BIOTEKHNOLOGI

MIKROBA DAN NUTRISI TANAMAN,

MIKROBA DAN NUTRISI HEWAN

BIOLOGY DEPARTMENT
1

MIKROBA & NUTRISI TANAMAN

LINGKUNGAN TEMPAT MIKROORGANISME TUMBUH ANTARA HEWAN
& TUMBUHAN BERBEDA : TEMPERATUR, TRANSFER MIKROBA.
TANAH SBG HABITAT MIKROBA
KEBANYAKAN MIKROBA TUMBUH PD PERMUKAAN PARTIKEL TANAH.
-PENGUJIAN PARTIKEL TANAH BERDASAR MIKROBA : MIKROSKOP
FLUORESCENS DG PEWARNAAN FLUORESCENT ANTIBODY,
MIKROSKOP ELEKTRON (SEM).
SALAH SATU FAKTOR UTAMA AKTIVITAS MIKROBA DLM TANAH : AIR
TERSEDIA AIR : KOMPOSISI TANAH, DRAINASE HUJAN & PENUTUP
TANAMAN
2

AIR DIPEROLEH DLM TANAH : 2 CARA

1. ABSORPSI PD PERMUKAAN
2. AIR BEBAS YANG ADA DI LAPISAN-LAPISAN TIPIS ATAU FILM YANG
ADA DIANTARA PARTIKEL TANAH
STATUS NUTRIEN DLM TANAH : FAKTOR LAIN YG UTAMA
PD AKTIVITAS MIKROBA
-AKTIVITAS MIKROBA TERBESAR : LAPISAN PERMUKAAN KAYA
ORGANIK (RIZOSPHERE). BBRP TANAH BERKARBON TIDAK MENJADI
NUTRIENT PEMBATAS TETAPI MALAHAN MENYEDIAKAN NUTRIENT
INORGANIK SEPERTI PHOSPHOR DAN NITROGEN MEMBATASI
PRODUKTIVITAS MIKROBIAL.

MIKROBIOLOGI TANAH YG LEBIH

DALAM DARI PERMUKAAN TANAH
-LETAK : BBRP RATUS METER DR PERMUKAAN
TANAH
-KEDALAMAN 300 MTR (MIKROBA SUB
PERMUKAAN DLM TANAH) : MIKROBA YG
DIISOLASI : MIKROBA TDK MENUNJUKKAN
HUBUNGAN YG TERTUTUP DG MIKROBA YG
TINGGAL DI LAPISAN PERMUKAAN ATAS TANAH
(AKSES KUNCI NUTRISI)---
SCR BIOGEOKIMIA KEBERADAAN MIKROBIA
DISINI SANGAT KECIL DIBANDINGKAN DENGAN5

-AKTIVITAS

METABOLIK MICROORGANISME SUB

PERMUKAAN DLM TANAH KEMUNGKINAN
PERIODENYA SANGAT PANJANG, BERTANGGUNG
JAWAB UNTUK BBRP MINERALISASI KOMPONEN
ORGANIK DAN MELEPASKAN PRODUK KE DLM
AIR TANAH .
POTENSI KATABOLISME OLEH MIKROBA (SUB
PERMUKAAN DLM TANAH) YG MELEPASKAN
SUBSTANSI BERACUN DARI TANAH KE DALAM AIR
TANAH.
CONTOH : BENZENA, ZAT KIMIA PERTANIAN
6

O HORIZON
LAPISAN TIDAK TERDEKOMPOSISI MATERIAL TANAMAN

A HORIZON
PERMUKAAN TANAH (TINGGI BAHAN ORGANIK,
WARNA HITAM, COCOK UNTUK PERTANIAN; TANAMAN DAN
MIKROBA TUMBUH DISINI; AKTIVITAS MIKROBA TINGGI

B HORIZON
SUBSOIL (MINERAL, HUMUS DLL TERLEPAS DR PERMUKAAN
TANAH TERAKUMULASI DISINI; SEDIKIT BAHAN ORGANIK;
AKTIVITAS MIKROBA LEBIH RENDAH LAYER DIBANDINGKAN
HORIZON A

C HORIZON
DASAR TANAH (PERKEMBANGAN SECARA LANGSUNG
DARI BEDROCK; AKTIVITAS MIKROBA UMUMNYA SANGAT
RENDAH

BEDROCK

INTERAKSI TANAMAN - MIKROBA

TANAMAN SEHAT --- NUTRIENT
--- KARAKTERISTIK TANAH
--- MIKROBA --- MENGUNTUNGKAN
--- MERUGIKAN
MENGUNTUNGKAN -- MENGHAMBAT MIKROBA
PATOGEN
-- DETOKSIFIKASI RACUN
--- MELARUTKAN MINERAL
--- MENYERAP NUTRIEN & AIR
8

1. PADA AKAR
PD TANAMAN ------- AKAR TANAMAN KONSENTRASI NUTRIEN YG
TINGGI ----- AKTIVITAS MIKROBA UTAMA
AKAR TANAMAN ---- GULA, ASAM AMINO, HORMON & VITAMIN
------ STIMULASI PERTUMBUHAN BAKTERI & FUNGI
RHIZOSPHERE --- DAERAH SEKITAR AKAR DG ZONE AKTIVITAS
MIKROBA YG TINGGI.
TANAH MENEMPEL PD PERMUKAAN AKAR : RIZOPLAN
CONTOH :
-AZOSPIRILLUM & AZOTOBACTER : PENGIKATAN N DI RHIZOSPHER
9

10

-CLOSTRIDIA : N UTK ELLGRASS & TURTLE GRASS

- BEGGIATOA : OKSIDASI H2S PD TANAMAN PADI
- AGROBACTERIUM, ARTHROBACTER, PSEUDOMONAS -- AIA,
GIBBERILLIN
-MIKROBA PEREDUKSI FOSFAT -- MENURUNKAN FOSFAT DR
SENYAWA.
CONTOH : FLUOFOSFAT : DIPAKAI TANAMAN
1.1MYCHORRHIZA
YAITU : SIMBIOSIS JAMUR & AKAR TANAMAN ---- FUNGI
MIKORIZA.
MYCORHIZA ----- EKTOMYCHORHIZA : MEMBUNGKUS SEKITAR
AKAR & SEDIKIT YG PENETRASI
----- ENDOMYCHORHIZA : MISELIUM JAMUR

11

12

FUNGSI MYCHORRHIZA:
1. MENINGKATKAN KECEPATAN PENYERAPAN NUTRIEN DR DLM
TANAH
2. MERANGSANG PERTUMBUHAN TANAMAN : AUXIN, GIBBERLIN,
VITAMIN, ASAM ELMAK & SITOKININ
3. MELINDUNGI AKAR DR PATOGEN
1.1.1 EKTOMIKORRHIZA
-DIJUMPAI PD POHON DI HUTAN
-KARAKTERISASI : AKAR PANJANG & PENDEK. PENDEK : CABANG
DIKOTOM
FUNGSI EKTOMIKORHIZA -- MELIND. AKAR DR PATOGEN :
-PRODUKSI ANTIBIOTIKA & ASAM ORGANIK
-PENGHALANG FISIK
-STIMULASI AKAR MENGELUARKAN SENY. KE RIZOSPHIR---
HAMBAT FUNGI LAIN

13

-BIJI PINUS (FUNGI PISOLITHUS) --- MENGURANGI KEMATIAN

PINUS PD TANAH RENDAH PHOSPHAT.
-PISOLITHUS TIENTORIUS ---- MELUASKAN AREA PERMUKAAN
AKAR.
- BIJI PINUS + FUNGI MYCORRHIZA : TUMBUH LEBIH CEPAT.
1.1.2. ENDOMYCORHIZA
-PD TANAH MISKIN : MELARUTKAN FOSFAT & MENINGKATKAN
PENGASAMAN.
CONTOH : TANAMAN GANDUM, JAGUNG.
14

15

BINTIL AKAR

16

1.2. BINTIL AKAR

-INFEKTIF PD AKAR POLONG-POLONGAN --- NODUL
-OLEH BAKTERI RHIZOBIUM SP & BRADYRHIZOBIUM
MORFOLOGI BAKTERI :
-GRAM NEGATIF
-MOTIL
-BTK BATANG

17

18

19

PROSES NODUL
SEL NORMAL TERINFEKSI : NEKROSIS DDAN
DEGENERASI
SEL TETRAPLOID : NODULE
SLL PD AKAR SEJUMLAH KECIL SEL
TETRAPLOID TJD SCR SPONTAN ALAMI DAN
PEMBELAHAN SEL MENGHASILKAN SPT
TUMOR : NODUL
PD KULTUR : RHIZOBIA MENGHASILKAN
SITOKININ : MENYEBABKAN PEMBEELAHAN
SEL TETRAPLOID
20

TERBENTUK BAKTEROID
MULTIPLIKASI BAKTERI DLM SEL TETRAPLOID
MEMBTK BAKTEROID
BAKTEROID DIKKL OLEH BAGIAN DR MEMBRAN SEL
TANAMAN DISEBUT MEMBRAN PERIBAKTEROID
STL MEMBTK BAKTEROID FIXASI NITROGEN
DIMULAI
DETERIORASI NODUL MELEPASKAN BAKTERI KE
TANAH
BENTUK BAKTEROID : MAMPU MEMBELAH,
SEJUMLAH KECIL BERBENTUK BATANG YG
DORMAN
21

22

-SIMBIOSIS RHIZOBIUM & BRADYRHIZOBIUM

-NUTRIEN DR TANAMAN
- BAKTERI : FIXASI NITROGEN
-NITROGEN YG DIGUNAKAN : ORGANIK/INORGANIK
-BIOKIMIA NITROGEN ORGANIK : ENZIM
TRANSASETILASE DAN ASAM AMINO DEHIDROGENASE
MENGKATALISIS REDUKSI ASSIMILASI AMONIA DARI
LINGKUNGAN.
- 1 AMONIA DITAMBAHKAN KE DLM KLP AMONIA
GLUTAMAT, AMINO KMD DITRANSFER KE KARBON
OLEH ENZIM TRANSAMINASE

23

-PROSES TRANSAMINASE KLP AMINO DR GLUTAMAT

BERPINDAH KE KLP KETO DARI -ASAM KETO
MEMBTK ASAM AMINO BARU DAN TURUNAN ASAM
KETOGLUTARIK DARI GLUTAMAT.
-FUNGSI DR GLUTAMAT DEHIDROGENASE DAN
TRANSAMINASE, AMONIA DAPAT TERASSIMILASI
MENJADI BERBAGAI ASAM AMINO.
-TDK SEMUA ORGANISME MENGGUNAKAN JALUR INI.
-ASSIMILASI AMONIA LAINNYA YANG SANGAT PENTING
JUGA : MLL ENZIM GLUTAMIN SINTHETASE
24

REAKSINYA
ENZIM INI MENGKATALISIS PENAMBAHAN
AMONIA KE GLUTAMAT MENJADI GLUTAMIN
ENZIM GLUTAMAT SINTASE MENGKATALISIS
PEMINDAHAN KLP AMIDA DARI GLUTAMIN KE KETOGLUTARAT MEMBTK 2 MOLEKUL GLUTAMAT
KEDUA REAKSI DITAMBAHAKAN, REAKSI YG
TERJADI : KONVERSI 1 MOLEKUL KETOGLUTARAT DAN 1 MOLEKUL AMONIA
MENJADI GLUTAMAT DG MENGGUNAKAN 1
ENERGI TINGGI PHOSPHAT YG TERIKAT PD ATP

25

O
HO C

O
(CH2)2 CH COO-

+ ATP + NH3

H2N

NH2

C (CH2)2 CH COO + ADP +Pi

NH2

GLUTAMATE

GLUTAMATE

-KETOGLUTARAT

GLUTAMINE

-KETOGLUTARAT

NH2

+ ATP

2 GLUTAMATE

GLUTAMATE + ADP + Pi

26

PEMBENTUKAN NODUL PD TANAMAN OLEH BAKTERI

RHIZOBIUM

TANAMAN

PEMEBENTUKAN
NODUL OLEH

PERTUMBUHAN

1.

