Anda di halaman 1dari 45

BAB II

PERSEKUTUAN
Anggota Kelompok :
1. Risti Refani (16.0102.0135)
2. Fany Lusiana (16.0102.0140)
3. Ira Setyowati (16.0102.0154)
4. Asri Berkahi (16.0102.0171)
Kelas Akuntansi 16 C
Universitas Muhammadiyah Magelang
PEMBUBARAN KARENA
PERUBAHAN PEMILIK
O Suatu persekutuan dinyatakan bubar
apabila perjanjian bersama yang semula
diadakan untuk menjalankan usaha
bersama-sama telah berakhir.
Keadaan-keadaan yang menyebabkan
terjadinya pembubaran persekutuan
1. Pembukaan atas dasar perjanjian
persekutuan
2. Pembubaran atas dasar bekerjanya
undang-undang
3. Pembubaran atas dasar keputusan
pengadilan
Persoalan akuntansi dalam
pembubaran persekutuan
O Masuknya seorang atau lebih anggota baru
O Pembelian sebagian hak penyertaan dari
anggota persekutuan
Misal, A dan B adalah anggota-anggota
persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan
perbandingan yang sama. Berikut ini neraca
perskutuan A dan B, pada akhir tahun buku
1979:
Pesekutuan A dan B
Neraca, per 31 Desember 1979
Macam-macam
Aktiva Rp 1.250.000 Macam-macam Hutang Rp 250.000
Modal A, Rp 600.000
Modal B, Rp 400.000

Jumlah Hutang dan


Jumlah Aktiva Rp 1.250.000 Modal Rp 1.250.000
Pada saat itu C ingin masuk dalam
keanggotaan persekutuan dengan membeli
bagian hak penyertaan A dan B dengan
membayar sebesar Rp 250.000
pembayaran oleh C kepada A dan B
sebagai berikut:

Modal A, Rp 150.000
Modal B, Rp 100.000
Modal C, Rp 250.000
Sebelum Setelah C masuk di
masuknya C dalam persekutuan

Modal A, 600.000 450.000


Modal B, 400.000 300.000
Modal C - 250.000

Modal Persekutuan 1.000.000 1.000.000


O Suatu penyertaan (investasi) dengan memberikan bonus
atau goodwill kepada anggota pemilik yang lama
O Pemberian bonus kepada anggota pemilik lama
Misalnya Tuan L,M, dan N adalah anggota-anggota
persekutuan dengan modal dan pembagian laba (rugi) masing-
masing sebagai berikut:
pembagian laba
saldo modal (rugi)

Tuan L 50.000 45%


Tuan M 30.000 35%
Tuan N 20.000 20%

Jumlah 100.000 100%


O Pada saat itu Tuan O, ingin masuk dalam keanggotan
persekutuan dan diterima oleh anggota-anggota pemilik
lama. Untuk itu Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp
40.000.000 untuk penyertaan modal sebanyak 25% dari
modal persekutuan yang baru.
Jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O, sebagai berikut:
Kas Rp40.000
Modal L Rp2.250
Modal M Rp1.750
Modal N Rp1.000
Modal O Rp35.000
perhitungan :
jumlah modal persekutuan (sebelum masuknya Tn O) Rp100.000
setoran modal Tn O Rp40.000

jumlah modal persekutuan yang baru Rp140.000

setoran modal Tn O Rp40.000

bagian modal yang diperhitungkan Rp35.000

bonus utk anggota pemilik


lama Rp5.000
Tuan L menerima : 45% X Rp 5.000 = Rp 2.250
Tuan M menerima : 35% X Rp 5.000 = Rp 1.750
Tuan N menerima : 25% x Rp 5.000 = Rp 1.000

Jumlah = Rp 5.000
Pembentukan Goodwill untuk anggota
pemilik lama:
O Misalnya persekutuan Tuan L, M, dan N tersebut
di atas setuju untuk memasukkan Tuan O dengan
ketentuan bahwa : Tuan O menyetorkan uangnya
sebesar Rp 40.000 untuk bagian dari modal
persekutuan yang baru. kelebihan perhitungan saldo
modalnya yang baru merupakan goodwill yang harus
dibentuk di dalam persekutuan.
O Dalam hal ini setoran modal Tuan O sebesar Rp 40.000
dinilai sebesar 25% dari modal persekutuan yang baru
sehingga modal persekutuan yang baru harus
berjumlah:
O = 100 Rp 40.000 .. = Rp 160.000
O 25
jumlah modal anggota pemilik lama + (L,M,N) Rp100.000

