Anda di halaman 1dari 8

Igan Erlangga Dj (X IPS 4/11)

Rada Amisa Purwadita (X IPS 4/27)


Wulan Maynika Dewi (X IPS 4/37)
Dewa Putu Diamanta (X IPS 5/14)
Gst Gangga Hariwangsa (X IPS 5/19)
Sebagai kitab suci, Veda adalah sumber ajaran agama Hindu
sebab dari Vedalah mengalir ajaran yang merupakan
kebenaran agama Hindu. Ajaran Veda dikutip kembali dan
memberikan vitalitas terhadap kitab-kitab susastra Hindu pada
masa berikutnya. Dari kitab Veda-(Sruti) mengalirlah
ajarannya dan dikembangkan dalam kitab-kitab Smrti, Itihsa,
Purana, Tantra, Daraa dan Tatwa-tatwa yang kita warisi di
Indonesia.
PURANA
Purana adalah sejarah kuno yang berasal dari kata pura dan ana menjadi kata
Purana.Pura berarti kuno atau jaman kuno, dan ana berarti mengatakan. Jadi
purana berarti sejarah kuno yang berisikan tentang : Kisah para dewa, rsi kuno
dan raja-raja seperti halnya kisah raja-raja dan penguasa di Bali Kuno. Purana
juga berarti ceritra kuno, pencerita sejarah, koleksi cerita.Purana sebagai salah
satu daftar pustaka sejarah yang isinya menceritakan kisah - kisah kuno ataupun
kejadian yang telah lewat tersebut biasanya disebutkan : Ditulis diatas daun lontar
menjadi pedoman untuk kelanjutan dari pangemong dan pangempon pura
itu.Dalam purana tercatat nama leluhur warga yang merintis keberadaan sejarah
pura. Purana pun disimpan di pura yang biasanya dapat digunakan sebagai
sumber dari pedoman dalam penulisan artikel.
Bisa berupa Parwa, kisah epik, cerita, kakawin, sarana Pendidikan, kidung,
Dharma Gita untuk mengiringi pelaksanaan dari upacara panca yadnya.geguritan,
kisah menarik perjalanan atma menuju sorga atau neraka. Merupakan salah satu
kepustakaan lontar Bali yang disistematiskan pada saat didirikannya Gedong
Kirtya (1928). Itihasa disebutkan adalah jenis epos, cerita yang sangat menarik
sebagai bagian dari Upaweda yang berisikan ajaran filsafat yang amat tinggi.
Ditinjau dari arti Itihasa berasal dari kata Iti, ha dan asa artinya adalah
sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya maka Mahabharata itu gambaran
sejarah, yang memuat mengenai kehidupan keagamaan, sosial dan politik
menurut ajaran Hindu di Bali.
Arthasastra adalah pokok-pokok pemikiran kepemimpinan seorang Rajadharma atau pula
Dandaniti dalam mengemban tugas-tugas kenegaraan. Arthasastra sebagai bagian dari
Upaweda, yang juga berisikan ajaran filsafat yang amat tinggi Dengan mengenal
gambaran sejarah seperti halnya termuat dalam lontar dan itihasa sehingga para
pemimpin dapat mewujudkan tujuan bersama seperti yang dicita-citakan bersama,sebuah
keharmonisan untuk mencapai ketentraman bersama yaitu jagadhita sebagai penerapan
ajaran karma marga untuk kemasyhuran dan kewibawaan dalam menata kehidupan
keagamaan dan sosial politik di masyarakat. Pengetahuan Arthasastra ini juga
mengingatkan kita pada seorang Maha Rsi Canakya yang dahulu sebagai seorang
konseptor dalam penataan sistem pemerintahan di Kerajaan Magadhayang saat itu
dipimpin oleh putra mahkota bernama Chandra Gupta yang memerintah kurang lebih tahun
350 SM.
Ayur Weda adalah kitab yang berisikan filsafat kehidupan, baik etis maupun medis yang
menyangkut bidang kesehatan jasmani dan rohani dengan berbagai sistem sifatnya. Kitab ini
disebutkan sebagai bagian dari Upaweda.Oleh karena demikian, maka luas lingkup ajaran yang
dikodifikasikan di dalam Ayur Weda meliputi bidang yang amat luas dan merupakan hal-hal
yang hidup.
Menurut isinya, Ayur Weda meliputi delapan bidang ilmu, yaitu :
1. ilmu bedah,
2. ilmu penyakit,
3. ilmu obat-obatan (seperti : usada, "pengobatan tradisional Bali" dll),
4. ilmu psikotherapy,
5. ilmu pendidikan anak-anak (ilmu jiwa anak),
6. ilmu toksikologi,
7. ilmu mujizat, dan
8. ilmu jiwa remaja
Gandharwaweda adalah kelompok wedangga yang membahas berbagai aspek
cabang ilmu seni. Ada beberapa buku penting yang termasuk Gandharwaweda
ini yaitu : Natyasastra (yang meliputi Natyawedagama dan Dewadasasahasri),
Rasarnawa, Rasaratnasamuscaya dan lain-lain yang sebagaimana disebutkan
pengertian Gandharwaweda dalam ladang informasi, Kitab Natyasastra tersebut
ditulis oleh Bharata :
Natya berarti tari-tarian, karena itu isinya pun jelas menguraikan tentang seni
tari dan musik. Sebagaimana diketahui musik, tari-tarian dan seni suara tidak
dapat dipisahkan dari agama.
Bahkan Siva terkenal sebagai Shiva Natarja yaitu Dewa atas ilmu seni tari.

Anda mungkin juga menyukai