KACANG POLONG

CEPAT

2.

BUNCIS

RHIZOBIUM
LEGUMINOSARUM
R. PHASEOLI

3.
4.
5.

CLOVER
ALFALFA
KEDELAI

R. TRIFOLII
R. MELILOTI
BRADYRHIZOBIUM
JAPONICUM

CEPAT
CEPAT
LAMBAT

CEPAT

27

-PD TANAMAN NON LEGUMINOSAE

-ALNUS, MYRICA, CEANOTHUS, COMPTONIA : ACTINOMYCETES,
GENUS FRANKIA.
-AZOTOBACTER VIRELANDII : PRODUKSI AMONIA & MENGIKAT N
PD AKAR TANAMAN SEREALIA : DITAMBAHKAN PUPUK N
2. PADA DAUN
-MIKROBA PD PERMUKAAN DAUN (PHYLLOSPHERE)
-KONDISI KELEMBABAN YG TINGGI
-MENGHASILKAN GETAH/LENDIR
-MEMFIXASI NITROGEN
28

MIKROBA TANAH DAN KESEHATAN TANAMAN

BAKTERI : BACILLUS, AGROBACTERIUM,
PSEUDOMONAS
MELINDUNGI
TANAMAN
FUNGI : TRICODERMA, PYTHIUM, LASTISANIA,
CHAETOMIUM
DI LAPANGAN :
UMBI KENTANG +PSEUDOMONAS--- HASIL MENINGKAT 30%
1. PENELITIAN : PS FLUORESCENS + PS. PUTIDA :
ANTIBIOTIKA--HAMBAT MIKROBA PATOGEN
2. PSEUDOMONAS MENGIKAT BESI PD RIZOPLAN ----
MENGHAMBAT MIKROBA, MERANGSANG PERTUMBUHAN TAN.
29

MIKROBA DAN NUTRISI HEWAN

MIKROBA --- HEWAN --- SIMBIOSIS MUTUALISME
HEWAN SIMBION :
-TERMITE
-RUMINANSIA
BAKTERI INTESTINAL
FLORA MIKROBA
1. --- ASAM, POLISACCHARIDA, PROTEIN, VITAMIN
2. MEMBANTU PROSES PENCERNAAN
3. MELINDUNGI INTESTINAL DARI MIKROORGANISME PATOGENIK

30

HEWAN GNOTOBIOTIK :
-HWN DIPELIHARA
-TIDAK ADA MIKROBA
-ABNORMAL THD PENYAKIT OLEH PATOGEN UMUM
-SENSITIF THD MIKROBA NONPATOGEN
CONTOH :
ORGANISME RETIKULOENDOTELIAL:
-SISTEM KEKEBALAN PD SEL TDK BERKEMBANG
-TDK DISTIMULASI OLEH ANTIGEN MIKROBA.
PD KELINCI GNOTOBIOTIK, TIKUS, MARMUT : CECUM MEMBESAR
VITAMIN K DITAMBAHKAN PD HEWAN GNOTOBIOTIK : TDK ADA
E.COLI
31

RUMINANSIA
INTESTINE RUMINANSIA :
-BANYAK MIKROBA--- MEMECAH SELLULOSA &
HEMISELLULOSA --- MATERI TANAMAN MJD ASAM
--DIABSORPSI

32

C6H12O6 ------ ASETAT + PROPIONAT + BUTYRAT + CO2 +

H2 + CH4
PERTUMBUHAN MIKROBA RUMEN :
-VITAMIN, PROTEIN, GULA ----- BIOMASSA---
DICERNA DLM LAMBUNG --- USUS HALUS
(PENYERAPAN) : ASAM AMINO, VITAMIN---- DARAH &
JARINGAN

33

34

HEWAN DG BERAT 70 KG :
-120 GR FESES PERHARI
-+ 1011 BAKTERI/GR FESES
FERMENTASI PD USUS BESAR : ASAM ASETAT, PROPIONAT, ASAM
BUTYRAT, H2, CO2 & METANA
ASAM DIABSORPSI OLEH DARAH. ASAM YG TERTINGGAL DLM
FESES : MENGHAMBAT BAKTERI MENGUNTUNGKAN : INFEKSI USUS
-H2 & CH4 : DIABSORPSI OLEH DARAH---- PARU-PARU--DIKELUARKAN
-GAS : ANGIN
BAKTERI PD USUS BESAR :
-BACTEROIDES (45%)
-EUBACTERIUM (25%)
-PEPTOCOCCUS (15%)
-FUSOBACTERIUM (10%)
-ENTEROBACTERIACEAE (<0,5%)
-STREPTOCOCCUS : < 0,5% DR BAKTERI LAIN

35

FERMENTASI OLEH BBRP BAKTERI RUMEN

ORGANISME
PRODUK FERMENTASI
DEKOMPOSER SELLULOSE
BACTEROIDES SUCCINOGENES
BUTYRIVIBRIO FIBRISOLVENS
RUMINOCOCCUS ALBUS
CLOSTRIDIUM LOCHHEADII
DEKOMPOSER TEPUNG
BACTEROIDES AMYLOPHILUS
BACTEROIDES RUMINICOLA
SELEMONAS RUMINANTIUM
SUCCINOMONAS AMYLOLYTICA
STREPTOCOCCUS BOVIS
PERURAIAN LAKTAT
SELENOMONAS LACTILYTICA
PEPTOSTREPTOCOCCUS ELSDENII

SUKSINAT, ASETAT, FORMAT

ASETAT, FORMAT, LAKTAT,
BUTYRAT, H2, CO2
ASETAT, FORMAT, H2, CO2
ASETAT, FORMAT, BUTIRAT, H2,
CO2

FORMAT, ASETAT, SUKSINAT

FORMAT, ASETAT, SUKSINAT
ASETAT, PROPIONAT, LAKTAT
ASETAT, PROPIONAT, SUKSINAT
LAKTAT
ASETAT, SUKSINAT
36
ASETAT, PROPIONAT, BUTIRAT,

FERMENTASI OLEH BBRP BAKTERI RUMEN

ORGANISME
PRODUK FERMENTASI
PENGURAI PEKTIN :
LACHNOSPIRA MULTIPARUS

ASETAT, FORMAT,
LAKTAT, H2, CO2

METHANOGENS:
METHANOBREVIBACTER RUMINANTIUM
METHANOMICROBIUM MOBILE

CH4 (DARI H2 + CO2 ATAU

FORMAT)
CH4 (DARI H2 + CO2 ATAU
FORMAT)

37

POLIMER KOMPLEKS
(SELLULOSA, POLISACCHARIDA LAIN, PROTEIN)
SELLULOLITIK & BAKTERI
HIDROLITIK LAIN

HIDROLISIS

MONOMER
GULA, ASAM AMINO
BAKTERI FERMENTATIF

ACETAT

H2 + CO2
ACETOGEN

FERMENTASI

ACETOGENESIS

ACETAT

PROPIONAT
BUTYRAT
PRODUKSI H2,

FERMENTA

ASAM LEMAK,

SI

OKSIDASI
BAKTERI

METHANOGEN

(SYNTROPS)

H2 + CO2

METHANOGEN

METHANOGENESIS

METHANOGEN

CH4

ACETAT

38

KARBOHIDRAT
ASAM SUKSINAT
ASAMPROPIONAT +
CO2

ASETILMETIL KARBINOL

ASAM ASETAT + ASAM

FORMAT

GLUKOSA

ASAM LAKTAT

ASAM PIRUVAT

ASETALDEHIDE

2,3-BUTILEN GLIKOL
ASAM OKSALOASETAT +
ASETIL Ko-A + CO2

H2 + CO2

ETIL ALKOHOL
ASETIL Ko-A
ASAM ASETAT
ASAM ASETOASETAT

TCA CYCLE
ASETON

ASAM BUTIRAT

BUTIL ALKOHOL
ISOPROPIL ALKOHOL

ASAM HIDROKSIBUTIRAT

39

-MIKROBA DLM RUMEN :

1. BAKTERI :
BACTEROIDES, BUTYRIVIBRIO, RUMINOCOCCUS, CLOSTRIDIA,
SELENOMONA, SUCCINIMONAS, STREPTOCOCCUS,
PEPTIDOCOCCUS, LACHNOSPIRA, METHANOBACTERIUM,
SUCCINIVIBRIO.
ENTEROBACTERIACEAE : TDK ADA (<0,00001%)
2. PROTOZOA : CILIATA --- MEMFERMENTASI
SELLULOSA/TEPUNG
- JML PROTOZOA < BAKTERI
- KEHADIRANNYA 40% DR MASA SEL & PROTEIN
3. FUNGI ANAEROB :-MEMUDAHKAN BUANG AIR
-MEMBANTU PENCERNAAN LIGNOCELLULOSE
40

METABOLISME MIKROBA RUMEN ----- DPT DIMODIFIKASI DG

ANTIBIOTIKA
CONTOH : ANTIBIOTIKA MONENSIN ---- DITAMBAHKAN PD
MAKANAN SAPI
MENGUNTUNGKAN :
-MEMAKAN MAKANAN LEBIH SEDIKIT
-MENGHAMBAT PRODUKSI H2 & CO2
-TDK MEMPRODUKSI METAN

