Anda di halaman 1dari 66

HIPERTENSI

Dr. Budi Arief Waskito, SpJP FIHA


1-2
Tekanan Darah
Tekanan Darah ditentukan oleh 2 faktor

Cardiac output (CO):


Jumlah darah yang dipompa keluar dari jantung per menit
CO = HR X SV
Peripheral resistance (PR):
Resistensi atau kekuatan arteriol melawan aliran darah
(komponen utamanya adalah vasokonstriksi)
BP = CO X PR

3
Batasan

Tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan


140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
atau sama dengan 90 mmHg, pada individu
tanpa menggunakan obat anti HT

4
Definisi & klasifikasi Tekanan Darah
(WHO ISH 1999)
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)

Optimal < 120 < 80


Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130 139 85 89
HT derajat 1 / ringan 140 159 90 99
HT derajat 2 / sedang 160 179 100 109
HT derajat 3 / berat 180 110

5
JNC 7 Blood Pressure (BP) Classification

BP Systolic BP, Diastolic BP, Lifestyle


Classification mm Hg* mm Hg Modification

Normal <120 and <80 Encourage


Prehypertension 120-139 or 80-89 Yes
Stage 1
hypertension 140-159 or 90-99 Yes
Stage 2
hypertension 160 or 100 Yes

JNC 7 = seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,


Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.
*Classification for ages 18 years and older.
6
JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2572.
Etiologi HT

1. Hipertensi esensial atau primer

2. Hipertensi sekunder

7
1. Hipertensi esensial / primer

Tidak jelas penyebabnya (multifaktor)

95% kasus

8
2. Hipertensi sekunder

5% kasus
Macam :
1. Gagal ginjal kronik
2. Peny. Renovaskuler
3. Coartasio aorta
4. Aldosteronisme primer
5. Cushings syndrome
6. Pheochromocytoma

9
Pemeriksaan pada Hipertensi

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan tambahan

10
Anamnesa

1. Lama dan klasifikasi HT


2. Pola hidup
3. Faktor resiko peny. Kardiovaskuler
4. Keluhan
5. Pemakaian obat yang meningkatkan TD

11
Faktor risiko peny. Kardiovaskuler

HT
Merokok
Dislipidemia
Umur (> 55 th)
Riwayat keluarga peny. Kardiovaskuler
Obesitas
Kurang olahraga
Diabetes

12
Keluhan

Sering sakit kepala, terutama bagian belakang


kepala
Keluhan cardio : berdebar, dada terasa berat,
sesak
Keluhan lain : sulit tidur, migrain, mudah marah
Sering tanpa keluhan

13
Obat yang meningkatkan TD

Kortikosteroid
Obat flu (dekongestan, mis efedrin)
Kontrasepsi oral
NSAID
Simpatomimetik
Antidepresan

14
Pemeriksaan fisik
Pengukuran TD pada 2-3 x kunjungan, posisi
terlentang, duduk dan berdiri, pada lengan
kanan dan kiri
Pemeriksaan TB & BB
Pemeriksaan jantung : pembesaran, gallop,
murmur dll
Pemeriksaan leher, abdomen, extremitas
Pemeriksaan reflex saraf

15
Pemeriksaan

Sebaiknya periksa TD pada kedua lengan


Fundus okuli
Menghitung BMI (perlu juga mengukur lingkar
perut)
Auskultasi bruit arteri karotis, abdominalis, dan
femoralis
Palpasi kelenjar tiroid

16
Pemeriksaan (lanjutan)

Pemeriksaan jantung dan paru


Pemeriksaan Abdomen: pembesaran ginjal,
massa, dan pulsasi aorta yang abnormal
Ekstremitas bawah: edema dan pulsasi
Pemeriksaan Neurologis

17
Pemeriksaan laboratorium

Darah lengkap
Urinalisis
Fungsi ginjal : BUN, SC
Gula darah : BSN, 2 JPP
Profil lemak : cholesterol, trigliserida, HDL, LDL
Elektrolit : K / Na
Asam urat

18
Pemeriksaan tambahan

1. Funduscopy, untuk mencari retinopati kw I IV


2. EKG, untuk mengetahui adanya :
Hipertrofi ventrikel kiri
Iskemi
Infark miokard
3. Thorax foto, untuk melihat :
Cardiomegali / configurasi HT
Congestif / edema paru
4. Echocardiografi
19
Penatalaksanaan

1. Non farmakologis

2. Farmakologis

20
JNC 7: Considerations for Special Populations

Treatment generally similar for all demographic


groups
Socioeconomic factors and lifestyle important
barriers to BP control
Prevalence, severity of hypertension increased
in blacks

21
JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2672.
Non Farmakologis

Menurunkan berat badan


Olahraga teratur
Mengurangi asupan garam (< 6 gram /hari)
Mengurangi asupan lemak / kolesterol
Menghindari rokok, alkohol
Relaxasi
Mengurangi stres psikososial

22
Farmakologis

1. Diuretika
2. Betabloker
3. Kalsium antagonis
4. ACE inhibitor
5. Angiotensin-2 reseptor bloker
6. Alfa bloker
7. Alfa-2 agonis

23
Diuretika

Mulai Dosis kecil


Efektif, sekali pemberian / hari
Menurunkan kadar Na+
Macam :
HCT, dosis 6,25 50 mg / hari
Chlorthalidon, dosis 12,5 50 mg / hari
Indapamide, dosis 1,25 5 mg / hari

24
Diuretik

Ekskresi sodium TD
Obat tunggal untuk hipertensi ringan
Efek vasodilatasi timbul setelah beberapa
minggu
Pada hipertensi sedang-berat, kombinasi
diuretik dengan obat hipertensi lainnya
Diuretik

Diuretik yang digunakan untuk terapi hipertensi


adalah thiazide dan thiazide like diuretic.
Efek hipotensinya disebabkan karena
peningkatan ekskresi sodium dan cairan,
sehingga menurunkan volume darah dan
cardiac output.
Kontraindikasi:
Gout, karena mempengaruhi ekskresi asam urat
1-27
1-28
Vasodilator

Bekerja pada otot polos vaskuler, menyebabkan


relaksasi sehingga terjadi vasodilatasi

Biasanya digunakan kombinasi dengan diuretik


dan beta-bloker, karena efek samping
vasodilator:
Retensi cairan, nausea, sakit kepala, hipotensi, dan
refleks takikardi

29
Vasodilator
Calcium channel blockers efeknya adalah
vasodilatasi arteriolar
Mempengaruhi influx kalsium pada jantung &
otot polos vaskuler menyebabkan depolarisasi
lambat pada AV & SA node di jantung,
menurunkan kontraktilitas otot jantung,
relaksasi otot polos & vasodilatasi

Verapamil dan Diltiazem efeknya langsung pada


jantung
Vasodilators
Kalsium antagonis

Menurunkan tahanan perifer


Meningkatkan aliran darah ke ginjal
Tidak mempengaruhi RAA sistem
Macam :
Nifedipin, dosis 3 x 5 10 mg / hari
Amlodipin, dosis 1 x 2,5 10 mg / hari
Diltiazem, dosis 3 x 30 60 mg / hari
Verapamil, dosis 2 x 40 80 mg / hari

32
Obat yang menurunkan aktivitas
Angiotensin
Renin inhibitors:
Inhibisi aktivitas enzimatik renin
ACE inhibitors:
Inhibisi pembentukan angiotensin II
Menurunkan rilis aldosterone dan hormon
antidiuretik
ARBs:
Mem-blok reseptor angiotensin II

33
1-34
Renin Inhibitor

Obat baru
Aliskiren (Tekturna)
Menurunkan konversi Angiotensinogen menjadi
Angiotensin I
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

Angiotensin converting enzyme dirilis oleh paru


Inhibisi konversi Angiotensin I menjadi
Angiotensin II
Menyebabkan penurunan rilis aldosterone dan
ADH
ACE inhibitor
Vasodilator
Meningkatkan fungsi jantung
Renoprotektif
Macam :
Captopril, dosis 3 x 12,5 50 mg /hari
Lisinopril, dosis 1 2 x 5 10 mg /hari
Ramipril, dosis 1 x 2,5 10 mg /hari

37
Angiotensin Receptor Blockers
Angiotensin receptor blockers (ARBs)
Berikatan dengan reseptor AT 1 dan
mengantagonis efek angiotensin II secara
kompetitif
Aktivitas inhibisi ini merupakan mekanisme RAA
yang menyebabkan vasodilatasi dan
meningkatkan ekskresi sodium dan cairan
Efeknya sama dengan ACEI
Aktivitas Simpatis
Pada hipertensi sering terjadi peningkatan
aktivitas simpatis

NE dan EPI menstimulasi reseptor alpha-1 dan


beta-1, menyebabkan vasokonstriksi dan
meningkatkan cardiac output.
Alpha-1 blockers

Memblok reseptor pada otot polos vaskuler

Vasodilatasi dan menurunkan resistensi perifer

Doxazosin, Prazosin, Terazosin


Alfa bloker

Terutama untuk menurunkan tekanan darah


diastolik
Sering dikombinasi dengan diuretik / betabloker
Macam :
Prasosin, dosis 1 3 x 1 4 mg / hari
Doksasosin, dosis 1 x 1 6 mg / hari
Terazosin, dosis 1 x 1 6 mg / hari

41
Beta bloker

Menurunkan aktifitas simpatis


Kardioprotektif dan antiangina
Macam :
Propranolol, dosis 2 x 20 40 mg / hari
Atenolol, dosis 1 x 25 100 mg / hari
Bisoprolol, dosis 1 x 5 10 mg / hari
dll

42
Obat yang efeknya pada
Simpatolitik sentral
Bekerja langsung pada SSP untuk menurunkan
tekanan darah
Clonidine: (methyldopa, guanabenz, guanfacine)
Menstimulasi inhibisi reseptor alfa-2
Menurunkan aktivitas saraf pada jantung, ginjal, dan
pembuluh darah
Menurunkan tekanan darah
Efek samping: mulut kering, konstipasi, dan
mengantuk
Bila dihentikan mendadak akan timbul gejala putus
obat (Withdrawal), jadi harus tapering
Alfa 2 agonis

Bekerja di sentral
Menghambat aktifitas eferen simpatis
Macam :
Clonidin, dosis 1 2 x 0,1 0,8 mg / hari
Metildopa, dosis 2 x 125 250 mg / hari
Untuk HT pada kehamilan

44
45

JNC 7 Express. NIH publication No 03-5233. http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/exp


JNC 7 Recommends Lower BP Goals for Patients at
Higher Risk for CVD

Patient type Goal


Patients with diabetes <130/80 mm Hg

Patients with chronic kidney <130/80 mm Hg


disease

For the general population, BP goal remains


unchanged (<140/90 mm Hg)

46
JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2672.
Algoritma terapi Hipertensi
Lifestyle Modifications

Not at Goal BP

Initial Drug Choices

Without Compelling With Compelling


Indications Indications

Stage 1 HTN Stage 2 HTN Drug(s) for the compelling


Thiazide-type diuretics for most. 2-drug combination for most indications
May consider ACEI, ARB, BB, (usually thiazide-type diuretic & Other antihypertensive drugs
CCB, or combination. ACEI, or ARB, or BB, or CCB) (diuretics, ACEI, ARB, BB, CCB)

Not at Goal
BP
Optimize dosages or add additional drugs
until goal BP is achieved.
Consider consultation with hypertension specialist. 47

JNC 7 Express. JAMA. 2003 Sep 10; 290(10):1314


Algoritma terapi (lanjutan)

Initial Drug Choices

Not at Goal Blood Pressure (< 140/90 mm Hg)

No response or troublesome side Inadequate response but well


effects tolerated

Substitute drug from Add second agent


different class from different class
(diuretic if not already used)
48
Identifikasi penyebab Hipertensi
Sleep apnea
Obat
CKD
Primary aldosteronism
Penyakit Renovascular
Penggunaan steroid kronis
Cushings syndrome
Pheochromocytoma
Coarctation of the aorta
Penyakit Thyroid atau parathyroid

49
Penyebab Hipertensi Resisten
Pengukuran Tekanan Darah yang salah
Intake sodium berlebihan
Terapi diuretik inadekuat
Obat
Dosis inadekuat
Efek dan interaksi obat:
NSAIDs, simpatomimetik, OCP
Obat bebas dan herbal
Minum alkohol
50
Obat yang menyebabkan Hipertensi
Steroids Ketamine
Estrogens Desflurane
NSAIDS Carbamazepine
Phenylpropanolamines Bromocryptine
Cyclosporine/tacrolimus Metoclopramide
Erythropoietin Antidepressants
Sibutramine Venlafaxine
Methylphenidate Buspirone
Ergotamine Clonidine

51
Kombinasi obat HT
1. Keuntungan
Mempunyai efek sinergis
Mempunyai sifat aditif
Saling mengisi
Efek samping masing-masing obat diminimalkan

2. Kombinasi yang rasional


ACE inhibitor dengan diuretik
ACE inhibitor dengan kalsium antagonis
Beta bloker dengan kalsium antagonis
Beta bloker dengan diuretik

52
Kombinasi obat
Apabila pemberian obat tunggal dengan dosis
maksimum masih belum mencapai target TD
Tambahkan obat kedua
Pemberian dua macam obat akan meniadakan
efek sampingnya
Pemberian obat fixed dose combination akan
menurunkan jumlah tablet obat
Pemberian obat sekali sehari akan meningkatkan
kepatuhan pasien
Sediaan sustained release atau lepas lambat
efeknya 24 jam
Apabila menggunakan 3 macam obat masih tidak
menurunkan TD hipertensi resisten
53
Drug Combinations

54
Target Terapi

Targetnya adalah Tekanan darah Sistolik dan


Diastolik <140/90 mmHg
Pasien dengan diabetes atau penyakit ginjal,
target TD <130/80 mmHg
Fokus primer adalah target TD sistolik
Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler dan renal

55
Perjalanan penyakit dan Komplikasi
1. Tanpa komplikasi
2. Menjadi accelerated malignant
3. Kerusakan target organ :
a. Penyakit jantung
Hipertrofi ventrikel kiri
Infark miokard
Gagal jantung
b. Stroke : iskemi / perdarahan
c. Aneurisma / aorta diseksi
d. Nefrosklerosis / GGK
e. Retinopati
56
Komplikasi Hipertensi Kronis tak
terkontrol

Perubahan dinding pembuluh darah yang


menyebabkan trauma pemb darah dan
arteriosklerosis di sepanjang vasculature
Komplikasi timbul karena disfungsi dan
kegagalan target organ
Kerusakan pembuluh darah dapat dilihat
dengan fundoscopy.

57
Target Organ

CVS (Jantung dan Pembuluh Darah)


Ginjal
Sistem saraf
Mata

58
Efek pada Jantung dan Pembuluh
Darah

Hipertrofi Ventricular, disfungsi dan kegagalan


Aritmia
Coronary artery disease, Acute MI
Arterial aneurysm, dissection, and rupture.

59
Efek pada Ginjal

Glomerular sclerosis menyebabkan kegagalan


fungsi ginjal dan akhirnya end stage kidney
disease.

Ischemic kidney disease terutama bila terjadi


renal artery stenosis adalah penyebab
hipertensi

60
Sistem Saraf

Stroke, intracerebral dan subaracnoid


hemorrhage.

Cerebral atrophy dan dementia

61
Mata

Retinopathy, retinal hemorrhages dan gangguan


penglihatan
Vitreous hemorrhage, retinal detachment
Neuropathy of the nerves leading to extraoccular
muscle paralysis and dysfunction

62
Krisis Hipertensi
Definisi :

Peningkatan TD diastolik yang sangat tinggi,


dimana TD diastolik > 120 mmHg

Dibagi 2 :
a. Hipertensi emergensi
Sudah ada kerusakan target organ
b. Hipertensi urgensi
Belum ada kerusakan target organ

63
Penanganan HT Emergensi
Harus dilakukan di RS / Ruang ICU
Menurunkan tekanan arteri rata-rata kurang
lebih 25% dari TD awal
Waktu terapi < 2 jam
Menggunakan obat intravena / infussion
Macam obat :
Sodium nitroprussid, dosis 0,25-10 mcg/kgBB/men.
Nitrogliserin, dosis 0,5 8 mcg / kg BB / menit.
Diassoksid , dosis 50 100 mg bolus.

64
Penanganan HT urgensi
Penurunan TD secara bertahap dalam 24 48
jam

Dengan obat oral , atau IV :


Captopril 25--50 mg, sublingual
Nifedipin 5 - 10 mg, sublingual
Labetalol , 200 400 mg, IV
Furosemid 40 mg, IV
Clonidin 0,1 0,4 mg / jam, IV

65
Terima Kasih

66

Anda mungkin juga menyukai