No 39-75
39. Seorang wanita 28tahun dengan G2P1A0 pasien
datang ke rs dengan penurunan kesadaran sejam
sebelumnya sempat kejang TD 150/90mmHg 100x/menit,
RR28x/menit, terdapat edema tungkai inferior,
pemeriksaan laboratorium menunjukkan proteinuria +++.
Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah.......
a. superimpossed eklampsia
b. Preeklampsia ringan
c. Syndroma HELLP
D. Preeklampsia berat
E. Eklampsia
a. superimpossed eklampsia :
b. Preeklampsia ringan :
- 140 <160/90 - <110, proteinuria 1+
c. Syndroma HELLP (Hemolysis, Elevated liver enzym, Low
Platelet)
D. Preeklampsia berat :
Sistol : lebih besar atau sama dengan 160
diastol lebih besar atau sama dengan 110.
Protein urin lebih besar atau sama dengan +2
E. Eklampsia
Kejang baik dengan penurunan kesadaran atau tidak
40. Wanita hamil mual muntah,tanda2 hiper
emesis gravidarum, hormon yang menyebabkan
keluhan..
a. estrogen dan HCG
b. FSH dan LH
c. progesteron dan LH
d. oksitosin
e. prolactin
HEG
Hamil muda 4 16 minggu
Mual muntah
b. Gejala definitif
- Kontraksi uterus yang teraktur (1
x atau > dalam 10 menit
- Pembukaan serviks 2 cm
- Pendataran serviks
Persalinan preterm (kurang bulan)
Pengelolaan
D. Molahidatidosa ( termasuk
pendarahan trimester 1)
E. KET termasuk pendarahan
trimester 1)
Tanda dan gejala retensi sisa plasenta
1) Perdarahan terus menerus
Pada palpasi didapatkan fundus uteri masih dapat teraba yang lebih besar dari
yang diperkirakan.
8-10 mg
10-12 mg
12-14 mg
16-18 mg
20-22mg
Tinggi fundus uteri kehamilan
Tinggi fundus uteri kehamilan
Akhir bulan III (12 mgg)= 1-2 j atas simfisis. BJA
terdengar dengan doptone
Akhir bulan IV (16 minggu) = pertengahan sym-pst
Akhir bulan V ( 20 minggu) = 3 jari bawah pusat
Akhir bulan VI ( 24 minggu) = setinggi pusat
Akhir bulan VII ( 28 minggu) = 3 jari atas pusat
Akhir bulan VIII( 32 minggu) = pertengahan pst-xp
Akhir bulan IX ( 36 minggu) = sampai arcus costa/ 3 jari
bawah xp
Ahir bulan X ( 40 minggu) = pertengahan pst-xp karena
sudah masuk Pintu atas panggul
49
Perempuan, 16 thn ke UGD KU perdarahan dari
kemaluan 3 hari yll. Darah keluar bergumpal dan
banyak. Pasien baru melahirkan anak pertama 5 hri
yll. Pada pem. TNPS dbn. TFU setinggi pusat. V/V
perdarahan dari kemaluan, banyak dan bergumpal,
luka episiotomi baik, tidak tampak adanya robekan
jalan lahir. Apakah diagnosis tersebut?
A. IVA
B. USG
C. Pap smear
D. Kultur spesimen vagina
E. Swab spesimen vagina
Lekore/fluor albus
leukore
anamnesis
Partus prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28-37 mgg atau bayi BB 1000-
2500 g
Kala IV
Masa 1 jam setelah plasenta lahir
57. Seorang perempuan umur 24 tahun G2P1A0
gravid 12 minggu datang ke puskesmas dengan
keluhan nyeri perut bawah disertai pengeluaran
darah. Pemeriksaan fisis didapatkan portio masih
tertutup dan lunak. Diagnosis?