PENINGKATAN PROD.
PROPIONAT
GLUKOSA (HATI)
MENINGKATKAN PROT

,
MENURUNKAN LEMAK
SUSU
41

KERUGIAN : HARGA SUSU LEBIH RENDAH

CARNIVORA & OMNIVORA

ENZIM
GLIKOGEN, LEMAK & PROTEIN (DR DAGING) YG DIMAKAN --------
DLM RONGGA MULUT, LAMBUNG & USUS HALUS TERMASUK PROT &
KARBOHIDRAT TANAMAN.
SELLULOSA & HEMISELLULOSA, PEKTIN BUAH & SAYURAN TDK
DIHIDROLISIS OLEH ENZIM-----USUS BESAR + MIKROORGANISME
N DIDAPT DR UREA
(DR DARAH)
42

BIOTEKHNOLOGI

PENTINGNYA MIKROBA DALAM INDUSTRI,

FERMENTASI

BIOLOGY DEPARTMENT
43

PENTINGNYA MIKROBA DALAM

INDUSTRI
ISOLASI MIKROBA YANG DIGUNAKAN DLM
INDUSTRI
PATEN MIKROBA UNTUK INDUSTRI
MIKROORGANISME UNGGUL YANG
DIGUNAKAN DLM INDUSTRI
JENIS PRODUK INDUSTRI MIKROBA
FERMENTASI OLEH MIKROBA (TIPE DAN
REAKSINYA) DAN FERMENTASI MAKANAN
44

PENTINGNYA MIKROBA DLM INDUSTRI

MIKROBA YG DIGUNAKAN DLM INDUSTRI :
-SEDIKIT DITEMUKAN DI ALAM : DIISOLASI-----KONDISI YG
KHUSUS----- DIKULTUR----PATEN
-METABOLIT SPESIAL ----- (STRAIN MIKROBA) :
MUTASI/REKOMBINASI
SUMBER MIKROBA UTK INDUSTRI : ALAM ---- ISOLASI (LAB).
-DLM SKALA BESAR : MODIFIKASI
CONTOH :
-PENICILLIUM CHRYSOGENUM
* PERTAMA KALI DIPRODUKSI SKALA BESAR : 1-10 g/ml
* DIMODIFIKASI : KRN SELEKSI & DIMUTASI MENINGKAT : 50.000
g/ml ---- PATEN
45

SINGKAT
AN
ATCC

NAMA

LOKASI

AMERICAN TYPE CULTURE

COLLECTION
CENTRAALBUREAU VOOR
SCHIMMELCULTURE

ROCKVILLE, MD USA

CCM

CZECHOSLOVAKIA COLLECTION OF
MIKROORGANISME

CDDA

CANADIAN DEPARTMENT OF
AGRICULTURE
COLLECTION OF INSTITUTE
PASTEUR
DEUTSCHE SAMMLUNG VON
MIKROORGANISMEN

J.E. PURKYNE
UNIVERSITY, BRNO,
CZECHOSLOVAKIA
OTTAWA,CANADA

CBS

CIP
DSM
FAT

FACULTY OF AGRICULTURE, TOKYO

UNIVERSITY

BAARN, NETHERLANDS

PARIS, FRANCE
GTTINGEN, FEDERAL
REPUBLIC OF
GERMANY
TOKYO, JAPAN
46

SINGKAT
AN
IAM
NCIB
NCTC
NRRL
CMI

NAMA

LOKASI

INSTITUTE OF APPLIED
MICROBIOLOGY
NATIONAL COLLECTION OF
INDUSTRIAL BACTERIA

UNIVERSITY OF
TOKYO, JAPAN
ABERDEEN, SCOTLAND

NATIONAL COLLECTION OF TYPE

CULTURES
NORTHEN REGIONAL RESEARCH
LABORATORY
COMMONWEALTH MYCOLOGICAL
INSTITUTE

LONDON,UK
PEORIA, IL USA
KEW, UK

47

MIKROORGANISME UNGGUL YG DIGUNAKAN DLM

INDUSTRI
1. ORGANISME NON-PATOGEN
2. KULTUR MURNI (TERMASUK BEBAS FAGE)
3. GENETIK : STABIL
4. TUMBUH DG CEPAT & KUAT DLM FERMENTOR
5. MENGHASILKAN PRODUK DLM JANGKA WKT PENDEK
6. MAMPU MELINDUNGI DIRINYA SENDIRI DR KONTAMINASI
7. MAMPU DISIMPAN DLM JANGKA WKT YG LAMA
8. MAMPU MEMPRODUKSI PRODUK TUNGGAL
9. MUDAH MENERIMA PERUBAHAN OLEH BAHAN-BAHAN MUTAGENIK
48

JENIS PRODUK INDUSTRI MIKROBA

-ADA BBRP TIPE :
I. SEL MIKROBA
1. UTK MAKANAN (YEAST, PST)
2. UTK INOKULASI (RHIZOBIUM, BRADYRHIZOBIUM), BAKTERI
ASAM LAKTAT (FERMENTASI PRODUK SEHARI-HARI)
1. UTK MAKANAN (YEAST)
PEMBUATAN :
KULTUR STOK ---- KULTUR PD FLASK (MEDIUM CAIR) --- KULTUR
SEL (SEED KULTUR) ----PRODUKSI PD FERMENTOR
(INTERMEDIATE FERMENTOR + MEDIUM STERIL + ANTIBUSA + PH
TERKONTROL) ---- KONSENTRASI, PENCUCIAN----- PENYIMPANAN
49

PROTEIN SEL TUNGGAL

BAHAN BAKU :
1. MINYAK BUMI----- PETRO-PROTEIN
2. TEPUNG TAPIOKA, MOLASE, BUANGAN PABRIK KERTAS (SULFIT)
------ KARBO-PROTEIN
JENIS MIKROBA PEMROSES PST
KELOMPOK
JENIS YG BERPERAN
BAKTERI

JAMUR

BACILLUS, HYDROGENOMONAS, MATHANOMONAS,

PSEUDOMONAS
CANDIDA, RHODOTULA, ENDOMYCOPSIS,
SACCHAROMYCES
PLEUROTUS, AGARICUS, LENTINUS

MIKROALGE

CHLORELLA, SCENEDESMUS, SPIRULINA

RAGI

50

UTK INOKULASI :
-RHIZOBIUM ------PENINGKATAN PRODUKSI
------ PENYUBURAN TANAH
-------PENGONTROLAN PENCEMARAN

51

1. PENINGKATAN PRODUKSI
-PD
KACANG KEDELE PRODUKSI/Ha
NAMA
INOKULAN

KETERANGAN

1.
2.

NITRAGIN/AS
LEGIN/FAK.
PERTANIAN UGM

1,4 TON

JENIS-STANDAR

1,0 TON

DLM PENGEMBANGAN

3.

LM005/ITB/LAB.MIKROB

1,1 TON

CONTOH UTK
DIKEMBANGKAN

4.

TANAH DR KEBUN
KEDELE

0,7 TON

52

2. PENYUBURAN TANAH
-SBG PUPUK HIJAU : MENGIKAT N UDARA +
MEMPERTAHANKAN/MENINGKATKAN SIFAT FISIK TANAH
3. PENGONTROLAN PENCEMARAN : MENDEGRADASI INSEKTISIDA
DLM TANAH

II. PRODUKSI ENZYM :

-AMYLASE, PROTEASE/RENIN, LIPASE, GLUKOSA ISOMERASE,
PENICILIN ASILASE.

53

BIAKAN MURNI
PENGAKTIFAN PD MEDIA DEDAK UTK
PERBENIHAN SPORA
INKUBASI (20-450C, 1-7 HARI)
CARA EKSTRAKSI DG AIR/BUFFER
FILTRASI
RESIDU

EKSTRAK MENGANDUNG
ENZIM

PENGERINGAN
PENGGILINGAN
PENGAYAKAN

PREPARAT ENZIM DLM

SUBSTRAT DEDAK

54

PABRIKASI SENYAWA KIMIA DAN ENZIM

CONTOH :
A. AMILASE (HIDROLISIS PATI DLM PRODUKSI GULA, INDUSTRI
PATI, ALKOHOL, ROTI, KERTAS, TEKSTIL, DETERJEN).
-MIKROBA :
1. BAKTERI : BACILLUS SUBTILIS, B. CEREUS, LACTOBACILLUS,
PROTEUS, PSEUDOMONAS
2. FUNGI : ASPERGILLUS, PENICILLIUM, RHIZOPUS, MUCOR,
NEUROSPORA

55

B. PROTEASE ---- INDUSTRI :

-DETERJEN, SUSU, OBAT-OBATAN, PENYAMAKAN KULIT,
MAKANAN, PENGOLAHAN LIMBAH.
-MIKROBA
1. BAKTERI : B. LICHENIFORMIS, B. PUMILUS, STREPTOCOCCUS
RECTUS, STREPTOMYCES FRADIAE
2. FUNGI : ASPERGILLUS
C. GLUKOSA ISOMERASE
GLUKOSA ----- FRUKTOSA : ISOMERISASI
SUMBER ; BAKTERI : DLM INDUSTRI SOFT DRINK
-PENGHENTIAN GLUKOSA ISOMERASE YG MENGANDUNG SEL
BAKTERI B. COAGULANS OLEH HUBUNGAN SILANG DG
GLUTARALDEHID ----- SIRUP FRUKTOSA BISA DIGUNAKAN

56

D. PENICILIN ASILASE.
-DIGUNAKAN DLM INDUSTRI PEMBUATAN PENISILIN SEMI-SINTETIK
-DIHASILKAN OLEH FUNGI : PENICILLIUM CRHRYSOGENUM
-PROPICILLIN, METHICILLIN, OXACILLIN, AMPICILLIN,
CARBENICILLIN
III. METABOLIT MIKROBA :
ETHANOL, ASAM ASETAT, ASAM LAKTAT, GROWTH FACTOR (ASAM
AMINO, VITAMIN), AGEN PHARMAKOLOGI/METABOLIT SEKUNDER
(FASE STASIONER)--- (ANTIBIOTIKA, STEROID).