ditambah setoran modal tuan O Rp40.000

modal persekutuan yang real Rp140.000

goodwill yang harus dibentuk Rp20.000

goodwill tersebut dibagi diantara anggota pemilik lama sesuai dengan

perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai berikut:

tuan L : 45% X 20.000 = Rp 9.000

tuan M : 35% X 20.000 = Rp 7.000

tuan N : 20% X 20.000 = Rp 4.000

Jumlah = Rp 20.000
Goodwill tersebut dibagi di antara anggota pemilik lama sesuai
dengan perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai berikut:

adapun jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah:

pembentukan goodwil:

goodwill Rp 20.000
modal L Rp 9.000
modal M Rp 7.000
modal N Rp 4.000

setoran modal tuan O


Kas Rp 40.000
modal Rp 40.000
Evaluasi terhadap sistem bonus dan sistem goodwill
O Dapat dilihat pengaruh dari masing-masing
sistem dalam contoh seperti tabel berikut:

macam-
modal modal modal
macam goodwill modal L
M N O
aktiva

- sistem pemberian
bonus 140.000 - 52.250 31.750 21.000 35.000
- sistem pemberian
goodwill 140.000 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000

selisih - (20.000) (6.750) (5.250) (3.000) (5.000)


O Misalnya didepan Tuan O menerima bagian laba (rugi)
sebesar 25% ( saldo modal Rp 40.000 adalah 25%vdari
modal persekutuan yang baru. sedang Tuan L,M, dan N
menerima bagian laba (rugi) 75% dengan perbandingan
sama seperti pembagian laba yang semula.
Perbandingan pembagian laba (rugi) di dalam
persekutuan yang baru menjadi:
tuan L : 75% X 45% = 33,75%
tuan M : 75% X 35% =26,25%
tuan N : 75% X 20% = 15%
tuan O = 25%

jumlah = 100%
Apabila goodwil tidak dapat terealisasi maka sistem
bonus maupun sistem goodwill akan memberikan hasil
sama, seperti tabel berikut:

macam- modal modal modal modal


goodwill
macam aktiva L M N O
penggunaan
sistem bonus 140.000- 52.250 31.750 21.00035.000
penggunaan
sistem goodwill 140.000 20.00059.000 37.000 24.00040.000

- (20.000) (6.750)(5.250)(3.000)(5.000)

sistem goodwill,
tetapi goodwill
tidak dapat 140.000 - 52.25031.750 21.000 35.000
direalisasi &
dihapuskan
O Apabila ternyata perusahaan dapat merealisasi
bertambahnya nilai kekayaan menjadi Rp
160.000. Sedang sistem bonus diperlakukan
terhadap Tuan O, maka terdapat selisih lebih
nilai kekayaan atas modal menurut rekening-
rekening pembukuan sebesar Rp 20.000 ( Rp
160.000 Rp 140.000).
O Selisih lebih nilai kekayaan tersebut dibagi
kepada anggota sesuai perbandingan
pembagian laba (rugi) antara Tuan L, M, N, dan
O sesuai ketentuan pembagian laba yang baru.
Dengan demikian perbandingan dari
kedua metode akan menjadi sebagai
berikut:
macam-
modal modal modal
macam goodwill modal L
M N O
aktiva

sistem goodwill 140.000 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000

sistem bonus 140.000 - 52.250 31.750 21.000 35.000

- 20.000 6.750 5.250 3.000 5.000


sitem bonus,
kenaikan nilai 140.000 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000
kekayaan diakui
kemudian
Misalnya pembagian laba (rugi) yang baru di antara para anggota ditentukan
dengan perbandingan yang sama. Sedang persekutuan tidak dapat
merealisasi goodwill yang telah dibentuk dan harus dihapuskan.
Perbandingan penggunaan kedua sistem tersebut adalah sebagai berikut:

macam- modal
goodwill modal L modal N modal O
macam aktiva M

sistem bonus 140.000 - 52.250 31.750 21.000 35.000

sistem goodwill 140.000 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000

- 20.000 5.000 5.000 5.000 5.000

140.000 - 54.000 32.000 19.000 35.000

laba (rugi) dengan sistem


- - (1.750) (250) (2.000) -
bonus
Sebaliknya jika persekutuan ternyata dapat merealisasi kekayaan menjadi Rp
160.000, sehingga selisih lebih nilai kekayaan di atas modal masing-masing
diakui sebagai goodwill dan dibagi di antara anggota dengan perbandingan
yang sama, maka akibatnya adalah kerugian bagi tuan L dan M serta
keuntungan bagi tuan N sebagai anggota pemilik lama. Perbandingan hasil
kedua sistem tersebut akan menjadi:

macam-
modal modal modal
macam goodwill modal L
M N O
aktiva
sistem goodwill 140.000 20.000 59.000 37.000 24.000 40.000

sistem bonus 140.000 - 52.250 31.750 21.000 35.000

- 20.000 5.000 5.000 5.000 5.000

140.000 20.000 57.250 36.750 26.000 40.000

laba (rugi) dengan


- - (1.750) (250) (2.000) -
sistem bonus
Penilaian kembali Aktiva
O Jika anggota baru masuk dalam keadaan
aktiva yang tercatat dalam pembukuan
terlalu rendah perlu diadakan penilaian
kembali dengan menaikkan nilai aktiva dan
jika nilai bukunya terlalu tinggi maka perlu
menaikkan/menurunkan nilai aktiva yang
ada sehingga tidak akan timbul persoalan
pemberian bonus dan pembentukan
goodwill saat masuknya anggota baru.
Suatu pernyataan (investasi) dengan memberikan bonus
atau goodwill kepada anggota yang baru

O Bonus atau goodwill yang diberikan kepada


anggota baru timbul karena persekutuan
mengharapkan adanya keuntungan lebih
besar jika calon anggota masuk kedalam
persekutuan.
Pemberiaan Bonus kepada anggota yang
baru

Misalnya persekutuan Tuan L,M, dan N tersebut


dimuka, setuju Tuan O masuk kedalam
persekutuan. Tuan o menyerahkan uang sebesar
Rp 40.000 untuk penyertaan 40% dari modala
persekutuan yang baru.
Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O:
kas Rp 40.000
modal L (45% X 16.000) Rp 7.200
modal M (35% X 16.000) Rp 5.600
modal N (20% X 16.000) Rp 3.200
modal O Rp 16.000
Perhitungan:

saldo modal (sebelum masukknya tuan O) Rp100.000


setotan modal tuan O Rp40.000
Jumlah Rp140.000
Hak penyertaan Tuan O, dihitung 40% dari :
saldo modal yang baru : 40% X Rp 140.000 = Rp 56.000
setoran modal tuan O =Rp 40.000
bonus kepada tuan O = Rp 16.000

Bonus sebesar Rp 16.000 dikurangkan dari saldo modal


anggota pemilik lama dengan perhitungan sebagai berikut :
tuan L : 45% X Rp 16.000 = Rp 7.200
tuan M : 35% X Rp 16.000 = Rp 5.600
tuan N : 20% X Rp 16.000 = Rp 3.200
jumlah = Rp 16.000
Pembentukan goodwill untuk
anggota yang baru
Misalnya persekutuan Tuan L,M, dan N setuju Tuan O masuk kedalam
persekutuan dengan ketentuan : Tuan O menyerahkan uang sebesar Rp
40.000. setoran modal Tuan O merupakan 37,50% dari modal persekutuan
yang baru. sedangkan Tuan L,M, dan N masing-masing tidak bersedian
dikurangi saldo melalui modalnya, maka jumlah modal Tuan L,M, dan N yang
jumlahnya sebesar Rp 100.000 merupakan 62,5% dari modal persekutuan
baru, sedangkan bagian modal Tuan O adalah 37,5%. Maka jumlah modal
persekutuan yang baru adalah
Rp 160.000 ( 100 Rp 100.000 )
62,5
Modal Tuan O sebagai penyertaan terhadap 37,5%
dari modal persekutuan yang baru:
kas 40.000
Goodwiill 20.000
modal tuan O 60.000

Jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O:

kas 40.000

Goodwiill 20.000

modal tuan O 60.000


Penentuan adanya bonus dan goodwill apabila tidak ada
satu pernyataan tertentu

Bagian hak penyertaan <setoran


Saldo modal setoran mo-
Anggota baru modal=
Anggota pemilik+ dal anggota
anggota
Lama baru
baru>

