Anda di halaman 1dari 40

Nama : Ny.

P
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ndlingo
Tanggal masuk : 11 Desember 2012
No. RM : 374935
OS meneluh pusing muter-muter 5 jam SMRS,
mual (+), muntah (+) 2 kali, setiap muntah kira-kira
100ml,
nafsu makan menurun, Cuma makan 3 sendok
pegel di leher bagian belakang,
sering susah tidur, merasa mudah marah,
Riwayat hipertensi tetapi tidak rutin minum obat
antihipertensi. Pasien juga merasakan nyeri di
bagian di uluhati dan perut bagian tengah.
BAB (+), BAK (+) jumlahnya sama seperti hari biasa
Kesan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 108 x/menit
Suhu badan : 36,4oC
Pernafasan : 20 x/menit
Pemeriksaan kulit: Turgor dan elastisitas dalam batas normal,
kelainan kulit (-), sianosis (-)
Pemeriksaan kepala
Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, distribusi
merata
Pemeriksaan mata : Palpebra edema (-/-),
Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-)
Pupil : Reflek cahaya (+/+), isokor
Pemeriksaan Telinga : Otore (-/-), nyeri tekan (-/-),
serumen (-/-)
Pemeriksaan Hidung : Sekret (-/-), epistaksis (-)
Pemeriksaan Leher :
Kelenjar tiroid Tidak membesar
Kelenjar lnn Tidak membesar, nyeri (-)
Inspeksi : Retraksi (-), simetris (+)
Palpasi : ketinggalan gerak (-)
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar : vesikuler - Suara
tambahan : Ronkhi kering (-), wheezing
(-), krepitasi (-), S1 S2 reguler
Inspeksi : supel (+), defans muskular (-), venektasi (-),
sikatrik (-)
Auskultasi: Peristaltik usus (+)
Perkusi : Timpani, nyeri ketok kostovertebra (-), pekak
beralih (-), undulasi (-)
Palpasi: Nyeri tekan abdomen (+) bagian epidastrik dan
umbilikalis, nyeri tekan hepar (-), lien tak teraba
membesar, nyeri lepas tekan (-), massa (-), Nyeri tekan
suprapubik (-).

Extremitas atas edema (-/-), nadi kuat (+), akral hangat


(+).
Extremitas bawah: edema (-/-), nadi kuat (+), akral
hangat (+).
Ro thorax : Pulmo dan besar cor dalam
batas normal.
EKG: sinus takikardi, hipertropi atrium
ventrikel (-), stemi (-).
HR: 101 bpm
Urine rutin tidak dilakukan
hipertensi grade II,
dispepsia,
vertigo.
S: os masih meresa pusing, nyeri kepala muter-
muter belum mereda, pegel di leher belakang,
mual (-), muntah (-), merasa kembung dan nyeri
perut bagian uluhati dan bagian tengah.
O: ku baik cm
BP: 150/90 mmhg, HR: 96x, RR: 20x, T: 36
Tx: Infus RL 10 tpm
Inj Ranitidin 1A/12jam
Captopril 3x25mg tab
Versilon 3x1
Paracetamol 500 mg, kalo perlu
Antasid syr 3x1
Infus RL 10 tpm
Inj Ranitidin 1A/12jam
Captopril 3x25mg tab
Versilon 3x1
Paracetamol 500 mg, kalo perlu
Antasid syr 3x1
Hipertensi
Menurut WHO adalah peningkatan tekanan sistolik
lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan
atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95
mmHG.
JNC 7:

Klasifikasi Siastol (mmHg) Siastol (mmHg)

Normal < 120 Dan < 80

Prahipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi derajat 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi derajat 2 160 Atau 100