57

SUBSTRAT
PERTUMBUHAN

SEL

METABOLIT
PRIMER

SUBSTRAT
PERTUMBUHAN

SEL

METABOLIT
PRIMER

METABOLIT SEKUNDER
METABOLIT
SEKUNDER

58

1. ETHANOL
C6H12O6 ---- 2C2H5OH + 2 CO2 + ENERGI
MIKROBA :
- FUNGI
BAHAN DR PATI : SACCHAROMYCES CEREVISIAE &
SACCHAROMYCES ELLIPSOIDEUS
BAHAN LAKTOSA DR WHEY : CANDIDA PSEUDOTROPICALIS
-BAKTERI : ACETOBACTER SUBOXIDANT, PSEUDOMONAS
LINDUERI
2. ASAM ASETAT
METODE :
1. PROSES LAMBAT : METODE PRANCIS & ORLEANS
2. PROSES CEPAT : GENERATOR
3. CARA ASETATOR (ASETIFIKASI KULTUR TERENDAM) : A. 59
ACETY

BAHAN BAKU : ALKOHOL

REAKSI : OLEH ACETOBACTER
2CH3CH 2OH + --- 2CH3CHO + 2H2O
2CH3CHO + O2 ----- 2CH3COOH
OLEH A. XYLINOIDES, A. ORLEANSE, A. ACETIGENUM
2CH3COOH + O2 ---- 2CO2 + 2H2O

3. ASAM LAKTAT
BAHAN BAKU : LAKTOSA DARI WHEY
MIKROBA : LACTOBACILLUS SP
REAKSI :
LACTOBACILLUS DELBRUCKII
C6H12O6 --------------------------------------------------- 2CH3CHOHCOOH

60

BAKTERI ASAM LAKTAT :

-HOMOFERMENTATIF : STREPTOCOCCUS FAECALIS, S.
LIQUIFACIENS
-HETEROFERMENTATIF : LEUCONOSTOC MESENTEROIDES,
LACTOBACILLUS BREVIS, L. PENTOACETICUM
4. GROWTH FACTOR
1. ASAM AMINO
-DIGUNAKAN DLM INDUSTRI MAKANAN
- SBG MAKANAN TAMBAHAN
- PENGOBATAN
- SBG STARTER DLM INDUSTRI KIMIA

61

ASAM AMINO YG DIGUNAKAN DLM INDUSTRI MAKANAN

ASAM AMINO
MAKANAN
TUJUAN
1.

GLUTAMAT (MSG)

MAKANAN

2.

ASPARTAT
&ALANINE
GLYCINE
CYSTEIN

JUS BUAH

3.
4.

PEMANIS MAKANAN
ROTI
JUS BUAH

5.

TRYPTOPHAN +
HISTIDIN

6.

ASPARTAM

MENINGKATKATKAN
RASA
RASA
MENINGKATKAN RASA
MENINGKATKAN
KUALITAS
ANTIOXIDAN

MAKANAN, SUSU
KERING

ANTIOXIDAN,
MENCEGAH
KETENGIKAN

MINUMAN RINGAN

PEMANIS RENDAH
KALORI

7.

LYSINE

ROTI (JEPANG)

TAMBAHAN MAKANAN

8.

METHIONIN

PRODUK KEDELE

TAMBAHAN MAKANAN
62

ASAM AMINO KOMERSIAL YG PENTING :

1. GLUTAMAT
MIKROBA : CORYNEBACTERIUM GLUTAMICUM, BREVIBACTERIUM
CIRCULARS, B. MEGATERIUM, B. CERCUS,
B. DIVANICATUM, B. FLAVUM, B. LAKTOFERMENTUM
2. ASAM ASPARTAT & PHENILALANIN : SBG PEMANIS
3. LYSINE : MAKANAN TAMBAHAN
MIKROBA : BREVIBACTERIUM FLAVUM
2. VITAMIN
-SBG SUPLEMEN MAKANAN MANUSIA & HEWAN
-KEBANYAKAN DIBUAT SCR KIMIA SINTETIS
-VITAMIN YG PENTING : B12 & RIBOFLAVIN

63

2.1. VITAMIN B 12
-DIBUAT OLEH MIKROORGANISME
-KEPERLUAN VIT PD HEWAN : DR MAKANAN/ ABSORPSI PRODUKSI
VIT. DLM USUS OLEH MIKROBA USUS
-MANUSIA---- VITAMIN : MAKANAN/SUPLEMENT
- DISINTESIS DLM USUS BESAR TDK MENCUKUPI UTK
DIEDARKAN DLM DARAH.
-MIKROBA PENGHASIL VITAMIN :
1. PROPIONIBACTERIUM : 19-23 MG/LT -- 2 X PROSES
2. PS. DENITRIFICANS : 60 MG/LT --- 1 X PROSES-- GULA BIT
MOLASE SBG SUMBER KARBON.
VITAMIN B12 -- MENGANDUNG CO (ESENSIAL DR STRUKTURNYA).
2.2 RIBOFLAVIN
-DISENTESIS OLEH :
1. FUNGI : ASHBYA GOSSYPII : JML SANGAT BESAR (> 7 GR/LT)

64

AGENT PHARMAKOLOGI
1. ANTIBIOTIKA
- SUBSTANSI KIMIA YG DIHASILKAN OLEH MIKROBA YAITU
DG MEMBUNUH/MENGHAMBAT PERTUMBUHAN MIKRORGANISME
LAIN.
-MERUPAKAN METABOLISME SEKUNDER
-

ANTIBIOTIK KOMERSIAL-- DIHASILKAN OLEH :

-FUNGI & BAKTERI KLP AKTINOMYCETES

65

ANTIBIOTIKA
BACITRACIN

MIKROBA
BACILLUS SUBTILIS

TIPE MIKROBA
BAKTERI
PEMBTK SPORA

CEPHALOSPORIN
CEPHALOSPORIUM SP
CHLORAMPHENICO SINTESIS SCR KIMIA (DR
L
STREPTOMYCES VENEZUELAE)

FUNGI

CYCLOHEXYMIDA

STREPTOMYCES GRISEUS

ACTINOMYCETES

CYCLOSERIN

S. ORCHIDACEUS

ACTOMYCETES

ERYTHROMYCIN

S. ERYTHREUS

ACTINOMYCETES

GRISEOFULFIN

PENICILLIUM GRISEOFULVIN

FUNGI

KANAMYCIN

S. KANAMYCETICUS

ACTINOMYCETES

LINCOMYCIN

S. LINCOLNENSIS

IDEM

NEOMYCIN

S. FRADIAE

IDEM
66

ANTIBIOTIKA

MIKROBA

TIPE MIKROBA

NYSTATIN

S. NOURSEI

ACTINOMYCETES

PENICILLIN

PENICILLIUM CHRYSOGENUM

FUNGI

POLYMIXIN B

BACILLUS POLYMYXA

STREPTOMISIN

S. GRISEUS

BACTERI PEMBTK
SPORA
ACTINOMYCETES

TETRACYCLIN

S. RIMOSUS

IDEM

2. HORMON STEROID
MIKROBA PROSESNYA : RHIZOPUS NIGRICANS

67

FERMENTASI
-KOMPONEN ORGANIK + ASEPTOR ELEKTRON DG RX. OXIDASIREDUKSI--- MELEPASKAN ENERGI------- FERMENTASI
ALKOHOL
GLIKOLISIS ---- ASAM PIRUVAT -----ASETALDEHID
ELEKTRON

+ CO2
NADH

NAD+

ETHANOL

CONTOH : PEMBUATAN WINE

68

ASAM LAKTAT

GLIKOLISIS ---- ASAM PIRUVAT -----ASETALDEHID

ELEKTRON

NADH
NAD+

ASAM LAKTAT

CONTOH : PEMBUATAN KEJU, YOGURTH

69

KLASIFIKASI FERMENTASI
-MEMFERMENTASI SUBSTRAT ---- FERMENTASI BTK PRODUK
TIPE
REAKSI
ORGANISME
FERMENTASI
ALKOHOL

FERMENTASI
HOMOLAKTAT

FERMENTASI
HETEROLAKTAT

HEXOSE--ETHANOL +CO2

YEAST
ZYMOMONAS

HEXOSE --ASAM LAKTAT

STREPTOCOCCUS
BBRP
LAKTOBACILLUS

HEXOSE--- ASAM LAKTAT,

ETHANOL, CO2

LEUCONOSTOC
BBRP
LAKTOBACILLUS

ASAM PROPIONAT
LAKTAT---PROPIONAT
ASETAT, CO2

PROPIONIBACTERIU
M, CLOSTRIDIUM
PROPIONICUM
70

TIPE

REAKSI

ASAM CAMPURAN

BAKTERI ENTERIK :
HEXOSA--ETHANOL
ESCHERICHIA,
2,3-BUTANOL, SUKSINAT,
LAKTAT,ASETAT, FORMAT, H2 + CO2 SALMONELLA,
SHIGELLA,
KLEBSIELA

ASAM BUTIRAT

HEXOSE --BUTYRAT
ACETAT, H2 + CO2

BUTANOL

HEXOSE -- BUTANOL, ASETAT,

ACETON, ETHANOL, H2 + CO2

ORGANISME

CLOSTRIDIUM
BUTYRICUM
CLOSTRIDIUM
BUTYRICUM
CL. KLUYVERI

KAPROAT
ETHANOL + ASETAT + CO2---
HOMOASETAT

KAPROAT + BUTYRAT + H2

CL. ACETICUM
ACETOBACTERIUM

METHANOGENIK

H2 + CO2 -- ASETAT

METHANOTRHRIX
METHANOSARCINA
71

TIPE

REAKSI

ORGANISME

SUKSINAT

SUKSINAT -- PROPIONAT + CO2

PROPIONIGENIUM

OXALAT
OXALAT + H+ --- FORMAT + CO2

OXALOBACTER

REAKSI FERMENTASI BERANGKAI

-PRODUK REAKSI (H2) DPT DIGUNAKAN OLEH ORGANISME LAIN
-DISEBUT : SINTROPHY
-FERMENTASI ETHANOL MJD ASETAT & METHANA (2 BAKTERI)--
FERMENTER ETHANOL & METHANOGEN
1. FERMENTASI ETHANOL
CH2CH2OH + 2H2O -- 4H2 + 2CH3COO- + 2H

+41,9 KJ/RX

72

METHANOGENESIS
4H + CO2 --- CH4 + 2H2O

-142,5 KJ/RX

REAKSI BERANGKAI
CH2CH2OH + CO2 ---- CH4 + 2CH3COO- + 2H

-100KJ/RX

FERMENTASI SKALA BESAR

-PROSES UTK FERMENTASI SKALA BESAR : FERMENTOR
-UKURAN FERMENTOR ---- LAB : 5-10 LT
---- INDUSTRI : 400.000
-UKURAN FERMENTOR --- TERGANTUNG PD PROSES &
BAGAIMANA PENGOPERASIANNYA
73

UKURAN
FERMENTOR
(LITER)

PRODUKSI

1-20.000

ENZYM DIAGNOSIS, UTK BIOLOGI

MOLEKULER

40-80.000

BBRP ENZYM, ANTIBIOTIKA

100-150.000

PENICILLIN, ANTIBIOTIKA AMINOGLYCOSIDA,

PROTEASE, AMYLASE STEROID,
TRANSFORMASI, ASAM AMINO

-450.000

ASAM AMINO (ASAM GLUTAMAT)

INSTALASI YG DIGUNAKAN UTK AERASI ---- SPARGER

&ALAT PENGADUK --- IMPELLER.
SPARGER --- ALAT, BRP SERI TABUNG ATAU PIPA SEMPROT

74

DIMANA UDARA DPT DILEWATKAN KE DLM FERMENTOR DLM

TEKANAN YG TINGGI. UDARA DIMASUKKAN KE DLM FERMENTOR
BRP GELEMBUNG KECIL DR OXIGEN YG DILEWATKAN OLEH DIFUSI
KE DLM CAIRAN--- DPT DIBACA
STIRING -- MENCAMPUR GELEMBUNG & ORGANISME DLM CAIRAN
---- MEMUDAHKAN BERSATUNYA SEL MIKROBA DG NUTRIEN
PROSES KONTROL : KOMPUTER
FERMENTASI ANAEROB

