Disusun oleh:
Nur Cahyanti (24030115120058)
Ayuningtyas Nur Laila (24030115120059)
Yunita Triwijayanti (24030115120062)
Ani Noviana (24030115120064)
Eti Kusuma Ramadhani (24030115120066)
Luthfi Dhiya Ulhaq (24030115140071)
pancaran elektroda,
penggunaan laser,
endapan uap senyawa kimia (chemical vapour
deposition, CVD), dan
spray-pyrolisis
Pembuatan Carbon Nanotube Menggunakan
Metode Spray Pyrolisis
Darihasil beberapa penelitian, dilaporkan bahwa pembuatan CNT dengan
menggunakan metode CCDV (catalytic chemical vapour deposition) dapat
menghasilkan biaya produksi yang murah.
Prinsippenumbuhan nanotube karbon dengan metode CCVD adalah
dekomposisi termal senyawa hidrokarbon dengan bantuan katalis partikel
metal.
Spray pyrolysis merupakan salah satu tipe dalam metode CCVD dimana
sumber karbon dalam bentuk hidrokarbon cair berperan sebagai pelarut katalis
yang kemudian larutan tersebut diinjeksikan ke dalam tungku pemanas.
Spray pyrolysis merupakan metode yang sederhana dalam menghasilkan CNT
dengan kualitas yang baik, biaya produksi yang murah, dan dapat diproduksi
dalam skala besar
Reaktor terdiri dari tungku pemanas dengan panjang 39 cm
Metode Eksperimental yang dilengkapi dengan lapisan keramik dengan diameter 6,5
cm, pipa stainless steel dengan panjang 143 cm dan lebar 2 cm.
Alat suntik digunakan sebagai pembuat droplet dengan
kapasitas 10 ml.
Dalam penumbuhan serbuk nanotube karbon, benzene
digunakan sebagai sumber karbon dan ferrocene dengan
kemurnian 98% sebagai katalis.
Eksperimen dilakukan dengan memvariasikan massa ferrocene
dalam 10 ml benzene pada temperatur 850 C.
Larutan benzene-ferrocene disemprotkan ke dalam pipa
pemanas dengan menggunakan alat suntik tanpa bantuan gas
pembawa pada saat temperatur telah mencapai 850 C.
Setelah larutan disemprotkan kemudian temperatur diturunkan
hingga mencapai temperatur ruang.
Proses penumbuhan serbuk nanotube karbon diulang dengan
Sistem reaktor spray pyrolysis yang digunakan dalam
cara yang sama untuk mengetahui pengaruh waktu pemanasan
eksperimen pada temperatur yang sama dan dengan massa ferrocene dalam
benzene yang sama.
Hasil serbuk yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi
menggunakan SEM
Hasil
Gambar hasil karakterisasi SEM pada massa ferrocene: (a) 0,2 gram, (b)
0,4 gram, (c) 0,6 gram, (d) 0,8 gram, dan (e) 1 gram
Gambar (a) dan (b)
Terlihat bahwa dengan penambahan massa ferrocene 0,2 gram dan 0,4 gram serbuk
yang terbentuk didominasi oleh kumpulan granula. Hal ini menunjukkan bahwa
pemberian sedikit massa ferrocene menyebabkan tidak terbentuknya nanotube karbon.
Gambar (c)
Serbuk nanotube karbon yang diperoleh berukuran 40-90 nm dengan penambahan
ferrocene dengan massa 0,6 gram
Hasil yang didapat mengetahui bahwa partikel katalis memiliki peranan penting dalam
penumbuhan nanotube karbon . Ukuran partikel katalis sangat berpengaruh pada
diameter nanotube karbon yang terbentuk dimana diameter nanotube karbon yang
terbentuk semakin membesar seiring dengan penambahan konsentrasi ferrocene
PEMURNIAN CNT (CARBON NANOTUBE) HASIL
SPRAY-PYROLISIS DENGAN OPTIMASI
PERLAKUAN WAKTU REFLUKS