A. Abortus komplit
B. Abortus inkomplit
C. Abortus imminens
D. Abortus habitualis
E. Abortus insipient
Abortus
Def : Berakhirnya kehamilan pada umur
kehamilan <20 mgg (BBJ <500 g) atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup di luar
kandungan
Abortus Imminens
Def : Abortus mengancam, ditandai oleh
perdarahan dari jalan lahir, dapat disertai nyeri
perut bawah yang ringan, buah kehamilan masih
mungkin berlanjut atau dipertahankan
Diagnosis :
Klinis :
A. Anam : - Perdarahan sedikit dari jalan lahir
- Nyeri perut tidak ada/ringan
B. PD : - Fluksus sedikit
- Ostium uteri tertutup
Abortus insipien
Def : abortus yang sedang berlangsung
Klinis
Anam : Perdarahan dari jalan lahir disertai
nyeri/kontraksi rahim
PD :
-Ostium terbuka
-Buah kehamilan masih di dalam rahim
-Ketuban utuh, dapat menonjol
Abortus komplit
Def : Seluruh buah kehamilan telah keluar
Klinis :
Anam :
-perdarahan dari jalan lahir sedikit
-pernah keluar buah kehamilan
PD :
-Ostium biasanya tertutup
-bila ostium terbuka teraba rongga uterus yang
kosong
Abortus inkomplit
Def : Sebagian buah kehamilan telah keluar
melalui kanalis servikalis dan masih terdapat sisa
konsepsi dalam rongga rahim
Klinis :
Anam :
-Perdarahan dari jalan lahir (biasanya banyak): syok
-nyeri/kontraksi rahim ada
PD :
-ostium uteri terbuka
-teraba sisa jaringan buah kehamilan
Abortus habitualis/berulang
Def : Abortus spontan yang berlangsung
berurutan sebanyak 3x
58. Seorang perempauan umur 28 tahun G2P1A0 gravid
38 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
ulu hati dan nyeri kepala. Riwayat kejang (-).
Pemeriksaan fisis didapatkan TD 160/100 mmHg. Lab
proteinuria +3.
PENANGANAN YANG TEPAT ADALAH...
a. Infus RL + MgSO4
b. Diazepam 10 mg
c. nfus D5% + MgSO4
d. Infus Mg SO4 40% im
e. Nifedipin
Diagnosis pasien : PREEKLAMPSIA BERAT
- Timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan, setelah
umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
- Anam : tdk ada kejang, penurunan kesadaran, penglihtan kabur, nyeri
ulu hati, nyeri kepala hebat,
- PE : didapatkan satu atau lebih gejala dibawah ini digolongan
preeklamsia berat :
a. TD sistol 160, atau TD diastol 110
b. Proteinuria 2g/24 jam atau 2+
c. Kreatinin serum >1,2mg disertai oliguria (<400ml/24 jam)
d. Trombosit < 100.000/mm3
e. Peningkatan kadar LDH
f. Peningkatan SGOT dan SGPT
g. Sakit kepala yang menetap dan gangguan visus dan serebral
h. Nyeri epigastrik yang menetap
i. PJT
j. Edema paru disertai sianosis
k. Adanya HELLP
Penanganan Preeklamsia Berat
Rawat bersama dgn dr. Saraf dan IPD, mata, anes
a. Medikamentosa
- Infus RL dan MgSO4 : melalui IV dan kontiyu
Dosis awal : loading 4gr MgSO4(10ccMgSO4 40% dilarutkan dgn
RL 100cc diberikan 15-20mnt)
Dosis pemeliharaan : 10mg dlm 500ccRL, diberikan dgn kec: 1-
2gr/jam(20-30mnt)
- Antihipertensi : TD160/110mmHg dapat diberikan :Nipedipin
10mg PO diulangi setiap 30 mnt max 120mg/24jam sampai
penurunan MABP 20%.
- : nikardipin kalau TD 180/110 dikasih 1 amp 10mg dlm plrt
50cc/ 2amp dlm 100cc. pelarutnya tdk boleh RL atau BN
59. Seorang perempuan umur 38 tahun G3P2A0
datang ke puskesmas dengan keluhan bengkak
pada kaki. Riwayat hipertensi sebelumnya tidak
ada. Kejang (-). Pemeriksaan fisis TD 180/100.
Laboratorium proteinuria +3. DIAGNOSIS?
a. Eklampsia
b. Superimposed preeklampsia
c. Preeklampsia ringan
d. Preeklampsia berat
e. Preeklampsia sedang
Diagnosis pasien : PREEKLAMPSIA BERAT
- Timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan, setelah
umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
- Anam : tdk ada kejang, penurunan kesadaran, penglihtan kabur, nyeri
ulu hati, nyeri kepala hebat,
- PE : didapatkan satu atau lebih gejala dibawah ini digolongan
preeklamsia berat :
a. TD sistol 160, atau TD diastol 110
b. Proteinuria 2g/24 jam atau 2+
c. Kreatinin serum >1,2mg disertai oliguria (<400ml/24 jam)
d. Trombosit < 100.000/mm3
e. Peningkatan kadar LDH
f. Peningkatan SGOT dan SGPT
g. Sakit kepala yang menetap dan gangguan visus dan serebral
h. Nyeri epigastrik yang menetap
i. PJT
j. Edema paru disertai sianosis
k. Adanya HELLP
Klinis
Eklamsia : penderita preeklamsia berat disertai
kejang
- Anam : umur kehamilan >20 minggu, hipertensi,
kejang, penurunan kesadaran, penglihatan kabur,
nyeri kepala hebat, nyeri ulu hati
- PF : kesadaran somnolen-koma, TD >140/90,
proteinuria min +1, penurunan kesadaran disertai
kejang
Preeklamsia ringan : HT(TD sistolik 140-< 160,
diastolik 90-<110) dgn proteinuria
300mg/24jam/1+ dipstick.