75

POLIMER KOMPLEKS
(SELLULOSA, POLISACCHARIDA LAIN, PROTEIN)
SELLULOLITIK & BAKTERI
HIDROLITIK LAIN

HIDROLISIS

MONOMER
GULA, ASAM AMINO
BAKTERI FERMENTATIF

ACETAT

H2 + CO2
ACETOGEN

FERMENTASI

ACETOGENESIS

ACETAT

PROPIONAT
BUTYRAT
PRODUKSI H2,

FERMENTA

ASAM LEMAK,

SI

OKSIDASI
BAKTERI

METHANOGEN

(SYNTROPS)

H2 + CO2

METHANOGEN

METHANOGENESIS

METHANOGEN

CH4

ACETAT

76

2. FERMENTASI GLUKOSA -- ASETAT, H2 DAN CO2

GLUKOSA + 4H2O --- 2CH3COO- + 2HCO3- + 4H+ + 4H2
FERMENTASI GLUKOSA --- BUTIRAT, H2 & CO2
GLUKOSA + 2H2O --- C4H7O2- + 2HCO3- + 2H2 + 3H+
FERMENTASI BUTIRAT MJD ASETAT
BUTIRAT + 2H2O --- 2CH3COO- + H+ + H2
FERMENTASI PROPIONAT MJD ASETAT, H2O & CO2
PROPIONAT + 3H2O --- CH3COO- + HCO3- + H+ + H2
METHANOGENESIS DR H2 + CO2
4H2 + HCO3- + H+ --- CH4 + 3H2O

77

METHANOGENESIS DR ASETAT
ASETAT + H2O ----CH4 + HCO3- + H+
ACETOGENESIS DR H2 + CO2
4H2 + 2HCO3- + H+ --- CH3COO- + 2H2O
MIKROBA YANG MENGHASILKAN H2 : SYNTROPHOMONAS &
SYNTROPOBACTER-- TERGANTUNG PD HUBUNGAN SINTROTROPIK
DG BAKTERI LAIN.
SYNTROPHOMONAS : OKSIDASI C-4 MJD ASAM LEMAK C-7
MENGHASILKAN ASETAT, CO2 & H2
SYNTROPOBACTER DLM OXIDASI PROPIONAT MJD ASETAT, CO 2, H2

78

FERMENTASI MAKANAN
ADALAH :
MAKANAN DAPAT DIBUAT ASAM DG PENAMBAHAN CUKA ATAU
KEASAMAN KRN PERKEMBANGAN AKTIVITAS MIKROBA
MIKROBA YG BERPERAN DLM MAKANAN :
-BAKTERI ASAM
-BAKTERI ASAM LAKTAT
-BAKTERI ASAM ASETAT
-BAKTERI ASAM PROPIONAT.
PENAMBAHAN ASAM CUKA PD MAKANAN : PH RENDAH
CUKA : HASIL AKTIVITAS BAKTERI ASAM ASETAT

79

BIOTEKHNOLOGI
DETERIORASI, TOXIN UTK
VAKSIN

BIOLOGY DEPARTMENT
80

DETERIORASI

ORGANISME ORGANOTROPH/HETEROTROPH
-GLUKOSA & GULA HEXOSA SBG SUMBER ENERGI
-BIOMASSA --- MATERIAL ORGANIK PD TUMBUHAN & HEWAN
TK TINGGI
-KERUSAKAN BIOMASSA & MENGEMBALIKAN KE DLM BTK
KOMPONEN ORGANIK SEDERHANA---- OLEH MIKRORGANISME
MLL AKTIVITAS DSBT PROSES DEKOMPOSISI.

81

ASPEK EKOLOGI & BIOGEOKIMIA DEKOMPOSISI

SIKLUS KARBON
SIKLUS KARBON SCR MENYELURUH --- ADA 4 DI BUMI :
1.
2.
3.
4.

ATMOSPHRE
DARATAN
LAUTAN & LINGKUNGAN PERAIRAN
SEDIMEN & BEBATUAN

SIKLUS KARBON TERBESAR--- SEDIMEN & BEBATUAN PD KULIT

BUMI.
DILIHAT DR KEHIDUPAN ORGANISME JML KARBON ORGANIK
TERBESAR ---TUMBUHAN --- KARBON DI HUTAN, RUMPUT, TEMPAT
UTAMA FIXASI CO2 UTK FOTOSINTETIK.
KEBANYAK KARBON : MATERIAL ORGANIK (HUMUS)---- KEHIDUPAN
ORGANISME.
82

HUMUS BERASAL DR UNSUR PROTOPLASMA MIKROBA TANAH &

BAGIAN DR MATERIAL TANAMAN
-BBRP SUBSTANSI HUMUS : STABIL ---WAKTU PERGILIRAN GLOBAL
40 TAHUN
-KOMPLEK KIMIA MATERIAL HUMUS--- 100 TH
-ALIRAN GLOBAL TRANSFER KARBON --- CO2 ATMOSPHER

83

CO2 ATMOSFER
AKTIVITAS
MANUSIA

TUMBUHAN

BAHAN BAKAR
FOSSIL

HEWAN &
MIKROORGANISME

HUMUS

TUMBUHAN &
ALGAE PERAIRAN

CO2 TERLARUT

HEWAN PERAIRAN

MATI & MENERALI

SASI DLM SEDIMEN 84

SIKLUS REDOKS DARI KARBON

(CH2O)
KOMPONEN ORGANIK
PHOTOSINTESIS:
ALGAE
TUMBUHAN HIJAU
CYANOBACTERIA

RESPIRASI :
TUMBUHAN
HEWAN
MIKROORGANISME

OKSIDASI METANA
BAKTERI

AEROBIK
CH4

METANOGENIK
BAKTERI
(KOMPONEN
METHYL)

(CO2)

SEDIMENTASI

(CH2O)
KOMPONEN ORGANIK

ANAEROBIK
RESPIRASI ANAEROB
FERMENTASI
MIKROOGANISME ANAEROB

85

REAKSI TERANG
CO2 + H2O

(CH2) + O2

REAKSI TERANG ATAU GELAP

(CH2O) + O2

CO2 + H2O

86

ENERGI DAN METABOLISME KARBON

SUMBER ENERGI
SUMBER C

REAKSI TERANG

KIMIA
INORGANIK

KIMIA
ORGANIK

INORGANIK (CO2,
HCO3-, CO32-)

EUKARIOTIK
PHOTOTROPIK;
CYANOBACTERIA
(PHOTOAUTOTROPH,
ELEKTRON DONOR : H2O)

LITHOTROPHS,
HIDROGEN,
SULFUR, BESI
DAN BAKTERI
PENGOKSIDASI
NITRIT

LITHOTROP
MENGGUNAKAN
SUMBER C
ORGANIK
(MIXOTROP)

ORGANOTROPH

BAKTERI UNGU & HIJAU

(PHOTOAUTOTROPH,
ELEKTRON DONOR : H2S)
ORGANIK

BAKTERI UNGU & HIJAU

MENGGUNAKAN SUMBER
C ORGANIK
(PHOTOHETEROTROPH)

87

SIKLUS NITROGEN
PERURAIAN OXIDASI MERUPAKAN KUNCI DARI PERSENYAWAAN
NITROGEN
PERSENYAWAAN
PERURAIAN OKSIDASI (JML e-)
N ORGANIK (R

NH2)

AMMONIA (NH3)
GAS NITROGEN (N2)
NITROUS OXIDA (N2O)
NITROGEN OXIDA (NO)
NITRIT (NO2)NITROGEN DIOKSIDA (NO2)
NITRAT (NO3-)

-3
-3
0
+1 (RATA-RATA PER N)
+2
+3
+4
+5

TRANSFORMASI NITROGEN DLM SIKLUS KARBON ADALAH SBB.

88

NITRIFIKASI

NO2NITROSOMONAS
NITROBACTER

N2
ASSIMILASI

CYANOBACTERIA
RHIZOBIUM
AZOTOBACTER
BEIJERINCKIA

KLP PROTEIN
ASSIMILASI

NO3-

DEAMINASI

AEROBIK
NH3

ASSIMILASI

DEAMINASI

ANEROBIK
FIXASI NITROGEN

KLP PROTEIN

NO2NO
N2O

N2

CLOSTRIDIUM
PASTEURIANUM,
BAKTERI
PHOTOTROPHIK

PSEUDOMONAS, &
BAKTERI FAKULTATIF
ANAEROB YG LAIN
DENITRIFIKASI

89

SIKLUS SULFUR
TRANSFORMASI SULFUR LEBIH KOMPLEKS DRPD NITROGEN.
-KOMPONEN SULFUR TEREDUKSI DPT DIGUNAKAN SBG DONOR ELEKTRON OLEH BAKTERI SULFUR TANPA MENGHASILKAN WARNA
(DIBEDAKAN DR BAKTERIOKLOROFIL & BAKTERI SULFUR UNGU).
-PERSENYAWAAN SULFUR --- SBG ENERGI DR H2S, ELEMEN SULFUR
(S0) & THIOSULFAT (S2O32-).
-PRODUK AKHIR OXIDASI SULFUR --- SULFAT (SO42-)

SIKLUS REDOKS DLM TRANSFORMASI SULFUR & MIKROORGANISME

YG TERLIBAT DLM TRANSFORMASI SULFUR :
90

BEGGIATOA
THIOTHRIX
THIOBACILLUS
SULFOLOBUS

BEGGIATOA
THIOTHRIX
THIOBACILLUS
(ATAU SPONTANEUS)

S0

ASSIMILASI SULFAT

KLP PROTEIN

ANAEROBIK
DESULFURILASI

REDUKSI

AROBIK
DISIMILASI REDUKSI SULFAT

SO 4-

H 2S

DESULFURILASI
ASSIMILASI SULFAT
REDUKSI

KLP PROTEIN
DISIMILASI S0
BAKTERI PHOTOTROPIK

BAKTERI PHOTOTROPIK

S0
91

TOKSIN UNTUK VAKSIN

TOKSIN
-MIKROBA MENGHASILKAN BAHAN-BAHAN TOKSIK
-YANG DIPRODUKSI OLEH BAKTERI ADA 2 :
1. EKSOTOKSIN
2. ENDOTOKSIN

92

EKSOTOKSIN

ENDOTOKSIN

1.

