MR 11 Agustu 2017
MR 11 Agustu 2017
DOKTER MUDA
ILMU PENYAKIT DALAM
Jumat, 21 Juli 2017
Pkl 20.00 08.00 WIB
Dokter Onsite :
Pembimbing : dr. Krisna, Sp.PD-KEMD
Dokter Muda : - Anwar Fuadi
- Thariq Mubarak
- Siti Harisah
Identitas
Nama Pasien : Tn. MI
Umur : 60 tahun
Alamat : Banda Aceh
No. RM : 1-13-85-82
Anamnesis (Aloanamnesa)
Riwayat
Jantung:
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Ka: batas jantung kanan pada ICS 2 Linea Para Sternalis Dextra
Ki : batas jantung kiri pada ICS V linea midclavilkularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung 1> bunyi jantung 2, reguler, bising (-)
Thorax anterior:
Inspeksi : Simetris
Palpasi: Stem fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara Dasar : terdengar suara vesikuler dikedua lapngan paru.
Suara tambahan : tidak terdengar wheezing atau rhonki dikedua lapangan paru
Pemeriksaan Fisik
Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada distensi, Tidak ada lebam
Palpasi : Soepel, organomegali (-)
Perkusi : Tympani (+)
Auskultasi : terdengar bunyi peristaltik 4 kali per menit
Ekstremitas:
- Superior : tidak terlihat adanya pucat, udem, sianosis perifer (-)
- Inferior : Tampak luka berukuran 2x3 cm pedis sinistra. Hiperemis (+), pus (-),
nyeri (+)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ZA(18-03-2017)
CT/BT : 3/8 mg/dL
Hb : 6,8 g/dl
Ureum : 41 mg/dL
Ht : 20 %
Kreatinin : 1,10 mg/dl
Eritrosit : 2,7 x 106/mm3
Leukosit : 15,9 x 103/mm3
Trombosit : 435 x 103/mm3
MCV : 75 fL
MCH : 25 pg
MCHC : 31 %
Diff Count : 2/2/0/70/7/3/17,0
GDS : 186
Natrium : 133 mmol/L
Kalium : 5,1 mmol/L
Klorida : 106 mmol/L
Daftar Masalah :
1.
Masalah Pengkajian Rencana Diagnosis Rencana Tatalaksana
DD/ 1. Polisitemia Vera Anamnesis: Non farmakalogi
2. Mielofibrosil Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala - Observasi - Bedrest
3. Syndrome Mielodisplastik sejak 2 hari SMRS. - Rawat inap - Diet MB II
4. Leukimia Mieloid Pasien merasa nyeri kepalanya makin hari - Fese rutin
2. Pneumonia CAP dd/ makin memberat. - Urinalisa Farmakologi
1. Tb Paru dengan infeksi Mual (-), muntah (-) - IVFD RL 20 tts/i
sekunder Demam (+), menggigil (-), demam dapat turun - IV Ceftriaxone 2gr/2j
2. Mikosis Paru dengan obat penurun demam. - Amlodipin 1x10mg
3. Hipertensi Grade II Batuk sesekali, dahak (+) - Aspilet 1x75mg
Pasien penderita hipertensi sejak 1 tahun - Omeprazole 2x20mg
yang lalu,
PF:
Kesadaran : Compos mentis
TD :180/100/60 mmHg, FN : 104x/menit,
reguler, isi cukup
RR : 20x/menit
Suhu : 36,9C
BB: 58kg TB: 163 cm IMT: 21,83 kg/m2
(Normoweight )
Laboratorium:
Hb/Ht/E/L/T: 23,4/75/9,2/24,2/478
Diftell: 2/2/0/86/7/3
Na/k/Cl:140/5,0/106
Foto Klinis
Definisi
Polisitemia vera merupakan suatu penyakit atau
kelainan pada sistem mieloproliferatif yang
melibatkan unsur-unsur hemopoetik dalam sumsum
tulang.
3.Fase
1. Fase eritrositik atau fase
polisitemia mielofibrotik
2. Fase burn out ( terbakar
habis ) atau spent out (
terpakai habis ). 4. Fase
terminal
Kelaianan Fisik
Muka penderita akan terlihat merah. Pada kulit
muka, leher, telinga dan selaput lendir akan terlihat
gambaran pembuluh darah.
Inspeksi lidah dilakukan untuk menentukan adanya
sianosis sentral
Pemeriksaan sistem kardiovaskular dilakukan untuk
menentukan adanya pembesaran jantung dan
kemungkinan disertai bising sistolik.
Pemeriksaan sistem pernapasan dilakukan untuk
mengeatahui adanya tanda-tanda penyakit paru kronik
yang biasanya disertai dengan ronkhi basal.
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk mencari adanya
splenomegali, yang terjadi pada 80% kasus polisitemia
dan juga pembesaran hepar. Pembesaran bersifat
keras dan tidak nyeri tekan.
Pada pemeriksaan ekstremitas lengan harus diinspeksi
untuk mencari bekas garukan. Tungkai harus diinspeksi
untuk mencari bekas garukan, tofus gout dan artropati.
Diagnosis
International Polycythemia Study Group menetapkan
2 kriteria pedoman:
Kategori A
1. Pembesaran massa sel darah merah yang khas.
Pada pria 36 mL/kg, dan pada wanita 32
mL/kg.
2. Saturasi oksigen darah arteri 92 %
3. Splenomegali.
Kategori B
Polisitemia Stres
Sindroma Pickwichian
Mielofibrosis mieloid metaplasia
Hyper thyroidisme
Komplikasi
Trombosis
Perdarahan
Gagal jantung
Leukemia mieloblastik
Mielofibrosis
Gout dan nefrolithiasis
Penatalaksanaan
1.Flebotomi
Indikasi flebotomi :
Polisitemia vera fase polisitemia
Polisitemia sekunder fisiologis hanya dilakukan jika Ht >
55% (target Ht 55%)
Polisitemia sekunder non fisiologis bergantung pada derajat
penatalaksanaan terbatas gawat darurat sindrom paraneoplastik.
Tujuan flebotomi :
Mempertahankan Ht 42 % pada wanita dan 47 % pada pria.
.
2. Kemoterapi Sitostatika
Indikasi kemoterapi sitostatika :
Hanya untuk polisitemia vera.