2
Uvea disebut juga lapis uvea, traktus uvea, tunika vaskulosa
yang merupakan lapis berpigmen dilapisan kedua dari tiga lapis
pembungkus bola mata.
Memberi Nutrisi
Menyerap sinar
Fungsi
Uvea
Melindungi Mata
Akomodasi
Uveitis merupakan proses peradangan intra okular yang
kompleks dan melibatkan jaringan uvea.
4
Epidemiologi
Uveitis biasanya terjadi pada usia 20-50 tahun dan berpengaruh
pada 10-20% kasus kebutaan yang tercatat di negara-negara maju.
5
Etiologi
Trauma
Neoplasma
Virus : CMV, Herpes
UVEITI Idiopatik simpleks, H. Zoster, Peny.
S Voght-Harada,sindrome
behcet
Bakteri: Tuberkulosis
Jamur: Kandidiasis
Spesifik/Infeksi Parasit: Toksoplasmosis
Non spesifik/non
Primer 6
infeksi/reaksi
hipersensitivits Sekunder
Anterior
Anatomi Intermediate
Posterior
Panuveitis
Non-granulomatosa
Klasifikasi Etiologi
Granulomatosa
Akut
Perjalanan
Penyakit 7
Kronik
8
9
Vasodilatasi pembuluh darah kecil
Eksudat
Iris BMD
Gejala Objektif
Gejala Subjektif
Palpebra edema & ptosis
Mata terasa ngeres
ringan
seperti ada pasir
Konjungtiva merah
Mata merah disertai air
PCVI (+)
mata
BMD keruh (flare), hipopion
Nyeri, baik saat ditekan
atau keratik presipitat
maupun digerakkan
Iris edema dan pucat
Fotofobia
Sinekia posterior
Blefarospasme 12
Pupil menyempit, bentuk tidak
Penglihatan kabur
teratur, reflek (-)
KRONIK
Gejala Objektif
Gejala Subjektif Sklera putih terkadang
Gejala biasanya muncul berwarna merah muda
perlahan, sebagian besar karena eksaserbasi berat
asimtomatis dan datang dengan BMD flare
komplikasi katarak atau Keratik presipitat
keratopati Dilatasi pembuluh darah iris
Nodul dan atrofi iris
13
14
Sinekia Posterior
15
Midriatikum Anti Inflamasi Antibiotik
17
Atropin 0,5-2 % Homatropin 2-5% 3 dd gtt 1
3 dd gtt 1
Siklopegik kuat
Efek max
Bersifat Midriatik
siklopegik: 30-90 menit
Efek max: 30-40
Midriatik: 10-30 menit
menit
Bekerja selama:
Bekerja selama 2
Siklopegik 10-48 jam
minggu
Midriatik 6 jam-4 hari
ES: Takikardi,
KI: Pasien glaukoma sudut
demam, merah,
tertutup
mulut kering
18
Radang Sendi
Artritis Spondilitis
Juvenils Ankilosa
20
Terinduksi Lensa/Uveitis Autoimun terhadap
Fakogenik antigen lensa
Gejala: Terapi:
Nyeri Definitif Pengeluaran
Fotofobia materi lensa
Kabur Konservatif kortikosterid,
midriatik, terapi TIO
21
Khas: terjadi bilateral, terdapat floaters dan
pengelihatan kabur
Snowball, snowbank
Injeksi
intra okular dan sub-Tenon posterior
Triamcinolone acetonide 40mg/ml
24
Etiologi
Ritinitis: Toksoplasmosis, sifilis, penyakit Behcet
25
Tidak nyeri
Gangguan kotoran atau bercak-
bercak pada lapang pandang
Gejala subjektif semakin banyak
Visus menurun
Kadang disertai fotopsia
27
Toksoplasmosis Okular Toxoplasma gondii
29
Homatropin 2 %
3x1 tetes
Midriatikum
Sulfas atropin 1%
1x1 tetes
Prednisolone 0,5 %
3x1 tetes/salep
Tetes/salep mata
Dexamethasone 1 % atau
Betamethasone 1%
Gejala klinis
terdapat gejala-gejala yang mengarah pada
koroiditis, vitritis, dan uveitis anterior
32
Termasuk Granulomatosa
Uveitis TB Gejala objektif: KPs granuloma
Histopatolgik: Nekrosis pengkijuan
33
Oftalmia
Simpatika
34
Mata cedera:Enukleasi
Mata simpatik: Kortikosteroid
Sarkoidosis
35
Terapi: kortikosteroid
Klasifikasi Menurut Etiologi
Non Granulomatosa
granulomatosa
Onset Akut Tersembunyi
Nyeri Nyata Tidak ada atau ringan
Fotofobia Nyata Ringan
Penglihatan kabur Sedang Nyata
Merah Nyata Ringan
sirkumkorneal
Keratik presipitat Putih halus Kelabu besar (Mutton fat)
Pupil Kecil dan iregular Kecil dan iregular
Sinekia posterio Kadang-kadang Kadang-kadang
Nodul iris Tidak ada Kadang-kadang
Lokasi Uvea anterior Anterior, posterior atau
difus
36
Perjalanan penyakit Akut Kronik
Kekambuhan Sering Kadang-kadang
Klasifikasi Menurut Perjalanan Penyakit
37
Foto Rontgen : TBC atau sarkoidosis
Purified Protein Derivative (PPD): Kandida
ANA tes: Artritis
HLA-B27: penyebab automimun
IgG dan IgM: Toksoplasmosis
38
SINEKIA
GSST KATARAK
POSTERIOR
EDEMA
MAKULA ABLASIO
KISTOID RETINA Eksudat
39
Edema makula :
Kerusakan blood retina barrier. Inflamasi yg kronis
merusak pembuluh darah perimakular penggaungan
retina
40
41