DIEKSKRESI OLEH SEL HIDUP,

KONSENTRASI TINGGGI DLM
MEDIA CAIR

MERUPAKAN BAGIAN TERPADU

DINDING DINDING SEL KUMAN GRAM
NEGATIF. DILEPASKAN KETIKA
KUMAN MATI DAN SEBAGIAN SELAMA
PERTUMBUHANNYA. TDK
DILEPASKAN UNTUK AKTIVITAS
BIOLOGI

2.

DIHASILKAN OLEH KUMAN

GRAM POSITIF DAN GRAM
NEGATIF
POLIPEPTIDA DG BM : 10.000900.000
RELATIF TDK STABIL,
TOKSISITAS SERING MUSNAH DG
CEPAT KARENA PEMANASAN PD
SUHU SEKITAR 600C
SANGAT ANTIGENIK;
MERANGSANG PEMBENTUKAN
ANTITOKSIN BERTITER TINGGI.
ANTITOKSIN MENETRALKAN
TOKSIN

HANYA TERDAPAT DLM KUMAN GRAM

NEGATIF

3.
4.

5.

KOMPLEKS LIPOPOLISACCHARIDA.
RELATIF STABIL, TAHAN PEMANASAN
DI ATAS SUHU 600C TANPA
KEHILANGAN TOKSISITASNYA
IMUNOGENIK LEMAH; ANTIBODI
BERSIFAT ANTITOKSIK & PROTEKTIF.
HUBUNGAN ANTARA TITER ANTIBODI
DAN PERLINDUNGAN THD PENYAKIT
93

EKSOTOKSIN

ENDOTOKSIN
KURANG JELAS DIBANDINGKAN
EKSOTOKSIN

6. DIUBAH MENJADI TOKSOID YANG

BERSIFAT ANTIGENIK DAN
NONTOKSIK OLEH FORMALIN,
ASAM, PANAS. TOKSOID
DIGUNAKAN UNTUK IMUNISASI

TDK DAPAT DIUBAH MENJADI

TOKSOID

7. SANGAT TOKSIK; MEMATIKAN PADA CUKUP TOKSIK; EMMATIKAN BAGI

HEWAN DLM JUMLAH BBRP
HEWAN DLM JUMLAH LEBIH BESAR
MIKROGRAM ATAU KURANG
8. MENGIKAT RESEPTOR KHUSUS
PADA SEL
9. TDK MENYEBABKAN DEMAM PD
INANG

TDK TERDAPAT RESEPTOR KHUSUS

PADA SEL
MENYEBABKAN DEMAM PADA INANG
KRN MELEPASKAN INTERLEUKIN-1
DAN ZAT PERANTARA LAIN
94

EKSOTOKSIN
7. SERING DIKENDALIKAN OLEH GEN
EKSTRAKROMOSOM

ENDOTOKSIN
SINTESIS DIARAHKAN OLEH GEN
KROMOSOM

MIKROBA PENGHASIL TOKSIN YANG BERKAITAN DENGAN VAKSIN

(TOKSOID)
1. CLOSTRIDIUM TETANI

95

1. CL. TETANI
-PENYEBAB : TETANUS
-HABITAT : TANAH, FESES KUDA & HWN LAIN
-MEMPUNYAI ANTIGEN SOMATIK (O)
TOKSIN
-MENGHASILKAN NEUROTOKSIN (TETANOSPASMIN), DILEPASKAN
BILA BAKTERI MENGALAMI LISIS (INTRASELLULER)
-TOKSIN : DIKENDALIKAN OLEH GEN (PLASMID)
-TETANOSPASMIN BEKERJA THD SSP DG CARA:
-MENGHAMBAT PELEPASAN ASETILKOLIN (MENGGANGGU TRANSMISI NEUROMUSKULER
-PENGHAMBATAN NEURON SPINAL POSTSINAPS (MENGHAMBAT
PELEPASAN MEDIATOR PENGHAMBAT) : KEJANG OTOT, HIPEREFLESIA, KEJANG UMUM

96

PATOGENESIS
-BUKAN INVASIF
-LUAS JAR TERINFEKSI KECIL
-GERMINASI SPORA & PERTUMBUHAN ORGANISME VEGETATIF
PENGHASIL TOKSIN DIBANTU OLEH :
1. JAR. NEKROTIK
2. GARAM-GARAM KALSIUM
3. INFEKSI PIOGENIK
-TOKSIN DILEPASKAN DR SEL-SEL VEGETATIF DPT MENCAPAI SSP
MLL TRANSPOR AKSON MLL ALIRAN DARAH
-TOKSIN TERIKAT PD GANGLION DI MEDULA SPINALIS

97

PENCEGAHAN & PENGOBATAN

-IMUNISASI AKTIV DG TOKSOID
-PERAWATAN LUKA
-ANTITOKSIN
-PENISILIN

98

2. CORYNEBACTERIUM DIPTHERIAE
MORFOLOGI
1. BTK SPT GADA (TDPT GRANULA ): DG PEWARNAAN ANILIN
2. BIAKAN : AGAR DARAH : KOLONI KECIL, BERGRANULA, KELABU,
BATAS KOLONI TDK TERATUS, HEMOLISIS KECIL
ADA 3 BIOVAR :
2.1. GRAVIS : BTK PEMUKUL DAN BTK HALTER, GRANULA
METAKROMATIK SEDIKIT, PD AREA SEL TERWARNAI
DLM PERBEDAAN CORAK BIRU. PENYAKIT : BERAT
- KARAKTERISTIK KOLONI PD McLEODS CHOCOLATE
TELLURITE AGAR : DAISY HEAD
- DLM KALDU : MEMBTK SELAPUT PD PERMUKAAN
99

2.2. MITIS : BTK BATANG PLEOMORFIK DG SEJUMLAH

GRANULA METAKROMATIK, BATASAN SEL TERSUSUN
HURUF V & W, MIRIP SPT KARAKTER TULISAN KUNO.
- PENYAKIT : RINGAN.
- KARAKTERISTIK KOLONI PD McLEODS CHOCOLATE
TELLURITE AGAR : PERMUKAAN KOLONI HALUS, DI
TENGAH HITAM DIKLL OLEH ZONE JERNIH ABU-ABU
(HEMOLISIS)
- PD KALDU : TUMBUH MERATA

100

2.3. INTERMIDIET : BATANG PENDEK, TERWARNAI DG

SELANG-SELING PITA BIRU TERANG & GELAP, TDK
ADANYA GRANULA METAKROMATIK . PENYAKIT :
PERTENGAHAN
-KOLONI : KECIL, WARNA ABU-ABU DG PERMUKAAN
HALUS BERKILAUAN.
- PD KALDU :MEMBENTUK ENDAPAN.

101

102

STRUKTUR ANTIGEN
-PERBEDAAN TIPE : PERBEDAAN PD PERMUKAAN SEL KUMAN
-ANTIGEN K PD PERMUKAAN DINDING SEL KUMAN (IMUNITAS ANTI
BAKTERI)
-PENENTU UTAMA KEMAMPUAN INVASI & VIRULENSI : ANTIGEN K +
GLIKOLIPID
-UMUM : ANTIGEN O

103

MIKROBA YG MIRIP DIFTERIA : DIUJI

1. IN VIVO
BIAKAN DIEMULSIKAN & DISUNTIKKAN SUBKUTAN PD HWN COBA
YG TLH MENDAPAT ANTITOKSIN SCR INTRAPERITONEAL
2. IN VITRO
KERTAS SARING JENUH ANTITOKSIN ---- DILETAKKAN PD AGAR
DG
SERUM KUDA 20%. BIAKAN YG DITES DIGORES PD AGAR TEGAK
LURUS KERTAS SARING. INKUBASI 48 JAM.
TERJADI PRESIPITASI (GARIS- GARIS RADIAL PD KERTAS SARING
& BIAKAN)
3. TES BIAKAN JARINGAN
TOKSIGENISITAS : MEMASUKKAN BAKTERI KE DLM AGAR YG
MELAPISI BIAKAN SEL SELAPIS. TOKSIN MEMATIKAN SEL

104

105

PENGOBATAN
-PEMBERIAN ANTITOKSIN SPESIFIK SCR DINI--- MELAWAN TOKSIN
YG DIBENTUK.
-ANTITOKSIN DIBUAT OLEH BERBAGAI SEL HEWAN : KUDA, SAPI,
KAMBING, KELINCI
-PENGOBATAN -- BILA DUGAAN KUAT DIFTERI
DOSIS : 20.000-100.000 INTRAMUSKULER/INTRAVENA STL TES
PENGAMANAN (KULIT & KONJUNGTIVA).
-OBAT ANTIBIOTIKA (PENISILIN, ERITROMISIN) : MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN BASIL DIFTERI.
PENCEGAHAN
-ISOLASI PENDERITA
-IMUNISASI AKTIF :
1. CAIRAN TOKSOID : FILTRAT BIAKAN KALDU STRAIN TOKSIGENIK
+ FORMALIN 0,3% & DIINKUBASI PD 370C.
106

2. TOKSOID UNTUK ADSORPSI LAMBAT.

-CAIRAN TOKSOID DIADSORPSI KE DLM ALUMINIUM FOSFAT--
DISUNTIKKAN (ANTIGEN). BIASANYA DIGABUNGKAN DG TOKSOID
TETANUS DAN KADANG-KADANG DG VAKSIN PERTUSIS (IMUNISASI
DASAR UTK ANAK-ANAK). DEWASA---- BOOSTER TOKSOID
TETANUS & DIFTERI (1/10 DR TOKSOID TETANUS).

