Anda di halaman 1dari 22

PRODI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Evaluasi Purna Huni (EPH)

Angga Maulana Caecar I0209013


Apriliani Ndekaro I0209015
Dian Wimbasari I0209027
Djadjang Godjali I0209028
Feronika Ayu T I0209036
Putri Asri Dwi Fadilah I0209060
PERSONIL EVALUATOR
Apriliani Ndekaro
Dian Wimbasari
Putri Asri Dwi Fadilah
Rumah Makan Semawis yang Beralih
fungsi dari Garasi menjadi Rumah
Makan
Tujuan dan Maksud EPH
Menganalisis tujuan didirikan bangunan.
Menganalisis guna bangunan.
Mengidentifikasi user yang bersangkutan.
Mengidentifikasi kegiatan yang terjadi didalamnya.
Mengidentifikasi area kegiatan/setting kegiatan.
Memperlihatkan kualitas bangunan setelah dihuni.
Maksud; Mengetahui bangunan yang dirancang
mampu memberikan fungsi yang berkwalitas dan
berukur bagi keinginan dan kebutuhan pengguna.
Lokasi Objek
Semawis adalah Rumah makan yang berada di
Jl. K.H Dewantara No.45, Kentingan
Rumah Makan Semawis berada di belakang
kampus UNS, disamping kios bunda kentingan
dan ATM center.
Dari arah boulevard belakang, hanya berjalan
kurang lebih 50 meter disebrang jalan.

Boulevard Belakang

Halaman depan rumah


makan yang dijadikan parkir
Sistem Ruang
Gerbang depan, sebagai
satu satunya entrance
pada rumah makan ini.

Rumah makan ini menghadap kearah Selatan, dengan jarak antara


halaman depan gerbang dengan jalan raya kurang lebih 3 meter.

Sistem pembuangan air, melalui pralon pralon yang nantinya menuju


kesaluran kota dan bermuara ke sungai.

Keberadaannya kurang bisa diketahui karena letaknya yang menjorok


ke dalam dan diapit oleh 2 bangunan di sampingnya.
Luas Bangunan
Luas bagian dalam bangunan kurang lebih
27 m2.
Sedangkan bagian luar (dalam gerbang)
kurang lebih 28 m2
Luas bagian luar (luar gerbang) kurang
lebih 24 m2
Sejarah Objek Kepemilikan bangunan ini
saat ini oleh Bapak
Anton Ardiansyah,
Garasi dengan beberapa bagian
rumahnya dijadikan kios
yang kemudian
disewakan.
Apotek
Bunda
Kentingan

Semawis
Faktor Penting yang di Analisis
Indikasi Teknis
1. Dinding Luar & Atap
sebagai penutup bangunan seharusnya
mempunyai kriteria yaitu penutup bangunan
dapat melindungi user di dalam bangunan dari
cuaca yang buruk dan dapat bertahan dari
kerusakan karena suhu, kelembaban, angin dan
vandalisme. Dinding pada bangunan ini terbuat
dari batu bata namun dindingnya menyatu dengan
bangunan di sebelahnya (terhimpit) karena
bangunan ini merupakan bangunan bekas garasi
sehingga di dalamnya tidak ada bukaan lain kecuali
pintu masuk depan dan belakang. Sedangkan
atapnya merupakan atap datar polycarbonat yang
tidak bersifat panas namun tidak membantu
dalam proses termal di dalam bangunan. Karena
kurangnya sirkulasi udara yang terjadi diruangan,
banyak yang lebih suka berada di bangku bagian
luar, namun demikian karena atapnya merupakan
kanopi tambahan,masih juga terasa panas.
2. Energi
Energi diukur dari rekening bahan bakar atau listrik yang digunakan.
Maka dilihat dari keadaan bangunan yang serba tertutup dan sangat
minim bukaan, sehingga pencahayaannya
menggunakan cahaya lampu, karena tidak ada bukaan yang dapat
membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Sedangkan
untuk membantu sirkulasi udara hanya mengandalkan sebuah kipas
angin, namun kenyamanan termalnya masih terasa kurang.
Dari keterangan tersebut sudah pasti dapat disimpulkan bahwa
rekening listrik yang digunakan di dalam bangunan ini sangat besar.
3. Struktur
Struktur konstruksi yang digunakan pada bangunan ini, kolom balok
dengan bahan batu bata pada setiap dindingnnya. Atap bagian luar
menggunakan kanopi tambahan.
4. Pengamanan Kebakaran
pemecahan pada sistem pemadaman kebakaran sangat minim,
dilihat dari bangunan yang kecil dan terdapat pintu besar di depan
bangunan, maka pintu itulah yang menjadi satu-satunya sirkulasi
keluar ketika akan menyelamatkan diri dari bencana kebakaran.
Untuk bahan bangunan sendiri tidak ada yang dapat menghambat
penyebaran api dan asap.
5. Lapisan Penutup Bangunan
lantai yang baik seharusnya mempunyai daya tahan terhadap
lekukan, goresan dan tidak licin. Lantai yang terdapat di bangunan
ini tidak licin dan mudah terkena goresan. Dinding dalamnya
memiliki banyak noda (tidak anti noda) namun untuk lapisan
dinding dalam terhadap resistensi longsor, tergantung dari sistem
pembangunannya.
6. Penerangan
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena bangunan ini
bekas garasi sehingga bukaan yang dimiliki bangunan ini sangat
minim sekali. Hanya terdapat pintu depan dan pintu belakang.
Sehingga untuk penerangan lebih banyak berasal dari pintu depan
yang lebarnya cukup besar dan dari penerangan buatan.
7. Akustik
untuk kebisingan di dalam bangunan ini kebanyakan berasal dari
luar bangunan, karena bangunan ini terletak tepat di pinggir jalan,
untuk kebisingan lain juga berasal dari dalam yaitu dari dapur.
8. Penghawaan
penghawaan lebih banyak berasal dari luar (pintu depan) dan
penghawaan buatan (kipas angin)
Indikasi Fungsi
1. Aliran Kerja
aktivitas kerja yang ada di dalam bangunan ini yaitu bagi pegawai yaitu
melayani pembeli, memasak dan menyediakan makanan. Sedangkan
bagi pembeli aktivitasnya yaitu datang, memesan makanan, makan,
mengibrol, bayar dan pulang. Aliran kerja disesuaikan dengan program
ruang yang ada, yaitu bagi pegawai batasannya dari dalam hingga luar
sedangkan untuk pembeli, batasannya dari luar hingga bagian tengah
bangunan. Ruangan dalam yaitu dapur, ruangan tengah hingga luar
yaitu ruang makan, ruang untuk membuat minuman dan tempat untuk
memesan dan membayar makanan.
2. Penyimpanan
ruang penyimpanan terdapat di dapur secara keseluruhan, menyampur
menjadi satu. Pada jaman dahulu sebelum bangunan ini menjadi rumah
makan, bangunan ini merupakan garasi, sehingga dulu bangunan ini
secara keseluruhan menjadi ruang penyimpanan (mobil, barang
lainnya).
3. Fleksibilitas dan Perubahan
dari perubahan fungsi yang ada, yaitu dari mulai garasi, apotik hingga
rumah makan, tingkat fleksibilitasnya kurang pada fungsi yang kedua
dan ketiga, yaitu bangunan bekas garasi sebagai apotek dan rumah
makan.
4. Sirkulasi
bangunan ini cukup kecil, sehingga sistem sirkulasinya tidak terlalu
sulit, apalagi pintu depan yang cukup lebar terbuka sepanjang hari,
sehingga memudahkan pengunjung untuk masuk dan keluar. Dapur
hanya dibatasi sekat, demikian pula tempat untuk membuat
minuman.
Indikasi Perilaku
1. Pengunjung yang datang langsung menuju tempat duduk dan melihat
menu makanan yang ada, kemudian memesan kepada penjual.
2. Selama menunggu pesanannya datang, pengunjung yang datang sendiri
ada yang berkipas-kipas, melihat handphone, dll. Sedangkan
pengunjung yang bersama teman-temannya ada yang mengobrol dan
bercanda bersama, berkipas-kipas, melihat handphone dan lain-lain.
3. Pengunjung makan dan minum
4. Pengunjung mengobrol dan bercanda, ada yang merokok.
5. Pengunjung bayar dan pulang
Indikasi Perilaku
1. Pegawai datang dan bersiap-siap, membersihkan ruangan dan
menyiapkan bahan dan masakan
2. Pegawai melayani pengunjung
3. Pegawai memasak dan menyiapkan pesanan, mengantarkan kepada
pengunjung
4. Pegawai membersihkan meja, membersihkan lantai, dll

1. Pemilik datang dan bersiap-siap, menyiapkan bahan-bahan minuman


2. Pemilik menyiapkan data-data pengelolaan uang masuk dan keluar
3. Pemilik melayani pengunjung dengan memberikan menu dan
menerima pesanan
4. Pemilik melayani sistem pembayaran
Metode
Lindicative, ketertarikan pada suatu
objek karena ada indikasi indikasi
(building description)
Planning, Analisis, Pencarian Data
Evaluasi langsung kedalam objek,
dengan merasakan keadaan didalamnya
secara langsung.
Personil Evaluator
Untuk mengevaluasi objek berikut
dilakukan oleh Apriliani Ndekaro, Dian
Wimbasari, Putri Asri Dwi Fadilah
Durasi kegiatan yang berlangsung didalam
rumah makan ini yaitu 3x2 jam
Bagaimana kegiatan didalamnnya dapat
berlangsung, dengan merasakan secara
langsung sebagai pengguna pada objek
Manfaat
Mengetahui kekurangan dari suatu bangunan
berdasarkan objek objek yang telah
diamati.
Dari bangunan yang direncanakan sebagai
garasi mobil, kemudian dialih fungsikan
menjadi apotek, dan kemudian menjadi
rumah makan
Beberapa kekurangan yang ada didalamnya,
kurangnya pencahayaan, sirkulasi udara, yang
menyebabkan berkurangnya kenyamanan
didalamnya.
Penyelesaian Utama
Merenovasi beberapa bagian untuk memberikan
perlubangan agar mendapatkan kenyamanan pada
ruangan., menambah ketinggian bangunan untuk
sistem sirkulasi udara serta menambah atap untuk
bagian kanopi bangunan sehingga dapat memberi
ruangan tambahan di depan kanopi.
Melayout ulang bangku tamu, agar mendapatkan
kenyamanan termal.
Mengganti beberapa material bangunan agar ruangan
dapat menjadi lebih nyaman dan sejuk.
Memberikan sistem penanganan kebakaran, baik itu
dari segi material bangunan, sistem sirkulasi yang
mudah dijangkau dan sistem penanganan buatan
melalui alat pemadam kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai