HIPERTENSI
HIPERTENSI
3
Batasan
4
Definisi & klasifikasi Tekanan Darah
(WHO ISH 1999)
Kategori Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
5
JNC 7 Blood Pressure (BP) Classification
2. Hipertensi sekunder
7
1. Hipertensi esensial / primer
95% kasus
8
2. Hipertensi sekunder
5% kasus
Macam :
1. Gagal ginjal kronik
2. Peny. Renovaskuler
3. Coartasio aorta
4. Aldosteronisme primer
5. Cushings syndrome
6. Pheochromocytoma
9
Pemeriksaan pada Hipertensi
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan tambahan
10
Anamnesa
11
Faktor risiko peny. Kardiovaskuler
HT
Merokok
Dislipidemia
Umur (> 55 th)
Riwayat keluarga peny. Kardiovaskuler
Obesitas
Kurang olahraga
Diabetes
12
Keluhan
13
Obat yang meningkatkan TD
Kortikosteroid
Obat flu (dekongestan, mis efedrin)
Kontrasepsi oral
NSAID
Simpatomimetik
Antidepresan
14
Pemeriksaan fisik
Pengukuran TD pada 2-3 x kunjungan, posisi
terlentang, duduk dan berdiri, pada lengan
kanan dan kiri
Pemeriksaan TB & BB
Pemeriksaan jantung : pembesaran, gallop,
murmur dll
Pemeriksaan leher, abdomen, extremitas
Pemeriksaan reflex saraf
15
Pemeriksaan
16
Pemeriksaan (lanjutan)
17
Pemeriksaan laboratorium
Darah lengkap
Urinalisis
Fungsi ginjal : BUN, SC
Gula darah : BSN, 2 JPP
Profil lemak : cholesterol, trigliserida, HDL, LDL
Elektrolit : K / Na
Asam urat
18
Pemeriksaan tambahan
1. Non farmakologis
2. Farmakologis
20
JNC 7: Considerations for Special Populations
21
JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2672.
Non Farmakologis
22
Farmakologis
1. Diuretika
2. Betabloker
3. Kalsium antagonis
4. ACE inhibitor
5. Angiotensin-2 reseptor bloker
6. Alfa bloker
7. Alfa-2 agonis
23
Diuretika
24
Diuretik
Ekskresi sodium TD
Obat tunggal untuk hipertensi ringan
Efek vasodilatasi timbul setelah beberapa
minggu
Pada hipertensi sedang-berat, kombinasi
diuretik dengan obat hipertensi lainnya
Diuretik
29
Vasodilator
Calcium channel blockers efeknya adalah
vasodilatasi arteriolar
Mempengaruhi influx kalsium pada jantung &
otot polos vaskuler menyebabkan depolarisasi
lambat pada AV & SA node di jantung,
menurunkan kontraktilitas otot jantung,
relaksasi otot polos & vasodilatasi
32
Obat yang menurunkan aktivitas
Angiotensin
Renin inhibitors:
Inhibisi aktivitas enzimatik renin
ACE inhibitors:
Inhibisi pembentukan angiotensin II
Menurunkan rilis aldosterone dan hormon
antidiuretik
ARBs:
Mem-blok reseptor angiotensin II
33
1-34
Renin Inhibitor
Obat baru
Aliskiren (Tekturna)
Menurunkan konversi Angiotensinogen menjadi
Angiotensin I
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
37
Angiotensin Receptor Blockers
Angiotensin receptor blockers (ARBs)
Berikatan dengan reseptor AT 1 dan
mengantagonis efek angiotensin II secara
kompetitif
Aktivitas inhibisi ini merupakan mekanisme RAA
yang menyebabkan vasodilatasi dan
meningkatkan ekskresi sodium dan cairan
Efeknya sama dengan ACEI
Aktivitas Simpatis
Pada hipertensi sering terjadi peningkatan
aktivitas simpatis
41
Beta bloker
42
Obat yang efeknya pada
Simpatolitik sentral
Bekerja langsung pada SSP untuk menurunkan
tekanan darah
Clonidine: (methyldopa, guanabenz, guanfacine)
Menstimulasi inhibisi reseptor alfa-2
Menurunkan aktivitas saraf pada jantung, ginjal, dan
pembuluh darah
Menurunkan tekanan darah
Efek samping: mulut kering, konstipasi, dan
mengantuk
Bila dihentikan mendadak akan timbul gejala putus
obat (Withdrawal), jadi harus tapering
Alfa 2 agonis
Bekerja di sentral
Menghambat aktifitas eferen simpatis
Macam :
Clonidin, dosis 1 2 x 0,1 0,8 mg / hari
Metildopa, dosis 2 x 125 250 mg / hari
Untuk HT pada kehamilan
44
45
46
JNC 7. JAMA. 2003;289:2560-2672.
Algoritma terapi Hipertensi
Lifestyle Modifications
Not at Goal BP
Not at Goal
BP
Optimize dosages or add additional drugs
until goal BP is achieved.
Consider consultation with hypertension specialist. 47
49
Penyebab Hipertensi Resisten
Pengukuran Tekanan Darah yang salah
Intake sodium berlebihan
Terapi diuretik inadekuat
Obat
Dosis inadekuat
Efek dan interaksi obat:
NSAIDs, simpatomimetik, OCP
Obat bebas dan herbal
Minum alkohol
50
Obat yang menyebabkan Hipertensi
Steroids Ketamine
Estrogens Desflurane
NSAIDS Carbamazepine
Phenylpropanolamines Bromocryptine
Cyclosporine/tacrolimus Metoclopramide
Erythropoietin Antidepressants
Sibutramine Venlafaxine
Methylphenidate Buspirone
Ergotamine Clonidine
51
Kombinasi obat HT
1. Keuntungan
Mempunyai efek sinergis
Mempunyai sifat aditif
Saling mengisi
Efek samping masing-masing obat diminimalkan
52
Kombinasi obat
Apabila pemberian obat tunggal dengan dosis
maksimum masih belum mencapai target TD
Tambahkan obat kedua
Pemberian dua macam obat akan meniadakan
efek sampingnya
Pemberian obat fixed dose combination akan
menurunkan jumlah tablet obat
Pemberian obat sekali sehari akan meningkatkan
kepatuhan pasien
Sediaan sustained release atau lepas lambat
efeknya 24 jam
Apabila menggunakan 3 macam obat masih tidak
menurunkan TD hipertensi resisten
53
Drug Combinations
54
Target Terapi
55
Perjalanan penyakit dan Komplikasi
1. Tanpa komplikasi
2. Menjadi accelerated malignant
3. Kerusakan target organ :
a. Penyakit jantung
Hipertrofi ventrikel kiri
Infark miokard
Gagal jantung
b. Stroke : iskemi / perdarahan
c. Aneurisma / aorta diseksi
d. Nefrosklerosis / GGK
e. Retinopati
56
Komplikasi Hipertensi Kronis tak
terkontrol
57
Target Organ
58
Efek pada Jantung dan Pembuluh
Darah
59
Efek pada Ginjal
60
Sistem Saraf
61
Mata
62
Krisis Hipertensi
Definisi :
Dibagi 2 :
a. Hipertensi emergensi
Sudah ada kerusakan target organ
b. Hipertensi urgensi
Belum ada kerusakan target organ
63
Penanganan HT Emergensi
Harus dilakukan di RS / Ruang ICU
Menurunkan tekanan arteri rata-rata kurang
lebih 25% dari TD awal
Waktu terapi < 2 jam
Menggunakan obat intravena / infussion
Macam obat :
Sodium nitroprussid, dosis 0,25-10 mcg/kgBB/men.
Nitrogliserin, dosis 0,5 8 mcg / kg BB / menit.
Diassoksid , dosis 50 100 mg bolus.
64
Penanganan HT urgensi
Penurunan TD secara bertahap dalam 24 48
jam
65
Terima Kasih
66