60. Seorang wanita umur 36 tahun G1P0A0
datang ke puskesmas dan cukup bulan.
Pada pemeriksaan dalam teraba mata,
hidung, mulut, dan dagu. PRESENTASI APA?
a. Presentasi muka
b. Presentasi kepala
c. Presentasi tangan
d. Presentasi bahu
e. Presentasi dahi
Diagnosis
Letak muka adalah letak kepala dgn defleksi max
Terjadi pada panggul sempit, bayi besar,
multiparitas, lilitan tali pusar dileher, anensefal
Diagnosis :
- Pemeriksaan luar : tonjolan sepihak dgn bokong,
ditemukan sudut fabre, BJJ sepihak dgn bagian kecil
- Pemeriksaan dalam: teraba pinggir orbita, hidung,
tulang pipi, mulut dan dagu
Letak dahi :
- Pemeriksaan luar : tonjolan kepala sepihak
dengan bag.kecil, BJJ sepihak dgn bgn kecil
- Pemeriksaan dalam : teraba sutura frontalis,
ubun-ubun besar, pinggir orbita dan panggal
hidung.
Presentasi kepala :
Presentasi bahu :
Presentasi tangan :
61. Wanita 28 tahun ke puskesmas hamil 1 bulan,
nyeri perut bawah, nyeri tekan (+), Hb 8,
hipotensi, takikardia, takipneu, OUE keluar darah,
nyeri goyang portio (+). DIAGNOSE?
a. Abortus imminens
b. Abortus insipient
c. Abortus komplit
d. Mola
e. KET
Diagnosa : KET(Trias)
Suatu kehamilan yg hasil konsepsinya berimplantasi diluar
kavum uteri dan berakhir dgn ruptur tuba dan abortus
Diagnosis :
- amenore, terjadi 6-8 mgg stlh haid terakhir, gejala subjektif
kehamilan
- nyeri perut yang disertai spotting
- nyeri yang menjalar ke bahu, perdarahan pervaginam dan
pingsan
- adanya tanda-tanda syok hipovolemik
- nyeri abdomen : uterus yg membesar, nyeri goyang servix(+),
nyeri perabaan dan teraba masa daerah adneksa, kavum
douglas bisa menonjol kerena berisi darah, nyeri tekan(+).
Klinis
Abortus Imminens :
- Anamnesa : perdarahan sdkt dri jl lahir, nyeri perut ringan/tdk
ada
- Pem.dalam : Fluksus sedikit, Ostium Uteri tertutup
Abortus Insipien :
- Anam : perdarahan dari jl.lahir disertai nyeri
- Pe.dalam: ostium terbuka, buah kehamilan msh ada dlm
rahim,ketuban utuh dapat jg menonjol
Abortus Inkomplit :
- Anam : perdarahan dri jalan lahir banyak dapat terjadi syok,
nyeri/kontraksi rahim.
- Pe. Dalam : OU terbuka , teraba sisa jaringan buah kehamilan.
Mola :
- Anam & PE : amenor, keluhan gestosis(hiperemis gravidarum
berat),perdarahan, uterus yg > dri usia kehamilan.
62. Wanita 39 tahun P3A0 datang dengan keluhan
perdarahan dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu.
Wanita tersebut memiliki riwayat persalinan 2
hari yang lalu TFU 40 cm keluar keputihan berbau
dan demam. PF : keluar cairan berwarna putih
dari vagina. DIAGNOSE?
a. Servisitis
b. Endometritis
c. Salpingitis
d. Endometriosis
Diagnosis: Endometritis
Terutama terjadi postpartum dan postabortum.
Pada endometritis post partum regenerasi
endometrium selesai pada hari ke 9, sehingga
endometritis postpartum pada umumnya terjadi
sebelum hari ke9.
Gejala : demam, lochia berbau, lochia lama
berdarah, tidak ada nyeri kalau radang tidak
menjalar ke parametrium/perimetrium
Servisitis :
- Flour hebat kental ataupun purulent kadang berbau
- Sering menimbulkan erosi(erythroplak)pd portio, tampak
seperti daerah yg merah menyala.
Salpingitis
- Paling sering oleh gonococcus,staphylococus
- Demam tinggi dan mengigil,pasien sakit keras
- Nyeri kiri dan kanan diperut bg.bawah terutama kalau
ditekan.
- Mual dan muntah: adanya peradangan peritoneum
Endometriosis : jrgn endometrium yg msih berfungsi berada
diluar kavum uteri.
