01 Raker IBI
01 Raker IBI
Maternal
Better Nababan
dokter@betternababan.com
Mengurangi dua per tiga
rasio kematian ibu
dalam proses
melahirkan
Millenium Development Goals (MDGs)
Kegawatdaruratan Maternal
Kegawatdaruratan
Maternal
Perdarahan Tatalaksana
pasca salin Gawat Darurat
Hipertensi Dalam Kehamilan
Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6
jam pada wanita yang sebelumnya normotensi.
20 minggu
Perdarahan
Infeksi
Hipertensi Dalam Kehamilan
Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6
jam pada wanita yang sebelumnya normotensi.
Faktor predisposisi
Kehamilan kembar
Penyakit trofoblas
Hidramnion
Diabetes melitus
Gangguan vaskuler plasenta
Faktor herediter
Riwayat preeklamsia sebelumnya
Obesitas sebelum hamil
20 minggu
- + Proteinuria
Superimposed preeklampsia
Hipertensi Kronik
Definisi
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum
kehamilan dan menetap setelah persalinan
Diagnosis
Tekanan darah 140/90 mmHg
Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil, atau diketahui
adanya hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu
Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin)
Dapat disertai keterlibatan organ lain, seperti mata,
jantung, dan ginjal
Tatalaksana
Definisi
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan
20 minggu dan menghilang setelah persalinan
Diagnosis
Tekanan darah 140/90 mmHg
Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan darah
normal di usia kehamilan <12 minggu
Tidak ada proteinuria (diperiksa dengan tes celup urin)
Dapat disertai tanda dan gejala preeklampsia, seperti nyeri
ulu hati dan trombositopenia
Diagnosis pasti ditegakkan pascapersalinan
Tatalaksana
Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria),
dan kondisi janin setiap minggu di RS.
Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai
preeklampsia ringan.
Jika kondisi janin memburuk atau terjadi
pertumbuhan janin terhambat, rawat untuk
penilaian kesehatan janin (rujuk).
Beri tahu pasien dan keluarga tanda bahaya dan
gejala preeklampsia dan eklampsia.
Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan
secara normal.
Preeklampsia Ringan
Dosis Awal
4 g MgSO4 (10 cc) +
Aquabidest 10 cc bolus perlahan
selama20 menit
Dosis Rumatan I
6 g MgSO4 (15 cc) +
RL/Asering 500 cc 28 tpm
Dosis Rumatan II
10 g MgSO4 (25 cc) +
RL/Asering 500 cc 16 tpm
Cara Pemberian MgSO4
Lakukan pemeriksaan fisik tiap jam, meliputi
tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi
pernapasan, refleks patella, dan jumlah urin.
Bila frekuensi pernapasan < 16 x/menit, dan/atau
tidak didapatkan refleks tendon patella, dan/atau
terdapat oliguria (produksi urin <0,5 ml/kg
BB/jam), segera hentikan pemberian MgSO4.
Jika terjadi depresi napas, berikan Ca Glukonas 1g
IV (10 ml larutan 10%) bolus dalam 10 menit.
Cara Pemberian MgSO4
Selama ibu dengan preeklampsia dan eklampsia
dirujuk, pantau dan nilai adanya perburukan
preeklampsia.
Apabila terjadi eklampsia, lakukan penilaian awal
dan tatalaksana kegawatdaruratan. Berikan
kembali MgSO4 2 g IV perlahan (15-20 menit).
Bila setelah pemberian MgSO4 ulangan masih
terdapat kejang, dapat dipertimbangkan
pemberian diazepam 10 mg IV selama 2 menit.
Antihipertensi
20 minggu
Perdarahan
Definisi
Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam
pertama setelah persalinan.
Perdarahan pascasalin sekunder adalah perdarahan
pervaginam yang lebih banyak dari normal antara 24 jam
hingga 12 minggu setelah persalinan.
Diagnosis
Perdarahan pascasalin adalah perdarahan >500 ml
setelah bayi lahir atau yang berpotensi mempengaruhi
hemodinamik ibu.
Perdarahan Pasca Salin
Rush D. 2000. Nutrition and maternal mortality in the developing world. Am J Clin Nutr 72 (suppl): 212S-240S.
Hermawan LC, Depkes RI 2006
Mengapa?
Penilaian jumlah perdarahan secara visual sama sekali
tidak akurat.
Medikamentosa Uterotonika
Konservatif B-lynch
(pembedahan) Devaskularisasi
OK
Pembedahan non
Histerektomi
Konservatif
Kompresi Bimanual Interna
Foley MR, Strong TH, Garite TJ, Obstetric Intensive Care Manual, 3rd edition
Prinsip Dasar
Primary Survey :
Airway (Jalan nafas)
Breathing (Pernafasan) Simultan
Circulation (Sirkulasi darah)
Mulai resusitasi
Management of Shock
Posisi
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI
300 - 500 cc
darah dari kaki
pindah ke
sirkulasi sentral
Klasifikasi Perdarahan
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, Kementrian Kesehatan Reprublik Indonesia,
Edisi pertama, 2013
Cairan Intravena
Cairan yang dimasukkan/diinfus harus sesuai
jumlahnya dengan jumlah perdarahan
P Wicker, J ONeill. Caring for the Perioperative Patient: Perioperative Homeostasis. UK: Blackwell Publishing Ltd, 2006; p 2-14.
MS Strunden, K Heckel, AE Goetz, DA Reuter. Review: Perioperative Fluid and Volume Management: physiological basis, tools and
strategies. Strunden et al. Annals of Intensive Care 2011, 1:2.
I MacKenzie. Core Topics in Perioperative Medicine: Perioperative Fluid Management. USA: Cambridge University Press, 2004; p. 55-64.
Koloid 1000cccc
RL 1000
RLKoloid
300 cc RL 700 cc
1000 cc
30% 70%
(1/3 (2/3)
Pantau:
Tanda-tanda vital dan hilangnya darah tiap 15
menit.
Cairan yang masuk dan urin yang keluar tiap jam.
Berikan oksigen 6-8 L/menit.
Uji darah : cek hemoglobin dan uji silang
(cross match).
Status pembekuan darah (BT/CT).
Penatalaksanaan penyebab khusus.
Kasus
A : clear
B : 24x/menit O2 6 lpm sungkup
C : TD 90/60 mmHg, Nadi 120x/menit
2 IV line RL
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik : BB 60 kg
Status generalis : pucat, konjungtiva anemis
Status obstetri :
TFU 2 jari atas pusat, tidak ada kontraksi
I : v/u tenang, rupture perineum grade II, darah masih
mengalir merah segar
Io : tampak mukosa vagina utuh, darah mengalir dari
ostium, portio berdarah atau tidak
Pada saat dilakukan eksplorasi didapatkan banyak
gumpalan darah
Tatalaksana
-- 15%EBV
NORMO -- 30%EBV
VOLEMIA -- 50%EBV
RL II 2000 cc
RL I 2000 cc