Besarnya jumlah modal dalam persekutuan yang baru, dibanding


dengan jumlah modal riil dijadikan penentuan pembentukan goodwill
atau pemberian bonus.
Misalnya Tuan P dan Q mendirikan sebuah persekutuan dengan modal
masing-masing Rp 100.000 dan Rp 140.000. keuntungan dan kerugian
dibagi sama. Tuan R berkehendak masuk kedalam persekutuan,
Penyelesaian pengunduran diri seorang
anggota
1. Bagian penyertaan anggota yang
mengundurkan diri dijual kepada anggota
lain atau anggota baru.
2. Bagian penyertaan dikembalikan dalam
bentutk uang tunai atau harta kekayaan
lainnya sesuai dengan perhitungan bagian
penyerrtaannya.
Pembayaran kepada anggota yang
mengundurkan diri dengan jumlah yang
melampaui saldo modalnya
Pemberian Bonus
Tuan S, T, dan U adalah anggota-anggota persekutuan yang mempunyai saldo modal
masing-masing Rp 200.000. perjanjian pembagian keuntungan berbanding
50%,25%,25%. Tuan U menyatakan mengundurkan diri dan diterima baik oleh
semua anggota. Para anggota setuju membayar kepada Tuan U sebanyak Rp
230.000. kelebihan pembayaran Tuan U diberikan sebagai bonus. Atas dasar data
tersebut, maka jurnal untuk mencatat pengunduran diri Tuan U sebagai berikut :

modal U Rp200.000
modal S Rp20.000
modal T Rp10.000
hutang tuan U (kas) Rp230.000
Pembentukan Goodwill
Misalnya pada contoh diatas Tuan S, dan T tidak ingin saldo modalnya
dikurangi. Meskipun mereka bersedia membayar sebesar Rp 230.000
kepada Tuan U sebagai penyelesaian pengunduran diri Tuan U.
Terdapat kelebihan Rp 30.000 yang akan diterima Tuan U dibayarkan
sebagai perwujudan adanya goodwill yang dibentuk. Dalam hal goodwill
dibentuk untuk keseluruhan anggota, maka jurnal yang diperlukan :

goodwill Rp120.000

modal S Rp60.000
modal T Rp30.000
modal U Rp30.000
Pemberian kepada Tuan U
modal U Rp230.000
hutang tuan U/kas Rp230.000
goodwill pengunduran diri seorang anggota dibeli anggota-anggota
pemilik yang masih tinggal jika anggota-anggota yang masih meneruskan
usaha menghendaki maka jurnal pembentukan goodwill dan
pengunduran diri Tuan U :

modal U Rp200.000
goodwill Rp30.000
hutang tuan U/kas Rp230.000
Pembayaran kepada anggota yang
mengundurkan diri dengan jumlah yang lebih
rendah dari saldo modalnya
Pemberian Bonus
Misalnya pada contoh diatas Tuan U menyetujui untuk menerima Rp
170.000 guna menyelesaikan pengunduran diri dari jumlah penyertaan
sebasar Rp 200.000. jika perbedaan sejumlah Rp 30.000 dihitung
sebagai bonus untuk anggota-anggota yang melanjutkan usaha, maka
jurnalnya :
modal U Rp200.000
hutang tuan U/Kas Rp170.000
modal S Rp20.000
modal T Rp10.000
Jika Tuan U dibayar sebesar Rp 170.000 untuk pembagian penyertaan
yang besarnya Rp 200.000 dengan kelebihan saldo kredit dimasukkan
sebagai kompesasi terhadap adanya goodwill, maka jurnal pengunduran
diri Tuan U :
modal, U Rp200.000
goodwill Rp30.000
hutang, tuan U/kas Rp170.000
Ada kemungkinan pula untuk mengakui pengurangan goodwill persekutuan
bersama-sama dengan penyelesaian keluarnya Tuan U. selama pengurangan
sejumlah Rp 30.000 merupakan 25%, maka jumlah pengurangan goodwill
seluruhn, maka jumlah pengurangan goodwill seluruhnya akan berjumlah :
100% Rp 30.000 = Rp 120.000
25%
Sehingga jurnal untuk mencatat pengunduran Tuan U :

modal S Rp60.000
modal T Rp30.000
modal U Rp200.000
goodwill Rp120.000
hutang, tuan U/Kas Rp170.000
Penyelesaian dengan adanya
kematian seorang anggota
1. Dengan pembayaran dari harta persekutuan.
2. Dengan pembayaran oleh salah satu anggota
yang bersedia membeli bagian penyertaan
(modal) anggota yang mati.
3. Dengan pembayaran dari asuransi persekutuan
dengan pembelian bagian perrnyertaan anggota
yang mati oleh anggota-anggota yang masih ada
Penyatuan atau peleburan suatu persekutuan
kedalam bentuk perseroan (corporation)
Tuan V dan W adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi
laba(rugi) dnegan perbandingan yang sama. Mereka memutuskan
untuk melebur persekutuannya menjadi sebuah perseroan dengan
modal statutair yang terbagi dalam 500 saham biasa nominal @ Rp
1.000. posisi keuangan persekutuan sebelum diadakan peleburan
adalah sebagai berikut:
Persekutuan V & W
Neraaca per 31 Desember 1979
aktiva hutang & modal