- Nyeri perut bawah progresif dan terjadi selama haid
- Disparenurnia
- Nyeri waktu defekasi khususnya ketika haid
- infertile
63. Perempuan 22 tahun G1 P0A0 dg usia
kehamilan 28 minggu mengeluh sering pusing.
Pemeriksaan fisik normal. Konjungtiva palpebra
anemis. Gambaran morfologi anemia yang paling
mungkin didapatkan adalah:
a. ormositik normokromik
b. Mikrositik hipokromik
c. Makrositik normokromik
d. Mikrositik normokromik
e. Normokromik normositer
Pembahasan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi kadar nilai HB
<11gr%, pada kehamilan kebutuhan oksigen lbh tinggi
memicu peninggkatan produksi eritropoetin. Akibatnya,
volume plasma(u/perfusi uteroplasenta) bertambah dan sel
darah merah meningkat. Namun peningkatan vol.plasma trjdi
dlm proporsi yg lbh besar jika dibandingkan
eritrositpekonsentrasi Hb akibat hemodilusi.
Penyebab anemia tersering 75% pada kehamilan adalah
defisiensi besi yg memperlihatkan gambaran mikrositik
hipokrom pada apusan darah tepi.
Pada trimester pertama zat besi yg dibutuhkan masih sedikit,
namun dari trimester ke2 hingga 3 terjadi pertumbuhan janin
sgt cepat dan bergerak aktif yang menghisap dan menelan air
ketubankebutuhan oksigen yg diperlukan .
Gejalanya berupa :kepala pusing, pucat, lemah, mudah
pingsang dgn td dlm batas normal.
64. Perempuan 21 tahun G3P2A0 uk 9 bulan
dating dengan tanda-tanda persalinan.
Leopold III teraba keras dan bulat. Pereriksaan
dalam dirasakan orbita, hidung dan dagu.
Pembukaan serviks 9 cm. dagu di anterior.
Jenis presentasi apakah yang didapatkan dari
pasien diatas:
A. Occiput presentations
B. Face presentasions
C. Breech presentations
D. Elbow presentations
65. wanita 46 tahun P5A0 datang ke dokter untuk
melakukan konsultasi untuk melakukan program
keluarga berencana. Pasien memiliki asma dan
hipertensi. TD : 150/100 mmHg, nadi : 90x/menit,
frekuensi nafas 20x/menit. Pilihan kontrasepsi
yang paling tepat adalah
a. Injek depo progesteron
b. Injek cycloestrogen
c. Boleh dilakukan kontrasepsi implan
d. Pil KB
e. AKDR
a,b,c,d kontraindikasi penderita asma dan
hipertensi
A. Injection depo progesteron
Kontrasepsi suntikan tidak diperbolehkan untuk wanita yang menderita
penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, kencing manis, paru-paru, dan
kelainan darah.
b. Injection cycloestrogen
c. Boleh diberikan kontrasepsi implan
Wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka
yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi,
migrain, epilepsi, benjolan pada payudara, depresi mental, kencing batu,
penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Womens Book Collective, 1992)
d. Pil KB
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis,
radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan,
hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina,
kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak
napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala).
e. AKDR
Kontra indikasi pemasangan AKDR:
Belum pernah melahirkan
Adanya perkiraan hamil
Kelainan alat kandungan bagian
dalam seperti: perdarahan yang
tidak normal dari alat kemaluan,
perdarahan di leher rahim, dan
kanker rahim.
66. Perempuan 34 tahun G3P2A0 hamil 9 bulan
dengan tanda-tanda persalinan. Dengan riwayat
melahirkan normal sebelumnya. Pada leopold III
teraba massa dan keras. Setelah dilakukan
pemeriksaan dalam didapatkan orbital, hidung,
dan dagu. Dan dagu menghadap anterior.
Bagaimana melahirkan janin tersebut?
A. Spontan pervaginam
B. Forcep
C. Fundus pressure
D. SC
E. Vacum
Presentasi Muka
keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi
maksimal, sehingga oksiput tertekan pada punggung
dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke
bawah
A. Toxoplasma Gondii
B. Cryptosporidium
C. Isospora hominis
D. CMV
E. Treponema pallidum
SabinFeldman dye test tes serologis untuk
mendiagnosa toksoplasmosis. Untuk mendeteksi antibodi
tokso serum dengan pewarnaan methylene blue pada
sitoplasma organisme toksoplasma.
Jika ada antibodi di serum trofozoit tokso tdk
terwarnai +
Jika tdk ada antibodi dlm serum trofozoit tokso
terwarnai -
Puasa 105 95
1 jam 199 180
2 jam 165 155
3 jam 145 140
Waktu
pemeriksaan