107

CL. BOTULINUM
-HABITAT : ALAM, FESES HEWAN
-PENYEBAB : BOTULISME
-DIBEDAKAN MLL TIPE ANTIGENIK TOKSIN
-SPORA : RESISTEN THD PANAS
TOKSIN
-EKSOTOKSIN DG 7 VARIASI ANTIGENIK (A-G)
-PENYEBAB PENYAKIT PD MANUSIA : A,B,E (F).
-TOKSIN A & B : TOKSIN DR BERBAGAI MAKANAN
-TOKSIN TIPE E : HASIL IKAN
-TIPE C : LEMAS PD UNGGAS
-TIPE D : BOTULISME PD MAMALIA
-LABIL TOKSIN
-LETAL : 1-2 g.
-PEMBENTUKAN TOKSIN : KENDALI GEN VIRUS (BAKTERIOFAGE)

108

PATOGENESIS
-KRN EKSOTOKSIN PD MAKANAN KALENG
-MEKANISME KERJA TOKSIN : MENGHAMBAT PELEPASAN
ASETILKOLIN PD SINAPS & HUBUNGAN SARAF-OTOT :
PARALISA
GAMBARAN KLINIK
STL MAKAN---- GANGGUAN PENGLIHATAN----- TDK MAMPU
MENELAN --- KESULITAN BICARA --- TANDA- TANDA PARALISIS
-----KEMATIAN KRN PARALISA PERNAPASAN/HENTI JANTUNG
PD PENDERITA YG SEMBUH : TDK MEMBTK ANTITOKSIN
-KEMATIAN BAYI KRN BOTULINUM : TDK MAU MAKAN, LEMAH,
PARALISA. PD FESES : DIDETEKSI TOKSIN. PD SERUM : TIDAK

109

TES DIAGNOSTIK LAB

-BAYI : TOKSIN DITEMUKAN PD FESES, TDK PD SERUM
-PD PENDERITA SELAIN BAYI : TOKSIN DITEMUKAN DLM SERUM &
MAKANAN SISA
PENGOBATAN
-ANTITOKSIN THD 3 TIPE TOKSIN (A,B,E) DIBUAT PD HEWAN
-TERSEDIA DI CENTERS FOR DISEASE CONTROL
-DIBERIKAN SCR INTRAVENA
-PEMBERIAN GUANIDIN HIDROKLORIDA : KADANG-KADANG
BERHASIL (MENGURANGI ANGKA KEMATIAN)
EPIDEMIOLOGI
-SPORA BAKTERI MENCEMARI SAYURAN, BUAH-BUAHAN, BAHAN LAIN
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
-PEMANASAN MAKANAN YG CUKUP
-PERATURAN KETAT THD PENGALENGAN
110
-TOKSOID : IMUNISASI AKTIF PD TERNAK SAPI (AFRIKA SELATAN)

VAKSIN

111

CARA PEMBERIAN VAKSIN

CONTOH VAKSIN

RUTE

TEMPAT MASUK

RUBEOLA

IM

TRACT. RESP.

RUBELA

IM

INFLUENZA

IM

POLIO SALK

IM

POLIO SABIN

ORAL

G.E TRACT

CARA PEMBERIAN VAKSIN

CONTOH VAKSIN

RUTE

TEMPAT MASUK

CACAR

ID

TRACT. RESP.

RABIES

IM

KULIT

YELLOW FEVER

IM

KULIT (BLOOD BORNE)

FISIKOKIMIA ANTIGEN (KOMPOSISI VAKSIN) :

ANTIGEN (ATENUATED/ DIINAKTIFKAN) + ADJUVAN : ADA 4 :
1. SBG ANTIGEN DEPOT : DILEPASKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT
CONTOH : CFA, IFA, ALUMINIUM HYDROXIDA
2. ADJUVAN BAKTERI :
CONTOH : CORYNEBACTERIUM PARVUM, BORDETELLA PERTUSIS
MURAMYL DIPEPTIDA
3. ADJUVAN SBG VEHICLE : KE LIMPHA DAN NODUS LIMFE
4. ADJUVAN ALTERNATIF : RIBIS ADJ; ELVAX 40W, GERBU ADJ.

JENIS VAKSIN
BAKTERI
DIFTERI
PERTUSIS
TETANUS
PNEUMOKOKUS
MENINGOKOKUS
H. INFLUENZAE

PREPARAT

PEMBERIAN

DIINAKTIFKAN

BAYI, ANAK-ANAK

POLISAKARIDA

VIRUS :
CACAR
POLIOMIELITIS
RUBEOLA

HIDUP
HIDUP
HIDUP

HEPATITIS B
RABIES

INAKTIF
INAKTIF

PD LINGKUNGAN TTT

ANJURAN : BAYI &

ANAK-ANAK

PD LINGK KHUSUS

RESPON TUBUH TERHADAP

TOKSIN

134

BIOTEKHNOLOGI

PESTISIDA BIOLOGIS, MIKROBA

PENDEGRADASI MINYAK, MIKROBA
PENGOKSIDASI METAN

BIOLOGY DEPARTMENT
136

1. Teknik pengolahan lahan pertanian

2. Pengaturan irigasi
3. Pemupukan
4. Pemberantasan hama
5. Penggunaan bibit unggul.

Dampak negatif
terhadap lingkungan
137

PESTISIDA---- PERTANIAN. KONSEP PERTANIAN RAMAH

LINGKUNGAN MEMINIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN KIMIA
SINTETIK---- PEMANFAATAN MIKROORGANISME SBG PESTISIDA/
INSEKTISIDA.

138

PESTISIDA BIOLOGIS

PROSPEK MIKROBA SBG AGEN

HAYATI
Pengertian agens hayati :
Mikroorganisme, baik yang terjadi secara
alami seperti bakteri, cendawan, virus
dan protozoa, maupun hasil rekayasa
genetik (genetically modified
microorganisms) yang digunakan untuk
mengendalikan organisme pengganggu
tumbuhan (FAO, 1988)

139

1. JAMUR
-SELAMA 30 TH, 5 FUNGI DEUTEROMYCETES UTK FORMULASI
MIKOPESTISIDA SBG KONTROL UTK HAMA.
FORMULASI JAMUR SBG INSEKTISIDA MIKROBA KOMERSIAL
SPESIES

NAMA PRODUK

DIPRODUKSI OLEH

Aschersonia aleyrodis
Beauvera bassiana

Aseronija
Biotrol FBB
Boverin

All Union Inst (USSR)

Nutrilite Product (US)
Glavmikrobioprom
(USSR)
Abbott Labs. (US)
Abbott Labs. (US)
Nutrilite Products (US)
CODECAP (Brazil)
Tate & Lyle (England)
Idem

Hirsutella thompsonii
Metarhizium anisopliae
Verticillium lecanii

ABG-6178
Mycar
Biotrol FMA
Metaquino
Vertalec
Mycotol

140

JAMUR
-SELAMA 30 TH, 5 FUNGI DEUTEROMYCETES UTK FORMULASI
MIKOPESTISIDA SBG KONTROL UTK HAMA.
FORMULASI JAMUR SBG INSEKTISIDA MIKROBA KOMERSIAL
KONIDIA ZIGZAG

BEAUVERIA BASSIANA

Lecanicillium lecanii

METARHIZIUM ANISOPLIAE

Entomophthora spp

141

TINGKATAN PERKEMBANGAN PENYAKIT

PROSES INFEKSI OLEH JAMUR
GERM TUBA---APPRESSORIA (PERMUKAAN KUTIKULA) ---
EPIKUTIKULA ---PENETRASI HIFA (PD PROKUTIKULA) ---
BLASTOPHORE (SPT BADAN HIFA PD YEAST) (MENYEBAR KE RONGGA
HEMOCOEL

142

143

144

145

146

METABOLIT YG DIHASILKAN OLEH JAMUR

METABOLIT MEMBANTU SBG PATOGEN DGN :
1. ASPEK FISIK SPT ENZYM PENDEGRADASI KUTIKULA
2. PENGHAMBAT PROSES SELEKTIV ATAU ENZYM HOST
3. MENGGANGGU SISTEM PENGATURAN HOST
KERUSAKAN BEHUBUNGAN DG GEJALA PENYAKIT DIHASILKAN :
1. ENZYM PATHOGEN--- Pr1 --- MEMBANTU PENETRASI &
PENYEDIA NUTRIENT UTK PERTUMBUHAN
2. METABOLIT BERBERAT MOLEKUL RENDAH (TOXIN)

147

SPESIES

TOXIN YG DIHASILKAN

M. ANISOPLIAE (GREEN
MUSCARDINE)

CYTOKALASIN, CYCLOPEPTIDA,
DESTRUXINS A,B,C,D,E,
DESMETHYLDESTRUXIN B

VERTICILLIUM LECANII
(MISELIUM)

CYCLODEPSIPEPTIDA,BASSIANOLIDA
, ASAM DIPICOLINIC

BEAUVERIA BASSIANA
(WHITE MUSCARDINE)

BASSIANOLIDA,
BEAUVERICIN,CYCLODEPSIPEPTIDA

KOMPOSISI MEDIA UTK MENGHASILKAN MYCOTOKSIN OLEH B.

BASSIANA--- TOKSIK PROTEOLITIK KOMPLEK :
-TEPUNG MAIZE, YEAST EKSTRACT, EXTRACT DAUN.
-FRUKTOSA DLM MEDIUM MENINGKATKAN VIRULENSI B. BASSIANA
148

FORMULASI :
-109 CONIDIA/ML DLM AIR ATAU EMULSI MINYAK AIR 15%.
MINYAK -- MENINGKATKAN LAJU PENETRASI (MELEKATKAN,
MELARUTKAN, MERUSAK SUSUNAN PROTEIN KUTIKULA)

149

INTERAKSI BERBAGAI PROSES YG MEMPENGARUHI

TOKSISITAS PESTISIDA BIOLOGIS
PENETRASI/ABSORPSI

TRANSLOKASI

BAGIAN SASARAN

PENGIKATAN &
PENYIMPANAN

METABOLISME

PEMBUANGAN
150

PENETRASI/ABSORPSI
INTEGUMEN SRG :
1. EPIKUTIKULA : LAPISAN SEMEN, LAPISAN LILIN, KUTIKULIN
& EPIKUTIKULA DALAM
2. EKSOKUTIKULA
3. ENDOKUTIKULA

PROKUTIKULA

4. SELAPIS HIPODERMIS
5. MEMBRAN DASAR
PENETRASI ----- PROSES DIFUSI --- BBRP FAKTOR :
1. POLARITAS SENYAWA PESTISIDA
2. JENIS PELARUT
3. AFINITAS PESTISIDA
151

1. POLARITAS SENYAWA :
-MENENTUAKAN KELARUTAN SENYAWA

-NON-POLAR/LIFOLITIK --- MELARUTKAN LAPISAN LILIN EPIKULA

-POLAR--- SIFAT KELARUTAN LAMBAT (TD ATAS AIR)
2. JENIS PELARUT
-ASETON
-MINYAK------- NON POLAR
-AIR-------POLAR
LAJU PENETRASI TERGANTUNG :
1. STRUKTUR DAN KETEBALAN KUTIKULA
2. INSEKTISIDA MUDAH MENGUAP -- SPIRAKEL & ANTENA

152

DIFUSI INSEKTISIDA :
1. SECARA VERTIKAL--- DR EPIKUTIKULA KE HEMOLIMPH
2. SECARA HORIZONTAL --- MLL TRAKHEA

153

TRANSLOKASI
INSEKTISIDA ---HEMOLIMPH---MENYEBAR KE SLRH TUBUH MLL
HEMOLIMPH
PENGIKATAN & PENYIMPANAN
-JENIS INSEKTISIDA --- AFINITAS YG KUAT THD JAR. TTT/THD
PROTEIN DLM HEMOLIMPH
METABOLISME & PEMBUANGAN
-PERTAHANAN TUBUH SRG BEKERJA
-METABOLISME --- MENGUBAH INSEKTISIDA POLAR---POLAR---
DIKELUARKAN DR TUBUH
-METABOLISME--- DETOKSIFIKASI INSEKTISIDA
154

INTERAKSI BAGIAN SASARAN

-SIST. SARAF DILINDUNGI OLEH SELAPUT LIPOFILIK--- NON POLAR
--- MUDAH MENEMBUS LAPISAN PELINDUNG.
APLIKASI DR FUNGI ENTOMOPATOGEN
-

PENYEMPROTAN/SPRAYING ---- TIKS PATOGEN (BRAZIL),

KUMBANG RHINOCEROS (INDONESIA, MALAYSIA), BELALANG
(AUSTRALIA), LALAT TSETSE

155

-MYCOPESTISIDA --- BELALANG (AFRIKA)

-PENELITIAN PD TIKS DIINFEKSI B. BASSIANA & M. ANISOPLIAE----
KEMATIAN YG TINGGI, MENURUNKAN FEKUNDITAS & VIABILITAS
TELUR
APLIKASI DILAKUKAN PD : AIR, TANAH & TANAMAN SBG KONTROL
HAMA.

