T/S : I/I Prodi : Teologi M.K : PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) Dosen : Drs. Tumpak Manurung, SH. M.Si 1. Pengertian Integrasi Nasional Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsure suatu bangsa dengan pemerintahan dan wilayahnya.Mengintegrasikan berarti membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula terpisah-pisah. Tentang integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi, yaitu : Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam suatu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit. Integrasi menunujuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu. Integrasi menunjukan pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah. Mendekat perbedaan- perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama. 2. Pentingnya Integrasi Nasional integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik materiil seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maupun kerugian mental spiritual seperti perasaan kekawatiran, cemas, ketakutan, bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. 3. Pluralitas Masyarakat Indonesia Kenyataan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat pluralis atau masyarakat majemuk merupakan suatu hal yang sudah sama-sama dimengerti. apa yang dikatakan sebagai ikatan primordial disini adalah ikatan yang muncul dari perasaan yang lahir dari apa yang ada dalam kehidupan sosial, yang sebagian berasal dari hubungan keluarga, ikatan kesukuan tertentu, keanggotaan dalam keagamaan tertentu, budaya, bahasa dan dialek tertentu, serta kebiasaan-kebiasaan tertentu, yang membawakan ikatan yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Pierre L. van den Berghe majemuk memiliki karakteristik : Terjadi segmentasi kedalam bentuk kelompok-kelompok yang sering kali memiliki sub-kebudayaan yang berbeda satu sama lain; Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer; Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar; Secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain; Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi; Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain. Kemajemukan lainnya dalam masyarakat Indonesia ditampilSesuai dengan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa kondisi perbedaan dalam masyarakat Indonesia sebagaimana dimaksud terkait dengan beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut secara garis besar meliputi faktor historis, faktor ekologis, dan faktor perubahan sosial budaya.kan dalam wujud keberagaman agama. 4. Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh berbagai keanekaragaman, harus disadari bahwa masyarakat Indonesia menyimpan potensi konflik yang cukup besar, baik konflik yang bersifat vertikal maupun bersifat horizontal. Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin di tempuh, yaitu: Strategi Asilmilasi Strategi Akulturasi Strategi Pluralis Strategi Asimilasi Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, dimana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsure budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentukannya. Strategi Akulturasi Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, diman ciri-ciri budaya asli pembenktukannya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. Strategi Pluralis Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang. C. Integrasi Nasional Indonesia
1. Dimensi Integrasi Nasional
Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan horizontal. Pengertian integrasi nasional mencakup baik dimensi vertikal maupun dimensi horizontal. Dengan demikian persoalan integrasi nasional menyangkut keserasian hubungan antara pemerintah dan rakyat, serta keserasian hubungan antara kelompok- kelompok dalam masyarakat dengan latar belakang perbedaan didalamnya. 2. Mewujudkan Integrasi Nasional Indonsia Salah satu persoalan yang dialami oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam mewujudkan integrasi nasional adalah masalah primordialisme yang masih kuat. Titik pusat goncangan primordial biasanya berkisar pada beberapa hal, yaitu masalah hubungan darah (kesukuan), jenis bangsa (ras), bahasa, daerah, agama, dan kebiasaan. Untuk terwujudnya masyarakat yang menggambarkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, diperlukan pandangan atau wawasan multikulturalisme. Multikulturalisme adalah pandangan bahwa setiap kebudayaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama dengan kebudayaan lain, sehingga setiap kebudayaan berhak mendapatkan tempat sebagaimana kebudayaan lainnya. Perwujudan dari mutikulturalisme adalah kesediaan orang-orang dari kebudayaan yang beragam untuk hidup berdampingan secara damai. KESIMPULAN Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami hampir semua Negara, terutama negara- negara yang usianya masih relatif muda, termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena mendirikan negara berarti menyatukan orang-orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai berdirinya negara tersebut. Begitu juga negara Indonesia yang usianya masih relatif muda. Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintahan dan wilayahnya