Kas Rp4.000 hutang dagang Rp20.000


piutang dagang Rp42.000 wesel bayar Rp12.000
cadangan kerugian piutang Rp4.000 modal V Rp120.000
Rp38.000 modal W Rp168.000
persediaan barang dagang Rp118.000
gedung Rp150.000
akm. Pny. Gedung Rp30.000
Rp120.000
Tanah Rp40.000
jumlah aktiva Rp320.000 jumlah hutag & modal Rp320.000
Tuan V dan W sebelum diadakan peleburan atau perubahan
bentuk persekutuan menjadi perseroan, menghendaki agar
ada pernilaian kembali terhadap beberapa jenis aktiva :

piutang dagang Rp36.000


Gedung Rp130.000
Tanah Rp84.000
Jurnal yang diperlukan apabila perseroan
melanjutkan buku-buku persekutuan
1. Penyesuaian rekening dan penilaian kembali aktiva
Tanah Rp44.000
akm. Pny. Gedung Rp10.000
cadangan kerugian piutang Rp2.000
rekening penyesuaian modal Rp52.000

Keterangan:

+ nilai tanah semula (dalam buku persekutuan ) Rp40.000


dinilai kembali menjadi Rp84.000
jadi rekening "tanah" harus dinaikkan Rp44.000

+ nilai buku gedung adalah Rp120.000


dinilai kembali menjadi Rp130.000
nilainya harus dinaikkan dengan Rp10.000
Cara menaikkannya adalah dengan mendebit rekening akumulasi
penyusutan gedung sebesar Rp 10.000
+ nilai (buku) piutang dagang Rp38.000
dinilai menjadi Rp36.000
nilai piutang harusdikurangi Rp2.000
Cara menguranginya dengan mengkredit rekening : cadangan kerugian
piutang.
2. Pembagian keuntungan (kerugian) karena penilaian kembali
rekening penyesuaian modal Rp52.000
modal V Rp26.000
modal W Rp26.000
3. Pengeluaran saham-saham untuk Tuan V dan W
modal V 146.000

Modal W Rp194.000
modal saham Rp340.000
Dengan demikian Neraca Perseroan yang baru akan
menjadi sebagai berikut:
"PT VW"

Neraca Pembukaan, 1 Januari 1980

aktiva hutang & modal


kas hutang dagang Rp20.000
piutang dagang Rp4.000 wesel bayar Rp12.000

cadangan kerugian Rp42.000 modal saham (capital Stock) Rp340.000


piutang Rp6.000
Rp36.000

persediaan barang dagangan Rp118.000

gedung Rp150.000
akum. Peny. Gedung Rp20.000

Rp130.000
tanah Rp84.000

jumlah aktiva Rp372.000 jumlah hutang & modal Rp372.000


Apabila perseroan membuka buku-buku baru tersendiri, maka jurnal-
jurnal yang diperlukan adalah :
1. Pencatatan (jurnal) pada waktu persekutuan Tuan V dan W ditutup, sesudah
penilaian kembali (dalam buku lama) :
piutang perseroan Rp340.000
hutang dagang Rp20.000
wesel bayar Rp12.000
cadangan kerugian piutang Rp6.000
akumulasi penyusutan gedung Rp20.000
kas Rp4.000
piutang dagang Rp42.000
persediaan barang dagangan Rp118.000
gedung Rp150.000
tanah Rp84.000

2. Pada waktu Tuan V,W menerima saham-saham dari perseroan(buku lama)


modal V Rp146.000
modal W Rp194.000
piutang perseroan Rp340.000
3. Pencatatan pada waktu pemindahan aktiva dan hutang
persekutuan Tuan V dan W (dalam buku baru)
kas Rp4.000
piutang dagang Rp42.000
persediaan barang dagangan Rp118.000
gedung Rp150.000
tanah Rp84.000
hutang dagang Rp20.000
wesel bayar Rp12.000
cadangan kerugian piutang Rp6.000
akumulasi penyusutan gedung Rp20.000
hutang - tuan V & W Rp340.000
4. Pencatatan pada waktu perseroan mengeluarkan saham-
saham untuk Tuan V dan W (dalam buku baru) :

hutang tuan V & W Rp340.000

modal saham Rp340.000


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai