Anda di halaman 1dari 8

PROSES PENANGANAN

BAHAN BAKU TEMBAGA


PROSES PENGOLAHAN
TEMBAGA
PROSES PEMURNIAN
TEMBAGA
Proses pemurnian tembaga diawali dengan penggilingan bijih tembaga kemudian
dicampur dengan batu kapur dan bahan fluks silika. Tepung bijih dipekatkan
terlebih dahulu, sesudah itu dipanggang sehingga terbentuk campuran FeS, FeO,
SiO2, dan CuS. Campuran ini disebut kalsin dan dilebur dengan batu kapur
sebagi fluks dalam dapur reverberatory. Besi yang ada larut dalam terak dan
tembaga, besi yang tersisa ditaungkan ke dalam konventor. Udara dihembuskan
ke dalam konventor selama 4 5 jam, kotoran-kotoran teroksidasi, dan besi
membentuk terak yang dibuang pada selang waktu tertentu. Panas oksidasi yang
dihasilkan cukup tinggi sehingga muatan tetap cair dan sulfida tembaga akhirnya
berubah menjadi oksida tembaga dan sulfat. Bila aliran udara dihentikan, oksida
bereaksi dengan sulfida membentuk tembaga blister dan dioksida belerang.
Setelah itu, tembaga ini dilebur dan dicor menjadi slab, kemudian diolah lebih
lanjut secara elektronik menjadi tembaga murni. Proses pemurnian tembaga
dikenal dengan nama electrorefining tembaga.
Elektrolisis
Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung
misalnya Ag, Au, dan Pt kemudian dimurnikan dengan cara
elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga kotor (tidak murni)
dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga
murni, dengan elektrolit larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4).
Selama proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda
teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda
menjadi logam Cu.

Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)


Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda
(tembaga murni) makin bertambah banyak, sedangkan
pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt mengendap
sebagai lumpur.

Anda mungkin juga menyukai