PENGUKURAN LISTRIK
Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu Posisi terminal harus
dalam kondisi berderetan dengan Beban, Sehingga untuk melakukan pengukuran arus ma
ka rangkaian mesti di Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungka
n terminal alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut.
Mengenolkan posisi jarum terlebih dahulu sebelum digunakan dalam pengukuran dengan
cara memutar tombol kecil berlabel Zero Adjust perlahan hingga jarum mengarah ke p
osis angka nol
Pemilihan fungsi amperemeter dengan memutar selektor secara perlahan dan tempatkan
pada fungsi Amperemeter sebagai alat ukur kuat arus listrik. Memilih batas ukur yang he
ndak digunakan. Untuk pertama kali pilih batas ukur yang terbesar.
Tekan probe hitam dan probe merah pada masing-masing (kaki). Kemudian
jarum akan bergerak dari posisi kiri ke kanan.
Pembacaan skala atau hasil pengukuran yaitu mengamati skala dengan mata
tegak lurus terhadap skala.
Cara Mengukur Tegangan
Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan
AC maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang
Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah
kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna
Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif
() harus membentuk suatu titik percabangan dan
bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan
yang benar dapat dilihat pada gambar berikut
Mengenolkan posisi pointer terlebih dahulu sebelum digunakan dalam pengukuran dengan
cara pada tombol kecil berlabel Zero Adjust putar perlahan hingga jarum mengarah ke
posisi angka nol pada skala.
Memutar tombol selektor sacara perlahan dan tempatkan pada fungsi Voltmeter sebagai alat
ukur tegangan listrik. Pilih batas ukur yang digunakan. Untuk menjaga kondisi AVOmeter
supaya tidak terjadi tegangan berlebih, pilih pada batas ukur yang besar untuk pengukuran
pertama.
Menghubungkan probe pada rangkaian yang akan diukur. Memasang AVOmeter secara
paralel dengan komponen dalam rangkaian yang hendak diukur.