kebutuhan Penghitungan rincian Berdasarkan
dan Pengeluaran dana desa setiap Alokasi Dasar dan
dana Kab/Kota Alokasi Formula

Rincian Dana Desa


Rincian dana desa Bila disetujui Rincian
disampaikan ke
ditetapkan melalui dana menjadi dasar
DPR untuk
Peraturan Presiden penganggaran dana
mendapat
desa
persetujuan

Keterangan :
Rincian Dana Desa setiap disampaikan oleh Pemerintah kepada DPR pada saat
Pembahasan Tingkat I Nota Keuangan dan Rancangan UU mengenai APBN untuk
mendapat persetujuan
Rincian dana desa yang telah disetujui menjadi dasar penganggaran Dana Desa yang
tercantum dalam UU mengenai APBN
Sumber: PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Monitoring dan Evaluasi Dana Desa.
Pengalokasian dana desa
Alur Perencanaan APBDesa
Pasal 20 & 30 Permendagri No.113 Tahun 2014

Sekretaris desa Kepala Desa


menyampaikan Rancangan
menyusun Rancangan
rancangan kepada disepakati paling
rancangan diserahkan
Badan lambat bulan
peraturan desa kpd Kepala
Permusyawaratan Oktober tahun
tentang Desa
Desa berjalan
APBDesa

Apabila hasil evaluasi Bupati / Walikota


menunjukkan perlu adaya menatapkan Hasil Disampaikan untuk
revisi, maka kepala desa Evaluasi APBDesa, dievaluasi oleh
akan melakukan max 20 hari stlh Walikota/Bupati
perbaikan max 7 hari rancangan diterima melalui camat
Apabila hasil evaluasi Bupati / Walikota
tidak perlu revisi maka mendelegasikan
akan ditetapkan kewenangan untuk
evaluasi kepada
Camat

Peraturan Desa tentang


APBDesa berlaku Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Susunan APB -Desa
Pelaksanaan

Adalah rangkaian kegiatan untuk melaksanakan rencana dan


anggaran yang telah ditetapkan APBDesa.
Kegiatan pokok dalam fase pelaksanaan ini pada dasarnya bisa
dipilah menjadi dua:
1) Kegiatan yang berkaitan dengan
pengeluaran uang, dan
2) Pelaksanaan kegiatan di lapangan
Bukti Laporan
Jurnal Buku Besar
transaksi Keuangan

Pencatatan Pengikhtisaran Pelaporan

AKUNTANSI
Setelah Peraturan Desa

Rutin
tidak termasuk
1. belanja pegawai yang bersifat mengikat
2. operasional perkantoran yang ditetapkan dalam peraturan
kepala desa
Pengeluaran
Tidak Terduga Rincian Anggaran Kepala Desa
Biaya

Rekening Jumlah Kas 1. Sesuai dengan kebutuhan


Desa Desa operasional desa
2. Ditetapkan oleh Bupati/Walikota

Penerimaan 1. Bukti yang syah dan lengkap


2. Tidak ada perbankan di wilayahnya
ditetapkan oleh Pemerintah
abupaten/Kota.
Ditetapkan
Peraturan
Desa

Pasal 24-26 Permendagri 114/2014


Hanya berisi operasional kas desa,
selebihnya uang harus disetor ke BBD,
dicatat di LRA saat kas operasional
desa digunakan

BKU = Buku Kas Umum


BBD = Buku Bank Desa
SPP = Surat Permintaan Pembayaran
STS = Surat Tanda Setoran
BA Kas = Laporan Penutupan Kas Bulanan
PTB = Pernyataan Tanggungjawab Belanja
LKMD= Laporan Kekayaan Milik Desa
Aset Lancar
Aset 1. Kas Desa
a. Uang kas di Bendahara Desa
b. Rekening Kas Desa
2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
3. Persediaan
a. Kertas Segel
b. Materai

LAPORAN
KEKAYAAN DESA
Aset Tidak Lancar
1. Investasi Permanen
a. Penyertaan Modal Pemerintah Desa
2. Aset Tetap
a. Tanah
Kewajiban b. Peralatan dan Mesin
Jangka Pendek c. Gedung dan bangunan
d. Jalan, Jaringan dan Instalasi
3. Dana Cadangan
a.Dana Cadangan

Kekayaan
Bersih
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

1. Laporan Realisasi 1. Laporan Realisasi 1. Laporan Pertanggung-


Pelaksanaan Pelaksanaan jawaban Realisasi
APBDesa Semester I APBDesa Semester Pelaksanaan APBDesa
2. Laporan Realisasi Akhir Tahun akhir tahun anggaran
Penggunaan Dana (gabungan semester 1
Desa Semester I
2. Laporan Realisasi dan Akhir Tahun)
Penggunaan Dana 2. Laporan Kekayaan Milik
Desa dan Semester Desa
II 3. Laporan Program
Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
yang masuk ke desa.

Anda mungkin juga menyukai