Anda di halaman 1dari 19

Suspensi Antasida

Kelompok IV
Pengertian
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
Suspensi terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai
dan ditujukan untuk penggunaan oral.
2. Suspensi topikal : sediaan cair yang mengandung partikel-partikel
padat yang terdispersi dalam suatu pembawa cair yang dimaksudkan
untuk pemakaian pada kulit.Suspensi otic : sediaan cair yang
mengandung partikel-partikel mikro untuk pemakaian di luar telinga.
Antasida
Antasida digunakan untuk menetralkan asam lambung. Jika asam
lambung terlampau asam atau pH sangat rendah dapat
menyebabkan ulcer atau luka sehingga pH tidak boleh terlalu
rendah.
Antasida adalah :
1. Zat yang bereaksi dengan asam didalam lambung dan idealnya
dapat meningkatkan pH isi lambung antara 4 5
2. Semua produk antasida mengandung sekurangnya salah satu dari
bahan untuk neutralizer primer yang merupakan senyawa-senyawa
dari NaHCO3, CaCO3, garam Al dan Mg. Kemudian dicampur
dengan zat-zat lain agar memenuhi syarat antasida. Fungsi antasida
yaitu untuk menetralkan kelebihan asam lambung.
Syarat-syarat ideal antasida yaitu :
1. Efisien : hanya dibutuhkan sejumlah kecil untuk
mengontrol / menetralkan kelebihan asam.
2. Efektif : efek dapat bertahan lama tanpa pengikatan kembali
(rebound) asam atau pelepasan CO2 setelah terjadinya
reaksi antara HCl dan antasida.
3. Aman : produk tidak boleh mengganggu kesetimbangan
elektrolit atau glukosa darah / menyebabkan diare /
konstipasi (hampir semua antasida primer menyebabkan
konstipasi sehingga dicampur dengan yang lain/tidak
murni).
4. Harga : tidak mahal karena penderita menggunakan
antasida ini dalam jangka waktu lama.
5. Palatable: rasa menyenangkan atau dapat diterima oleh
mulut.
Formula suspensi antasida
R/ Al. Hidroksida 200 mg
Mg. Hidroksida 200 mg
Simetikon 30 mg
Na.CMC 0,2 %
Veegum 2%
Sorbitol 1%
Na.Sakarine 0,01%
Na.Benzoat 0,10%
Minyak peppermint 0,2%
Air suling ad 60 ml
Aluminium hidroksida
Senyawa aluminium mengikat secara kimiawi as.klorida yang
berada dalam jumlah berlebihan dalam lambung. Pilihan
pertama adalah persenyawaan magnesium dan aluminium
dengan sifat netralisasi baik tanpa diresorpsi usus.
Kegunaan sebagai antasida
Dibuat suspense karena Al. hidroksida praktis tidak larut dalam
air
Dosis sehari 300 mg sampai 5 gram biasa, 300 mg 4-6 kali
sehari
Al.hidroksida adalah antasida non sistemik sehingga tidak
menimbulkan efek sistemik yaitu alkalis.
Aluminium hidroksida terutama digunakan sebagai antasida
dalam penanganan tukak lambung, gastritis, tukak lambung
dan asam lambung berlebihan.
Efek samping dari Al (OH)3 adalah sembelit maka
kombinasi dengan magnesium hidroksida yang bersifat
laksativa.
Penggunaan bersma Mg (OH)2 dan Al (OH)3
memberikan suatu aksi yang cepat yang mana dapat
mencapai netralisasi suatu yang cepat yang mana dapat
mencapai netrlisasi dalam beberapa menit, dan efek
yang lebih lama.
Suspensi oral alumina dan magnesia mengandung 3,0-
6,5% Al (OH)3 dan 1,5-4,0% (OH)2.
Simetikon
Dikombinasi dalam kombinasi antasida
Untuk menghilangkan begah gastroesofgus tetpi
tidak menurunkan kerja antasida
simetikon adalah sutu bahan aktif permukan
dimksudkan untuk menghilangkan buih dan untuk
mengurngi pengaliran kembali gastroesofagus dan
beberap gejala dispeptik
Simetikon mengurangi ketegangan permukaan
gelembung-gelembung
Veegum dan Na.CMC
Bahan pensuspensi seerti thiksotropik dan juga
pseudoplastik terbuktisangat berguna untuk
membuat gel dan menjadi cair ketika dikocok
Sifat aliran CMC pseudoplatik dan veegum
thiksotropik kombnasi kedua aliran terbut
menghasilkan aliran yang diinginkan
Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa suspense
veegum 3% dan 4% menunjukkan sifat thiksotropik,
larutan CMC hingga 11,5% meghsilkan aliran newton
Suspense campuran veegum 2%-CMC 0,2%
memiliki sifat pseudoplastik.