156

157

2. BAKTERI
KEBANYAKAN BAKTERI SBG INSEKTA PATOGEN---FAMILI :
1.
2.
3.
4.
5.

BACILLACEAE
PSEUDOMONADACEAE
ENTEROBACTERIACEAE
STREPTOCOCCACEAE
MICROCOCCACEAE

YG MENDAPAT PERHATIAN DR FAMILI BACILLACEAE SBG AGEN

KONTROL MIKROBA : BACILLUS THURINGIENSIS & B. POPILLIAE

158

GENUS BACILLUS

Bacillus
Bacillus dikenal
dikenal sebagai
sebagai bakteri
bakteri berspora
berspora dan
dan
agens
agens biocontrol
biocontrol penghasil
penghasil antibiotic.
antibiotic.
Juga
Juga menghasilkan
menghasilkan metabolit
metabolit sekunder
sekunderdan
dan atau
atau
enzym
enzym sekresi
sekresi

159

PENGHASIL ANTIBIOTIKA
Antibiotic

Source

Target pathogen

Disease

2, 4-diacetylphloroglucinol

Pseudomonas
fluorescens F113

Pythium spp.

Damping off

Agrocin 84

Agrobacterium
radiobacter

Agrobacterium
tumefaciens

Crown gall

Bacillomycin D

Bacillus subtilis
AU195

Aspergillus flavus

Aflatoxin
contamination

Bacillomycin,
fengycin

Bacillus
amyloliquefaciens
FZB42

Fusarium
oxysporum

Wilt

Xanthobaccin A

Lysobacter sp.
strain SB-K88

Aphanomyces
cochlioides

Damping off

Gliotoxin

Trichoderma
virens

Rhizoctonia solani

Root rots

Herbicolin

Pantoea
agglomerans C9-1

Erwinia amylovora

Fire blight

Iturin A

B. subtilis QST713

Botrytis cinerea
and R. solani

Damping off

Mycosubtilin

B. subtilis
BBG100

Pythium
aphanidermatum

Damping off

Phenazines

P. fluorescens
2-79 and 30-84

Gaeumannomyces
graminis var. tritici

Take-all

Pyoluteorin,
pyrrolnitrin

P. fluorescens Pf-5

Pythium ultimum
and R. solani

Damping off

Pyrrolnitrin,
pseudane

Burkholderia
cepacia

R. solani and
Pyricularia oryzae

Damping off
and rice blast

Zwittermicin A

Bacillus cereus

Phytophthora

Damping off

160

ISR (Induced systemic resistance)

Salicylic acid
SAR (Systemic acquired
resistance).
Jasmonic acid
ethylene
Beberapa bakteri telah
dilaporkan mampu menginduksi
ketahanan tanaman
161

PRODUKSI ENZIM
enzim lysis yang dapat menghidrolisa beberapa jenis komponen
polymeric termasuk chitin, protein,`selulosa, hemiselulosa dan
DNA.
senyawa lain yang mampu menekan pertumbuhan patogen
seperti :
Hydrogen cyanide (HCN)
siderophores.

KOMPETISI
Pada lingkungannya (tanah), nutrisi yang tersedia terbatas sehingga
untuk dapat hidup mikroorganisme harus mampu berkompetisi
dengan mikroorganisme lainnya.
mengkolonisasi akar,
memanfaatkan mikroelemen di dalam tanah.
162

-PATOGEN THD SERANGGA ---- B. THURINGIENSIS

BACILLUS THURINGIENSIS
SEJARAH PENEMUAN :
-LOUIS PASTEUR (1865-1870)---- PD PETERNAKAN ULAT SUTRA
-ISHIWATA (1901)---- ISOLASI DR ULAT SUTERA YG SAKIT----
SOTTO DISEASE BACILLUS
-IWABUCHI (1908)---- BACILLUS SOTTO ISHIWATA--- TDK
TERPAKAI (BUKAN BINOMIAL)
-BERLINER (1911)--- ISOLASI DR TEPUNG ANAGASTA KUEHNIELLA
-TH 1915---- DIBERI NAMA BACILLUS THURINGIENSIS (PROPINSI
DI JERMAN THURINGIA)

163

-MATTES (1927)--- ISOLASI ULANG---- SANGAT PATOGEN THD

LARVA KUTU TEPUNG. DITEMUKAN PARASPORAL BODY DLM
SPORANGIUM.
-ANGUS (1956) ---- PARASPORAL BODY SBR TOKSIN
IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI B. THURINGIESNSIS DR ALAM :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

SIFAT MORFOLOGI (UKURAN SEL, SPORA, KRISTAL)

ANTIGEN FLAGELLA
DETEKSI TOKSIN DG PCR
PERBEDAAN MORFOLOGI KRISTAL
AKTIFITAS INSEKTISIDAL
PERBANDINGAN MODEL PLASMID
SIFAT-SIFAT BIOKIMIAWI
SENSITIVITAS THD ANTIBIOTIKA
TIPE PHAGE

164

165

Spherical
Rhomboidal

Rhomboidal

Kuboid

Finitimus-like
Kuboid

Rhomboidal
166

KLASIFIKASI B. THURINGIENSIS BERDASAR TIPE ANTIGEN FLAGELLA

H-ANTIGEN
1
2
3A,3C
3A,3B
3A,3D
3A,3D,3E
4A,4B
4A,4C
5A,5B
5A,5C
6
7
8A,8B
8A,8B
8A,8C
8B,8D

SEROVAR
THURINGIENSIS
FINITIMUS
ALESTI
KURSTAKI
SUMIYOSHIENSIS
FUKUOKAENSIS
SOTTO
KENYAE
GALLERIAE
CANADENSIS
ENTOMOCIDUS
AIZAWAI
MORRISONI
TENEBRIONIS
OSTRINAE
NIGERIENSIS

H-ANTIGEN
9
10
11A,11B
11A,11C
12
13
14
15
16
17
18
19
20A,20B
20A,20C
21
22

SEROVAR
TOLWORTHI
DARMSTADTIENSIS
TUOMANOFFII
KYUSHUENSIS
THOMPSONI
PAKISTANI
ISRAELENSIS
INDIANA
DAKOTA
TOHUKUNENSIS
KUMAMOTOENSIS
TOCHIGIENSIS
YUNANENSIS
PONCICHERIENSIS
COLMERI
SHANDONGIENSIS
167

KLASIFIKASI B. THURINGIENSIS BERDASAR TIPE ANTIGEN FLAGELLA

H-ANTIGEN
23
24
25
26
27
28
29
30

SEROVAR
JAPONENSIS
NEOLEONENSIS
COREANENSIS
SILO
MEXICANENSIS
MONTEREY
AMAGIENSIS
MEDELIIN

H-ANTIGEN
31
32
33
34

SEROVAR
TOGUCHINI
CAMEROUN
LEESIS
KONKUKIAN

BERDASAR AKTIFITAS PROTEIN KRISTAL INSEKTISIDAL THD SRG :

-- 5 PATOTIPE :
1.
2.
3.
4.
5.

PATOTIPE I : LEPIDOPTERA (KURSTAKI)

PATOTIPE II : DIPTERA (ISRAELENSIS)
PATOTIPE III : COLEOPTERA (TENEBRIONIS)
PATOTIPE IV : LEPIDOPTERA & DIPTERA (MORRISONI)
PATOTIPE V : BLM DIKETAHUI

168

CONTOH DR PRODUK B. THURINGIENSIS SUBSPESIES KURSTAKI

R

1. BIOBIT : Bt (15%) DAN KELEMBABAN (85%)

2. BIOBIT
R

3. DIPEL

: POWDER : Bt (29%) & KELEMBAMAN 71%

2X : Bt (6,4%) & KELEMBAMAN 93,6%

4. DIPEL 4L : Bt (1,76%) & kelembaman 98,24%

R

5. Dipel ES : bT 3,5% dan kelembaman 96,5%

R

6. Javalin , Thuricide

32B dan Thuricide 32LV : Bt 1,6% & kelembaman 98,4%

7. Javelin WG : Bt (6,4%) agent penyebar 15% dan residu fermentasi 78,6%

R

8. Thuricide 48LV : Bt 2,4% dan kelembaman 97,6%

R

9. Thuricide HP : Bt 3,2% dan kelembaman 96,8%

R

10.Thuricide HPC : Bt 0,8%, pelarut petroleum hydrocarbon 3%, kelembaman

169
96,2%

FORMULASI

Fungal antagonists dapat diformulasi pada

media cair ataupun pada formulasi padat.
Bacterial antagonists diformulasi melaui dua
cara.
Bakteri yang mempunyai spora dapat diformulasi pada dry

powder product.
The non-spore-forming organisms lebih susah
memformulaisnya, karena tidak mempunyai spora yang
bersifat dorman. Untuk bakteri spt ini hanya bisa diformulasi
dalam bentuk cair.

170

Pembuatan biopestisida dengan bahan aktif

mikroba antagonis dengan cara : menginokulasi
masing-masing antagonis pada media produksi
steril dengan formulasi:
Formulasi padat :
Serbuk gergaji : gabah : tepung jagung
= 2 : 1 : 1 dalam kantong plastik.
Formulasi cair : dalam 1 liter air
mengandung 5 g susu non fat dan 10 g
gula merah yang dikemas dalam botol.
171

Kodiak (several formulations)

Biocontrol
Agent

Bacillus subtilis
GB03

Target
Pathogen/
Disease

Rhizoctonia
solani, Fusarium
spp., Alternaria
spp., and
Aspergillus spp.
that attack
roots
cotton, legumes

Crop
Formulatio
n

Application

dry powder;
usually applied
with chemical
fungicides
added to a
slurry mix for
seed treatment;
hopper box
treatment

HiStick N/T
Biocontrol
Organis
m

Bacillus subtilis
MBI600.

Target
Pathoge
n/
Disease

Fusarium,
Rhizoctonia,
Aspergillus

Crop

soybean, alfalfa,
dry/snap beans,
peanuts

Application
method

slurry, damp and

dry inoculation of
172
seed