Anda di halaman 1dari 48

Mengapa

Harus Bisnis Islami?


Penuh Berkat dan Berkah
Alasan Umum Orang
Berbisnis :
1. Meraih profit, bukan gaji
2. Meraih kebebasan waktu
3. Meraih kebebasan finansial
E B
S I
E B
S I
E B
S I
Misi Bisnis Pengemban
Dakwah Ideologis :
1. Bisnis Menuju Kebebasan
Finansial
2. Kebebasan Finansial Menuju
Kebebasan beraktifitas
3. Menuju Kebebasan prinsip hidup
Speed & responsive
(cepat & responsif)
Creativity innovation
(inovasi kreatif)
Focus on competition
environment
(fokus pd lingkungan yg kompetitif)
Leadership from everybody
(kepemimpinan pada setiap level)
Control by vision and values
(kendali pada visi dan nilai)
Information shared
(andil informasi)
Proactive; entrepreneurial
(proaktif & berjiwamandiri)
Creating tomorrows market
(kreasi pasar masa depan)
Interdependence
(kemitraan)
Environmental Concerns
(peduli lingkungan)

(Anonim, 1999)
Pembangunan Politik Uang
berbasis riba ISU-ISU STRATEGIS Machiavelistik
Asimetri Gurita Kapitalisme Global Kepemimpinan
pendapatan Sekularisme/Demokrasi/Pluralisme sbg kontrak
sosial
Ketimpangan
Distribusi Tatanan Speed & responsive Masyarakat
Kemiskinan (cepat & responsif)
Perilaku simbolis
ekonomi Creativity innovation politik
struktural
kapitalistik (inovasi kreatif)
oportunistik
Focus on competition
environment
(fokus pd lingkungan yg kompetitif)
Leadership from everybody
(kepemimpinan pada setiap level)
Control by vision and values
(kendali pada visi dan nilai)
Information shared
Budaya (andil informasi)
Sistem
hedonistik Proactive; entrepreneurial Kapitalisasi
(proaktif & berjiwamandiri) pendidikan pendidikan
Creating tomorrows market materialistik Pendidikan
(kreasi pasar masa depan)
Interdependence materialistik
(kemitraan)
Premanisme
Environmental Concerns
Gaya hidup Kehidupan (peduli lingkungan) Sikap Pluralisme
bebas beragama Doa Bersama
Dugem sosial Klenikisasi
Free sex individualistik sinkretistik Adu domba
Aborsi umat

didominasi produk
4F
PERADABAN MATERIAL

Kehidupan Materialistis Kesenjangan Dehumanisasi

KEHANCURAN
&
FASAD
Kesenjangan
20% penduduk dunia (the club of rich)
memiliki 83% kekayaan dunia, 81%
perdagangan dunia, 81% hasil investasi,
menggunakan 70% energi, 85%
persediaan kayu, dan 70% pangan.

Gross Domestic Produk (GDP) 48


Negara termiskin di dunia di bawah
kekayaan 3 orang terkaya di dunia
Pendapatan 20% penduduk terkaya
dengan 20% penduduk termiskin dunia
60:1

Jumlah penduduk miskin di Indonesia


36,17 juta jiwa
(BPS 2003) Meningkat 40 juta jiwa (BPS
2005)
Dehumanisasi
Hancurnya keluarga
Kriminalitas
Aborsi
Pelacuran
Homoseksualitas dan
lesbianisme
Pornografi dan pornoaksi
Fenomena single parent family
Fenomena anak lahir tanpa
bapak
Kehidupan Materialistis
Cenderung menghalalkan
segala cara
Bermental instant
Fenomena throw away society
Lonely crowded
Masyarakat penuh dengan
kontradiksi (aids vs pelacuran;
riba/judi vs pemerataan; bisnis
Islami vs bisnis non Islami;
masyarakat mulia vs materi
tayangan tv; dll).
KRISIS KEHIDUPAN MULTIDIMENSIONAL
(kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, kemerosotan
moral, ketidakadilan, dll.) Faktual

SISTEM KEHIDUPAN SEKULERISTIK

Ekonomi Tata Sosial


Kapitalistik Pendidikan Individualistik
Materialistik Akar
Politik Budaya Masalah
Oportunistik Hedonistik

TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM


Tatanan berdasarkan syariah

Solusi
Fundamental
Ekonomi Politik Pendidikan Budaya Tata Sosial
Maka,
pilihannya
adalah .......
BISNIS ISLAMI :
Bisnis Penuh Berkat & Berkah
Renungan

Berapa jam sehari kita jalankan muamalah , akad


dan implikasinya ???
Sudahkan kita selalu bertanya tentang hukum apa
yang akan kita lakukan ???
Sudahkan kita kaji sebelum berbuat sampai kita
tenteram bahwa hukum yang kita ambil adalah yang
paling shawab???

Imam Malik berkata:




Siapa yang tidak mempelajari hukum-hukum jual beli niscaya ia
memakan riba, suka atau enggan
Merupakan
Hukum asal perbuatan adalah terikat
Perbuatan dengan hukum syara


Terkait dgn mubah
Hukum asal dari benda adalah
Benda selama tidak ada dalil yang mengharamkan

Untuk
mendapatkan Apabila ada hukum syara diterapkan maka
maslahat akan ada kemashlahatan

AKAN
DIHISAB


Darimana harta


diperoleh

&
Untuk apa harta
Dua telapak kaki manusia
hadapan Allah), hingga
ia ditanya
tentang umurnya
akan selalu tegak (di

digunakan untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa


ia pergunakan, tentang hartanya dari mana ia
peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan tentang
tubuhnya untuk apa ia korbankan
[HR. Tirmidzi dari Abu Barzah ra.]





Sungguh akan datang kepada manusia masa dimana seseorang
tidak lagi peduli dengan cara apa ia mengambil harta, apakah cara
itu halal ataukah haram
][Hr Bukhari















Allah menolak kepadaku untuk memasukkan ke dalam surga daging yang
tumbuh dari yang haram, neraka lebih layak untuknya
[ Hr
al-Hakim]








Harta ini sungguh hijau laksana sayuran segar lagi manis, siapa saja
yang mengambilnya dengan kemurahan hati maka akan diberkahi, dan
siapa saja yang mengambilnya dengan ketinggian hati maka tidak akan
diberkahi, dan itu laksana orang yang makan tapi tidak kenyang, dan
tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah
[Hr Bukhari Muslim]











Seorang laki-laki berambut kusut dan berdebu menengadahkan kedua
tanganya ke langit: Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan yang
haram, maka bagaimana doanya bisa dikabulkan?
[Hr Ahmad, Muslim, Tirmidzi]
Definisi Bisnis Islami

Aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya.


Tidak dibatasi jumlah (kuantitas) kepemilikan
hartanya termasuk profitnya.
Dibatasi dalam cara perolehan dan
pendayagunaan hartanya (halal dan haram).
Bisnis Dalam Pilar Ekonomi Islam

PENGELOLAAN KEPEMILIKAN

K. INDIVIDU K. UMUM K. NEGARA KEPEMILIKAN

INDIVIDU NEGARA PENGELOLA

Ekonomi Privat Ekonomi Negara SEKTOR

Konsumsi Produksi PENGELOLAAN

PERTANIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN BIDANG

Konsumsi Pertanahan Jual Beli (al Bai) Industri & HUKUM


(al Aradhi) dan Syarikah Ketenagakerjaan
Bisnis Negara Dalam Pilar Ekonomi Islam

Kepemilikan Umum Kepemilikan Negara


(Collective property) (State property)

BISNIS

BUMN

Negara berhak mengelola &


mendistribusikan kepada
rakyat secara cuma-cuma atau
dengan harga murah
Bekerja & Bisnis Individu Dalam Pilar
Ekonomi Islam

BEKERJA
(al-'amal)

Mendapatkan Harta Mengembangkan Harta


(Akhdu al-mal) (Tanmiyatu al-mal)

BISNIS

Usaha Usaha
Sendiri Bersama
(Syarikah)
Anatomi Sistemik Bisnis Islami

Orientasi Nilai

INPUT PROSES
Entrepreneurship M. Strategik OUTPUT
(motivasi - Operasi/ Profit
sikap mental) Produksi Pertumbuhan
Keahlian SDM Keberlangsungan
SDM Keuangan KEBERKAHAN
Sumberdaya Pemasaran
Modal
Karakteristik
Bisnis ISLAMI
VALUE DRIVEN KARAKTER BISNIS NON VALUE DRIVEN
Nilai-nilai transendental Asas Sekularisme
Dunia akhirat Motivasi (Nilai-nilai material)
Dunia
Profit & Orientasi Profit,
Benefit (non materi/qimah), Pertumbuhan,
Pertumbuhan, Keberlangsungan
Keberlangsungan,
Keberkahan
Tinggi, Etos Kerja Tinggi,
Bisnis adalah bagian dari Bisnis adalah kebutuhan
ibadah duniawi
Maju & produktif, Sikap mental Maju & produktif sekaligus
Konsekuensi keimanan konsumtif Konsekuensi
& manifestasi kemusliman aktualisasi diri
Karakteristik
Bisnis ISLAMI
VALUE DRIVEN KARAKTER BISNIS NON VALUE DRIVEN
Cakap & ahli di bidangnya, Keahlian Cakap & ahli di bidangnya,
Konsekuensi dari kewajiban Konsekuensi dari motivasi
seorang muslim reward & punishment
Terpercaya & bertanggung Amanah Tergantung kemauan
jawab, individu (pemilik kapital),
Tujuan tidak menghalalkan Tujuan menghalalkan cara
cara
Halal Modal Halal & haram
Sesuai dengan akad SDM Sesuai dengan akad
kerjanya kerjanya atau sesuai
keinginan pemilik modal
Halal Sumber Halal & haram
daya
Karakteristik
Bisnis Islami
VALUE DRIVEN KARAKTER BISNIS NON VALUE DRIVEN
Visi dan misi organisasi Manajemen Visi dan misi organisasi
terkait erat dengan misi Strategik ditetapkan berdasarkan
penciptaan manusia di pada kepentingan material
dunia belaka.
Jaminan halal bagi setiap Manajemen Tidak ada jaminan halal
masukan, proses & Operasi bagi setiap masukan,
keluaran, proses & keluaran,
Mengedepankan Mengedepankan
produktivitas dalam koridor produktivitas dalam koridor
syariah manfaat
Jaminan halal bagi setiap Manajemen Tidak ada jaminan halal
masukan, proses & Keuangan bagi setiap masukan,
keluaran keuangan proses & keluaran
keuangan
Karakteristik
Bisnis ISLAMI

VALUE DRIVEN KARAKTER BISNIS NON VALUE DRIVEN


Pemasaran dalam koridor Manajemen Pemasaran menghalalkan
jaminan halal, Pemasaran cara
SDM profesional & Manajemen SDM profesional,
berkepribadian Islam, SDM SDM adalah faktor
SDM adalah pengelola produksi,
bisnis, SDM bertanggung jawab
SDM bertanggung jawab pada diri & majikan
pada diri, majikan & Allah
SWT
Membangun Profesionalisme
Dalam Bisnis Islami

Menjaga Amanah AMANAH


Memelihara Etos Kerja HIMMAH
Menguasai Manajemen Organisasi KAFAAH
Menguasai Manajemen Operasi
Menguasai Manajemen Pemasaran
Menguasai Manajemen Keuangan
Menguasai Manajemen Personalia
Menjaga Amanah Dalam Bisnis

INPUT PROSES - OUTPUT

Input-
proses- Tidak
output memberi
bebas dari Tidak
hadiah/
barang & makan
komisi
jasa haram riba
dalam lobi
bisnis
Tidak wan (uang,
prestasi/ Tidak wanita, dll.)
suap Tidak
ingkar janji
zalim
Tidak
menipu
Tidak
korupsi
MEMBANGUN ETOS KERJA,
PENDEKATAN REWARD & PUNISHMENT

Qimah REWARD PUNISHMENT


Madiah Gaji/penghasilan Denda, Skorsing
besar PHK, Hukuman
Insaniyah Pujian, Celaan,
Nama/reputasi Nama/reputasi
baik buruk
Khuluqiyah Rasa hormat Antipati
Simpati
Ruhiyah Pahala Dosa
Matriks Peluang Hidup

BISNIS BISNIS
ISLAMI NON ISLAMI

SISTEM HIDUP Hidup


ISLAM IDEAL tidak ideal

SISTEM
Hidup Hidup
KAPITALIS/
tidak ideal Ideal
SOSIALIS
Dalam rentang 14 abad Islam menaungi 2/3 belahan dunia, merahmati
alam raya, Peradaban Islam telah banyak melahirkan pribadi-pribadi
yang mengguncang dunia Salah satunya adalah sahabat
Abdurrahman bin Auf yang telah mengguncang dunia melalui
keteladanannya sebagai muslim sejati, termasuk dalam berbisnis yang
dilakukannya pada abad 1 Hijriah.
Abdurrahman bin Auf termasuk generasi sahabat yang masuk Islam
sangat awal, menjadi orang kedelapan yang bersahadah 2 hari
setelah Abu Bakar. Beliau termasuk salah satu dari sepuluh sahabat
yang dijamin masuk surga.

