Oleh :
Defek septum ventrikel atau ventricular septal defeks (VSD) adalah kelainan
jantung bawaan berupa tidak terbentuknya septum antara ventrikel jantung kiri dan
kanan sehingga antara keduanya terdapat lubang (tunggal atau multiple) yang
saling menghubungkan. Kelainan VSD disebabkan oleh malformasi embrionik
septum interventrikularis.
Defek septum ventrikel atau ventricular septal defeks (VSD) adalah kelainan
jantung bawaan berupa tidak terbentuknya septum antara ventrikel jantung kiri dan
kanan sehingga antara keduanya terdapat lubang (tunggal atau multiple) yang
saling menghubungkan. Kelainan VSD disebabkan oleh malformasi embrionik
septum interventrikularis.
Perbedaan Jantung VSD
dan Normal
Klasifikasi
Berdasarkan lokasi lubang VSD di bagi menjadi tiga tipe, yaitu :
1. Perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila lubang terletak di daerah pars
membranaceae septum intaventricularis.
2. Subarterial doubly commited, bila lubang terletak di daerah septum
infundibuler dan sebagian dari batas defek dibentuk oleh terusan jaringan ikat
katup aorta dan katup pulmonar.
3. Muskuler, bila lubang terletak di daerah septum muskularis interventrikularis.
Gambar Klasifikasi VSD
berdasarkan letak lubang
Etiologi
Sebelum bayi lahir, ventrikel kanan dan kiri belum terpisah, seiring perkembangannya janin,
sebuah dinding / sekat pemisah antara kedua ventrikel tersebut normalnya terbentuk. Akan
tetapi, jika sekat itu tidak terbentuk sempurna maka akan timbul suatu keadaan penyakit
jantung bawaan yang disebut defek septum ventrikel (Ventrikular Septal Defeks). Penyebab
terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti (idiopatik), tetapi ada
beberapa faktor yang di duga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian
jantung bawaan (PJB) (Prema R, 2013 dalam Hidayat, 2014) yaitu :
Pada VSD berukuran kecil hanya terjadi pirau dari kiri ke kanan yang minimal
sehingga tidak terjadi gangguan hemodinamik yang berarti. Pada VSD berukuran
sedang dan besar terjadi pirau yang bermakna dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan
yang menyebabkan meningkatnya tekanan ventrikel kanan, yang bila tidak terdapat
obstruksi jalan keluar ventrikel kanan akan diteruskan ke arteri pulmonalis.
Pathway
Penatalaksanaan Medis
3. ada VSD besar dengan hipertensi pulmonar yang belum permanen : biasanya
pada keadaan menderita gagal jantung sehingga dalam pengobantannya
menggunakan digintalis. Bila ada anemia diberi transfusi eritrosit tepampat
selanjutnya diteruskan terapi besi. Operasi dapat ditunda sambil menunggu
penutupan spontan atau bila ada gangguan dapat dilakukan setelah berumur 6
bulan.
4. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen : operasi paliatif atau
operasi koreksi toltal sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis mengalami
arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan diberi beban yang berat
sekali dan akhirnya akan mengalami dekompensasi. Bila defek tidak ditutup,
kelebihan tekanan pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri
melalui defek.
Asuhan
Keperawatan