Anda di halaman 1dari 7

PILAR KELIMA DARI BALANCE SCORECARD :

KEBERLANGSUNGAN

NICO SINAGA (123161078)


NATALIA CHRISTINA (123161075)
HARIYANI PUSPITA (123161048)
RIFKI SAPUTRA (123161084)
Pilar Kelima Balanced Scorecard: Keberlanjutan

TUJUAN :

PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MELIHAT LEBIH DEKAT ISU


KEBERLANJUTAN SEBAGAI PILAR KELIMA DARI BALANCED SCORECARD
YANG MENGGABUNGKAN MASALAH KEUANGAN DAN NON FINANSIAL KE
DALAM SISTEM MANAJEMEN KINERJA YANG KOMPREHENSIF.

BALANCE SCORECARD DIADOPSI OLEH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI


SELURUH DUNIA UNTUK MENERAPKAN STRATEGI PERUSAHAAN, SEHINGGA
DAPAT DIANGGAP SEBAGAI JEMBATAN UNTUK MENERAPKAN STRATEGI
KEBERLANJUTAN DAN MENGHUBUNGKAN TUJUAN KEBERLANJUTAN
PERUSAHAAN DENGAN TINDAKAN DAN HASIL KINERJA.
Metode Penelitian:
Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif
dengan menggunakan data sekunder yaitu tinjauan
literatur mengenai Balance Scorecard.
Kaplan dan Norton memperkenalkan sebuah metodologi
untuk menggabungkan masalah keuangan dan non-
keuangan ke dalam sistem manajemen kinerja yang
disebut Balance Scorecard (BSC).
Balance Scorecard adalah metodologi yang banyak
digunakan dalam lingkungan bisnis saat ini. Lebih dari
1000 organisasi 80% organisasi yang secara teratur
menggunakan BSC melaporkan peningkatan kinerja
operasi dan 66% di antaranya juga melaporkan adanya
peningkatan keuntungan. Ini digunakan tidak hanya di
bidang bisnis dan industri tetapi juga di organisasi
pemerintah dan nirlaba.
Hasil:
Keberlanjutan dan atau isu terkait dengan lingkungan yang
berkelanjutan merupakan salah satu elemen penting dalam
strategi organisasi saat ini. Untuk menerapkan strategi
berkelanjutan dalam organisasi model BSC dengan strategi
berkelanjutan memiliki 3 skenario yang mungkin sebagai
berikut;

Skenario pertama: Aspek lingkungan dan sosial dapat


diintegrasikan dalam empat dimensi standar yang ada.
Skenario kedua: Perspektif tambahan dapat dibuat untuk
memperhitungkan aspek sosial dan lingkungan.
Skenario ke-3: Scorecard lingkungan atau sosial tertentu
dapat dirumuskan.
Fokus utama penelitian ini adalah skenario kedua dimana perspektif
tambahan dapat diciptakan. Balance Scorecard berkelanjutan
adalah alat yang telah dikembangkan untuk fokus pada aspek
kualitatif dan berdasarkan pada BSC tradisional.
Tidak hanya menyediakan ruang lingkup yang lebih luas dengan
mengintegrasikan ketiga dimensi keberlanjutan namun juga
menyediakan metodologi untuk menjembatani kesenjangan antara
tingkat strategis dan operasi perusahaan.
Menambahkan perspektif baru dapat dianggap sebagai cara yang
sederhana untuk perusahaan di sisi lain, para pendukung
menunjukkan bahwa menghubungkan langkah-langkah
keberlanjutan menuju kesejahteraan ekonomi dan strategi
perusahaan mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin.
Kesimpulan:
Perusahaan masih berjuang untuk memahami
pentingnya dan menerapkan keberlanjutan strategi
yang benar.
Salah satu masalah terbesar perusahaan saat ini
bukanlah pemahamannya pentingnya keberlanjutan.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif ini setiap
perusahaan seharusnya sudah menyadari pentingnya
aspek keberlanjutan.
Sekarang mereka harus menyesuaikan sistem mereka
dengan beberapa strategi untuk kondisi lingkungan
bisnis yang berubah dengan cepat dengan menerima
keberlanjutan sebagai strategi inti mereka.
Studi Lanjutan:
Sebagai studi lebih lanjut, hubungan antara strategi saat ini
dan aspek keberlanjutan harus diselidiki secara rinci.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penerapan BSC
yang berkelanjutan tidak mudah sehingga pemahaman
yang lebih baik mengenai strategi saat ini memberikan
rencana masa depan yang lebih baik untuk penerapan
sistem pengukuran yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai