Ba 4
Ba 4
PERENCANAAN PELABUHAN
f1 = perbandingan luas bersih yang ditempati muatan dibanding luas kotor yaitu seluruh areal yang dibutuhkan
untuk manuver peralatan dan pengangkatan barang per ton barang = 1,5
f2 = cadangan luasan untuk barang berserakan dan barang rusak = 1,2
T = tonase muatan melalui gudang [ton/tahun]
t = waktu penimbunan rata-rata [hari]
m = prosentase pemakaian rata-rata dalam setahun
h = tinggi timbunan rata-rata [m]
= berat jenis barang rata-rata = 1,2 t/m3
Tata Letak: Bagian b
Disamping dengan perhitungan diatas dapat juga digunakan pendekatan dengan
menghitung kebutuhan luas lahan untuk masing-masing jenis muatan yang memiliki
densitas atau kerapatan berbeda.
Setiap muatan dapat ditumpuk dengan ketinggian maksimum sesuai daya jangkau
forklift sekitar 6 m dan kemampuan muatan untuk untuk ditumpuki.
Tata Letak: Bagian c
c) Jarak daerah untuk bongkar/muat isi truk adalah
40 m sampai 45 m. Pada daerah ini lantai
gudang dibuat lebih tinggi 1 sampai 1,2 m dari
elevasi jalan agar lalu lintas pemuatan atau
penurunan barang dapat berlangsung mudah.
Tata Letak: Bagian h-k
d) Jalan raya selebar minimal 7 m (2 jalur) untuk satu arah, lebar
maksimum 10 m. Sistem perkerasan yang disarankan adalah
Perkerasan Berat (heavy duty pavement), dan yang banyak
digunakan sekarang ini adalah paving block dari beton
berkekuatan tinggi (fc =minimal 450 kg/cm2).
e) Lapangan Penumpukan diadakan bila dibutuhkan berdasar
perhitungan subbab 2.4. Lebar maksimal disarankan 70 m dari
struktur paving block dengan kekuatan tinggi, atau cukup tanah
diperkeras sehingga tidak becek pada waktu hujan.
f) Jalan raya, bisa digabung dengan d) bila volume lalu lintas
sedikit.
g) Loading area disisi ini dapat diadakan atau ditiadakan
bergantung ada/tidak jalan raya, bila jalan raya f) tidak ada
maka g) tidak perlu ada.
Kebutuhan Peralatan
Peralatan operasional bongkar/muat semakin menjadi kebutuhan
utama sebagai konsekuensi peningkatan arus bongkar/muat dan
kebutuhan untuk meningkatan kecepatan penanganan bongkar/muat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan peralatan
meliputi:
Kapasitas alat sesuai yang dibutuhkan, terutama daya angkat dan
daya jangkau, serta kecepatan bergerak dan memindah barang.
Ukuran badan alat, harus dipilih sesuai ruangan tempat alat
dioperasikan, misal untuk operasi masuk ke gudang harus forklift yang
tidak lebar dengan daya angkat garpu (mast height) cukup tinggi.
Type dan modifikasi model garpu (fork) disesuaikan kebutuhan, misal
bentuk lurus untuk mengangkat pallet, bentuk clam (dijepit) untuk drum
atau prestrapped cargo, dan bentuk mencengkeram untuk pipa atau
kayu gelondongan
Kekuatan mesin dan kemampuan fisik peralatan
Kebutuhan Peralatan
Untuk penentuan jumlah alat harus dibandingkan
antara pengeluaran terhadap pemasukan.
Pengeluaran terdiri dari harga alat, biaya
operasional, perawatan, dan kebutuhan jumlah
operator, sedang pemasukan terdiri dari
produktivitas muatan yang dapat ditangani dan
perkiraan harga depresiasi alat.
Kebutuhan Peralatan
Penggunaan gantry crane:
Harga antara USD 600.000 (kapasitas per sekali angkat 12 ton) sampai USD
900.000 (kapasitas 16 20 ton).
Waktu per siklus kerja pengangkatan (cycle time) 4 sampai 6 menit.
Perhitungan kapasitas rata-rata alat/jam (Ca) = Kapasitas rata-rata/angkatan (Cc)
dikalikan jumlah rata-rata angkutan/jam (n).
Ca = Cc *n
Kebutuhan jumlah Crane (N) = target kapasitas bongkar/muat rata-rata perjam
(Cd) dibagi kapasitas rata-rata alat/jam (Ca).
N = Cd/Ca
Bila tidak digunakan gantry crane digunakan ships gear tetapi karena
kapasitasnya terbatas maka seluruh sistem dihitung berdasar kapasitas peralatan
ini.
Bila digunakan Mobile crane yang harganya sekitar USD 2 sampai 2,5 Juta
dengan kapasitas maksimum 38 ton dan cycle time sekitar 5 menit.
Kebutuhan Peralatan
Penggunaan Forklift:
Harga antara USD 10.000 (kapasitas per sekali angkat 2,5 ton) sampai USD
60.000 (kapasitas 10 ton).
Waktu per siklus kerja pengangkatan (cycle time) sangat bervariasi tergantung
jarak dermaga ke posisi penimbunan.
Perhitungan kapasitas rata-rata alat/jam (Ca) = Kapasitas rata-rata/angkatan (Cc)
dikalikan jumlah rata-rata angkutan/jam (n).
Ca = Cc *n
Kebutuhan jumlah Forklift (N) = target kapasitas bongkar/muat rata-rata perjam
(Cd) dibagi kapasitas rata-rata alat/jam (Ca).
N = Cd/Ca
Peralatan forklift ini bervariasi antara daya angkut dan bentuk garpunya
Optimasi Panjang Dermaga
Velsink, 1994
Secara tradisional panjang 1 unit dermaga, La = LOA + 10 m (jarak bebas haluan
kapal) + 15 m (jarak bebas buritan kapal).
Untuk jumlah dermaga lebih dari satu yang menerus, dapat ditentukan dengan cara
lain terutama terkait variasi panjang kapal bertambat dan produktivitas kerja
peralatan angkat dari Kapal ke darat (Crane).
OCDI, 2009
Panjang dermaga untuk bertambat kapal paralel ditentukan berdasar posisi ikatan
tali kapal ke Bollard yang membentuk sudut 30 - 45 sebagaimana Gambar 16.
Optimasi Panjang Dermaga
PIANC, 2014 dan British Standard (BS 6349-1-1:2013)
Panjang dermaga untuk kapal besar (tanker) ditentukan berdasar konfigurasi
kapal tunda saat merapatkan kapal ke dermaga, lihat Gambar 17.
Total Panjang dermaga sama dengan panjang kapal ditambah 15 m sampai 40 m
(mewakili besar L3 pada Gambar 17).
Panjang dermaga juga dapat ditentukan sebesar 1,15 kali panjang kapal (British
Standard 1988) terutama untuk kapal ikan dan kapal wisata.
Optimasi Panjang Deraha
J.G. de Gijt, 2005
Panjang dermaga, La = 0,15 LOA + LOA + 0,05 LOA yang merepresentasikan
jarak bebas kapal dengan batas tepi dermaga, panjang kapal, dan separuh jarak
bebas antar kapal.
Standard Australia
LOA + 0,1 LOA (areal terlindung)
LOA + 0,2 LOA (areal terbuka)
LOA + 30 m (bertambat siang hari)
LOA + 50 m (bertambat malam hari)
Penentuan Jumlah Dermaga
Layout tidak menerus
Rekomendasi UNCTAD mengenai jumlah dermaga dan BOR ideal adalah sebagai berikut:
Jumlah dermaga 1, BOR = 30%.
Jumlah dermaga 2, BOR = 50%.
Jumlah dermaga 3, BOR = 65%.
Penentuan kebutuhan jumlah dermaga, n, dapat dihitung dengan rumus:
n = (V * T) /(365 * BOR), dimana:
V = Perkiraan jumlah kunjungan kapal/tahun pada tahun operasional dimulai sebagai hasil
studi prediksi lalu lintas muatan dan kapal.
T = perkiraan lama waktu rata-rata/kapal di dermaga (hari)
Penentuan Jumlah Dermaga
Dermaga menerus