Anda di halaman 1dari 21

PENINGKATAN MUTU PRODUKSI

HISTOGRAM
DIAGRAM PARETO
DIAGRAM SEBAB AKIBAT
Achmad Jafar Shodiq
Aisyah Miftahul Jannah
HISTOGRAM
PENGERTIAN
Dikenal juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis grafik batang
yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi),
dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan distribusi
atau penyebaran datanya. Pada histogram, meski sekelompok data memiliki
standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri
atau ke kanan, maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi pada
kelompok tersebut kurang bermutu, sebaliknya, semakin sempit sebaran data
pada kiri dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih
bermutu, karena mendekati spect yang telah ditetapkan.
HISTOGRAM
KEGUNAAN
1. Memantau spesifikasi mutu produksi.

2. Memprediksi kondisi pengendalian proses.

3. Memantau pengembangan produk, alat, dan teknologi produksi.

4. Mengetahui penyebaran (distribusi) data.

5. Mempermudah dalam menganalisa dan mendapatkan kesimpulan data.


HISTOGRAM
TIPE-TIPE
1. Seragam : Memberikan sangat sedikit perbedaan frekuensi data

2. Bimodal : Memiliki dua puncak

3. Curam : Menunjukkan bahwa data banyak terletak di salah satu sisi

4. Acak : Distribusi data tidak mengikuti pola apapun

5. Normal : Harga rata rata histogram terletak di tengah range data


HISTOGRAM
TIPE-TIPE

acak
seragam

bimodal normal

curam kanan curam kiri


HISTOGRAM
LANGKAH PEMBUATAN
1. Mengumpulkan data yang akan diolah (min. 50 buah data)

2. Mencatat nilai terbesar (XL) dan nilai terkecil (XS) dari kelompok

3. Mencatat nilai terbesar dan terkecil secara keseluruhan

4. Menghitung selisih (range) bilangan terbesar dan bilangan terkecil

5. Menghitung jumlah kelas dari data dengan rumus :

6. Menghitung panjang kelas (C) dengan rumus :

7. Menentukan batas bawah kelas pertama dengan rumus =

8. Menentukan range kelas pertama dengan cara menjumlahkan batas bawah


kelas pertama dengan range kelas, begitu seterusnya hingga kelas ke (K)
HISTOGRAM
(LANJUTAN) LANGKAH PEMBUATAN
9. Memasukkan data tersebut kedalam kelasnya masing-masing sehingga
didapatkan frekuensi data untuk tiap-tiap kelas

10. Menentukan nilai U sebagai koefisien letak dari data. Titik U = 0


merupakan kelas yang menjadi titik tengah rata-rata hitung, dan
selanjutnya

Harga U untuk kelas yang lebih kecil, -1, -2, -3, dan seterusnya

Harga U untuk kelas yang lebih kecil, -1, -2, -3, dan seterusnya

11. Melengkapi tiap-tiap kolom tabel dengan (Fi x Ui) dan (Fi x Ui)2 dan total
(sigma) dari tiap kolom tabel untuk mempermudah mendapatkan
HISTOGRAM
(LANJUTAN) LANGKAH PEMBUATAN
9. Menentukan nilai SD dengan rumus :

10. Menentukan sistem pengendaliannya, (SP) dengan rumus :

13. Menggambarkan histogramnya dengan frekuensi sebagai sumbu vertikal,


dan kelas-kelas data sebagai sumbu horizontalnya.
HISTOGRAM
CONTOH
HISTOGRAM
CONTOH
DIAGRAM PARETO
PENGERTIAN
Diagram Pareto (Pareto Diagram = Diagram 20-80) adalah suatu alat yang
digunakan untuk menentukan / mengetahui masalah utama , yang merupakan
prioritas dalam penyelesaian-serta perbandingannya terhadap keseluruhan.
Diagram pareto membantu kita memilih fakor-faktor mana yang perlu
mendapatkan perhatian secara terus menerus. Maka istilah PARETO biasanya
identik dengan PRIORITY. Diagram ini biasanya digunakan untuk memisahkan
unsur-unsur yang vital (jenis/jumlahnya kecil tapi harganya mahal) dari unsur-
unsur yang remeh (jenis/jumlahnya banyak tetapi harganya murah = trivial
many) supaya dapat memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap
keseluruhan persoalan dibanndingkan bila menfahulukan penanggulangan hal-
hal yang kecil.
DIAGRAM PARETO
KEGUNAAN
1. Membantu menemukan dan menunjukan persoalan utama

2. Menyatakan perbandingan tiap-tiap persoalan terhadap soal keseluruhan

3. Menunjukan tingkat hasil perbaikan setelah tindakan perbaikan dalam


lingkup yang terbatas

4. Menunjukan perbandingan masing-masing persoalan sebelum dan sesudah


perbaikan
DIAGRAM PARETO
LANGKAH PEMBUATAN
1. Mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti dan penyebab-
penyebab kejadian. (Contoh Permasalahan : Tingginya tingkat Cacat di
Produksi Perakitan PCB, Penyebabnya : Solder Short, No Solder, Missing,
Solder Ball dan Solder Crack)

2. Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis

3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa

4. Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari


tertinggi sampai terendah).

5. Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif

6. Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang


DIAGRAM PARETO
LANGKAH PEMBUATAN
7. Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
DIAGRAM PARETO
CONTOH
DIAGRAM SEBAB AKIBAT
PENGERTIAN
Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara
karakteristik mutu dan faktor. Diagram dipergunakan tidak hanya untuk
karakteristik mutu produk tapi juga untuk bidang lain. Karena bentuknya, maka
diagram sebab akibat ini disebut juga diagram tulang ikan (fish bone diagram)
dan dipakai untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh pada
karakteristik kualitasnya.

Diagram SebabAkibat menunjukkan hubungan antara:

AKIBAT: Kualitas.

SEBAB : Faktor-faktor yang berpengaruh pada berubahnya nilai kualitas


DIAGRAM SEBAB AKIBAT
KEGUNAAN
1. Membantu menemukan faktor-faktor dan sub-faktor dari suatu masalah

2. Membantu mengetahui potensi masalah dan akibat yang akan terjadi

3. Menunjukkan hubungan antara karakteristik mutu dan faktor-faktornya

4. Mengetahui data akar-akar penyebab masalah secara terperinci


DIAGRAM SEBAB AKIBAT
TIPE-TIPE
1. Classic Fishbone Diagram

Penyebab utamanya yaitu,, People, Process, Machines, Materials

2. Process Ishikawa Diagram

Penyebab utamanya yaitu, tiap-tiap langkah kerja dari proses

3. Custom Herringbone Diagram

Menggunakan kategori yang unik dalam pemilihan penyebab utamanya

classic process custom


DIAGRAM SEBAB AKIBAT
LANGKAH PEMBUATAN
1. Tentukan Pernyataan Permasalahan yang akan diselesaikan

2. Gambarkan Kepala Ikan sebagai tempat untuk menuliskan Akibat (Effect)

3. Tuliskan Pernyataan permasalahan tersebut di kepala Ikan sebagai Akibat


(effect) dari penyebab-penyebab.

4. Gambarkan Tulang Belakang Ikan dan Tulang-tulang Besar Ikan

5. Tuliskan Faktor-faktor penyebab utama yang mempengaruhi kualitas di


Tulang Besar Ikan. Pada Umumnya Faktor-faktor penyebab utama di
Produksi itu terdiri dari 5M +1E yaitu : Machine (Mesin) , Method
(Metode) , Man (Manusia) . Material (Material atau bahan produksi) ,
Measurement (Pengukuran) , Environment (Lingkungan)
DIAGRAM SEBAB AKIBAT
LANGKAH PEMBUATAN
6. Tuliskan penyebab-penyebab sekunder berdasarkan kategori Faktor
penyebab Utama dan tuliskan di Tulang-tulang yang berukuran sedang

7. Tuliskan lagi penyebab-penyebab yang lebih details yang mempengaruhi


penyebab sekunder kemudian gambarkan tulang-tulang yang berukuran
lebih kecil lagi.

8. Tentukanlah faktor-faktor penyebab tersebut yang memang memiliki


pengaruh nyata terdapat Kualitas kemudian berikanlah tanda di faktor-
faktor penyebab tersebut.
DIAGRAM SEBAB AKIBAT
CONTOH

Anda mungkin juga menyukai