Beberapa Pelajaran Bisnis dari Abdurrahman bin Auf

Berbisnis barang yang halal dan menjauhkan diri dari barang


yang haram bahkan yang subhat sekalipun.
Keseluruhan harta Abdurahman bin Auf adalah harta yang halal,
sehingga sahabat lainnya, Utsman bin Affan ra. yang juga pengusaha
sukses dan sudah sangat kaya pun bersedia menerima wasiat
Abdurahman ketika membagikan 400 Dinar bagi setiap veteran perang
Badar. Ustman bin Affan berkata, Harta Abdurahman bin Auf halal
lagi bersih, dan memakan harta itu membawa selamat dan berkah.
Keuntungan bisnis yang didapat dinikmati dengan menunaikan hak
keluarga dan hak Allah, perjuangan di jalan Allah.

Ketika Rasullullah SAW membutuhkan dana untuk perang Tabuk yang mahal
dan sulit karena medannya jauh, ditambah situasi Madinah yang sedang
musim panas. Abdurrahman bin Auf memeloporinya dengan menyumbang
dua ratus uqiyah emas (1 uqiyah setara dengan 50 dinar) sampai-sampai
Umar bin Khattab berbisik kepada Rasulullah SAW Sepertinya Abdurrahman
berdosa kepada keluarganya karena tidak meninggali uang belanja sedikitpun
untuk keluarganya. Mendengar ini, Rasulullah SAW bertanya pada
Abdurrahman bin Auf, Apakah kamu meninggalkan
uang belanja untuk istrimu ?, Ya! Jawab Abdurrahman, Mereka saya
tinggali lebih banyak dan lebih baik dari yang saya sumbangkan. Berapa ?
Tanya Rasulullah. Sebanyak rizki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan
Allah. Jawabnya. Subhanallahu.

Suatu saat ketika Rasullullah SAW berpidato menyemangati kaum muslimin


untuk berinfaq di jalan Allah, Abdurrahman bin Auf menyumbang separuh
hartanya senilai 2.000 Dinar. Atas infaq ini beliau didoakan khusus oleh
Rasulullah SAW : Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu,
terhadap harta yang kamu berikan. Dan Semoga Allah memberkati juga harta
yang kamu tinggalkan untuk keluarga kamu.
Menjadikan harta bisnisnya sebagai sesuatu yang
dikendalikannya, bukan yang mengendalikannya.

Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh barang yang dibawa


oleh kafilah perdagangannya kepada penduduk Madinah padahal seluruh
kafilah ini membawa barang dagangan yang diangkut oleh 700 unta yang
memenuhi jalan-jalan kota Madinah. Selain itu juga tercatat Abdurrahman bin
Auf telah menyumbangkan antara lain 40.000 Dirham, 40.000 Dinar, 200
uqiyah emas, 500 kuda, dan 1.500 unta.

Banyak dan sering sekali, beliau menggunakan hartanya untuk diinfaqkan.


Sampai- sampai ada penduduk Madinah yang berkata Seluruh penduduk
Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga
dipinjamkannya pada mereka, sepertiga untuk membayari hutang-hutang
mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikan kepada mereka.

Dengan begitu banyak harta yang diinfaqkan di jalan Allah, ketika meninggal
pada usia 72 tahun beliau masih juga meninggalkan harta yang sangat
banyak yaitu terdiri dari 1.000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3.000 ekor kambing
dan masing-masing istri mendapatkan warisan 80.000 Dinar. Artinya,
kekayaan yang ditinggalkan Abdurrahman bin Auf saat itu berjumlah
2.560.000 Dinar.
catatan: 1 dinar = 4,25 gram emas. 1 dirham = 2,975 gram perak.
APA YANG HARUS KITA
(PENGUSAHA) LAKUKAN?
WUJUDKAN
Bisnis Penuh Berkat & Berkah,
Peduli, Membantu & Aktif Dalam Dakwah
Untuk Membangkitkan Umat,
Menuju Tegaknya Kembali Kehidupan Islam,
RAIH KEBAHAGIAN DUNIA & AKHIRAT.

Anda mungkin juga menyukai