Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PENGAJARAN

METODE TANYA JAWAB

OLEH
NURLINA (A1I015036)

PG PAUD
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Latar belakang/Pengertian Metode Tanya Jawab
A. Latar Belakang
Kesuksesan belajar siswa tidak hanya tergantung pada
intelegensi anak
saja, akan tetapi juga tergantung pada bagaimana guru me
nggunakan metode yang tepat dan memberinya motivasi.

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang


memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat
two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara
guru dan siswa (Oemar Hamalik)

Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar baru, 1992), hlm. 186
B. Pengertian Metode Tanya Jawab
Menurut Sudirman (1987:120) metode tanya jawab adalah
cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru.

Petunjuk Teknis Kurikulum 1994 (1996:26) dinyatakatan


bahwa metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar atau
menyajikan materi melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan
yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut.

Metode Tanya Jawab, menurut Syaiful adalah cara


penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama oleh dari guru kepada siswa, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru.
Menurut buku Didaktik Metodik Umum di TK, (Depdikbud,
1998:26 ) metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam
pengembangan bahasa yang dapat memberikan rangsangan
agar anak aktif untuk berfikir, melalui pertanyaan- pertanyaan
guru, anak akan berusaha untuk memahaminya dan
menemukan jawannya.
Metode tanya jawab dapat pula diartikan sebagai suatu cara
untuk menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk
pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa
(Depdikbud; 1994/1995:5).

Deni Kurniawan.2014.Pembelajaran Terpadu Tematik.Bandung:Alfabeta (hlm.43)


Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran, Cetakan ke-7, Bandung: Alfabeta
C. Tujuan Metode Tanya Jawab
1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah
dikuasai anak.
2. Untuk merangsang anak berfikir.
3. Memberi kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang sesuatu yang belum dipahami.
4. Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar.
5. Meningkatkan partisipasi anak.
6. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu.
7. Memusatkan perhatian.
8. Melatih keberanian anak untuk mengajukan pendapatnya.
9. Melatih keberanian anak untuk bertanya terhadap apa yang tidak
dipahaminya.
10. Melatih anak dalam bertutur dengan intonasi yang baik
11. Memengembangkan kosa kata dan pembendaharaan kata anak
12. Melatih anak untuk menghargai pendapat orang lain.
13. Melatih anak untuk mau mendengarkan atau mernyimak pertanyaan
maupun jawaban orang lain.

Barnawi dan M.Arifin.2015.Micro Teaching.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media (hlm.146)


D. Kegunaan Metode Tanya Jawab
1. Mendiagnosa perkembangan anak didik.
2. Menilik tingkat kemampuan kognitif.
3. Menetapkan studi tambahan.
Deni Kurniawan.2014.Pembelajaran Terpadu Tematik.Bandung:Alfabeta
(hlm.43)

E.Prinsip Metode Tanya Jawab


1. Akademik dan empiris
2. Relavan (tujuan, sumber belajar, materi ajar, karakteristik
anak didik, dan kondisi)
3. Variatif
4. Fleksibel
5. Dinamis
F. Kelebihan Metode Tanya Jawab
1. Kelas akan hidup karena anak didik aktif
2. Melatih keberanian anak didik dalam menyampaikan
jawaban/pendapat.
3. Akan membawa kelas kedala suasana diskusi
4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk dapat
menerima penjelasan lebih lanjut.
5. Sebagai selingan dalam menjelaskan pelajaran
6. Untuk merangsang peserta didik agar perhatian mereka lebih
terpusat
7. Dapat mengaktifkan retensi siswa terhadap pelajaran yang
telah lalu.
8. Mengarahkan proses berfikir peserta didik
Inarno Surachmad.Metodologi Pengajaran Nasional.Bandung: C.V. Jemmars,
1976. hlm. 83.
G.Kelemahan Metode Tanya Jawab
1. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berfikir dan mudah dipahami oleh peserta didik.
2. Kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian peserta didik bila
mana terdapat pertanyaan atau jawaban yang tidak berkenan
dengan sasaran yang dibicarakan.
3. Jalannya pengajaran kurang dapat terkoordinir secara baik, karena
timbulnya pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik yang mungkin
tidak dapat dijawab secara tepat, baik oleh pendidik maupun oleh
peserta didik
4. Apabila peserta didik terlalu banyak tidak cukup waktu untuk
memberi giliran kepada setiap peserta didik.
5. Menghambat cara berpikir apabila guru kurang pandai
menyajikannya.
6. Peserta didik akan merasa takut apabila pendidik kurang dapat
mendorong siswa untuk berani
J.J. Hasibuan, Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), cet ke-9,
hlm 14.
H. Langkah Pelaksanaan Metode tanya Jawab di PAUD

Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam


bentuk tujuan khusus.
Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan
dikemukakan.
Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak
menyimpang dari pokok persoalan.
Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.
Syaiful, B. Djamarh, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Rieneka Cipta,
Jakarta, 1996), hlm. 107.
Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.
Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus.
Menyimpulkan jawaban anak didik sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus.
Memberi kesempatan kepada anak didik untuk bertanya pada hal-
hal yang belum dipahami.
Memberi pertanyaan atau kesempatan kepadaanak didik untuk
bertanya pada hal-hal yang sifatnya pengembangan atau
pengayaan.
Memberi kesempatan pada anak didik untuk menjawab pertanyaan
yang relevan dan sifatnya pengembangan atau pengayaan.
Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan
pembelajaran khusus.
Memberi tugas kepada anak didik untuk membaca materi
berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan
pada pertemuan berikutnya.
I. Penilaian Metode Tanya Jawab
Penilaian dalam metode tanya jawab dapat berupa penilaian nontes.
Salah satunya yaitu dengan bentuk observasi serta menggunakan
teknik ceklis.

Pengamatan (Observasi) adalah cara pengumpulan data untuk


memperoleh informasi melalui pengamatan langsung terhadap bidang
pengembangan pembiasaan (agama, moral, sosial emosional, dan
kemandirian) dan bidang pengembangan kemampuan dasar
(kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni) yang
dilakukan sehari-hari secara terus menerus. Dalam melaksanakan
teknik observasi, saya menggunakan teknik ceklis untuk menilai anak
didik.

Anita Yus.2005.Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-


kanak.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai