Anda di halaman 1dari 21

GASTROENTERITIS AKUT

(GEA)
Khalid Saleh
Disampaikan Muh Amjad
Pada perkuliahan S1 Keperawatan
STIKES MARENDENG
PENDAHULUAN
Gastroenteritis akut merupakan penyakit yang sering
kali kita temukan di Rumah Sakit khususnya di
Instalasi Rawat Darurat (IRD).
Penyakit ini mendadak penanganan yang cepat dan
tepat mengingat komplikasinya
Penyakit ini merupakan kumpulan manifestasi gejala
dari kelainan sistem pencernaan yang terdiri dari
diare, anoreksia, mual/muntah dan perut rasa mules.
Diare adalah berak-berak encer berupa air yang
frekwensinya lebih dari normal
Diare dibagi atas 2 yaitu :

Diare akut : diare yang jelas mulainya dan


kemudian dapat sembuh kembali dengan
normal dalam waktu yang relatif singkat
Diare kronik : diare yang melebihi jangka
waktu 15 hari sejak awal diare.(diare persisten)
Penyebab :
Untuk kepentingan klinik, penting dibedakan 2
bentuk yaitu :
Gastroenteritis disentriform : disebabkan antara
lain oleh Shigella, salmonella, entamoeba
hystolitica
Gastroenteritis choleriform : disebabkan antar
lain oleh vibrio, Esch. Coli, Clostridia dan
intoksikasi makanan.
Kedua bentuk ini dapat menyebabkan
dehidrasi. Tetapi yang terutama akan
menyebabkan keadaan syok dan dehidrasi
berat adalah bentuk Choleriform.
Gejala klinis :

Biasanya mengeluh mencret atau berak-berak


sebelumnya penderita mengeluh perut terasa
penuh, mual bisa sampai muntah, keringat
dingin dan pusing.
Dapat sampai kejang dengan atau tanpa panas.
Diagnosis :

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
tinja
darah
kultur tinja maupun darah
serologi
Foto / Endoskopi
Penatalaksanaan :

Secara umum penatalaksanaan dari pada GEA/diare


adalah :
Penerangan pada penderita
Diit
Simptomatis
Antibiotik/anti parasit
Mengobati akibat diare :
Air, elektrolit dan nutrisi. (tindakan yang utama bila
penderita masuk dengan dehidrasi)
Tujuan utama rehidrasi adalah mengembalikan
cairan tubuh kepada volume normal dan
komposisi elektrolit yang tepat untuk
mencapai keseimbangan asam-basa.
Prinsip pengobatan meliputi :
Penaksiran derajat dehidrasi
Jumlah luaran dan masukan
Pelaksanaan rehidrasi initial dan pemeliharaan
Pemberian antibiotik
Jenis cairan yang diberikan :

Jenis cairan/elektrolit khususnya


GEA/choleriform diare adalah :
Ringer lactat
NaCl 0,9% + Bic.Nat. 2% dengan
perbandingan 2 :1
Garam fisiologis
dll
Cara pemberian
Pemberian cairan untuk rehidrasi dapat secara per
oral maupun secara parenteral.
Per oral ( oralit):

Pada penderita diare ringan dan sedang

Pemberian terapi oral dihentikan bila penderita


muntah-muntah, tidak ada kooperatif dengan
penderita dan pada kasus-kasus yang kurang
berhasil karena diare makin hebat.
Pemberian oralit dapat melalui nasogastric tube
atau lebih mudah dengan diminum
Keuntungan oralit
Non invasif
Tidak ada resiko infeksi
Mudah diberikan
Harganya tidak mahal
Mudah diperoleh dan dapat dibawa-bawa
Dapat dibuat sendiri untuk satu bungkus
kecil biasanya perlu dicampur dengan
segelas air bersih.
Per parenteral :

Indikasi :
Pada semua kasus berat
Telah diterapi per oral selama 6 jam, tetapi

keadaan penderita makin berat atau muntah-


muntah
Tidak ada kerja sama dengan penderita.
Per parenteral :
Ada beberapa cara untuk menghitung volume
cairan yang dibutuhkan untuk mengatasi
dehidrasi sesuai dengan derajat dehidrasinya.
Tahap initial : Rehidrasi initial
Pada fase ini diberikan cairan secara IV untuk
mencapai hidrasi normal secepatnya dan mengatasi
gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa
dalam 2 jam pertama sejak mendapat terapi.
Untuk menentukan jumlah cairan lebih dahulu
menentukan derajat dehidrasi penderita.
Beberapa cara yang digunakan antara lain :

