Anda di halaman 1dari 35

Obesitas sebagai

Faktor Risiko
Penyakit Jantung
Koroner
PREVENSI DAN REHABILITASI
PJN HARAPAN KITA
Kegemukan atau obesitas
merupakan momok yang
menakutkan bagi sebagian besar
orang dalam masyarakat kita
Kegemukan mendatangkan sejumlah
masalah kesehatan, karena seiring dengan
itu muncul juga beberapa penyakit yang
menempati peringkat atas sebagai
pembunuh utama, seperti penyakit jantung
koroner, darah tinggi, diabetes, penyempitan
pembuluh darah dan peningkatan kadar
kolesterol
Di Eropa 50% dari orang dewasa
yang berusia 35-65 tahun
menderita obesitas, sementara di
Amerika Serikat hampir 55% orang
dewasa memiliki Indeks Massa
Tubuh (IMT) > 25 kg/m2
Wabah Obesitas di Indonesia
Pria Wanita Pria & Pria Wanita Pria &
overweight overweight Wanita obese obese Wanita
overweight obese

12,8 % 20% 17,5% 2,5% 5,9% 4,7%

Data dari 14 kota di Indonesia (Jawa dan Bali)


Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI, 1997
Overweight = Obesitas ??
Overweight (kelebihan berat badan)
berbeda dengan obesitas (kegemukan)
Overweight adalah kondisi dimana berat
badan melebihi berat badan normal
Obesitas adalah kondisi berat badan diatas
normal dan terdapat kelebihan lemak
dalam tubuh
Seseorang bisa saja overweight tanpa harus
mengalami obesitas, contoh : atlet
Bagaimana mengetahui
perbedaannya ??
Melalui penilaian Body Mass Index/
BMI
(= Indeks Massa Tubuh/IMT).

Menurut WHO, jika nilai IMT > 30


maka masuk kategori obesitas, dan
jika nilai IMT > 25 maka masuk
kategori overweight.
Cara Menghitung IMT
Rumus : IMT = Berat Badan (kg)
Tinggi badan (m)2

Contoh : BB = 80 kg, TB = 160 cm = 1,6 m


IMT = 80 kg = 31,25 kg/ m2
(1.6)2 m

nilai IMT tersebut telah menunjukkan


kegemukan (obesitas)
Tabel Klasifikasi IMT
IMT Risiko
(kg/ m2) penyakit penyerta
Underweight < 18,5 Rendah
Normal 18,5 24,9 Rata-rata
Overweight 25,0 29,9 Meningkat
Obese I 30,0 34,9 Sedang
Obese II 35,0 39,9 Parah
Obese III 40 Sangat parah
Jenis-jenis Obesitas

Android
Gynoid
Jenis III
Android (Apple Shape)
Bagian bahu, wajah, lengan, leher,
dada dan bagian atas abdomen lebih
besar jika dibandingkan dengan
bagian bawah tubuh, seperti
pinggang, paha dan kaki.

Organ vital yang terganggu adalah


jantung, hati, ginjal dan paru-paru
Gynoid (Pear Shape)

Merupakan kebalikan dari android.


Bagian bawah tubuh lebih besar
daripada bagian atas tubuh.

Organ vital yang terganggu adalah


ginjal, uterus (rahim), dan usus.
Jenis III
Keseluruhan tubuh, baik bagian atas
maupun bawah, sama besar.
Jaringan lemak diseluruh tubuh
menghambat kecepatan bergerak
dan fungsi kerja organ dalam tubuh.
Android dan Gynoid Obesitas Jenis III
Sebab Terjadinya Obesitas
Jumlah kalori yang masuk ke dalam
tubuh melebihi jumlah kalori yang
keluar.
Gaya hidup dan pola makan yang
lebih banyak menkonsumsi makanan
berkadar lemak tinggi.
Obesitas meningkatkan resiko
berbahaya bagi kesehatan
Obesitas dan
Penyakit Jantung Koroner
Obesitas adalah salah satu faktor risiko
pemicu penyakit jantung koroner, karena
obesitas berkaitan juga dengan hipertensi
dan tingginya kadar LDL serta trigliserida
dalam darah.
Obesitas juga menjadi penyebab angina
(rasa nyeri di dada karena kekurangan
oksigen dalam aliran darah ke jantung)
yang mengarah pada terjadinya sudden
death.
Bagaimana cara menurunkan
risiko berbahaya kesehatan?
Dengan mengurangi berat badan
10% dari berat badan sekarang
dapat menurunkan kemungkinan
Penyakit Jantung Koroner dengan
memperbaiki kerja jantung,
tekanan darah, dan kadar
kolesterol serta trigliserida dalam
darah.
Bagaimana menurunkan berat
badan dengan aman?
Diet

Penatalaksanaan Obesitas
Aktifitas Jangka Panjang Perubahan
fisik tingkah laku

Pengobatan
(jika perlu)
Diet
Mengubah metabolisme tubuh dari
seorang penyimpan lemak menjadi
pembakar lemak, maka Anda dapat
menurunkan berat badan,
menghilangkan lemak tubuh secara
permanen dan melindungi kesehatan
dari kemungkinan serangan penyakit
kardiovaskuler.
Untuk mengubah metabolisme tubuh
untuk menjadi pembakar lemak
diperlukan suatu pola diet
khusus

POLA PENINGKATAN
HORMON ALAMI
(PHA)
Pola Makan PHA
Rendah Karbohidrat/gula
Moderat Lemak
Tinggi protein
Pola Diet PHA
Mingguan (Weekly)
Harian (Daily)
Mingguan (Weekly)
Seminggu terdiri dari 7 hari
Pola PHA : dimana setiap harinya kita
ikuti pola diet PHA, yaitu rendah
KH/gula, moderat lemak dan tinggi
protein
Pola : Setiap hari ke-3, kemudian hari
ke-4 makan tinggi KH

1 2 3 1 2 3 4
Harian (Daily)
Makan setiap 3-4 jam/kali
Jangan takut gemuk, yang penting
apa yang dimakan dan
Makan sebelum lapar, berhenti
sebelum kenyang
Makan kenyang, kecuali pada
makan siang
Air putih Air putih Air putih Air putih
6 10 14 18 22
k 1/2k 1/2k 1/2k
kenyang
Harian (Daily)
Makan siang: Sampai kenyang,
usahakan dimulai dengan sayur-
buah, terakhir baru nasi
Makan pagi yang berlemak, kurangi
lemak pada penghujung hari dan
tanpa lemak pada malam hari.
Perubahan Tingkah Laku
Ingat !!!
Motivasi dan disiplin diri yang
tinggi adalah kunci sukses dalam
program pengurangan berat badan
Pengobatan (jika perlu)

Pemberian obat hanya dianjurkan pada


penderita obesitas berisiko tinggi,
yaitu mereka dengan IMT
25-29,9.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli
gizi dalam hal pemilihan obat
penurun berat badan yang tepat.
Aktifitas Fisik
Ingatlah !!!

Satu-satunya cara untuk menurunkan


berat badan adalah dengan
penggunaan energi yang lebih
banyak daripada energi yang
dikonsumsi, yaitu dengan
memperbanyak aktifitas fisik.
Piramida Aktivitas Fisik
Semakin sedikit aktivitas fisik,
makin besar pula kemungkinan
mengalami obesitas, dan juga
faktor risiko penyakit penyertanya
seperti diabetes mellitus tipe 2,
penyakit jantung koroner, tekanan
darah tinggi dan stroke
Ingat !!!

Anda mungkin juga menyukai