Disebut juga hipertensi idiopatik.
Terdapat sekitar 95% kasus.
Faktor:
Genetik
Lingkungan
Hiperaktifitas
Sistem saraf simpatis,
Sistem renin angiotensin,
Defek dalam ekskresi Na,
Peningkatan Na dan Ca intraseluler
dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko seperti obesitas,
alkohol, merokok, serta polisitemia
Hipertensi Kardiovaskuler
peningkatan kronik resistensi perifer total yang disebabkan
oleh ateroslerosis
Hipertensi renal (ginjal)
Dapat terjadi akibat dua defek ginjal : oklusi parsial arteri
renalis atau penyakit jaringan ginjal
Hipertensi endokrin
Feokromositoma adalah suatu tumor medula adrenal
yang mengeluarkan adrenalindalam jumlah yang
berlebihan
Hipertensi neurogenik
Akibat lesi saraf, Masalahnya mungkin adalah kesalahan
kontrol tekanan darah akibat defek di pusat kontrol
kardiovaskuler atau di baroreseptor.
Hipertensi Darurat (emergency hypertension) dimana selain tekanan
darah yang sangat tinggi terdapat kelainan/kerusakan target
organ yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus
diturunkan segera (dalam menit-jam) agar dapat mencegah /
membatasi kerusakan target organ yang terjadi.
Tekanan darah >220/140 mmHg,
fundoskopi perdarahan,
Status neurologi sakit kepala lethargi gangguan kesadaran,
kejang, gangguan lateralisasi,
ginjal uremia proteinuria,
gastrointestinal mual muntah
Hipertensi Mendesak (Urgency hypertension) dimana terdapat
tekanan darah yang sangat tinggi tetapi tidak disertai kelainan /
kerusakan organ target yang progresif, sehingga penurunan
tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan
jam-hari).
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
Keturunan
Jenis kelamin
umur
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi
Merokok
Obesitas
Stres
Aktivitas fisik
Asupan natrium kalium magnesium
Tujuan evaluasi pasien hipertensi :
Mengidentifikasi penyebab hipertensi.
Menilai adanya kerusakan organ target dan penyakit
kardiovaskuler, beratnya penyakit, serta respon
terhadap pengobatan.
Mengidentifikasi adanya faktor risiko kardiovaskuler
yang lain atau penyakit penyerta, yang ikut
menentukan prognosis dan ikut menentukan panduan
pengobatan
Gejala: pusing, nggliyer, pegel leher belakang, dada
berdebar-debar, mudah marah, susah tidur.
Pengukuran tekanan darah: posisi duduk, istirahat 5 menit,
30 menit bebas dari asap rokok dan cafein, pengukuran
dilakukan minimal 2 kali untuk memastikan.
Ro thorax
EKG,
profil lipid dan
Urine rutin
Elektrolit Na, K, Cl
dilakukan untuk mengetahui adanya
pencetus, penyakit penyerta atau
komplikasi.
Tekanan Darah =
Curah Jantung x Tahanan Perifer.
Tahanan perifer yang diatur oleh SSP
simpatis:
Arteriol,
Post capillary venules,
Jantung,
ginjal yang di atur keseimbangannya Oleh
baroreflek.
Sistem Renin-Angiotensin
Meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
(ADH)
Sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
Sistem Saraf Otonom
terjadi karena interaksi antara sistem saraf
otonom dan sistem renin-angiotensin
bersama sama dengan faktor lain
termasuk natrium, volume sirkulasi, dan
beberapa hormon
Disfungsi Endotelium & Hiperkoagulasi
Ketidaknormalan faktor homeostasis,
platelet, dan fibrinolisis. Diduga hipertensi
dapat menyebabkan protombotik dan
hiperkoagulasi yang semakin lama akan
semakin parah dan merusak organ target
Disfungsi diastolik
Substansi vasoaktif
transpor natrium mempertahankan tekanan darah
dalam keadaan normal.
Bradikinin, vasodilator yg potensial,
Endothelin dapat meningkatkan sensitifitas garam
pada tekanan darah serta mengaktifkan sistem
renin-angiotensin lokal.
Arterial natriuretic peptide: hormon yg diproduksi di
atrium jantung dalam merespon peningkatan
volume darah. Hal ini dapat meningkatkan ekskresi
garam dan air dari ginjal yang akhirnya dapat
meningkatkan retensi cairan dan hipertensi
Rekomendasi obat menurut WHO dan
JNC VII (2003)
Diuretik
Ace inhibitor
Beta blocker
Calcium chennel blocker
Angiiotensin receptor blocker (ARB)
Diuretiik : Menambah kecepatan pembentukan urin
meningkatkan eskresi air, natrium, klorida. Menurunkan
