Anda di halaman 1dari 16

POLA ORGANISASI

TEMATIK INTEGRATIF

Isralinia Vercidyar Rizka


17712251005
Pengertian
Pembelajaran Tematik Integratif

Poerwati dan Amri (2013: 29) mengemukakan


bahwa
Hartono pembelajaran
(2013: 165-166) tematik
pembelajaran
integratiftematik
atau
Kemendikbud (2013: 193) menyatakan bahwa
pembelajaran
adalah salah satu
tematik
strategi
terpadu
pembelajaran
adalah terpadu
sebuah
pembelajaran tematik integratif menekankan
sistem
yang menggunakan
dan pendekatan tema pembelajaran
untuk mengaitkanyang
pada tema sebagai pemersatu mata pelajaran
melibatkan
beberapa matabeberapa
pelajaran
disiplin
satu dan
ilmuyang
ataulainnya
mata
yang lebih diutamakan pada makna belajar dan
pelajaran/
sehingga dapat
bidang memberikan
studi untuk memberikan
pengalaman
keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran
pengalaman
bermakna bagiyang
siswa.
bermakna luas kepada peserta
didik
Pembelajaran tematik integratif adalah
pembelajaran yang mengintegrasikan atau
memdukan beberapa mata pelajaran atau
bidang studi menjadi sebuah tema yang
diharapkan memberikan pengalaman yang
bermakna bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran
Landasan
Pembelajaran Tematik Integratif

Landasan Landasan
Filosofis Psikologis

Landasan Yuridis
Karakteristik
Pembelajaran Tematik Integratif
1. Berpusat pada anak
2. Memberikan pengalaman langsung pada anak
3. Pemisah antara mata pelajaran tidak begitu jelas
4. Menyajikkan konsep dari berbagai mata pelajaran
dalam satu proses pembelajaran
5. Bersifat fleksibel atau luwes
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan
Prinsip
Pembelajaran Tematik Integratif
1. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang
actual, dekat dengan dunia peserta didik dan ada dalam
kehidupan sehari-hari
2. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi
beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait
3. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan
dengan tujuan kurikulum yang berlaku
4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu
tema selalu mempertimbangkan karakteristik peserta didik
5. Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan
Model-Model
Pembelajaran Integratif
Berdasarkan pola pengintegrasian tema
terdapat sepuluh cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran integratif.
Ada dua pembelajaran integratif yang
dipilih dan dikembangkan di program
pendidikan guru sekolah khususnya di
Indonesia, yaitu model keterhubungan
(connected), model jaring laba-laba dan model
integrated.
Pengorganisasian kelas di sekolah yang
pada umumnya dipegang oleh guru kelas,
pengatur pembelajaran integratif model terjala
(webbed) lebih memungkinkan untuk
dilaksanakan.
Implikasi
Pembelajaran Tematik Integratif

1. Implikasi bagi guru


2. Implikasi bagi peserta didik
3. Implikasi terhadap buku ajar
4. Implikasi terhadap sarana dan prasarana
5. Implikasi terhadap pemilihan metode
6. Implikasi terhadap penilaian
Pola Organisasi
Tematik Integratif
Berikut merupakan contoh pola tematik
integratif yang terdapat pada kurikulum 2013.
Sebagai contoh kelas 1 pada gambar tertera
bahwa pembelajaran terangkum pada tema 1
subtema 1 dengan mata pelajaran yang tercakup
di dalamnya meliputi Matematika, Bahasa
Indonesia, PKn, SBdP, serta PJOK.
Pada perkembangannya, untuk kelas tinggi
(IV, V, dan VI) mata pelajaran Matematika dan
PJOK dipisahkan dari Buku Tematik Terpadu.
Keputusan pemisahan mata pelajaran tersebut
ada berbagai alasan, diantaranya adalah
materi/pembahasan muatan Matematika pada
buku tersebut terasa dangkal. Oleh karena itu,
peserta didik tidak mendapatkan pemahaman
konsep matematika secara mendalam.
Kelemahan dan Kelebihan
Pembelajaran Tematik Integratif
Kelebihan:
Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan
dengan tingkat perkembangan anak.
Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan
kebutuhan peserta didik.
Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik
sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lama.
Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan ketrampilan
berpikir dan sosial peserta didik.
Pembelajaran tematik menyajikan kegiatan yang bersifat
pragmatis.
Jika pembelajaran tematik dirancang bersama dapat meningkatkan
kerja sama
Kelemahan:
1. Aspek Guru
2. Aspek Peserta Didik
3. Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran
4. Aspek Kurikulum
5. Aspek Penilaian

Anda mungkin juga menyukai