Anda di halaman 1dari 36

TERAPI CAIRAN

Gilbert Christianto
Komposisi Tubuh Manusia
Komposisi cairan
Komposisi cairan
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

Dewasa :
Air : 30-35 ml/kg, kenaikan 1oC ditambah 10-
15%
Na+: 1-2 mEq/kg (100 mEq/hari atau 5,9 g)
K+ : 1 mEq/kg (60 mEq/hari atau 4,5 g)
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Anak
Darrow
0-10 kg : 4 ml/kg/jam (100 ml/kg)
10-20 kg : 40 ml + 2 ml/kg/jam setiap kg di atas 10 kg
(1000 ml + 50 ml/kg di atas 10 kg)
>20 kg : 60 ml + 1 ml/kg/jam setiap kg di atas 20 kg
(1500 ml + 20 ml/kg di atas 20 kg)
Na+ : 2 mEq/kg
K+ : 2 mEq/kg

Holiday Segar
10 kg BB pertama 100 ml /kg BB
10 20 kg BB berikutnya 50 ml /kg BB
20 30 kg BB berikutnya 20 ml / kg BB
Keseimbangan Cairan

Cairan yang Masuk (ml/24jam) Cairan yang Keluar (ml/24jam)


Metabolisme oksidatif 300 ml Ginjal (air kemih) 1200-1500 ml
Konsumsi cairan oral 1100-1400 ml Kulit (keringat) 500-600 ml
Makanan padat 800-1000 ml Paru-paru 400 ml
GIT (tinja) 100-200 ml

Total 2200-2700 ml Total 2200-2700 ml


Masuk (intake) = Keluar (output)
Air (makan + minum = . cc Urine = cc
Cairan infus = . cc IWL = cc
Air metabolisme = . cc Feses = cc
Muntah
Perdarahan = ... cc
Cairan drain
Cairan NGT

Urine Diukur
Nilai normal : > 0,5 1 cc/kgBB/jam
Feses 100 cc/hari

IWL Dewasa : 15 cc/kgBB/hari


(Insensible Anak : (30-usia(th))cc/kgBB/hari
Water Loss) jika ada kenaikan suhu :
IWL + 200 (suhu badan sekarang 36,80C)

Air Dewasa : 5 cc/kgBB/hari


metabolisme Anak
12 14 th : 5 6 cc/kgBB/hari
7 11 th : 6 7 cc/kgBB/hari
5 7 th : 8 8,5 cc/kgBB/hari
Balita : 8 cc/kgBB/hari
Kalium

Penting untuk mempertahankan membran


potensial elektrik.
Mempengaruhi sistem kardiovaskuler,
neuromuskuler, dan gastrointestinal.
Kadar normal : 3.5-5.5 mEq/liter.
Hipokalemia

K < 3 mEq/liter
Gejala : aritmia (ventrikular takikardi,
supraventrikular takikardi, bradikardi,
perlambatan konduksi), EKG abnormal (U
wave, QT interval prolongation, flat atau
inverted T wave), otot lemah atau paralise,
parestesia, ileus, kram perut, mual muntah.
K < 2 mEq/liter : fatal
Penyebab :
Pergeseran transeluler : alkalosis, hiperventilasi,
insulin, beta adrenergik agonis.
Kehilangan melalui ginjal : diuresis, alkalosis
metabolik, gangguan tubuli ginjal, diabetik
ketoasidosis, obat (diuretika, aminoglikosida),
hipomagnesemia, muntah, cushings disease,
hiperaldosteronisme.
Kehilangan di luar ginjal : diare, keringat berlebihan,
nasogastric suction.
Asupan kurang : malnutrisi, alkoholisme, anoreksia
nervosa.
Terapi :
Berikan KCl
K > 3 mEq/L : oral atau NGT : 20-40 mmol
K < 3 mEq/L : (4.5-X) x BB x 0.3 dengan
kecepatan 0.5 mEq/kg/jam atau 0.2-0.3
mEq/kg/jam untuk anak.
Hiperkalemia

K > 6 mEq/L, timbul gejala : aritmia, heart


block, bradikardia, konduksi dan kontraksi
terbatas, EKG abnormal (diffuse peaked T
wave, PR prolongation, QRS widening,
diminished P wave, sine wave), kelemahan
otot, paralise parestesia, refleks hipoaktif.
K > 7 mEq/L : fatal
Penyebab :
Disfungsi ginjal, asidemia, hipoaldosteronisme, obat
(pottasium sparing diuretic, ACE inhibitor, tumorlysys,
hemolisis, luka bakar), asupan berlebih.
Terapi :
ECG abnormal : CaCl2 10%, 5-10 ml pelan-pelan.
Redistribusi kalium : insulin 10 unit dan 5% dextrose 500
ml iv; natrium bikarbonat 1 mEq/kg iv pelan-pelan; beta
dua agonis (albuterol inhaled 10-20 mg).
Ekskresi kalium : loop diuretik (lasix), dialisa
Hiperventilasi, sehingga CO2 turun alkalosis respiratorik
K masuk intrasel.
Natrium

Penting dalam menentukan osmolalitas darah,


berperan pada regulasi volume ekstraseluler.
Mempengaruhi neuronal dan neuromuskular
junction.
Kadar normal : 135-145 mg/L.
Hiponatremia

< 120 mg/L, timbul gejala : disorientasi,


gangguan mental, letargi, iritability, lemah,
dan respiratory arrest.
< 110 mg/L, timbul gejala : kejang, koma.
Penyebab :
Euvolemia : SIADH, polidipsi psikogenik.
Hipovolemia : disfungsi tubulus ginjal, diare,
muntah, third space losses, diuretika.
Hipervolemia : sirosis, nefrosis
Terapi : berikan NaCl 3%
Na 125 mg/L : restriksi cairan.
Na < 120 mg/L : NaCl 3% : (140-X) x BB x 0.6
Pediatrik : 1.5-2.5 mg/kg.
Hipernatremia
Natrium > 160 mg/L, gejala : perubahan mental, letargi,
kejang, koma, lemah.

Penyebab :
Kehilangan cairan : diare, muntah, diuresis, diabetes
insipidus, keringat berlebihan.
Asupan air kurang : tidak ada rasa haus, salah akses.
Asupan berlebihan : salt tablet, saline hipertonik, biknat

Terapi :
Kelebihan natrium : (X-140) x BB x 0.6
Defisit cairan : {(X-140) x BB x 0.6} : 140
PEMBERIAN INFUS

TERAPI CAIRAN IV LINE


Otsu D5 500 ml
Otsu NS 500 ml
KOREKSI
RESUSITASI RUMATAN
Otsu Salin-3
Otsu-MgSO4 20
Otsu-KCl 7.46
Meylon 8.4%
ELEKTROLIT AA + KH
KRISTALOID KOLOID
Asering Otsutran- 40
Otsu - RL Otsutran- 70 Seri KA - EN
Otsu - NS

Menjaga agar
Mengganti jalur vena tetap
AMINOFLUID terbuka
kehilangan akut
Memenuhi kebutuhan harian
homeostasis
Macam-macam Cairan

Kristaloid
Koloid
Kristaloid
Cairan Hipotonik
Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (< 285
mOsmol/L) cairan ditarik dari dalam pembuluh darah
keluar ke jaringan sekitarnya
Digunakan pada saat sel mengalami dehidrasi, misalnya pada
pasien hemodialisis dalam terapi diuretik, juga pada pasien
hiperglikemia dengan ketoasidosis diabetik.
Komplikasi : kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan
intracranial
Contoh : NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
Kristaloid

Cairan Isotonik
Osmolaritasnya mendekati serum = 285 mOsmol/L,
sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh, dimana tekanan darah terus
menurun).
Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan
cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung
kongestif dan hipertensi.
Contoh : Ringer Laktat (RL), dan normal saline /
larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
Kristaloid

Cairan Hipertonik
Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum (>
285 mOsmol/L), sehingga menarik cairan dan
elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh
darah.
Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan
produksi urin, dan mengurangi edema.
Contoh : Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik,
Dextrose 5% + Ringer-Lactate, Dextrose 5% + NaCl
0,9%, produk darah / darah, dan albumin.
Koloid
Mempunyai partikel besar yang agak sulit menembus
membran semipermeabel / dinding pembuluh darah dan tetap
berada dalam pembuluh darah sehingga sifatnya hipertonik
dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah.
Koloid Alami
fraksi protein plasma 5%
albumin manusia (5 dan 2,5%).
Koloid Sintesis
Dextran
Hydroxylethyl Starch (Heta starch)
Gelatin
Klinis Dehidrasi Ringan Dehidrasi Sedang Dehidrasi berat
(5%) (5-10%) (>10%)
Keadaan Umum Baik, kompos Gelisah, rewel, lesu Letargi, tak sadar
mentis
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Kering Kering sekali
Mulut dan lidah Lembab Kering Sangat kering,
pecah-pecah
Haus Minum normal Haus Tak bisa minum
Turgor Baik Jelek Sangat jelek
Nadi Normal Cepat Cepat sekali
Tekanan darah Normal Turun Turun sekali
Air kemih Normal Kurang, oliguri Kurang sekali
Terapi Cairan

Perdarahan ringan, perdarahan sampai 10%


EBV, 10 15%, cukup diganti dengan
kristaloid (1:3)
Perdarahan sedang, perdarahan 10 20%
EBV, 15 30%, dapat diganti dengan cairan
koloid (1:1)
Perdarahan berat, perdarahan 20 50% EBV,
> 30%, harus diganti dengan transfusi
darah.(1:1)

Anda mungkin juga menyukai