volume darah --> tekanan darah akibat berkurangnya
curah jantung.
HCT (proximal tubulus) Hydrochlorotiazide, menghambat
ekskresi kalium dan uric acid, KI: gout, kehamilan. 1x/hari.
Loop of henle diuretic: ekskresi natrium, klorida, kalium,
menghambat resorpsi air dan elektrolit. Ex: Furosemid,
Antagonist aldosteron: menstimulasi ekskresi natrium dan
air serta meningkatkan retensi kalium. Ex: Spironolakton, KI:
Gagal ginjal, hiperkalemia
Diuretika hemat kalium (amilorid)
Angiotensin cenverting enzym inhibitor (ACE-I)
Captopopril: menghambat konversi angiotensin I
menjadi angiotensin II Menurunkan
kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin,
dan menurunkans ekresi aldosteron. Menurunkan
tahanan perifer Dgradasi bradikinin dihambat
ES batuk kering. KI: kehamilan, hiperkalemi,
hipersensitif
1&2 blocker: menurunkan curah jantung &
frekuensi kontraksi jantung , Bronkokontriksi ex:
propanolol, pindolol. KI: ashtma bronchial, aritmia,
angina, meningkat resiko stroke.
Selektif 1 bloker
Anti hipertensi ygmemblok adrenerguk reseptor 1
pada jaringan jantung Efek: memperlambat denyut jantung
sinus dan menurunkan tek.darah
KI: Gangguan ginjal dan hati bronkospasme
Ex: Bisoprolol, Acebutolol Celiprolol
Selektif 1 bloker non ISA
Memblok res.Adr.1,frek.jantung&curah jantungpelepasan
rennin.Efek bronkokontriksi kurang dibanding zat yg
berikatandgn res.
diabetes berat, bradikardi, blok jantung parsial,gagal
jantung,asma, emfisema
Ex: Atenolo
Dihidropirin (amlodipin 2.5, 5, 10 mg x 3. Nifedipin 10, 20, 30 mg x 3)
Vasodilator (melebarkan arteriol perifer), menghambat influks
kalsium ke dalam sel otot polos arteri (relaksasi) dan jantung
kontraksi.
Indikasi: hipertensi emergensi
KI: hipertensi dengan edema , Hipersensitif, syok kardiogenik
Stenosis aorta beratUnstable angina IMA, Hipotensi berat
Gangguan hati.
Warning: hipotensi, edema, nyeri kepala
Diltiazem, Verapramil : Herbeser, penghambatan konduksi nodus AV
dan nodus SA, vasodilatasi perifer, penurunan frekuensi denyut
jantung, meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan kebutuhan
oksigen
Ki av blok, chf
Menghambat sekresi aldosteron,
hipoproliferasi otot Polos,
efek kardioprotektif blok Angiotensin
II(AT1) reseptor pd system karvas & renal.
Hampir sama dengan captopril tapi tidak
mempunyai efek batuk kering
Ex: Losartan, Candesartan, Valsartan
Ki: hiperkalemi, kehamilan, stenosis arteri
Diuretik: terutama jenis Thiazid atau aldosteron
antagonist (aldo ant)
Beta clocker
Calcium channel blocker (CCB) atau Calcium
antagonist
Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-
inhibitor)
Angiotensin II receptor blocker atau AT1 receptor
antagonist/blocker (ARB)
Terapi dilakukan bertahap dan target
tekanan darah dicapai secara progresif
secara lambat
Dianjurkan menggunakan obat dengan
masa kerja panjangan (efikasi 24 jam)
Pilihan obat terapi dimulai dengan dosis
rendah dengan melihat ada kontra-indikasi
Kombinasi yang terbukti efektif dan dapat
ditoleransi pasien:
Diuretik + ACE inhibitor atau ARB.
Diuretik + CCB.
CCB + ACE inhibitor atau ARB.
CCB + BB.
AB + BB.
Kadang diperlukan tiga atau empat kombinasi
obat.
Menghilangkan stres
Menurunkan asupan garam
Menurunkan berat badan berlebih
Menurunkan konsumsi alkohol
Latihan fisik
Menghentikan merokok
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur
serta menurunkan asupan lemak.
Stroke
Infark miokard
Gagal ginjal
Heart failure (CHF)
Tekanan darah penderita hipertensi dikontrol oleh
mekanisme serupa dengan orang normotensi,
tetapi baroreseptor dan sistem kontrol tekanan
volume darah ginjal tampak ditetapkan pada
suatu tingakt tekana darah yang lebih tinggi
3 pendekatan utama dalam terapi hipertensi :
Menurunkan curah jantung
Menurunkan volume darah
Menurunkan resistensi perifer
Tujuan penatalaksanaan penderita hipertensi
adalah menurunkan faktor risiko yang
menyebabkan aterosklerosis untuk menghindari
komplikasi seperti stroke, penyakit jantung dan lain-
lain yang dilakukan seumur hidup untuk
mengurangi gejala, faktor resiko dan komplikasi
Selasai
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai