PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MELIHAT LEBIH DEKAT ISU
KEBERLANJUTAN SEBAGAI PILAR KELIMA DARI BALANCED SCORECARD YANG MENGGABUNGKAN MASALAH KEUANGAN DAN NON FINANSIAL KE DALAM SISTEM MANAJEMEN KINERJA YANG KOMPREHENSIF.
BALANCE SCORECARD DIADOPSI OLEH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI
SELURUH DUNIA UNTUK MENERAPKAN STRATEGI PERUSAHAAN, SEHINGGA DAPAT DIANGGAP SEBAGAI JEMBATAN UNTUK MENERAPKAN STRATEGI KEBERLANJUTAN DAN MENGHUBUNGKAN TUJUAN KEBERLANJUTAN PERUSAHAAN DENGAN TINDAKAN DAN HASIL KINERJA. Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan menggunakan data sekunder yaitu tinjauan literatur mengenai Balance Scorecard. Kaplan dan Norton memperkenalkan sebuah metodologi untuk menggabungkan masalah keuangan dan non- keuangan ke dalam sistem manajemen kinerja yang disebut Balance Scorecard (BSC). Balance Scorecard adalah metodologi yang banyak digunakan dalam lingkungan bisnis saat ini. Lebih dari 1000 organisasi 80% organisasi yang secara teratur menggunakan BSC melaporkan peningkatan kinerja operasi dan 66% di antaranya juga melaporkan adanya peningkatan keuntungan. Ini digunakan tidak hanya di bidang bisnis dan industri tetapi juga di organisasi pemerintah dan nirlaba. Hasil: Keberlanjutan dan atau isu terkait dengan lingkungan yang berkelanjutan merupakan salah satu elemen penting dalam strategi organisasi saat ini. Untuk menerapkan strategi berkelanjutan dalam organisasi model BSC dengan strategi berkelanjutan memiliki 3 skenario yang mungkin sebagai berikut;
Skenario pertama: Aspek lingkungan dan sosial dapat
diintegrasikan dalam empat dimensi standar yang ada. Skenario kedua: Perspektif tambahan dapat dibuat untuk memperhitungkan aspek sosial dan lingkungan. Skenario ke-3: Scorecard lingkungan atau sosial tertentu dapat dirumuskan. Fokus utama penelitian ini adalah skenario kedua dimana perspektif tambahan dapat diciptakan. Balance Scorecard berkelanjutan adalah alat yang telah dikembangkan untuk fokus pada aspek kualitatif dan berdasarkan pada BSC tradisional. Tidak hanya menyediakan ruang lingkup yang lebih luas dengan mengintegrasikan ketiga dimensi keberlanjutan namun juga menyediakan metodologi untuk menjembatani kesenjangan antara tingkat strategis dan operasi perusahaan. Menambahkan perspektif baru dapat dianggap sebagai cara yang sederhana untuk perusahaan di sisi lain, para pendukung menunjukkan bahwa menghubungkan langkah-langkah keberlanjutan menuju kesejahteraan ekonomi dan strategi perusahaan mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin. Kesimpulan: Perusahaan masih berjuang untuk memahami pentingnya dan menerapkan keberlanjutan strategi yang benar. Salah satu masalah terbesar perusahaan saat ini bukanlah pemahamannya pentingnya keberlanjutan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif ini setiap perusahaan seharusnya sudah menyadari pentingnya aspek keberlanjutan. Sekarang mereka harus menyesuaikan sistem mereka dengan beberapa strategi untuk kondisi lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat dengan menerima keberlanjutan sebagai strategi inti mereka. Studi Lanjutan: Sebagai studi lebih lanjut, hubungan antara strategi saat ini dan aspek keberlanjutan harus diselidiki secara rinci. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penerapan BSC yang berkelanjutan tidak mudah sehingga pemahaman yang lebih baik mengenai strategi saat ini memberikan rencana masa depan yang lebih baik untuk penerapan sistem pengukuran yang tepat.