1. Cara Goldberger (1980)


Jika ada rasa haus, tetapi tidak ada tanda-tanda klinik
dehidrasi yang lain, maka kehilangan air diperkirakan
2% dari berat badan waktu itu.
Jika ada rasa haus, mulut kering dan oliguria, maka
defisit cairan sekitar 6% atau 3 liter pada penderita
BB 50 kg.
Bila tanda-tanda tersebut diatas disertai dengan
kelemahan fisik yang nyata, perubahan mental seperti
bingung dan delir, maka defisit air sekitar 7-14% atau
3,5 - 7 liter pada penderita BB 50 kg.
2. Cara Pierce

Mirip dengan cara pertama yaitu berdasarkan hilangnya cairan


tubuh dengan melihat gambaran klinik :

Gejala klinik % kekurangan dari BB

Dehidrasai ringan 5%
Turgor kulit agak kurang, takikardi dan merasa haus
Dehidrasi sedang 8%
Turgor kulit jelas berkurang, hipotensi postural, taki-
kardi, nadi lemah, rasa haus bertambah
Dehidrasi berat 10 %
Turgor kulit sangat kurang, hipotensi , stupor atau koma,
mata cekung, denyut nadi lemah atau tidak teraba, sianosis
syok.
Sistem SKORE DALDIJONO (1973)
Untuk kebutuhan cairan, maka sistem yang sering digunakan adalah sistim SKORE
DALDIJONO (1973), cara ini cukup sederhana dan tanpa peralatan yang banyak.
Kebutuhan cairan rehidrasi initial dihitung dari skore (nilai) dari gejala / tanda
klinik penderita sbb :

Tanda-tanda klinik Score


Muntah-muntah 1
Vox kholerika 2
Kesadaran apatis 1
Kesadaran somnolent, soporous sampai koma 2
Tensi sistolik kurang/sama dengan 90 mmHg 1
Tensi distolik kurang/sama dengan 60 mmHg 2
Nadi lebih/sama dengan 120 X/menit 1
Pernapasan kussmaul (Lebih 30 X/menit) 1
Turgor kulit kurang 1
Facies kholerika 2
Anggota gerak dingin 1
Jari tangan keriput 1
Sianosis 2
Umur 50 tahun atau lebih -1
Umur 60 tahun atau lebih -2
--------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah Score 15
Jumlah skore di jumlahkan dan angka ini menunjukkan derajat
dehidrasi maksimal yang sesuai dengan kehilangan cairan
sekitar 10%. Jumlah cairan yang akan diberikan untuk
keperluan rehidrasi initial dalam 2 jam pertama adalah :
Score
------- X 10 % Berat badan (kg) X 1 liter =
15
atau lebih dipermudah :
Score X Berat badan
Jumlah rehidrasi initial = ---------------------------------
150
Keuntungan cara ini :

dosis cairan yang akan diberikaan sudah


tertentu
dalam waktu singkat kebutuhaan cairan
sudah dapat dihitung
caranya cukup sederhana dan mudah
dilakukan
tidak memerlukan peralatan khusus
Kerugiannya :

tidak terlepas dari subyektivitas


pemeriksa
tidak baik untuk penderita manula
(manusia umur lanjut) tidak baik untuk
penderita kolera yang disertai penyakit
lain: jantung,malnutrisi, penderita
gemuk, tirotoksikosis dan hipotensi.
Tahap Maintenance (fase pemeliharaan)

Pada tahap ini rehidrasi tercapai. Pada penderita


berat, harus dinilai setiap jam. Sedangkan yang ringan
cukup dimulai setiap3-4 jam.
Setiap kehilangan cairan diganti dengan jumlah
cairan dan elektrolit yang sesuai, baik dengan cara per
oral maupun dengan cara per parenteral .
Pengukuran luaran (muntah dan diare) sangat penting
Berhasilnya pengobatan dapat dilihat
pada hal-hal berikut

Tensi dan nadi yang normal


Turgor kulit normal kembali
Penderita merasa lebih segar
Produksi urine normal kembal

Anda mungkin juga menyukai