Sorbitol
Al(OH)3 dalam air cenderung untuk membentuk gel
selama pengocokan, pembentukan gel ini dipercepat
selama penyimpnan pada kondisi hangat (30-40c).
dengan penambahan hexitol (sorbotol atau manitol
dalam ,5-7% tergantung pada Al(OH)3 yang digunakan
dalam suspensi.
Kalium sitrat atau larutan sorbitol dimaksudkan untuk
mencegah gel, walaupun begitu kalium sitrat memiliki
rasa yang tidak menyenangkn, sedang sorbitol
mempunyai rasa manis dan dingin yang
menyenangkan.
4. Natrium sakarin
Digunakan sebagai penmanis
Na.Sakarin larut dalam air dn kemanisannya 300-
500 dari sukrosa. Natrium sakarine digunakan
sebagai penambahan kemanisan gul dan poliol
Natrium sakarin 0,01% dapat digunakan pada
penderita diabetes.
5. Natrium Benzoat
Natrium benzoat (C7H5NaO2) mengandung tidak
kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5%
C7H5NaO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Berbentuk
granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau, atau
praktis tidak berbau, stabil di udara. Kelarutannya
mudah larut di air, agak sukar larut dalam etanol dan
lebih mudah larut dalam etanol 90%. Simpan dalam
wadah tertutup baik (DepKes RI, 1995:584)
Minyak peppermit
Sebagai karminatif aromatik mengurangi flokulen
dn tidak kolik lambung dan usus
Untuk pengaroma konsentrasi 0,2-1%
Mint adalah pemberi rasa yang dianjurkan untuk
sediaan antasida
Sebagai pengaroma pilihan yang antasida.
8. AIR (Pharm. Dosage Form: Disperse System Volume 2,
hlm. 218)
Air merupakan konstituen utama dalam semua suspensi
antasid dan clay. Pengotor dalam air ini antara lain
kalsium, magnesium, besi, silika, dan natrium. Kation-
kation tersebut biasanya disertai oleh anion karbonat,
bikarbonat, sulfat, dan klorida. Deionisasi dapat dicapai
dengan destilasi, pertukaran ion atau reverse osmosis.
Untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme
dilakukan proses klorinasi, ozonisasi, sinar UV,
pemanasan, dan filtrasi.
PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
Volume larutan 60 ml
Al. Hidroksida 200 mg x 60 mL = 2,400 mg
5 mL
Mg Hidroksida 200 mg x 60 mL = 2,400 mg
5 mL
Simetikon 30 mg x 60 mL = 360 mg
5
Na.CMC 0,2 x 60 mL = 0,12 mg
100
Veegum 2 x 60 mL = 1,2 mg
100
Sorbitol 1 x 60 mL = 0,6 mg
100
Na.sakarine 0,01 x 60 mL = 0,006 mg
100
Na.benzoat 0,10 x 60 mL = 0,10%
100
Minyak peppermint 0,2 x 60 mL = 0,12 mg
100
Prosedur Pembuatan
Botol dikalibrasi 60 mL
Bahan-bahan ditimbang sesuai kebutuhan
Suspensikan veegum dengan cara : Beaker glass diisi air
pnas (70oC) 10 mL dn diaduk dengan penganduk
elektrik berkecepatan tinggi dn dibirkan selama 24 jam
Na.CMC didispersikan dengan cara
Beaker glass di air panas (70oC) 10 mL, ditambahkan
natrium benzoat diduk homogen. Pengaduk elektrik
dijalankan dengan kecepatan tinggi, sisa Na CMC
ditambahkan sedikit demisedikit sambil terus diaduk
hingga terbentuk disperse homogen
Larutan sorbitol dibuat dengan cara: 0,6 mg dilarutkan
dalam air
Al dan Mg serta simetikon dimasukkan kedalam
lumping untuk digerus dengan homogeny
ditambahkan larutan sorbitolsedikit demi sedikit
hingga padatan terbasahi semua,dimasukkan
natrium sakarin aduk hingga homogen
Na.CMC dicampurkan kedalam suspense dan
veegum sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
homogeny
Campuran tersebut dimasukkan kedalam botol yang
telah ditara
Aquadest ditambahkan hingga 60 mL aduk hingga
homogen dan beri etiket.
EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptik
2. Dilakukan pengamatan terhadap warna (intensitas
warna), bau (terjadinya perubahan bau), rasa
(perubahan mouthfeel), penampilan (perubahan
tekstur).
3. Penentuan Volume sedimentasi
4. Penentuan Redispersibilitas
5. Penentuan distribusi ukuran partikel
6. Penentuan viskositas dan sifat aliran
7. Penentuan BJ
8. Penentuan homogenitas
9. Penentuan pH
EVALUASI KIMIA
1. Penetapan KPA (Kapasitas Penetralan Asam)
2. Penetapan kadar (dalam monografi zat aktif masing-
masing)
3. Identifikasi (dalam monografi zat aktif masing-masing)
EVALUASI BIOLOGI
1. Penetapan uji batas mikroba (FI IV hal 847-854)
2. Pengujian efektivitas pengawet (FI IV hal 854)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai